The Comeback of My Ex-Wife - Bab 58 Bau Anyir Darah

Bagaimana Nona Felicia bisa datang kemari? Bukankah dia menghilang setelah bercerai dengan Tuan Gu 4 tahun lalu? Bibi Lee ternganga, ia hampir tak bisa pulih dari keterkejutannya.

"Halo, Bibi Lee," Fellis tersenyum pada Bibi Lee, "Bibi Lee masih bekerja di sini ternyata. Bagaimana dengan Bibi Zhao? Apakah masih tinggal di sini sama sepertimu?"

"Maaf, Anda siapa? Anda mengenal saya?" Mendengar Fellis berkata seperti itu, Bibi Lee segera menundukkan kepala, tak berani menatap Fellis.

Mendengar Bibi Lee berkata seperti itu, wajah Fellis meredup. Ia tertawa dalam hati: Tentu saja, dirinya bukan lagi Nyonya rumah ini, jadi reaksi Bibi Lee yang berpura-pura tidak mengenalnya adalah wajar. Bibi Lee sudah punya majikan baru, untuk apalagi mengenalnya, itu hanya akan membuat nyonya yang sekarang tidak senang!

Memikirkan hal ini, Fellis pun berkata, "Maaf, aku salah orang."

Setelah mengatakannya, Fellis menarik napas dalam-dalam, lalu berujar, "Aku datang untuk mengukur pakaian nyonya kalian, tolong bawa aku padanya."

"Ng," Bibi Lee mengangguk-angguk, "Mari ikut saya."

Melihat Bibi Lee membungkuk penuh hormat, Fellis merasa Ellie ini sangat bisa mengatur pelayannya, sikap Bibi Lee sama sekali berbeda dengan 4 tahun lalu yang sangat malas dan lamban.

Fellis mengikuti Bibi Lee menuju lantai 3, lalu dengan petunjuk dari Bibi Lee ia tiba di depan sebuah pintu.

"Seluruh lantai 3 ini adalah ruang pakaian Nyonya. Saat ini beliau sedang mengobrol bersama temannya, saya akan masuk sebentar untuk memberitahunya," kata Bibi Lee pada Fellis.

"Baik, terima kasih," Fellis mengangguk. Bibi Lee ini sama sekali tak menatapnya selama perjalanan, sepertinya takut kalau Fellis mengenalinya, jadi Fellis pun hanya bisa berpura-pura tidak kenal.

Bagaimanapun, Ellie tak tahu kalau ia adalah mantan istri Alexander. Tidak baik juga kalau ia mengetahuinya.

Bibi Lee bersikap seperti ini, Fellis juga tidak masalah, hanya saja, memang benar kalau perasaan terhadap seseorang akan hilang kalau lama tidak bersua. Fellis merasakannya dari diri Bibi Lee.

Bibi Lee mengetuk pintu, lalu masuk setelah mendapat izin.

Fellis baru menunggu sebentar di depan pintu, Bibi Lee telah keluar, "Nona An, Nyonya mempersilakan Anda masuk."

"Ng," Fellis mengangguk. Ia membuka pintu, masuk, lalu menutup pintu.

Bibi Lee berdiri di depan pintu. Ia tidak pergi dari sana, melainkan melamun menatap pintu itu: Setelah kepergian Fellis, ada banyak hal yang terjadi, membuatnya tak tahu harus bersikap bagaimana.

Semenjak Ellie pindah ke sini 4 tahun lalu, Bibi Lee baru paham betapa baiknya Felicia yang tinggal di sini selama 1 tahun. Felicia tak pernah merepotkan para pelayan di vila ini, bahkan menganggap mereka semua sebagai teman.

Para pelayan pun jadi bermalas-malasan dan tak menghormati Felicia. Begitu pun dengan Bibi Lee waktu itu, apapun yang diperintahkan Felicia, ia pasti mengomel tiada henti.

Tapi, semua ini berhenti tiba-tiba setelah Ellie menikah dengan Alexander!

Ellie meminta Alexander memecat semua pelayan di vila ini, ia hanya menyisakan Bibi Lee dan Bibi Zhao.

Ellie awalnya memperlakukan mereka sama baiknya seperti Fellis. Hal ini membuat Bibi Lee dan Bibi Zhao mengira Ellie adalah majikan yang mudah diurus seperti Fellis.

Namun, sampai saat pembagian gaji, gaji mereka berkurang banyak sekali. Saat keduanya menemui Ellie untuk membicarakan hal ini, Ellie baru menjelaskan dengan detail kapan saja mereka malas, mana saja perintahnya yang tidak dilakukan, serta berapa gaji yang harus dipotong.

Saat itulah Bibi Lee dan Bibi Zhao mengerti, Ellie bukan orang yang gampang dibodohi, jadi mereka sebaiknya bekerja dengan sungguh-sungguh.

Namun, ini semua tidak cukup membuat Bibi Lee takut terhadap Ellie.

Hingga suatu malam...

Malam itu, Bibi baru saja hendak mematikan lampu dan beristirahat. Ia merasa lelah karena di seluruh vila ini hanya ia dan Bibi Zhao yang membersihkannya, jadi ia ingin tidur awal.

Namun tepat di saat itu, pintunya tiba-tiba diketuk.

"Siapa? Malam-malam belum tidur," Bibi Lee mengomel dengan keras, karena ia tahu tidak mungkin Ellie yang mengetuk pintu. Biasanya Ellie sudah tidur jam segini. Kalaupun Ellie mau memanggilnya, ia bisa menghubungi telepon di atas meja kasurnya.

Mengetuk pintu seenaknya malam-malam begini, siapa lagi kalau bukan Bibi Zhao yang sembrono!

Bibi Lee membuka pintu sambil menggerutu. Benar saja, Bibi Zhao berdiri di depan pintu dengan wajah ceria.

"Ada apa malam-malam begini! Pekerjaan siang tadi tidak melelahkanmu ya!" kata Bibi Lee sambil menguap.

"Aku, mulai hari ini, tidak akan bekerja lagi, aku hanya akan menunggu hidup santai!" Bibi Zhao menutup pintu kamar Bibi Lee, lalu duduk di ranjang Bibi Lee sambil terkekeh.

"Kau ini bermimpi saja sepanjang hari! Siapa yang akan menggajimu kalau tidak bekerja!" Bibi Lee juga duduk di atas ranjang, ia berkata dengan kesal, "Cepat katakan saja, kalau tidak aku mau tidur!"

"Ada kok, ada!" Bibi Zhao dengan bangganya membuat orang penasaran, "Pokoknya yang kukatakan tadi adalah benar, lihat saja kalau tidak percaya!"

"Sebenarnya apa yang terjadi, sampai membuatmu sesenang ini!" Melihat sikap Bibi Zhao yang amat yakin, sepertinya ia tidak sedang berbohong. Tapi hal apa yang terjadi sampai membuatnya bisa menerima gaji dengan cuma-cuma?

Bibi Zhao ragu sejenak, lalu melihat sekeliling. Ia mendekat ke telinga Bibi Lee dan berbisik penuh misterius, "Coba tebak, saat membersihkan kamar lantai 2 hari ini, aku melihat apa?"

"Kau lihat apa?" Bibi Lee menoleh melihat Bibi Zhao.

"Melihat..." Bibi Zhao memanjangkan ucapannya, "Aku tidak memberitahumu!"

"Cuih! Bermimpi saja sana! Mengecewakan!" Bibi Lee mengira Bibi Zhao sedang mempermainkannya. Ia seketika merasa jengkel, lalu segera berdiri dan mendorong Bibi Zhao keluar dari kamar, "Bermimpilah! Aku mau tidur! Besok masih harus bekerja pagi-pagi!"

"Aku juga tak akan bicara denganmu. Pokoknya, hari baikku akan segera tiba!" Rasa senang Bibi Zhao tidak seperti biasanya. Ia bersiul sambil meninggalkan ruangan.

Keesokan paginya, Bibi Lee bangun tempat waktu untuk membersihkan ruangan. Namun sampai pukul 7, Bibi Zhao masih belum juga menampakkan batang hidungnya.

Bibi Lee merasa bingung. Ellie dan Wayne yang sedang sarapan menyuruhnya untuk memeriksa keadaan, "Bibi Lee, coba periksa mengapa Bibi Zhao masih belum turun juga."

"Baik," Bibi Lee mengangguk, lalu segera menuju ke kamar Bibi Zhao.

Ia mengetuk pintu lama sekali, namun Bibi Zhao tak kunjung membuka pintu. Bibi Lee tak sabar lagi. Ia pun membuka pintu dengan kunci cadangan.

Begitu membuka pintu, bau anyir darah pun langsung menguar.

Jantung Bibi Lee mulai berdegup kencang. Perlahan ia mendatangi kamar tidur bibi Yang. Tidak ada orang. Ia berteriak pelan, "Bibi Zhao!"

Tidak ada jawaban.

Bibi Lee berjalan menuju kamar mandi yang aroma darahnya paling kental.

Pada detik ia membuka pintu kamar mandi, Bibi Lee pun terjatuh lemas!

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu