The Comeback of My Ex-Wife - Bab 274 Fellis An yang ditinggal

Fellis An hanya duduk dengan setengah disekitar meja makan, Kimberly mengambil sumpit lagi, menyerahkan ke Fellis An:”Sekarang, orang-orang yang seperti besi, memakan makanan besi, tidak makan dengan wajah yang menjadi kuning, kamu melihat kamu yang tidak indah.”

Fellis An yang tertawa”terbahak-bahak” itu, dan akhirnya mengambil sumpit ditangan Kimberly. Sudahlah, teman-teman juga tidak ada malam perselisihan, meskipun Kimberly sudah meminta maaf, dia juga tidak menerimanya!

Kimberly melihat Fellis An, dan segera tersenyum ke Fellis An, dan berkata:”Fellis, ini adalah bubur sayur, tetapi tdi pagi baru saja di gali dan di buat jadi makanan, kamu cobalah.”

“Iya.”Fellis An mengangguk kepala, minum setenguk bubur: Iya, rasa agak hambar tapi tanpa nutrisinya, bagus.

Jackson Tsu yang di samping Kimberly dan Fellis An baik saja, sambil tersenyum dan pergi dengan gembiranya.

Dan Alexander Gu, melihat penampilan Kimberly sekilas, dan juga pergi.

Kimberly melihat bahwa Jackson Tsu dan Alexander Gu sudah keluar, berbalik kepala dan melihat sekeliling lagi, menyadari bahwa di restoran hanya ada dirinya dan Fellis An, dia menyipitkan matanya, lalu tersenyum ke Fellis An dan berkata:”Fellis An, cepatlah makan, setelah selesai makan aku akan membawamu ke suatu tempat!”

“Baik!” Fellis An yang berjanji, mengambil sepotong kue, lalu dimakan.

Kimberly melihat kegembiraan Fellis An, senyuman di sudut mulutnya menjadi semakin judes, semakin lama semakin judes….

Setelah menunggu Fellis An selesai makan, Kimberly membawa mobil mengantar Fellis An, dan pergi dari kota yang jauh dari desa yang ada sumber air panas itu.

“Kimberly, mengapa kamu mau membawaku ke sini?” Fellis An memandang ke luar jendela, menyadari ada sebuah jalan simpang yang terpencil itu. Orang-orang yang datang dan pergi yang melewati jalan itu memandangi dia, sepertinya tidak pernah melihat mobil mewah ini yang dibawa oleh Kimberly.

“Hari ini ada pameran dikuil yang hanya setahun sekali, aku akan membawamu ke pameran kuil itu!” Kimberly tersenyum, menarik Fellis An yang keluar dari mobil itu.

Fellis An yang pundaknya dipenggang, merasa sedikit gelisah:”Kimberly, aku tidak terlalu suka ke pameran kuil, lebih baik kita pergi aja.”

Fellis An yang selesai berbicara, memutar badannya dan berjalan menuju ke mobil Kimberly.

“Hei hei hei…” Kimberly yang memegang tangan Fellis An,”Pameran Kuil saja, kenapa kamu setakut itu, hari masih saja terang, bisakah monster keluar dan memakanmu?”

Fellis An mengangkat bahu:”Aku hanya tidak suka dengan pandangan orang mengenai kita.” Selain itu, kemarin dia sedang demam, hari ini kepalanya pusing, dan seolah-olah sedang demam.

Kimberly menoleh dan memandanginya, tersenyum dan berkata:”Ini semua adalah kota kecil, tentu saja tidak pernah melihat wanita secantik dirimu, melihat kamu saja, kamu ingin tidak melihatnya?”

Fellis An mendengar perkataan Kimberly, denfan curiga berkata:”Kimberly, kamu dulu pernah mengalami situasi seperti ini, kamu biasanya bisa sangat arrogant berbicara, mereka tidak melihat kamu wanita secantikmu. Mengapa sekarang menjadi rendah hati, dan memujiku?”

Aku sudah mengenalmu sangat baik! Kimberly yang memiliki senyum di wajahnya, didalam mengomel hatinya: kamu mengenalku, kamu bahkan tidak tahu apa yang aku lakukan selanjutnya?!

“Bukankah aku sudah mengatakan yang sebenarnya.” Kimberly tertawa, memegang tangan Fellis An, berkata,”Fellis An, aku sebelumnya juga pernah ke sini, setiap kali pameran kuil ini sangat meriah, aku akan membawamu untuk melihat!”

Kimberly selesai berbicara, menarik Fellis An jalan ke depan.

Fellis An yang tidak berdaya itu, tetapi melihat Kimberly yang sangat gembira dan bersemangat itu, juga tidak ada pilihan lain untuk Kimberly pergi.

Keduanya berjalan sesaat untuk melewati jalan kecil itu, membeli beberapa mainan kecil, sebagai kenangan, perhiasan kecil dan makanan ringan.

Ada begitu banyak barang di jalan itu, tetapi tidak ada yang tertarik oleh Kimberly, Fellis An berhenti tertarikannya, dan berhenti disana:”Kimberly, aku sangat lelah, bener-bener tidak bisa berbelanja, dan juga sekarang sudah waktunya untuk makan siang, kita kembali aja.”

Kimberly dengan ragu-ragunya, dia menolek kepalanya, melihat dari kejauhan, dan menyadari bahaw dia dan Fellis An sudah berjalan jauh.

Kimberly menundukkan matanya sejenak, lalu mengangkat kepalanya dan melihat Fellis An:”Baiklah, aku akan segera pergi, kalau tidak salah aku ingat tadi ada yang menjual manisan labudi depan, kamu bantulah aku pergi membelikannya, lalu kira pergi, bolehkah?”

Kimberly selesai berbicara, mengambil tas Fellis An dari pundaknya:”Aku membantumu untuk mengambil tas.”

“Kamu pemalas!”Fellis An tidak berdaya dan tersenyum, lalu berkata,”Kamu berdiri di sana tidak bergerak, disana ada lorong tujuh atau delapan, membalekkan kepalaku sudah tidak bisa mecari kamu!”

“Aku tidak pergi, kamu tidak usah khawatir.”Kimberly yang suaranya berubah menjadi suram, akan tetapi akhirnya Fellis An tidak dapat menemukannya.

Dia yang membalikan badannya, langsung ke arah Kimberly, berjalan ke sana.

Kimberly berdiri di tempat, melihat bayangan Fellis An dari kejauhan, dia dengan cepat membawa tas, lalu berteriak:”Fellis An!”

“Sedang apa?Tidak jauh lagi Fellis An memutar badan, dengan tatapan aneh melihat Kimberly.

Kimberly yang menggertakkan giginya, mengambil sendiri isi uang di dalam dompet, mengeluarkan dua ribu dolar, dia mengerluarkan uang di depan Fellis An, lalu menaruknya ke tangan Fellis An:”Ambil uang ini.”

”Beli labu manisan aja, mengapa memberiku banyak sekali uang? ” Fellis An bertanya dengan herannya.

“Ada uang lebih bagus.” Kimberly sendiri terenyum, dia melangkah mundur,”Baiklah, aku pergi membeli manisan labu itu.”

Fellis An dengan anehnya mengangkat bahu, lalu membalikan badannya lagi, dan berjalan maju.

Kimberly menatapi bayangan Fellis An, berkata dengan sendirian:”Fellis An, yang kamu lakukan itu tidak benar, aku seharusnya memberimu sebuah pelajaran. Kamu masih punya uang, habiskan semalam ditempat yang asing ini! Berharap kamu mengingatnya!”

Kimberly selesai berbicara, mengambil tas Fellis An, membalikan badan dan masuk kerumunan orang, dan menghilangkan jejak.

Setelah Fellis An mengambil dua besar labu manisan itu, ketika berjalan mendatangi tempat asal itu, dia tidak dapat melihat Kimberly lagi.

“Kimberly!”Fellis An yang melihat di sekitarnya, berteriak menjerit nama Kimberly.

Tetapi, keramaian kerumunan orang itu, tidak ada satupun bayangan Kimberly.

“Kimberly kemana perginya?”Fellis An dengan anehnya berkata:”Tadi dengan jelas dia sendiri membawa tas Kimberly pergi, handphone masih ada disini, tetapi sama sekali tidak dapat dihubungi! Jadi hanya berdiri dan menunggu saja, kalau tidak Kimberly tidak dapat menemukan dirinya nanti, lalu terlewatkan lagi.

Fellis An yang memengang dua manisan labu itu, berdiri di sisi jalan itu.

Waktu demi sedikit berlalu, keramaian di jalan itu mulai menjadi diam, matahari mulai bersinar, tidak ada kehangatan dan sekerumunan orang di jalan kecil itu, terlebih lagi sangat sepi.

Labu manisan ditangannya pun sudah meleleh jatuh, Fellis An terpaksa membuangnya.

Dia yang duduk di sebelah dinding kecil di jalan itu, menyandarkan kepalanya di dinding, Fellis An yang memeluk lutut dengan kedua tangannya, di dalam hati semakin cemas:”Aku sudah pernah memberitahu Kimberly, harus menunggu di tempat itu sendiri, mengapa dia tidak mau mendengarkannya? Dia sekarang ada dimana? Apakah juga sendirian seperti ini, mencari sepanjang hari?

Fellis An menghelakan nafas, melihat matahari yang akan segera terbenam itu, dia bahkan tidak bisa lagi terus menerus menunggu? Sekian lamanya menunggu, dijalan kecil ini juga sangat besar, Kimberly dua kali saja sudah sangat cukup waktunya!

Memikirkan hal ini, Fellis An tiba-tiba saja merasa bersemangat: ketika pagi hari, Kimberly tampaknya memberikan uang dua ribu kuai dengan tanpa alasan!

Sekarang berpikir, Fellis An merasa ada sedikit keganjalan: Kimberly mengapa memberikan uang sendiri dua ribu kuai? Apakah benar-benar karena membeli labu manisan?

Atau, dia benar-benar sudah merencanakannya, memberi uang ribuan kuai ini, apakah membiarkan dirinya sendiri mati?

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu