The Comeback of My Ex-Wife - Bab 412 Membuka Kancing

Ketika Fellis An membuka matanya, hari sudah sore, cahaya matahari terbenam menyinari ranjangnya, Segala sesuatu di sekitarnya dilapisi dengan lapisan berwarna oranye, dan semuanya terlihat sangat damai.

Luka di tubuhnya tidak terasa begitu sakit lagi, Fellis An mengedipkan matanya degan nyaman, dan membalikan kepalanya....

"Alexander Gu?" ketika Fellis An melihat wajah Alexander Gu yang tampan di depan matanya, dia terkejut, dia mengerakan tangannya, ingin duduk, dan menyadari tangannya digenggam oleh Alexander Gu.

"Fellis An, luka di tubuhmu belum sembuh, berbaring dan istirahat lagi." Suara Alexandar Gu yang lembut membuat Fellis An berhati-hati.

"Kamu menjauh dariku, maka luka di tubuhku akan membaik." Fellis An melihat Alexander Gu sekilas dan kembali memutar kepalanya ke sisi lainnya, Ternyata dia justru melihat wajah Joy yang membesar di depan matanya.

"Joy....." Fellis An terkejut, pasti karena lukanya terlalu parah, sehingga kesadarannya tidak begitu baik, dia sama sekali tidak menyadari Joy yang telah lama duduk di samping ranjangnya dan menatapnya!

"Ibu, kamu sudah bangun!" mata Joy yang bercahaya, menatap Fellis An dengan polos, tangan kecilnya mengengam erat tangan Fellis An yang lain.

"Ehm, sudah bangun." Fellis An menganggukan kepala, merasa Joy yang seperti ini pasti di pengaruhi oleh Alexnder Gu.

"Joy, kamu pergi bermain di luar sebenar, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepada ibumu." Alexander Gu menatap Joy dengan serius, Dia begitu merindukan Fellis An hingga gila, Sekarang Joy berada di sisinya, banyak hal yang tidak nyaman untuk di lakukan.

"Sangat kebetulan sekali, Paman Gu aku juga ada yang ingin di bicarakan dengan ibu,." Joy memegang tangan Fellis An, sama sekali tidak mau melepaskannya, dia sudah lama tidak bertemu dengan ibunya, sekarang ibunya sudah bangun, paman Gu mau menyuruhnya keluar, jangan harap!

"Joy, seingatku kamu sangat menyukai mobil balap remote control, bila sekarang kamu keluar, besok kamu ingin berapa, aku akan membelikan semuanya." Alexandar Gu mulai mengunakan mainan untuk merayu Joy.

"Paman Gu, walaupun kamu belikan aku 100 buah, aku pun tidak ingin memainkannya!" wajah kecil Joy tersenyum, "justru kamu paman Gu, bukankah kamu seharusnya pergi ke kantor? maka cepatlah pergi, biarkan aku menenami ibu!"

"Tidak, urusanku di kantor sudah selesai." Alexander Gu tidak menyangka ternyata Joy memperebutkan Fellis An dengan dirinya, akhirnya dia mengunakan jurus pamungkas, "Joy, apakah kamu sudah mengerjakan PR yang di berikan oleh gurumu? Anak kecil harus mengutamakan belajar!"

"Tentu saja sudah selesai!" ucap Joy dengan sombong, "pelajaran anak TK, siapa yang tidak bisa!"

"Kalau begitu kamu harus pergi belajar lagi, kamu masih kecil, tidak boleh kalah dari orang lain, bila tidak nantinya bagaimana aku kan memandangmu?" demi mendapatkan waktu berduaan sebentar bersama Fellis An, Alexander Gu sudah mengunakan cara paling memalukan.

"Tetapi sebagai pria dewasa, paman harusnya mendahulukan pekerjaan, jadi kamu harus pergi ke kantor!" otak Joy sangat pintar, tiba-tiba dia melemparkan kembali bola kepada Alexander Gu.

"Walaupun demikian, tetapi Joy....."

"Cukup!" Fellis An memotong perkataan Alexander Gu, dia tidak menyangka baru saja bangun tidur, kedua orang ini begitu ribut.

Dia mengira setelah menghadapi perpisahan hidup dan mati bersama Joy dan Alexander Gu, ketika bertemu lagi akan sangat mengharukan, membuat orang menangis! walaupun bukan hingga menangis, setidaknya sebuah pertemuann yang hangat dan damai.

Tetapi, apa-apaan ini, dia berbaring di atas ranjang dan melihat ayah dan anak itu saling sahut-sahutan!

'Kamu!" Fellis An menatap Alexander Gu, dan berkata, "orang dewasa dan anak-anak apa yang kalian ributkan! kamu keluar duluan!"

"Aku...." Alexander Gu ternganga, seorang CEO hebat ternyata menjadi bisu tidak dapat menjawab, dengan kesal dia menatap Joy beberapa detik, lalu ALexander Gu bangkit berdiri.

Joy tiba-tiba merasa puas, dengan sangat gembira berkata: "Paman Gu, sampai jumpa!"

"10 menit!" Alexander Gu mnatap Joy, lalu berkata dengan tegas, "Joy, aku hanya memberikanmu waktu 10 menit untuk menguasai Fellis An, tidak boleh lebih 1 detikpun!"

"Huh!" Joy dengan tidak peduli membuat wajah jelek kepada Alexander Gu.

"......" Alexander Gu menatap Joy tanpa membalasnya, dengan kesal dia keluar.

Baru saja Alexander Gu menutup pintu, Joy langsung memeluk Fellis An: "Ibu, aku sangat merindukanmu!"

"Ah...." Fellis An mengerutkan keningnya, luka yang baru menutup itu, sepertinya terbuka lagi, ketika Joy melopat untuk memeluknya.

Tetapi Fellis An tidak mengatakannya, dan juga tidak memperlihatkannya di wajahnya, karena dia tahu, bila sekarang dia berteriak kesakitan, Joy pasti akan sangat sedih.

Mungkin ini adalah "rasa sakit kebahagiaan".

Akhirnya, Fellis An memaksa dirinya untuk tersenyum, membelai kepala Joy dan berkata: "Ibu juga sangat merindukan Joy!"

Ibu, mengapa kamu menghilang begitu lama!" Joy berbaring di dalam pelukan ibunya dan berkata dengan suara kecil, "beberapa waktu yang lalu paman Gu memberitahuku, kamu pergi dinas keluar, tetapi aku tahu dia sedang membohongiku. Karena ibu, apa pun yang kamu lakukan, kamu pasti akan mengatakannya kepada Joy. Jadi, Ibu, beberapa hari ini kamu pergi ke mana?"

"Tidak, paman Gu tidak membohongimu, ibu benar-benar pergi dinas". Fellis An mencubit pipi gendut Joy, dan berakta, "karena ibu terlalu terburu-buru, jadi tidak sempat memberitahumu. Ibu berjanji, lain kali tidak akan seperti ini lagi!"

"Baik!" Joy percaya kepada perkataan Fellis An, dengan gembira mengangukan kepala.

"Tetapi ibu, ada apa dengan wajahmu?" Joy berkata, lalu menunjuk bekas luka di wajah Fellis An.

"Ini...., ini....." Fellis An tersenyum dengan canggung, "ini karena ibu tidak sengaja tergores sesuatu! apakah jelek?"

"Tidak jelek, tidak jelek." Joy langsung mengelengkan kepala, menjulurkan tangan kecilnya menunjuk bekas luka di wajah Fellis An, dan berkata, "kamu lihat, ini seperti bentuk rumput, seperti bentuk daun bambu! sangat lucu!"

Mendengar Joy berkata demikian, Fellis An tersenyum dengan gemibra, si kecil Joy ini, sangat pintar membuatnya gembira!

Melihat putranya begitu pintar, Fellis An merasa gembira.

Ketika Fellis An dan putranya sedang dengan bahagia mengobrol dan tertawa, tiba-tiba pintu kamar terbuka, Alexander Gu melangkahkan kaki panjangnya dan masuk kedalam.

"Masih kurang 20 detik lagi sudah 10 menit, Joy." Alexander Gu sambil berkata sambil berjalan ke samping ranjang.

Lalu, ketika Alexander Gu melihat Joy berbaring di pelukan Fellis An, dia segera mengulurkan lengan panjangnya, dan memeluk Fellis An dan Joy kedalam pelukannya.

Fellis An tidak sempat mencegahnya, Alexander Gu langsung membawa Joy yang belengan pendek dan bekaki pendek keluar pintu.

"Ah! paman Gu, cepat buka pintunya, aku mau....."

Belum selesai Joy berteriak, tiba-tiba suaranya langsung menghilang.

Alexander Gu yang berdiri di depan pintu dengan puas tersenyum: Joy, anak kecil ini ternyata berani memperebutkan Fellis An dengan dirinya! Mungkin sekarang dia sedang bermain kursi goyang dengan para bodyguard!

"Alexander Gu! Apa yang kamu lakukan!" Fellis An memelototi Alexander Gu dan berteriak, "Mana Joy?"

"Joy sedang bermain." Alexander Gu berjalan ke arah Fellis An, dia mengulurkan tangannya ingin membuka pakaian Fellis An.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu