The Comeback of My Ex-Wife - Bab 332 Fellis An dimana etikamu

Alexander Gu mengenakan kemeja putih dan celana jas, 3 kancing kemeja yang terbuka memperlihatkan dada jantannya , dasi yang selalu dipakainya kali ini tidak ada, rambutnya juga terlihat sangat berantakan.

Dia melihat Martin Gao dan Elisha Qiu dan batuk sedikit untuk membersihkan dahaknya, dengan suara yang masih serak berkata: "Ada apa?"

"Ada kak Fellis ?" Elisha Qiu berjinjit untuk melihat kedalam kantor, Tetapi karena tubuh Alexander Gu yang sangat tinggi menutupi pandangan Elisha Qiu.

"Ia masih ada sedikit urusan, kamu pulang saja dulu." kata Alexander Gu dengan serius.

"Urusan? Urusan apa?" Elisha Qiu kembali jinjit mencoba melihat kedalam, tetapi masih tidak kelihatan.

"Ada urusan yang sangat penting, tidak nyaman untuk di ungkapkan." siap berbicara tanpa melihat Elisha Qiu langsung berbicara terhadap Martin Gao, "Martin, bawa pacarmu pulang."

"Baiklah kalau begitu." Martin Gao mengetahui apa yang sedang dilakukan Alexander Gu dan Fellis An, karena tidak ingin Elisha Qiu tahu, dia juga ingin bergegas membawa Elisha Qiu pergi.

Tiba - tiba Alexander Gu yang bersandar di pintu terdorong menjauh dari sana, terlihat Fellis An yang terengah - engah muncul di hadapan Martin Gao dan Elisha Qiu, walaupun bajunya masih terlihat rapi, tetapi rambutnya sangat berantakan.

"Kak Fellis, ada apa dengan rambutmu?" Elisha Qiu menjulurkan tanganya untuk merapikan poni Fellis An.

"Hehe, tidak apa." Fellis An tertawa canggung.

"Kak Fellis, tadi di kantor direktur Gu ngapain? kenapa baru sekarang keluar?" tanya Elisha Qiu tak mengerti.

"A, Aku tadi lagi memikirkan sesuatu." Fellis An dengan cepat berbohong, ia tidak ingin memberi tahu Elisha Qiu kebenarannya, kenapa ia tidak langsung keluar adalah karena saat itu ia sedang mengenakan pakaiannya!

"Baiklah." Elisha Qiu mengerutkan alis matanya merasa bahwa ada yang janggal, tapi pada akhirnya yang paling ia khawatirkan adalah masalah Susan dan berkata, "Kak Fellis, apakah masih ada yang perlu di omongin antara kamu dan direktur Gu?"

"Tidak ada."

"Ada!"

Jawab Fellis An dan Alexander Gu pada saat yang sama tapi dengan jawaban yang berbeda.

Fellis An membereng Alexander Gu dan berjalan ke arah Elisha Qiu berkata: "Tidak apa, kita pergi dulu!"

"Baiklah!" Elisha Qiu gelisah akan masalah Susan, tanpa pikir panjang menarik tangan Fellis An dan berkata kepada Martin Gao, "Paman ganteng tidak perlu mengantar kami, aku dan kak Fellis pergi dulu."

Martin Gao melihat wajah Alexander Gu yang sedikit suram, dan menahan tawa berkata: "Baiklah, kalian turun melalui lift sampai ke aula besar, akan ada staff admin yang membawa kalian kemari sedang menunggu disana."

"En en! Sampai jumpa paman ganteng!" Elisha Qiu dengan ceria berpamitan dengan Martin Gao dan menarik Fellis An pergi.

Fellis An enggan melihat wajah Alexander Gu, menundukan kepala dan pergi begitu saja.

"Fellis An!"

Baru beberapa langkah Fellis An dan Elisha Qiu, Alexander Gu memanggil Fellis An.

Fellis An yang terkejut melihat kebelakang dan bertanya dengan gugup: "Ke..., Kenapa? Direktur Gu."

"Tidak apa." Alexander Gu bersandar di pintu sambil melipat tangan didada tersenyum melihat Fellis An, Bekata dengan ambigu, "Aku sangat bahagia kamu bertamu ke tempatku kali ini, berharap lain kali kamu bertamu lebih lama. lagipula masih banyak hal yang belum selesai kita lakukan... ..."

"He he, sampai jumpa... ..." Fellis An tersenyum canggung, secepatnya menarik Elisha Qiu pergi.

Fellis An menarik Elisha Qiu dengan gelisah, bergegas masuk kedalam lift, yang barusan terjadi didalam kantor seperti mimpi, ia hidup selama 25 tahun, hal yang sangat gila dan memalukan seperti itu, Ia juga tidak tahu apa yang merasukinya sehingga dapat melakukan hal seperti itu!

"Kak Fellis!"

"A!" Fellis An yang sedang merenung diganggu oleh Elisha Qiu, memalingkan wajahnya dan marah, "Elisha, kamu tingkah kamu yang suka mengejutkan orang kapan bisa dirubah!"

"Aku sudah memanggilmu beberapa kali, tapi kau mengabaikanku." Elisha Qiu merasa tercurangi, "Siapa yang tahu kakak sedang mikir apa!"

Fellis An merasa lelah dan tidak berdaya berakta: "Baik baik baik, aku tadi sedang bengong. Kamu tadi mau bilang apa?"

"Aku hanya ingin bertanya, apakah wajahku masih merah?" Elisha Qiu dengan malu berkata, "Tadi aku dan paman ganteng didalam kantor... ..."

"Apa?" Fellis An mendengar Elisha Qiu berkata demikian, berpikir bahwa telah terjadi sesuatu diantara Martin Gao dan Elisha Qiu, hal yang terjadi dengan mereka sama dengan apa yang terjadi antara ia dan Alexander Gu, tiba - tiba marah: Elisha masih anak - anak, Martin Gao dasar kau bajingan, membohongi Elisha untuk melakukan hal seperti itu!

Pikirannya yang dipenuhi dengan pemikiran tentang hal yang terjadi diantara Elisha Qiu dan Martin Gao, Fellis An tidak dapat menahal amarahnya, menjulurkan tangannya menekan tombol lift: "Aku ingin mencari Martin Gao sekarang!"

"Aa, kak Fellis, kamu ngapain! ini semua aku yang memulainya!" Elisha Qiu dengan cepat menghentikan Fellis An.

"Apa, kamu yang mulai?" Fellis An merasa sangat marah menunjuk Elisha Qiu dan menggelengkan kepalanya, dengan marah berkata, "Elisha, kamu tidak boleh begitu!"

"Tapi, Aku suka dengan paman ganteng!" Elisha Qiu berkata dengan bahagia, "Maka dari itu aku berbuat demikian dan aku merasa senang!"

"Kamu... ..." Fellis An terdiam kehabisan kata - kata, menghela napas dan berkata, "Elisha, sebenarnya hal ini merupakan pilihanmu, aku tidak punya hak untuk ikut campur, hanya saja perkembangan kalian terlalu cepat, aku berharap Martin Gao dapat bertanggung jawab sampai akhir!"

"Aku percaya paman ganteng akan bertanggung jawab!" kata Elisha QIu sambil matanya bersinar.

Fellis An melihat Elisha Qiu yang sangat mengerti akan situasinya, dengan perasaan yang bercampur aduk lift itu terus turun kebawah.

Setelah beberapa saat Fellis An khawatir terhadap Elisha Qiu: "Apakah sampai sekarang masih sakit? apakah kalian sampai bagian gerak?"

"A? Hal ini apa hubunganya dengan gerak?" ELisha Qiu tidak mengerti, "Hanya ciuman pertama, karena pertama kali bibir terasa sedikit bengkak. Tapi tidak sakit."

"Apa? !" kali ini ekspresi Fellis An berubah menjadi terkejut, "Maksud kamu, hal yang kamu lakuin dengan Martin Gao di dalam kantor adalah ciuman?"

"Kak Fellis, kamu tidak perlu bilang dengan kencang!" wajah Elisha Qiu kembali memerah, ia menunduk malu dan mengakuinya, "Aku ciuman dengan paman ganteng"

"... ..."Fellis An kehabisan kata dan menggeleng - geleng kepalanya, didalam hati berkata: Fellis An dimana etikamu? ini hanyalah ciuman pertama yang indah, kenpa bisa berpikir sampai sekotor itu!

"Tapi jikalau diingat lagi, kak Fellis kenapa tadi mukanya sangat merah?" tanya Elisha Qiu sambil melihat wajah Fellis An, Pandangannya melihat kearea yang lebih bawah, "Ai ya, dilehermu ada terlihat banyak jejak merah seperti stroberi, jejak apa itu?"

Mendengar Elisha Qiu berkata demikian, wajah Fellis An kembali memerah, ia menaikan keranya dan memalingkan wajahnya: "Tidak apa, tidak apa... ...'

"Tapi, aku melihat banyak sekali jejak jejak merah, apakah kak Fellis sedang alergi?" tanya Elisha QIu dengan khawatir.

Fellis An dengan pening menjawab: "Bukan alergi, Elisha, tidak apa, benar tidak ada apa - apa!"

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu