The Comeback of My Ex-Wife - Bab 352 Kamu jangan marah

“ masih ada, awalnya aku ingin membelikan Elisha 1 unit mobil, tapi gadis itu sekarang belum bisa mengendarai mobil, aku takut dia terkena masalah, jadi berencana tunggu dia bisa mengendarai mobil baru belikan dia, sekarang jika dipikir-pikir, unutk tidak beli, kalau tidak Elisha akan semakin marah.” Semua suara Martin Gao adalah perasaan bangga.

Fellis An memukul-pukul kepalanya sendiri, dalam hati memperkirakan, sebenarnya harus membakar sepasang kekasih ini atau harus menenggelami sepasasng kekasih ini.

“Fellis An? Fellis An, Apa kamu mendengar?” Martin Gao itu bertanya dari dalam telepon.

“sedang dengar!” Fellis An menjawab seakan hidupnya tidak ada berarti.

“ Jadi, menurutmu, apa Elisha akan marah ke aku? Kalau dia marah, bagaimana aku membujuk dia?”

“ marah kepala ibumu!” Fellis An benar-benar tidak tahan lagi, Martin Gao ini sudah berumur, dari sisi pekerjaan juga sangat hebat, bagaimana bisa didepan Elisha begitu idiot,” Elisha tidak akan marah, melainkan akan merasa terharu dan memberimu ciuman kuat!”

“ ini tidak mungkin, aku…..”

“tidak ada yang tidak mungkin, tidak percaya aku cobalah!” Fellis An selesai mengomel pada ponselnya, langsung mengakhiri panggilan teleponnya.

Lanjut lagi mendengarkan pameran pertunjukan merka, Fellis An merasa kasihan pada dirinya yang sendirian dirumah saja!

Martin Gao yang panggilannya diakhiri oleh Fellis An, wajahnya dengan aneh semakin bertambah pupus harapan: awalnya berharap Fellis An dapat memberikannya sebuah rencana, hasilnya setelah dia marah, tanpa berkata apa-apa mengakhiri panggilan.

Martin Gao yang tidak mengerti pun menyimpan ponselnya, mencari cahaya germilap, pergi ke taman bermain dengan depresi.

Saat ini, Elisha Qiu dari kejauhan berjalan kemari:” paman ganteng, eskrimku?”

Martin Gao tersenyum:” aku lupa, ini sedang pergi membelikanmu.”

Selesai Martin Gao mengatakannya, berbalik badan dan berjalan: atau pergi beli eskrimnya dulu, masalah kado itu, bisa diundur.

“paman ganteng!” Elisha Qiu dari belakang memanggil Martin Gao.

“um?” Martin Gao menghentikan Langkah kakinya, tanpa heran membalikkan kepalanya.

“ tempat menjual eskrimnya ada disana….” Elisha Qiu menunjuk arah yang sebaliknya.

“Oh!” Martin Gao perlahan menghela nafasnya, lalu pergi kearah yang ditunjuk oleh Elisha Qiu.

Elisha Qiu melihat kearah perginya Martin Gao, ekspresi Bahagia diwajahnya itu perlahan menjadi datar: dia untuk melalui hari peringatannya Bersama Martin Gao, special izin 1 hari, awalnya baik-baik saja, juga tidak tahu mengapa paman ganteng itu tiba-tiba kehilangan sedikit semangatnya!

Sekarang dia pun lupa tempat menjual Es krim nya, apakah terjadi suatu masalah?

Martin Gao menangkap rambutnya, ingat kalau Martin Gao pernah memberi tahu dia, bebrapa hari ini dia akan sangat sibuk! Hari ini dia bersikeras ingin merayakan hari peringatan mereka yang ke-66, apakah terlalu tidak pengertian?

Berpikir sampai disini, Elisha Qiu merasa sangat sedih, paman ganteng menyukai dia, sudah menjadi kebahagiaan besar dalam hari-harinya, mengapa selalu tidak mengerti?

Saat ini, Martin Gao memegang es krim yang baru dia beli dan menghampiri ke depannya Elisha Qiu:”Elisha, kamu paling suka es krim, rasa Matcha. Hanya saja, tidak boleh makan banyak, jadi hanya belikan kamu 1 saja.”

Elisha Qiu dengan perasaan tidak senangnya mengambil es krim itu, mengangkat kepala dan berkata ke Martin Gao:” Paman ganteng, tiba-tiba aku merasa lelah, aku ingin pulang.”

“ayo pulang.” Martin Gao melihat jam, merasa kaget dan berkata:” bilang mau menemanimu seharian, sekarang sudah tiba jam makan malam, mari pergi dinner baru kita pulang.”

“tidak perlu, aku tidak lapar.” Elisha Qiu menggelengkan kepalanya, masih menyuruh paman ganteng jalan, kalau tidak, akan menghambat pekerjaan paman ganteng yang banyak.

“tidak lapar?” kalimat ini paling sering diucapkan oleh Elisha Qiu, semakin membuat Martin Gao khawatir:” apakah kamu sakit?”

Martin Gao mengatakan ini, tangannya ditaruh diatas dahinya Elisha Qiu, setelah sejenak, menaruh tangannya lagi ke dahinya sendiri.

“ tidak panas…” Martin Gao menyimpan tangannya, dan bertanya:” Elisha, kamu kenapa?”

“tidak apa-apa!” Elisha Qiu menggelengkan kepalanya, lalu menarik tangannya Martin Gao, sambil mendesak:” ayo kita pergi.”

Martin Gao tidak tahu Elisha Qiu kenapa, tapi melihat dia tidak ingin mengatakannya, harus membawa dirinya keluar dari taman bermain.

Waktu sudah petang hari, udara musim semi semakin tebal, setelah matahari terbenam, juga tidak begitu dingin, Elisha Qiu yang mengenakan rok panjang, melepaskan lengannya Martin Gao, tidak tahan untuk berkata:” paman ganteng, kamu tidak perlu mengantaku pulang, aku bisa pulang sendiri, kamu segera pulang.”

“?” Martin Gao masih merasa sedikit heran,” Elisha, apakah kamu ada masalah?”

“benar-benar tidak apa-apa.” Geleng Elisha Qiu, “ aku hanya tiba-tiba merasa lelah, ingin pulang.”

Mendengar Elisha Qiu yang bersikeras ingin pulang, awalnya Martin Gao yang ingin mengundur-undur, kali ini semakin susah: tida tahu setelah Elisha pulang, melihat hadiah yang dia siapkan “ hadiah tanpa makna.”, akankah merasa sangat kecewa.

“baiklah kalau begitu, aku angar kamu pulang.” Menurut Martin Gao, dirinya ikut Elisha Qiu pulang, masih dapat pada waktunya mengakui kesalahannya, takut Elisha Qiu akan marah besar kepadanya.

“tidak perlu, aku bisa sendiri, kamu cepat pergi sibukkan urusanmu.” Elisha Qiu menggelengkan kepalanya, meskipun dia sangat ingin Martin Gao lebih lama menemaninya, bahkan waktu mengendarai mobil.

Aku harus mengantarmu pulang, Martin Gao sangat bersikeras, kalau membiarkan Elisha pergi sendiri, akibatnya tidak ingin dibayangkan.

Elisha Qiu melihat ekspresinya Martin Gao yang serius, tiba-tiba merasa Bahagia, ini bukan dia yang tidak mengerti, melainkan Paman ganteng yang bersikeras mengantar dia pulang:” baiklah kalau begitu, terima kasih paman ganteng sudah mengantar aku pulang!”

Selesai Elisha Qiu berbicara, dengan penuh perasaan Bahagia merangkul lengannya Martin Gao, duduk didalam mobil.

Dengan begini, Martin Gao mulai membawa mobilnya ke bawah apartemennya Elisha Qiu.

“aku antar kamu naik.” Meskipun kalimat ini, adalah pengucapan yang hangat didalam drama, tapi menurut Martin Gao sama sekali tidak ada artinya, dia hanya ingin berada didepan Elisha Qiu yang marah pada saat itu juga mengakui kesalahannya.

“paman Ganteng, bukannya kamu sangat sibuk?” Elisha Qiu meskipun sangat Bahagia, namun sangat khawatir akan menunda pekerjannya paman ganteng, jadi langsung bertanya.

“tidak akan.” Martin Gao menggelengkan kepala.

“ baiklah kalau begitu!” Elisha Qiu mengulurkan tangannya, langsung menyentuh hatinya Martin Gao:” ayo kita sama-sama keatas.”

Dengan cepat, dua orang itu tiba didepan pintu.

Berikutnya, pada saat yang menegangkan ini Martin Gao tiba, hanya melihat Elisha Qiu mengeluarkan kunci dan membuka pintu.

Apartemen Elisha Qiu tidak besar, dekor dalamnya semua adalah style-nya gadis muda yang manis.

Tapi saat membuka pintu, Elisha Qiu termenung, hanya melihat bebepa pasang sepatu bemerek dilantai, beberapa pasang pakaian formal hasil rajutan tangan digantung di dinding.

Elisha Qiu dengan tidak percaya menggerakkan Langkah kakinya, tiba di kamar tidurnya, beberapa kotak cemilan sudah ditaruh di atas kasurnya, alat kosmetik yang tak terhitung berada di meja riasnya, dan masih ada boneka beruang yang besar yang tingginya lebih tinggi dari orang biasa berasa di samping kursinya.

Martin Gao yang mengikuti Elisha Qi ke kamar, menekan-tekan kepalanya yang sakit, saat baru mulai menatanya, tidak menyadari akan terlihat segitu berantakannya, tapi sekarang sekali lihat, sepenuhnya memberantakkan seisi rumahnya Elisha Qiu, tidak ada perasaan seni dan keindahan.

“itu., Elisha…..”

“ apa semua benda ini kamu yang persiapkan?” Elisha Qiu berbalik badan dan melihat Martin Gao.

“Iya.” Martin Gao menghela nafas, segera dengan nada suara yang tulus berkata:” Elisha, kamu jangan marah, aku berjanji, selanjutnya tidak akan mengirim kado yang tak bermakna ini lagi. Sebenarnya tadi aku ingin memberitahumu, tapi tidak tahu harus bagaimana mengatakannya, jadi diundur hingga sekarang. Aku……”

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu