The Comeback of My Ex-Wife - Bab 338 Ayo, bersenang-senang

“Apa masih ada lagi? Aku masih ingin minum!” Fellis memaksakan diri untuk tersenyum pada Kiekie.

“Kamu yakin mau lagi?” tanya Kiekie sambil menatap penuh arti pada Fellis.

“Yakin! Kita kan keluar untuk main-main, maka harus main dengan puas.” Selesai bicara, dia ingin berdiri untuk mencari wiski sendiri.

“Baiklah.” Kiekie menyandarkan Fellis kembai di sofa, dia melihat mata Fellis, berkata, “Aku ambilkan untukmu, mau minum sebanyak apa pun, akan kuberikan.”

Setelah itu Kiekie beranjak bangun dan mengambilkan wiski untuk Fellis.

Fellis duduk di sofa dengan lemas, hatinya mulai terasa sakit lagi, dia merasa dirinya sangat kasihan, empat tahun yang lalu dia jatuh cinta pada Alexander, empat tahun kemudian, dia membuat kesalahan yang sama lagi, jatuh cinta pada Alexander!

Seumur hidup ini, mengapa dia harus terbelit terus dengan Alexander?

Dia tidak mau! Dia tidak ingin!

Bagaimana dia melewati empat tahun ini, apa dia sudah lupa? Bahaya hujan di malam hari, penderitaan hamil selama sepuluh bulan, kontrakan yang usang, keadaan yang sulit dan tidak memiliki apa-apa! Semua ini adalah hadiah dari Alexander! Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada Alexander lagi?

Fellis, apakah kamu sudah gila?

Dia memejamkan matanya perlahan, dia mengangguk, benar, dia sudah gila, dia benar-benar sudah gila!

Saat ini, Kiekie membawa nampan yang berisi beberapa gelas wiski sudah tiba di samping Fellis, dia meletakkannya di atas meja, kemudian mengambil segelas lalu memberikannya pada Fellis : “Nih, Fellis, aku sudah ambil wiski yang kamu inginkan.”

“Terima kasih!” Fellis mengulurkan tangan untuk menerima wiski dari tangan Kiekie, senyumnya bagaikan asap yang beterbangan, setelah indah cemerlang kemudian berubah menjadi suram.

Meletakkan mulut gelas pada bibirnya, sekali angkat kepalanya, Fellis meneguk begitu saja segelas wiski hingga habis.

Satu gelas, segelas lagi, Fellis tidak bicara, layaknya minum air putih, menuangkan wiski ke dalam tenggorokannya, mabuk juga bagus, kalau mabuk dia tidak akan memikirkan masalah yang menyakitkan ini!

Segera Fellis yang meneguk wiski terus menarik perhatian Jackson. Dia mengangguk pada Warren, dengan cepat dia berjalan sampai di hadapan Fellis.

Jackson mengulurkan tangan dan menggenggam pergelangan tangan Fellis : “Fellis, ada apa denganmu?”

“Um?” Fellis mengangkat wajahnya yang sudah merah, dengan mata yang samar-samar dan mabuk berkata, “Aku baik-baik saja!”

“Kamu sudah mabuk.” Jackson tidak tahu apa yang terjadi di waktu singkat ini, yang bisa membuat Fellis tadinya baik-baik saja, sekarang berubah menjadi begitu tidak terkendali.

“Aku tidak mabuk!” Fellis mengusap kepalanya yang sedikit pusing, dengan senyum berkata, “Mana mungkin aku mabuk!”

Jackson tidak bicara, tapi melihat ke arah Kiekie yang duduk paling dekat dengannya, dengan pandangan mata menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Kiekie mengernyitkan dahinya, dia baru memperhatikan, sepertinya Jackson memiliki perasaan khusus pada Fellis.

Masalah ini semakin menarik!

Dalam hati Kiekie tersungging senyum untuk melihat pertunjukan, tapi di wajahnya menunjukkan ekspresi wajah tanpa bersalah : “Aku dan Fellis hanya ngobrol biasa saja, kemudian dia bilang suasana hatinya sedang baik, ingin minum sedikit wiski, tapi tidak disangka berubah menjadi seperti ini.”

Selesai bicara, Kiekie melihat pada Jackson dan minta maaf : “General Manager Tsu, benar-benar maaf, maksud aku, aku tidak memperhatikan Fellis dengan baik, hingga dia mabuk seperti ini!”

Jackson menghela napas dalam, bertanya pada Fellis : “Fellis, apa kamu ingin pulang?”

“Pulang?” Fellis tersenyum bodoh lalu berkata, “Buat apa pulang! Aku tidak mau pulang! Aku ingin minum!”

Sangat jelas, Fellis sudah mabuk, malah mabuk berat.

Segera semua yang ada di dalam ruangan memperhatikan Fellis yang ganjil, menemukan ekspresi Jackson yang tidak senang, pelan-pelan dalam ruangan menjadi tenang, hanya Elisha yang terlalu seru masih menyanyi, bukan karena dia tidak tahu diri, melainkan dia juga mabuk.

Hanya saja, alasan dia mabuk berbeda dengan Fellis, Elisha karena benar-benar sangat senang hingga mabuk, karena tidak hadirnya Susan sebagai saingannya.

Jackson juga tidak begitu peduli dengan Elisha yang bertingkah seperti orang gila, dan melihat sekilas pada rekan kerja yang menatap dirinya, lalu berkata : “Aku lihat waktu juga tidak awal lagi, lebih baik semuanya……”

“Kak Fellis, ayo nyanyi! Ayo, bersenang-senang!”

Tepat saat Jackson ingin mengakhiri acara ini, Elisha yang mabuk entah sejak kapan berdiri di samping Jackson, dia menarik lengan Jackson, sambil menggoyangkan lengannya sambil berkata : “Kak Fellis, hari ini begitu senang, lebih baik kita berdua duet satu lagu, bagaimana? Menyanyikan Ugly Child lagu Joker Xue, untuk diberikan pada CEO Lin~”

Selesai berkata, Elisha melihat ke arah Kiekie dan bertanya : “CEO Lin, apa anda suka?”

Kelihatannya Elisha benar-benar sudah mabuk, malah menganggap Jackson adalah Fellis, dan Kiekie adalah Warren, juga begitu berani mengatakan Warren adalah si jelek!

Tidak tahu Elisha setelah sadar dari mabuknya, apakah dia akan merasa tidak enak dan tidak berani masuk kerja!

Suasana yang serius dan tegang tadi, segera dirusak oleh Elisha, semuanya menahan senyum, dan segera menarik Elisha ke samping.

Terlepas dari “cakar monster” Elisha, Jackson menarik napas dalam, melnjutkan kata-kata yang dipotong oleh Elisha tadi : “Lebih baik, acara hari ini sampai di sini, aku lihat ada rekan kerja yang harus pulang untuk istirahat.”

“Baik, baik. Lagi pula waktu juga sudah malam.” Setelah Jackson bicara, rekan kerja tim proyek satu per satu menyatakan persetujuan.

Setelah itu Jackson dan sekelompok orang tersebut keluar sambil memapah Fellis, langit sudah gelap, seorang rekan kerja wanita berinisiatif mengajukan diri untu mengantar Elisha pulang.

Kini, hanya tinggal Fellis yang mabuk.

Semua melihat sikap Jackson yang perhatian pada Fellis, dan jelas dalam hati : Malam ini, General Manager Tsu ingin mengantar Fellis pulang. Tetapi semua orang percaya akan perangai baik General Manager Tsu, dia ingin mengantar Fellis pulang juga karena tujuannya ingin melindungi Fellis.

Berpikir sampai di sini, tanpa dicegah semua orang mulai mengeluh General Manager Tsu adalah pria yang baik, dan Fellis adalah orang yang beruntung.

Tepat saat semua orang menyetujui pambagian cara ini, Kiekie keluar, dan berjalan ke hadapan Jackson, di wajahnya tersembul senyum ceria : “General Manager Tsu, hari ini mengadakan acara sampai malam, kamu juga sudah lelah, lebih baik aku yang mengantar Fellis pulang.”

Kata-kata yang diucapkan oleh Kiekie ini membuat semua orang tercengang, jelas-jelas General Manager Tsu ingin mengantar Fellis pulang, melihat rupa Kiekie yang cerdas, juga tidak seperti tidak melihatnya!

Warren yang berdiri di samping juga sedikit kaget : Perasaan khusus antara Jackson dan Fellis, dari awal dia sudah melihatnya. Kiekie begitu cerdas, juga pasti menyadarinya! Tapi, mengapa dia ingin berbuat seperti ini?

Kiekie dia, sebenarnya apa yang ingin dia lakukan? Seketika raut wajah Warren berubah menjadi sedikit panik.

Mendengar ucapan Kiekie, Jackson tidak menjawab, hanya melihat Fellis yang dalam rangkulannya, juga tidak melonggarkan tangannya.

Tak pelak lagi Jackson tidak ingin menggubris saran dari Kiekie, namun Kiekie sepertinya tidak melihat, dengan nada bicara yang tidak ingin mengalah : “General Manager Tsu, Fellis adalah rekan wanita, kamu adalah pria, yang juga atasan Fellis, jelas tidak begitu leluasa untuk mengantarnya, aku tadi juga tidak minum, dan bawa mobil sendiri, sekarang sedang berhenti di depan lobi, mengantar Fellis pulang sekalian bisa menjaganya, benar-benar lebih leluasa.”

Alasan yang diucapkan oleh Kiekie membuat semua orang tidak mampu membantah, yang tentu saja juga mencengangkan semua orang.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu