The Comeback of My Ex-Wife - Bab 146 Masa Lalu Ellie Zhou dan Wayne Zhou (2)

“Kalau iya kenapa? Kalau tidak kenapa? Itu bukan urusanku!” Wayne Zhou muda kesal setiap bertemu dengan Ellie Zhou. Dia melingkarkan lengannya di pundak pacarnya dan berniat pergi.

“Sayang, jangan pergi.” wajah pacar Wayne Zhou penuh dengan rasa penasaran, “Lebih baik kita melihat bagaimana mereka menghajar Ellie Zhou. Siapa suruh berlagak sombong begitu? Bukannya dia hanya puteri seorang pelacur? Apa yang bisa dibanggakan?”

Wayne Zhou benar-benar jijik dengan gadis didepannya ini, tetapi dia menahannya dan membiarkan gadis ini menariknya ke tempat Ellie Zhou dikepung.

Kerumunan gadis-gadis itu tampak ketakutan ketika melihat Wayne Zhou datang karena Wayne Zhou adalah siswa terpandang di sekolah.

Mereka pernah mendengar kalau Ellie Zhou dan Wayne Zhou tumbuh besar bersama sejak mereka kecil. Walaupun mereka tidak sering berbincang, tapi bukan berarti Wayne Zhou tidak mempedulikannya.

Ketika pacar Wayne Zhou melihat para gadis itu ketakutan, dia langsung melingkarkan lengannya di lengan Wayne Zhou dan berlagak seperti ratu. Dia berkata, “Lanjutkan saja. Aku hanya membawa pacarku kesini untuk melihat.”

Setelah mendengar kata-kata pacar Wayne Zhou, Ellie Zhou tidak berkomentar apa-apa. dia hanya menatap Wayne Zhou dengan wajah datar.

Tatapan itu membuat Wayne Zhou merasa tidak nyaman. Dia jelas-jelas hanya ingin menjadi penonton saja. Masalah Ellie Zhou tidak ada hubungannya dengan dirinya. Namun, mengapa pendirian Wayne Zhou goyah dengan hanya tatapan saja?

Plak!

Ketika hati Wayne Zhou sedang berkecamuk, tiba-tiba terdengar suara tamparan yang sangat keras.

“Kamu sedang lihat apa? Kamu sudah menggoda pacarku. Sekarang, kamu ingin menggoda pacar orang lain lagi? Dasar pelacur!” si ketua geng dengan rambut warna-warni itu melihat Ellie Zhou menatap Wayne Zhou. Dia langsung berjalan mendekatinya dan menamparnya keras-keras.

“Aku tidak menggoda pacarmu.” timpal Ellie Zhou dingin. Tamparan itu membekas di wajah Ellie Zhou yang cantik dan rapuh, “Aku tidak pernah berbicara dengannya. Dia memberiku surat cinta. Namun, sebelum aku sempat membacanya, surat itu hilang.”

Ellie Zhou menatap ke sekelilingnya. Dia tahu orang-orang ini hanyalah penindas yang tidak punya otak. Mereka suka asal menindas dan membuat masalah atas nama persahabatan. Tetapi, Ellie Zhou tahu, mereka boleh saja bangga sekarang, namun lima atau speuluh tahun kemudian, mereka akan menyesalinya.

Ellie Zhou akan berkuliah di kampus ternama karena dia belajar sungguh-sungguh dan orang-orang ini akan terus hidup di desa yang kumuh dan miskin ini dengan gaji mereka yang rendah.

Matanya tampak nanar.

Wayne Zhou terkejut melihat Ellie Zhou yang masih saja mengangkat dagunya ketika sudah dihajar habis-habisan begitu. Ellie Zhou menggigit bibirnya keras-keras. Sifatnya yang keras kepala membuat Wayne Zhou mengasihaninya.

“Sialan!” si ketua geng melihat tatapan nanar itu. Dia lalu menganyunkan kakinya dan mulai menendang perut Ellie Zhou.

Ellie Zhou kesakitan dan terjatuh ke tanah. Seragamnya yang selalu tampak rapi dan baru kini ternoda oleh lumpur.

Wayne Zhou ingat kalau seragam sekolah ini adalah baju Ellie Zhou yang paling mahal juga paling bagus.

Ketika pacar Wayne Zhou melihat Ellie Zhou dihabisi, dia menutup mulutnya sambil tersenyum senang, “Astaga. Senang sekali rasanya melihat pelacur ini dihabisi!”

Wayne Zhou mengerutkan dahinya. Dia merasa jijik dan langsung menarik tangannya dari gadis itu. Pacar Wayne Zhou sedang sibuk melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyadari sikap Wayne Zhou.

Setelah puas menghajar Ellie Zhou, si ketua geng itu tersenyum senang. Dia menginjakkan kakinya ke badan Ellie Zhou sambil menatapnya dari posisi yang lebih tinggi. Dia lalu menamparnya lagi, “Pelacur, apa kamu tadi menyombongkan kalau ada banyak orang yang menyukaimu?”

Wajah Ellie Zhou pun memerah dan mulai membengkak.

Namun, Ellie Zhou masih mengangkat dagunya tinggi-tinggi. Dia menetap si ketua geng itu sambil tersenyum menyindir.

Ketika si ketua geng melihat Ellie Zhou yang masih saja bernyali menatapnya dengan nanar, dia mengayunkan kakinya lagi dan menendang pundak Ellie Zhou keras-keras, “Sialan, aku sangat membencimu! Apa sih yang kamu sombongkan? Ibumu adalah seorang pelacur. Kamu juga seorang pelacur. Ketika kamu dewasa nanti, sama seperti ibumu, kamu akan menjual—”

“Tutup mulutmu!”

Ketika para gadis ini berniat menyerang Ellie Zhou lagi, teriakan Wayne Zhou langsung menghentikan mereka. Ellie Zhou menoleh ke Wayne Zhou.

Wayne Zhou menghindari tatapan Ellie Zhou, namun dia tetap berjalan kearah gadis itu dengan tatapan datar dan menariknya dengan geram.

Ellie Zhou berperawakan ramping. Pergelangan tangannya bisa dibilang kecil, namun kulitnya lembut dan cantik. Ketika telapak tangan Wayne Zhou yang besar dan kasar menyentuh tangan Ellie Zhou yang lembut, dia langsung melonggarkan genggamannya.

“Sayang, apa yang kamu lakukan?” pacar Wayne Zhou tidak percaya apa yang sedang dia lihat. Dia langsung berlari menghampiri Wayne Zhou dan menarik kerah Ellie Zhou. Dia ingin menghajar Ellie Zhou habis-habisan.

Namun, Wayne Zhou berdiri di hadapannya untuk menghalanginya. Dia menatap pacarnya yang sama sekali tidak dia sukai dengan dingin, “Aku tidak ingin melihatmu lagi.”

Dia lalu menarik Ellie Zhou pergi. Tangis pacarnya pun pecah di belakangnya.

Ketika Wayne Zhou menariknya pergi, dia menoleh kebelakang untuk melihat pacar Wayne Zhou yang sedang menangis itu. dia tertawa.

Tetapi, wajahnya yang lebam langsung sakit ketika dia tertawa. Dia lalu tertawa puas-puas di dalam hatinya. Dia mentertawakan gadis-gadis bodoh itu seakan dia menang.

Tanpa melepaskan tangannya, Wayne Zhou menarik Ellie Zhou keluar gerbang sekolah, lalu masuk ke gang hingga sampai di pintu rumah mereka.

Wayne Zhou pun melepaskan tangannya sambil membuang muka. Dia lalu berkata dengan kaku, “Kalau ada yang menindasmu lagi nanti, kamu harus bilang padaku.”

“Kalau kamu tidak bersama denganku, mereka akan terus menindasku.” matanya memerah ketika mengatakan hal ini. Wayne Zhou merasa iba melihat pipinya yang bengkak dan lebam.

Wayne Zhou tampak ingin menjawabnya, namun akhirnya dia tidak berbicara. Dia berbalik badan, “Memangnya siapa yang ingin bersama-sama denganmu?”. Wayne Zhou pun berjalan masuk ke dalam rumah.

Ellie Zhou hanya berdiri terpaku sambil melihat Wayne Zhou masuk.

Walaupun Wayne Zhou bilang kalau dia tidak ingin bersama-sama dengan Ellie Zhou, dia tetap saja menunggu Ellie Zhou di gerbang di hari berikutnya setelah mereka pulang sekolah.

Wayne Zhou tidak berjalan dengannya. Dia menjaga jarak dan memastikan Ellie Zhou tiba di rumah dengan aman.

Hal itu terjadi berturut-turut selama satu minggu. Hingga suatu hari, Wayne Zhou menunggu lama di gerbang sekolah, tetapi dia tidak kunjung melihat Ellie Zhou keluar. Dia merasa sesuatu pasti terjadi padanya. Dia lalu berlari ke kelas Ellie Zhou untuk mengeceknya.

Ketika Wayne Zhou tiba di kelas, dia melihat segerombolan gadis-gadis sedang mengerumuni Ellie Zhou. Mereka tidak hanya menghinanya, tapi juga memukul dan menendangnya. Pemimpinnya adalah pacarnya sendiri.

“Beraninya kamu menggoda pacarku, dasar pelacur! Kamu sama murahannya dengan ibumu!’

“Pelacur! ke neraka sana!”

“Kita harus menelanjanginya dan menariknya ke gerbang sekolah supaya semua orang bisa lihat seberapa murahannya dia!”

Entah siapa yang mengatakannya, gadis-gadis itu langsung menghentikan sumpah serapah mereka. Setelah diam sejenak, mereka mulai melepas paksa rok Ellie Zhou dengan girang.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu