The Comeback of My Ex-Wife - Bab 81 Melewati Ujung Lidah yang Familiar

“Aku bilang, Warren, kamu sebaiknya benar-benar berhenti, sekarang perlahan Paman memberikan semua masalah perusahaan padamu, kamu tidak bisa seperti dulu begitu suka bermain!”

Morgan sebagai kakak paling besar dari empat bersaudara, mulai menasehati Warren dengan serius: “Kamu lihatlah Alexander, merawat rumah tangga dan perusahaan dengan sangat baik, juga tidak seperti kamu yang suka pergi bermain, kamu seharusnya belajar dari kakak ketigamu.”

Mendengar kata-kata kakaknya, Wareen hanya meminum bir di gelasnya, dan tidak berbicara. Yang penting Warren tahu ia dimarahi, kakak pertama dan keduanya benar-benar omong kosong, Jika Warren bisa merubah kebiasaannya yang suka bermain, kalau begitu Fellis juga bisa dengan kepala dingin berbicara baik-baik dengannya!

Ei, Fellis?

Alexander yang sedang meminum bir sedikit melamun, melihat dia yang karena uang 20 juta menangis seseunggukan, tapi tetapi tidak mau menerima uang ganti rugi perceraian dari Alexander, salah satu bagian di hatinya hilang dengan besar.

Dulu ia hanya merassa bersalah pada Fellis, tapi sekarang, ternyata ia mulai penasaran akan kehidupan Fellis! Alexander tidak menyangka, bahkan ketika ia sedang berkumpul dengan adik kakaknya, ternyata masih tetap terpikirkan oleh Fellis.

Berpikir tentang ini, Alexander langsung meneguk birnya dengan banyak, berusaha mengusur Fellis dari dalam pikirannya.

“Kak, kamu jangan bicarakan kakak ketiga!” Warren menoleh memandang sebentar Alexander, sosok yang terlihat sedih, “Dari 8 pacarku, yang paling kusuka – Isabel, waktu itu pergi bermain ke Kakak Ipar, sebentar bilang Kakak IPar punya ruang baju beratus meter, sebentar bilang ia pnya permata merah muda yang hanya ada satu di dunia, merengek memntaku membelikannya hadiah!”

Alexander menaikkan bahunya: “Wanita itu untuk dimanjakan, jika Ellie suka aku pasti akan memberikannya.”

“Tapi aku barusaja memberi Isabel hadiah, tas terbatas di seluruh dunia! Sekarang merengek lagi meminta satu set perhiasan langka.” Warren memandang Alexander, “Tidak ada bandingnya, maka tidak ada yang tersakiti, aku tidak sepertimu Kak, Paman dirawat di luar negeri, perusahaan seluruhnya ada di tanganmu. Aku masih ada kakek yang mengawasi di sebelahku, aku mana berani menggunakan uang terlalu berlebihan!”

Lalu, Warren masih belum selesai mengomel, tiba-tiba pintu ruangan terbuka.

Hanya terlihat Fellis dan beberapa orang di belakangnya masuk dengan kasar, ketika empat orang itu masih belum paham, Fellis berjalan hingga ke hadapan Alexander.

Ketika melihat jelas orang itu adalah Alexander, Fellis pun langsung menarik pandangannya, benar-benar ingin memarahi semuanya!

Baru saja ia demi lari dari truth or dare sudah meminum beberapa gelas bir, sekarang kepalanya masih pusing.

Tidak dikira ia mendapatkan undian ini! Demi tidak membuat dirinya mabuk berat ketika pulang ke rumah, Fellis hanya bisa memilih dare: berlari ke ruangan di seberang, mencari orang ketiga dari kanan, tidak peduli pria atau wanita, mencium paksa selama tiga detik! Lalu mengatakan satu kalimat aneh!

Ini adalah dare terberat dalam bahaya! Fellis merasa ia bersalah pada malaikat mana yang membuatnya ada di keadaan seperti ini.

Tapi, yang membuatnya semakin parah, ia yang membuka pintu rungan, menyadari sesuai peraturan ia menemukan Alexander, ini benar-benar terlalu kebetulan! Hari ini jika ia membeli lotre mungkinkah menang ratusan juta?!

Tapi, Fellis tidak ingin, tapi apa boleh buat, semua rekan kerjanya sedang memandanginy! Ia sendiri yang memperoleh undian ini, dengan air mata sekali pun ia harus menyelesaikan misi ini! Apalagi, masalah seperti ini harus dilakukan dengan cepat, begitu Alexander tersadar, maka misinya juga gagal!

Dengan terpaksa, Fellis berkata dengan suara rendah pada Alexander: “Maaf, bekerja samalah sebentar.”

Alexander masih memegang gelas bir di tangannya, sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan lebih tidak mengerti arti dari ucapan Fellis, dengan mata terbuka memandangi Fellis memegang wajahnya, memberikan bibirnya.

Bibir Fellis begitu lembut, membawa aromah buah, kedua tangannya yang memegangi wajah Alexander, sepertinya sedikit gemetar.

Tapi kedua mata cantik Fellis dari jarak dekat, begitu memandanginya, Alexander melihat bulu matanya yang panjang dan lebat sedang berkedip tidak tenang, dapat merasakan lidah Fellis bertemu dengan lidahnya, menjulur sebanyak tiga kali.

Tiba-tiba, Alexander merasa dirinya bersemangat, hatinya juga mulai merasakan perasaan yang aneh.

Alexander saat itu, sepertinya tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, ia begitu ingin mengulurkan tangan, memegangi belakang kepala Fellis, menekan bibir lembutnya dengan dalam.

Tapi pada saat itu juga, Fellis melepaskan Alexander, ia memandang mata Alexander, di hadapan semua orang yang ada dalam ruangan, ia bertanya dengan serius pada Alexander: “Mengapa kamu makan bawang?”

Sesaat, semuanya terdiam

Tiga detik kemudian, selain Jackson dan Alexander yang masi memasang muka besi, semua orang meledakkan suaranya dan tertawa.

“Hahaha ……” Warren merangkak dari kursi dan tertawa sambil terus berguling-guling, sedangkan Morgan dan Joseph menundukkan kepalanya menahan agar tidak tertawa terlalu keras.

Tadinya Kimberly murung, tapi ketika ia melihat wajah terkejut Alexander dan wajah serius Fellis, ia tidak tahan dan tertawa keras!

Di tengah-tengah orang ini, adalah Elisha yang tertawa paling hebat, ia sambil menendang kakinya sambil tertawa, jika di lihat dari satu sisi, masih bisa terlihat karena ia membuka mulutnya terlalu besar lalu menunjukkan amandelnya.

Apakah Fellis dan orang-orang ini sedang bermain truth or dare?

Pertama-tama Alexander sudah tersadar.

Meski ia tidak pernah bermain permainan membosankan ini, tapi ia pernah melihat Warren bermain dengan orang lain, jika tidak, mana mungkin tiba-tiba Fellis melakukan hal tanpa berpikir, melakukan hal seperti orang gila?

Tapi, kumpulan orang di depannya tertawa begitu gila, membuat Alexander tidak suka, meski truth or dare adalah Fellis yang melakukannya, tapi sepertinya karena reaksi Alexander lah maka mereka tertawa begitu hebat!

Alexander mendongak lagi, melihat Fellis dengan wajah yang tidak menyesal, tiba-tiba giginya terasa gatal. Ia sebagai CEO dari Perusahaan Besar Gu, ternyata nyali Fellis sangat besar!

Alexander menyipitkan matanya, yaitu ketika semuanya masih sedang tertawa, ia melakukan tindakan yang tidak disangka semua orang.

Tangan besar Alexander bergerak, tiba-tiba menarik Fellis ke depannya, tubuhnya yang besar menutupi cahaya di sudut yang memang sudah remang-remang.

Ketika semuanya masih belum tersadar, Alexander mengulurkan tangan dan menahan dagu Fellis, membungkukan tubuh dan menciumnya, ujung lidah Alexander meluncur di bibir dan mulut Fellis, lalu tanpa ragu melepaskannya: “Kali ini, kamu tahu aku tidak makan bawang bukan?”

Mata elang Alexander bersinar dengan arti menggoda, kharisma jantannya mengalir di sisi telinga Fellis, membuatnya benar-benar terpaku.

Lalu, baru saja suara Alexander terdengar, Jackson menarik Fellis ke sisinya, ia tidak melepaskan tangan Fellis, bertanya dengan perhatian: “Fellis, kamu tidak apa-apa kan?”

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu