The Comeback of My Ex-Wife - Bab 247 Kamu Memohonlah Kepadaku

Namun, tampaknya Melvin Chen berharap Isabel Lee menyerangnya balik, jadi dia maju selangkah dan dengan mudah mengenggam kedua tangan Isabel Lee.

Isabel Lee tidak bereaksi, Melvin Chen membalikkan badannya, lalu memeluk Isabel Lee dari belakang.

"Pergi sana! Pergi!" Isabel Lee meronta-ronta, menggunakan semua tenaganya untuk membebaskan diri dari pria itu, namun, bagaimana seorang artis wanita yang terhomat, tenaganya bias mengalahkan tenaga seorang pria yang lebih besar darinya?

Jadi, tidak peduli bagaimana Isabel Lee melawan, Melvin Chen memandang Isabel Lee dengan ekspresi mengejek.

"Jahanam! Kamu tidak lebih baik dari binatang! ***” Isabel Lee mulai memaki Melvin Chen.

Tapi Melvin Chen masih mempertahankan ekspresi awalnya, perlahan dia mengulurkan tangan, dan mulai menggertak Isabel Lee.

"Kamubajingan! Bajingan!" Isabel Lee menendangperutMelvin Chen.

Tetapi seperti beberapa kali sebelumnya, dengan mudahnya Melvin Chen menghindari serangan Isabel Lee, dia melempar tubuh Isabel Lee ke tanah, lalu menggunakan kakinya untuk menjepit kaki Isabel Lee yang berjuang meronta-ronta, dan kemudian menggunakan satu tangan menekan kedua tangan Isabel Lee.

Melvin Chen mengelus pipi Isabel Lee, lalu berkata dengan puas: "Isabel Lee, aku masih suka kamu yang barbar seperti ini, membuat aku terangsang!"

"Kamu, kamu ..." Mata Isabel Lee menjadi merah seperti darah, dia menatap Melvin Chen seperti ingin memakannya.

Namun, Melvin Chen mengelus wajahnya yang menolak untuk dilepaskan, dia tidak marah, tetapi merasa lebih bersemangat.

Isabel Lee sekuat tenaga melawannya, ingin melarikan diri dari genggaman Melvin Chen, tetapi dia menyadari bahwa sama sekali tidak berguna, bau asam yang datang dari bau tubuhnya, membuat perut Isabel Lee merasa mual, sangat menjijikkan.

Tepat ketika keduanya sedang saling berhadapan, tiba-tiba ponsel yang ada di dalam tas Isabel Lee berbunyi.

Isabel Lee buru-buru melihat tasnya, dia mencoba untuk mengambil ponselnya, tetapi sekarang dia ditahan sehingga lengannya tidak bisa menyentuh ponselnya.

Namun, yang membuat Isabel Lee sama sekali tidak menyangka, bahwa Melvin Chen benar-benar menjangkau dan mengeluarkan ponsel itu dari tas Isabel Lee.

Ketika dia melihat kontak di layar ponsel, Melvin Chen tersenyum, diwajahnya ada ekspresi jijik bahkan ekspresinya lebih buruk: "Sayang, ini adalah tuan favoritmu, Tuan Warren Lin menelepon mu!"

“Tidak, jangan jawab itu!” Mata Isabel Lee membesar karena ketakutan, sekarang dia sedang bersama dengan Melvin Chen, bahwa saat ini dia sama sekali tidak bisa menerima telepon Melvin Chen!

Isabel Lee tahu, walaupun Warren Lee terlihat ceroboh dan sinis, tapi dia sangat cerdas dan selalu dapat menemukan petunjuk dari hal-hal kecil! Begitu dia menjawab teleponnya sendiri, meskipun Warren Lin tidak bisa langsung menebak apa yang sedang terjadi, dia pasti akan merasakan sesuatu!

“Ternyata kamu tidak mau menerima teleponnya,” Melvin Chen melihat layar yang masih berkedip itu dan tersenyum kepada Isabel Lee, “Memohonlah padaku.”

Segera meneteslah air mata Isabel Lee, dia mengertakkan giginya, akhirnya menggigit sampai ke akar gigi, lalu berkata perlahan: "Melvin Chen, aku mohon, jangan menjawab telepon Warren Lin."

“Haha!” Melvin Chen tersenyum pada Isabel Lee, dia mengalihkan pandangannya ke layar ponsel, tetapi di detik berikutnya, dia menekan tombol menerima panggilan itu!

Terdengar suara Warren Lin: "Isabel, kenapa kamu begitu lama mengangkat telepon?"

Isabel Lee yang diikat oleh Melvin Chen menatapnya dengan murka, tetapi dia tidak berani memaki, karena jika dia memakinya, Warren Lin yang ada di ujung telepon sana, dapat mendengar apa yang dia katakan!

“Ini sangat menyenangkan!” Kata Melvin Chen dengan suara lembut, lalu menggelengkan kepalanya dan membungkuk.

Dia mendekatkan dirinya ke telinga Isabel Lee, lalu berkata dengan lembut, "Isabel Lee, karena kamu baru saja membuat masalah denganku. Jadi, tidak ada gunanya walau kamu memohon padaku, karena ini adalah hukuman kamu!"

Setelah Melvin Chen selesai berbicara, dia meletakkan telepon di samping telinga Isabel Lee, lalu berkata dengan bahasa bibir: "Bilanglah sebuah kalimat, biarkan tuan mu mendengarkan suara kamu!"

Isabel Lee dengan erat menggigit bibirnya, tidak membiarkan dirinya membuat suara, dia sangat mengerti, jika sekalinya dia berbicaram atau mengeluarkan suara, Warren Lee pasti akan tahu keadaannya! Maka semua yang dia inginkan akan hilang!

Tapi Melvin Chen menyipitkan matanya, lalu dengan matanya yang berbinar-binar, dia mengagumi ekspresi kesal dan tak berdaya milik Isabel Lee otot-otot di wajahnya sangat bersemangat.

"Halo? Isabel, apa ada kamu di sana? Kenapa kamu tidak menjawab teleponnya?" Di sebrang sana terdengar suara Warren Lin.

Pada saat ini, Isabel Lee menangism lalu di telinganya teringat, bahwa suara Warren Lin yang terdengar khawatir, tetapi di depannya muncul wajag Melvin Chen yang wajahnya seperti hantu!

Mengapa dia bisa jatuh sampai ke tingkat ini, mengapa seperti ini! Isabel Lee menangis tanpa suara, lalu dengan cepat, air mata menetes ke wajahnya, lalu menetes ke mulutnya, terlihat sangat menyedihkan.

"Isabel? Ada apa? Bicaralah? Suara apa di sana?” Suara Warren Lin mulai terdengar curiga.

Mendengar bahwa Isabel Lee juga tidak dapat menahannya, dia segera menangkap bahwa saat itu pegangan Melvin Chen melonggar, lalu dia meraih ponsel yang diletakkan Melvin Chen di telinganya, lalu melemparkannya ke dinding.

Mendengar suara "PRAK", ponsel Isabel Lee yang terbanting ke dinding langsung rusak, lalu di saat berikutnya, ponsel itu terjatuh ke tanah.

"Uhhhhhhhhhhhhhh ..."Melvin Chen melihat ini, tidak merasa kesal, dia tersenyum kepada Isabel Lee dan berkata, “Sayang, kamu marah?! Tetapi, aku suka saat kamu marah seperti ini.”

“Melvin Chen, aku akan membunuhmu.” Saat ini, Isabel Lee mengigit bibirnya sampai berdarah, sekarang mulutnya terasa asin, terlihat jelas pancaran ingin membunuh di matanya.

Tapi Melvin Chen tidak peduli, hanya tertawa dengan menjijikan, dan terus menyiksa Isabel Lee dengan puas.

Pada saat ini, mata Isabel Lee berubah menjadi merah, dan sekarang dia hanya punya satu pemikiran di benaknya : Dia harus membunuh Melvin Chen!

Saat Isabel Lee menoleh, dia mencari-cari senjata yang dapat membunuh Melvin Chen, tetapi di rumah Melvin Chen yang berantakan itu, tidak ada benda yang dapat membunuh Melvin Chen.

Pada saat ini, pandangannya terjatuh kepada pisau buah, yang menarik perhatian Isabel Lee: ada pisau buah yang tajam dan kecil, pisau itu berkilau dengan dilapisi kulit apel yang sudah menghitam.

Pada saat ini, amarah yang terlihat di mata Isabel Lee terlihat lebih menyala-nyala, lalu dia menolehkan kepala untuk melihat ke arahnya, dia hanya melihatnya menutup mata, otot-otot di wajahnya menegang.

Isabel Lee memperhatikan Melvin Chen dengan hati-hati, sambil mengulurkan tangannya.

Namun, bahkan Isabel Lee mencoba menjangkau benda itu, pisau buah itu masih terlalu jauh darinya! Dia menggertakkan giginya, lalu dengan sekuat tenaga menggerakkan tubuhnya, lalu dengan cepat memegang pisau buah.

Pada saat ini, tiba-tiba Melvin Chen membuka matanya,

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu