The Comeback of My Ex-Wife - Bab 123 Dosa yang berat

“Karena dalam ruangan cuma mereka berempat, jadi apa yang terjadi di dalam secara rinci tidak bisa kuselidiki. Namun dengar-dengar, setelah sekelompok wanita itu masuk, tidak lama kemudian diusir keluar.” Wayne dengan wajah serius berbohong pada Ellie, namun tujuannya adalah agar membuat Ellie tidak berpikir yang bukan-bukan.

“Pasti para wanita itu mendekati Alexander, kemudian diusir keluar oleh Alexander.” Ellie tertawa mengejek, “Dasar orang rendahan yang tidak tahu diri! Mereka pikir Alexander sama dengan para pria busuk lainnya!”

“Makanya Ellie, aku rasa kamu seharusnya tidak perlu begitu sensitif. Alexander seorang yang terkemuka di kota ini, asal ada wanita yang melihatnya, semua akan menghamburkan diri padanya. Jadi kalau di tubuhnya tertempel sedikit aroma aneh, atau mungkin kamu juga bisa merasakan aroma tersebut, itu tidak mengherankan. Ellie, yang perlu kamu tahu, posisi kamu sebagai istri Alexander itu kukuh tak tergoyahkan!” Wayne segera menangkap kesempatan ini, mulai menenangkan Ellie.

Sekalipun begitu Ellie tidak mendengar kata-kata Wayne sama sekali, dia memandang Wayne, bertanya : “Jadi kamu sudah membereskan para wanita itu?”

Wayne seketika termangu, dia menatap Ellie dengan tidak paham : “Ellie, sejak kapan kamu berubah menjadi begitu kejam? Sekali itu kamu meminta aku mengatasi hostes itu, karena terjadi hubungan antara dia dan Alexander. Namun kali ini, sekelompok wanita itu tidak melakukan apa pun dengan Alexander! Mengapa kamu harus membunuh mereka? Apakah nyawa manusia tidak begitu berharga di matamu?”

“Mereka adalah orang yang ingin merebut Alexander, yang juga adalah musuhku! Demi tidak terjadi masalah di kemudian hari, mengapa tidak boleh membunuh?” Ellie balik bertanya pada Wayne, paras wajahnya yang cantik ditambah ekspresi bengisnya, benar-benar membuat hati Wayne yang seorang pria dewasa menjadi berdebar-debar karena cemas dan takut.

“Aku tidak membunuh mereka, juga tidak mengusir mereka keluar dari kota! Tapi, apa hubungannya dengan ini? Kamu masih tetap istri satu-satunya Alexander!” Wayne menggeleng, dia berjalan dua langkah ke depan, melihat Ellie dan dengan kecewa berkata, “Ellie, mengapa kamu berubah menjadi seperti ini?”

“Aku dari dulu memang begini!” Ellie mendengus, dengan kasar membalas serangan Wayne, “Kalau sudah tidak suka padaku, tidak ingin peduli padaku. Kamu boleh pergi!”

Ellie melihat Wayne yang pelan-pelan wajahnya berubah pucat, sudah pasti dia tidak akan meninggalkan dirinya. Dia sudah mengenal Wayne belasan tahun, kapan waktunya lembut, kapan waktunya ribut, selalu dia yang menguasai tanpa merasa salah sedikit pun.

Ternyata benar, setelah Wayne memandang Ellie beberapa detik kemudian, seperti mengaku kalah dia menundukkan kepala, setelah relaks sebentar baru mulai berkata : “Ellie, kelak jangan mengatakan kata-kata yang membuat aku sedih. Kamu tahu aku tidak mungkin meninggalkan dirimu. Aku berbicara begitu banyak, semua hanya ingin kamu tahu, wanita manapun tidak akan menjadi ancaman bagimu.”

Berbicara sampai di sini, Wayne terdiam sejenak, dengan suara pelan dia membujuk : “Jadi, kamu jangan ingin lagi membunuh para wanita itu ya? Ada kalanya, semakin banyak kesalahan yang dibuat oleh manusia, dosanya akan bertambah berat.”

“Sejak kapan menjadi begitu takhayul!” tertawa Ellie tanpa peduli, “Jadi menurutmu, apakah dosaku sangat berat?”

“Kedua tanganmu sangat bersih, aku yang melakukan semua itu!” Wayne segera menjadi tegang, dia takut Ellie karena dosanya yang berat dan akan mati mengenaskan, jadi dia cepat berkata, “Jika hukuman datang tiba-tiba, juga akan datang pada diriku! Tidak ada sangkut paut denganmu!”

Melihat nada bicara dan ekspresi Wayne yang begitu serius, akhirnya Ellie tidak lagi begitu memberi tekanan padanya, kadang dia juga mengeluh, bisa bertemu dengan Wayne, juga adalah keberuntungan bagi hidupnya selama ini.

Melihat ekspresi Ellie yang sedikit melembut, Wayne dengan rasa cinta yang sungguh-sungguh menatap Ellie, nyaris dengan nada memohon, membujuknya : “Ellie, berjanjilah padaku. Bisakah tidak begitu sensitif, juga jangan semaunya membahayakan orang yang tidak bersalah, boleh?”

Ellie memandang Wayne, dia pikir-pikir kembali memang benar para wanita itu tidak menjadi ancaman baginya, jadi lepaskan saja.

Dia menganggukkan kepala pada Wayne, dengan lembut berkata : “Wayne, aku akan mendengarkanmu. Hanya saja, aku sangat takut kehilangan Alexander, maka baru bisa seperti itu. Kamu tidak marah padaku kan?”

Melihat Ellie menurut kata-katanya, akhirnya Wayne tersenyum, dia menggeleng : “Mana mungkin aku marah padamu?”

“Baguslah kalau begitu.” Ellie dengan patuh mengangguk, dari mata Wayne terlihat kasih sayang yang bertambah banyak lagi.

Tepat saat berpandangan dengan perasaan yang dalam, mendadak terdengar suara ketukan pintu.

Wayne segera kembali pada keadaan normal dan pergi membuka pintu, dan Ellie lebih lambat selangkah, berusaha ada jarak dengan Wayne, juga berjalan ke arah pintu.

“Kakak ipar ketiga, benar-benar maaf, gara-gara Kimberly, di tambah lagi macet di jalan. Tidak hanya mengubah waktu jadwal makan malam, tapi juga terlambat, maaf ya!” Sekali pintu dibuka, Warren mulai meminta maaf secara berlebihan.

“Tidak apa-apa, aku juga baru tiba.” Senyum Ellie ramah, setelah dia mengangguk pada Warren dan Kimberly, dia segera berjalan ke hadapan Alexander, dan menarik tangannya, “Alex, kamu sudah datang.”

“Iya.” Alexander balas menggenggam tangan Ellie sebentar, lalu melepasnya, “Sudah lapar?”

“Masih oke.” Angguk Ellie pada Alexander.

“Lagipula sudah tidak awal, kita juga jangan menunggu lagi.” Warren senyum-senyum, dia lebih dulu memberikan satu tatapan sengatan listrik pada pelayan wanita di samping yang ikut masuk dengannya tadi, baru berkata,, “Sudah boleh mulai.”

“Baiklah.” Pelayan wanita tersenyum malu, kemudian membungkuk hormat pada Warren dengan sudut sembilan puluh derajat, baru berlalu pergi.

“Karena aku sudah mengantar Ellie ke sini, jadi aku pergi dulu sekarang. Di vila cuma ada bibi Lee dan tidak bisa sendirian.” Kata Warren pada Alexander, sambil melirik ke arah Ellie.

“Wayne, ikut makan malam bersama kami saja.” Tadinya Alexander yang sedang berjalan ke tempat duduk, menghentikan langkahnya begitu mendengar ucapan Wayne, menoleh dan melihat ke arahnya, “Hanya peduli mengantar Ellie datang ke sini, kamu belum makan juga kan?”

“Ini……” Menghadapi undangan dari Alexander, tanpa sadar Wayne melihat ke arah Ellie.

Ellie menunduk dan berpikir sebentar, Alexander mengundang Wayne untuk makan bersama mereka, juga memandang penting dirinya, anggap sebagai satu keluarga, kalau menolak terus malah akan menarik perhatian orang lain.

Berpikir sampai di sini, Ellie juga tersenyum pada Wayne : “Kakak sepupu, benar yang dikatakan Alexander, kamu juga belum makan malam, ikutlah makan bersama kami .”

Karena Ellie juga berkata demikian, maka Wayne memilih tinggal : “Baiklah.”

Setelah menunggu meja penuh dengan hidangan berbagai macam sayur, makan malam resmi dimulai.

“Kim, ini ikan sanma kesukaanmu!” Ellie mengambil lauk kesukaan Kimberly dan taruh di dalam piringnya.

Namun menghadapi keramahan Ellie, Kimberly yang dari tadi tidak bersemangat masih tetap memandang piringnya sendiri, dan tidak bersuara.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu