The Comeback of My Ex-Wife - Bab 60 Bagaikan Berubah Menjadi Orang Lain

Sedangkan Ellie, juga dengan senang duduk melihat pertikaian mereka, sehingga ia juga sangat menanggapi obrolan Isabel.

Begitulah, Fellis diabaikan selama 10 menit, tidak ada orang yang menyajikan teh, tak ada yang mempersilakannya duduk, ia pun berdiri di pinggir, melihat Ellie dan Isabel mengobrol begitu saja selama itu!

"Ellie!"

Terdengar suara datar dari pintu, membuat Ellie, Isabel, dan juga Fellis semua menoleh.

"Alexander!" Panggil Ellie begitu melihat Alexander berdiri di pintu ruang pakaian, ia pun segera berdiri menghampirinya, lalu bertanya dengan lembut, "Bukankah seharusnya kau berada di perusahaan sekarang? Kenapa kau pulang?"

"Tiba-tiba aku teringat ada beberapa dokumen yang tertinggal," ujar Alexander melangkah masuk, berjalan lurus dan mengabaikan Fellis, bagaikan tidak melihatnya.

"Halo, kak," sapa Isabel segera.

Alexander juga tak memandang Isabel, hanya berdehem mengiyakan, sikap dinginnya itu membuat wajah Isabel merah karena malu.

"Kalau ada dokumen yang kelupaan, minta saja Susan atau Martin mengambilnya, untuk apa sampai kesini sendiri," kata Ellie sambil merapikan dasi Alexander, bagaikan seorang yang bersifat keibuan.

Semua ini dilihat oleh Fellis, tanpa sadar, ia sedikit menoleh, ia tak ingin melihat sosok Alexander dan Ellie yang sedang bermesraan.

"Orang ini..." Tanya Alexander bagaikan barusan melihat Fellis.

"Oh, kamu lupa, sebelumnya saat kira bertemu direktur pusat Perusahaaan Garment Keluarga Tsu di restoran, Jackson, dan Noya An ini adalah karyawan perusahaan mereka, kau memintanya mendesainkan baju untukku! Hari ini ia datang untuk mengukur pakaianku," ujar Ellie mengingatkan dengan hati-hati, ia sangat suka sikap Alexander yang tidak pernah mengingat wanita lain itu, suka sekali!

"Oh, sekarang aku ingat!" Serunya, Alexander dulu memang tak pernah mengingat wanita lain, namun kali ini ia hanya pura-pura, ia memasang tampang baru ingat, ia mengangguk dan bertanya lagi, "Kalau begitu kenapa ia berdiri di sini?"

Begitu Alexander berkata demikian, Ellie dan Isabel menjadi canggung, mereka sengaja mengabaikan Fellis di sana, namun bukannya menyuruhnya tetap berdiri di sana kan?

"Oh, Nonya An sekarang sedang bersiap-siap untuk mengukurku!" Jawab Ellie, ia tak akan mengatakan bahwa Fellis membiarkan harga dirinya, di depan Alexander ia adalah orang yang simpatik, peduli, dan lembut, "Iya kan, Nona An?"

Setelah Ellie berkata demikian, ia memandang Fellis sambil tersenyum lembut.

"Benar," jawab Fellis sambil menatap Ellie, tiba-tiba ia merasa lucu, Ellie ini, dari luar saja kelihatannya lemah lembut, memperlakukan orang dengan ramah, tapi kebohongannya terus menumpuk.

Alexander, kau menikahi seorang istri yang sangat baik! Tatap Fellis erat-erat, sedikit bahagia di atas penderitaannya.

Sedangkan Alexander bagaikan tidak melihatnya, hanya menyingkir dan berkata, "Baiklah kalau begitu, aku akan mengambil dokumen, kalian mengobrollah."

"Baiklah," jawab Ellie sambil mengangguk, mengantarkan Alexander dengan tatapannya.

"Nona An, kemari dan ukurlah aku," panggil Ellie sambil melambaikan tangan pada Fellis. Begitu Alexander pergi, ekspresi di wajah Ellie memudar.

"Baik," jawab Fellis menghampirinya, mulai mengukur Ellie, sedangkan Isabel berdiri di samping, hatinya masih sedih karena sikap dingin Alexander.

Alexander keluar kemudian menuju ke kantor di lantai 3, ia duduk di kursi kulit, tak buru-buru mengambil dokumennya, tidak, ia memang bukan datang untuk mengambil dokumen. Ia juga tidak tahu mengapa, dirinya tanpa sadar kembali ke vila, hanya untuk melihat apakah Fellis bisa mengukur pakaian Ellie dengan lancar.

Semenjak Fellis meneleponnya dan dengan tegas menutupnya, Alexander sering melamun, bahkan kalaupun ia meminta Marco mengantar Fellis, pikirannya tetap akan terus melayang.

Karena itu, dengan perasaan aneh yang merasukinya, Alexander menyetir kembali ke vila.

Kata Bibi Lee, Fellis sudah datang ke vila sejak 30 menit yang lalu, semestinya mengukur baju sudah bisa diselesaikan, namun saat Alexander memasuki ruang pakaian, Ellie dan Isabel sedang mengobrol, sedangkan Fellis berdiri menunggu di pinggir, dengan wajah menahan penderitaan.

Alexander sangat heran mengapa Ellie seperti itu, di matanya, Ellie selalu menjadi orang yang baik terhadap orang lain, dengan wataknya itu, ia tak mungkin membiarkan Fellis canggung seperti itu.

Dan lagi, barusan tampang Fellis yang malang dan hanya diam saja itu, benar-benar pertama kali ia jumpai! Semenjak Fellis muncul di Kota H, setiap kali Alexander bertemu Fellis, tampangnya selalu bagaikan akan meledak, sekarang melihat ekspresinya itu, tiba-tiba Alexander merasa aneh!

Alexander mengusap dahinya, berusaha menyingkirkan perasaan itu.

Setelah asal mengambil beberapa dokumen, Alexander berencana untuk turun, baru saja melangkah ke tangga, ia mendengar percakapan Felicia, Ellie dan Isabel.

"Nyonya Gu, ukuran tubuh Anda sudah saya catat, nanti hasilnya akan saya perlihatkan pada Anda, kalau ada yang kurang memuaskan, mari kita diskusikan lagi," kata Fellis. Mendengarnya, Alexander mengernyitkan dahi dan berpikir, Fellis ini, saat bicara denganku emosinya besar sekali, tapi terhadap Ellie malah seperti rekan kerja, sama sekali tidak seperti Fellis yang tak bisa melupakan masa lalu.

"Baiklah," jawab Ellie, "Kebetulan Isabel juga akan pulang, sebaiknya kuminta supir mengantar kalian bersama," kata Ellie sambil tersenyum, ia bukannya tak tahu kebencian Isabel terhadap Fellis, namun ia suka melakukan ini!

"Tak mungkin kan, Ellie, menyuruhku naik mobil dengannya!" Seru Isabel dengan heboh, suaranya terdengar jelas ke seluruh vila.

"Tidak perlu, Nyonya Gu, minta saja supirnya mengantar Nyonya Lee, saya akan pulang sendiri," ujar Fellis melihat tatapan meremehkan Isabel, ia juga tak mau memancingnya, ia lebih baik pulang jalan kaki daripada naik mobil bersama Isabel.

"Baiklah kalau begitu, kalau Nona An bersikeras begini, aku hanya bisa meminta supir mengantar Nyonya Lee saja."

Suara Ellie terdengar sedikit sungkan, namun Alexander sangat terkejut. Ia berpikir: Kenapa Ellie seperti itu! Bukankah ia selalu tidak suka sikap Isabel yang arogan dan kejam itu, bagaimana bisa ia meminta supir mengantarkan Isabel! Dan membiarkan Fellis pulang sendiri?

Lagipula, supir di vila ini tidak hanya seorang, kalau Ellie tidak ingin membuat masalah dengan Isabel, bisa menyuruh supir lain mengantar Fellis! Kenapa ia membiarkan Fellis pulang sendiri?

Jarak vila ini ke tempat tinggal Fellis sangat jauh, bagaimana bisa ia pulang?

Ini pertama kalinya Alexander menyadari, Ellie-nya saat tidak berada di hadapannya, bagaikan orang lain!

"Aku tahu kakak ipar memang yang terbaik!" Terdengar suara Isabel saat Ellie masih tampak kebingungan.

Dan terdengar suara Fellis yang tanpa ekspresi itu, "Kalau begitu saya pamit dulu, Nyonya Gu."

Alexander diam di tempat, mendengar suara mereka turun.

Setelah berpikir sejenak, ia segera ke kamar di lantai 2, Alexander berjalan ke jendela kamar, di sana jarak pandangnya bagus, bisa melihat keadaan Fellis meninggalkan vila.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu