The Comeback of My Ex-Wife - Bab 99 Salah Paham Pada Fellis

Dilihatnya di sofa ruang tamu, duduk seorang wanita yang elegan, ia mengenakan gaun dari koleksi pakaian musim gugur dari DR, di atas kain flanel berwarna putih gading itu dipenuhi oleh rajutan bunga lily of the valley yang cantik, di bagian benang sari setiap kuntum bunga, tertanam permata-permata kecil, yang paling menarik perhatian orang adalah, di depan dadanya tertancap sebuah bros porselen berwarna biru muda, sangat cocok dengan anting berbentuk daun dengan warna yang sama yang menggantung di telinganya.

Fellis tak tahan untuk menjatuhkan pandangannya pada wajah ibu General Manager Tsu, wajahnya berisi dan lembut, kelima indranya terletak dengan sempurna, matanya bersinar, hidungnya sedikit mancung, seperti penampilan standar dari istri orang kaya, meskipun kecantikannya tidak begitu dahsyat, namun di seluruh tubuhnya tersebar aura elegan dan lemah gemulai yang telah melalui ujian usia.

Sesaat, Fellis tertegun menatapnya, bahkan bisa-bisanya ia lupa memberi salam pada Lisa.

Lisa juga bisa merasakan ada orang yang sedang memandangnya, ia pun menoleh.

Tetapi, saat melihat wajah gadis di hadapannya itu, ia yang terus duduk dengan formal itu berseru kaget, "Friscilia!"

Fellis tidak tahu siapa yang dipanggil oleh Lisa, namun ia buru-buru menyadarkan diri, dan menunduk memberi salam padanya, "Halo, Nyonya Direktur Besar!"

Lisa pun seperti melihat sesuatu, ia segera berdiri, menghampiri Fellis, menarik tangan Fellis dan mengamatinya dengan teliti, ia berpikir, "Mirip sekali, benar-benar terlalu mirip!"

Di saat Lisa muda, ia menempuh kuliah di Kota G,ia memiliki seorang teman baik, namanya Friscilia, ia adalah seorang nona keluarga kaya, namun sifat dan wataknya sangat baik, mereka belajar di universitas yang sama, juga menjadi teman sekamar, cara pandang mereka pun sangat cocok, sehingga mereka secara otomatis menjadi teman baik.

Kemudian, setelah lulus, Friscilia kembali ke Kota .

Karena Kota jauh dari Kota G, Lisa dan Friscilia sangat jarang bertemu, mereka hanya berkomunikasi melalui telepon, Lisa ingat, Friscilia kemudian menikah dengan seorang pria yang baik, dengar-dengar adalah seorang yang bisnis properti. Dua puluh lima tahun yang lalu, Friscilia melahirkan seorang anak perempuan, nama kecilnya Friscella, bunyinya mirip dengan nama Friscilia.

Saat putri Friscilia baru saja lahir, Joseph juga baru lahir, tetapi saat itu bisnis Gerry baru saja mulai berkembang, Lisa selain harus mengurus anaknya, ia masih harus bekerja, dan mengurus Gerry.

Karena terus sibuk, ia putus komunikasi dengan Friscilia. Hingga saat bisnis Gerry perlahan berhasil, Lisa baru menghubungi kembali sahabatnya, namun tidak tersambung. Bahkan tentang suami dan anak Friscilia, juga tidak ada informasi apapun.

Beberapa tahun yang lalu, karena masalah bisnis, Lisa dan Gerry pindah ke Kota , Lisa ingin mencari sahabat lamanya, namun bagaimanapun ia mencari, tidak pernah ketemu.

Sekarang melihat Fellis, membuat Lisa tiba-tiba teringat sahabat lamanya, Friscilia.

"Siapa namamu?" Tanya Lisa dengan senang karena melihat wajah Fellis yang begitu mirip dengan Friscilia.

"Aku, namaku Fellis An," kata Fellis sambil menunduk, ia tak tahu mengapa istri direktur besar tiba-tiba begitu ramah kepadanya.

"Fellis An?" Kata Lisa menggumamkan nama Fellis, tiba-tiba ia ternganga, dengan sikap dingin melepaskan tangan Fellis.

Lisa meletakkan pandangannya pada Fellis dan mengamati, lalu berkata, "Kamu-lah Fellis itu?"

Fellis yang menipu putraku! Kata Lisa menambahkan sebuah kalimat dalam hati.

"Saya adalah asisten Nonya Lin, Fellis," ujar Fellis melihat tangannya yang dihempaskan, menunduk sambil merasa aneh dan kecewa.

"Kalau begitu tidak salah lagi!" Kata Lisa sambil menatap Fellis dalam-dalam, kemudian duduk di sofa ruang tamu, memalingkan kepala dan tidak lagi menatap Fellis.

Kimberly yang berada di sampingnya ternganga, ia tidak tahu mengapa Lisa di waktu sekejap saja, berubah 180 derajat terhadap Fellis, ia pun mengalihkan pembicaraan, dan berkata, "Tante, saya akan menyeduh teh untuk Anda sekarang juga!"

"Baik!" Kata Lisa, terhadap Kimberly, ia kembali menampakkan sisinya yang lemah lembut.

Demi tidak membuat suasana canggung, sambil menyeduh teh, Kimberly berkata pada Fellis, "Fellis kamu kembalilah dulu, sekarang aku sudah tidak apa-apa!"

Fellis mengangguk, lalu berbalik untuk pergi.

Tetapi belum berjalan berapa langkah, Lisa kembali berkata, "Kamu Fellis kan, kemari sebentar."

Karena tidak tahu mengapa, Fellis pun menurut dan berhenti, lalu berjalan ke hadapan Lisa dan berkata, "Halo Nyonya Direktur Besar, apakah ada sesuatu?"

"Bukan apa-apa sih," kata Lisa berdehem pelan, tanpa melihat Fellis, ia berkata, "Hanya saja, aku merasa nantinya akan ada urusan, jadi, kamu berdirilah di luar pintu kantor Kimberly, tunggu saat aku memanggilmu, baru masuklah lagi."

Seketika Fellis tertegun, ia memandang istri direktur besar ini sebagai orang yang baik dan lembut, mengapa ia mau mempersulitnya? Jelas-jelas ia tidak melakukan apapun bukan?

Masa karena Joseph?

Memikirkan tentang Joseph, Fellis pun menghela napas, terpaksa ia mengangguk dan menuruti perintahnya, "Baik, Nyonya Direktur Besar."

Setelah menjawab perintah Lisa, Fellis mendorong pintu dan keluar, lalu berdiri dengan taat di luar pintu, menunggu panggilan Lisa.

Melihat Lisa mempersulit Fellis seperti itu, Kimberly juga merasa bersalah.

Ditambah lagi Kimberly dijaga dengan sangat baik oleh keluarganya, membuat sifatnya terus terang dalam berbicara, ia membawa teh yang telah ia seduh pada Lisa, dan bertanya dengan penasaran, "Tante Qin, mengapa Anda begitu terhadap Fellis?"

Lisa menggulum sedikit teh seduhan Kimberly, baru bertanya padanya, "Kimberly, menurutmu Fellis itu bagaimana?"

"Ia sangat baik kok," jawab Kimberly dengan sedikit heran, "Sekarang aku adalah sahabat Fellis!"

"Begitu ya," ucap Lisa sambil mengangguk, dalam hati mengakui, Fellis ini jago juga, tak hanya mempesona putraku, masih berteman baik dengan Kimberly!

"Kimberly, dengar perkataan tante, ke depannya kurangi berhubungan dengan Fellis itu," ujar Lisa dengan tulus pada Kimberly.

"Kurangi berhubungan dengan Fellis?" Tanya Kimberly heran sambil mengernyitkan dahi, ia berpikir sejenak, baru tersenyum dan bertanya, "Tante Qin, apakah karena Kak Tsu menyukai Fellis, maka Anda begini terhadapnya?"

"Ke, kenapa kamu tahu?" Kata Lisa sedikit kaget, awalnya ia hanya ingin membahas sampai di situ, namun Lisa tak menyangka, Kimberly ternyata tahu!

"Aku baru tahu beberapa saat yang lalu! Fellis yang memberitahuku!" Kata Kimberly sambil tersenyum, mengetahui tebakannya benar, ia menggenggam tangan Lisa dan berkata, "Tante jangan khawatir, Fellis bukan orang seperti itu. Kak Tsu menyukainya, Fellis juga sangat bingung, ia bahkan masih menjodohkan kami berdua lho!"

"Benarkah?" Tanya Lisa sedikit tidak percaya, ternyata Fellis sejujur itu!

"Benar kok!" Kata Kimberly mengangguk dengan keras, "Fellis memberitahuku, hal yang paling utama baginya saat ini, adalah menghidupi putranya, hal yang lain sementara ini tidak akan ia pertimbangkan."

Mendengar Kimberly berkata demikian, Lisa larut dalam pemikirannya. Berdasarkan perkataan Kimberly, jika Fellis merayu putranya, maka ia tidak akan mungkin berterus terang begini pada Kimberly, bahkan menjodohkan mereka berdua.

Apakah ia memang salah paham terhadap Fellis?

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu