The Comeback of My Ex-Wife - Bab 116 Saling Bertabrakan

Fellis An mendengar perkataan Gabriella, tahu ini adalah perasaan yang dimiliki semua orang, lalu berjongkok berkata kepada Gabriella: “Ibu angkat akan sering membawa Joy untuk bermain dengan kamu.”

Joy juga seperti seorang laki-laki jantan kecil, mengulurkan tangan menepuk bahu Gabriella: “gadis memang merepotkan, aku juga bukan selamanya tidak mencari kamu main lagi!”

Gabriella mendengar Joy berkata diri sendiri merepotkan, menoleh kepala marah dan tidak berbicara.

Stella Lee dan Fellis An saling memandang, lalu tersenyum berkata kepada Gabriella: “Gabriella jangan marah lagi, ibu angkat kamu mau pergi naik mobil bersama Joy, jika tidak sebelum gelap tidak akan bisa sampai kota!”

Gabriella juga tidak berbicara, menoleh kepala, berlari masuk ke dalam kamar Linda Wen.

“Anak ini......” Stella Lee menggelengkan kepala tanpa berdaya, membalikkan badan berkata kepada Fellis An, “Gabriella lewat beberapa hari akan baik-baik saja, aku mengantar kalian turun kebawah.”

“Boleh juga.” Fellis An menatap kamar Linda Wen, lalu tersenyum kepada Stella Lee, dia satu tangan mengambil koper Joy, sambil menarik tangan kecil Joy, berjalan kebawah bersama Stella Lee.

Setelah berpamitan dengan Stella Lee, Fellis An langsung membawa Joy kembali ke kota.

Pada saat baru tiba di kota, hari sudah malam, Fellis An bergandeng tangan kecil Joy, mengangkat kepala melihat ke jendela apartemen kecil sendiri itu, kemudian menunjuk untuk Joy lihat: “Joy, kelak kamu akan tinggal dirumah kecil ini bersama ibu, akan mendapat sangat banyak penderitaan.”

“Ibu, aku tidak takut. Bersama dengan ibu, adalah paling membahagiakan!” Joy mengangkat kepala melihat Fellis An, seperti seorang laki-laki jantan kecil, memukul-mukul dada sendiri.

Fellis An melihat ekspresi serius Joy, juga merasa senang dan puas, juga merasa pedih hati, dia memegang wajah kecil Joy, berkata dengan serius: “Joy, ibu berjanji kepada kamu, kelak akan membiarkan kamu tinggal dirumah besar!”

“Ibu jangan terlalu bersusah payah, Joy akan tumbuh dengan cepat, kemudian menghasilkan uang membeli rumah besar untuk ibu tinggal!” Joy menggendong tas sekolah kecil sendiri, mengangkat kepala melihat Fellis An, wajah kecil penuh ketegasan!

“Haha, Joy, ibu percaya kamu! Kita berusaha bersama!” Fellis An membungkukkan pinggang mencubit wajah kecil Joy, menuntun dia ke apartemen bersama.

“Joy kamu tunggu sebentar, ibu membuka pintu dulu!” Fellis An meletakkan koper didalam tangan, mulai mengobrak-abrik tas sendiri mencari kunci.

Saat ini, tuan rumah yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk karier gosip, juga memakan kuaci muncul dengan tepat waktu, dia menyapa Fellis An dulu, segera melihat arah Joy: “Wuah, bocah kecil yang lucu ini adalah siapa?”

Fellis An membalikkan badan, ketawa terhadap tuan rumah: “ini adalah putra aku, Joy.”

“Ini adalah putra kamu, sejak kamu pindah kesini aku masih pertama kali melihatnya!” tuan rumah segera berjalan kedepan Joy, kemudian berjongkok, “anak kecil, siapa nama kamu?”

“Nama aku Joy.” Joy dengan takut-takut menyapa tuan rumah, “hallo tante.”

“Benar-benar patuh!” wajah tuan rumah penuh dengan senyuman, dia melihat wajah kecil Joy, benar-benar suka, “ini, kasih kamu kuaci makan!”

“Terima kasih tante.” Joy tersenyum kepada tuan rumah, tetapi tidak mengulurkan tangan menerima.

Tuan rumah tahu Joy tidak ingin makan kuaci, tetapi tidak ingin menolak dia, jadi tidak menerimanya, lalu bersenyum sebentar: “bocah kecil yang pintar.”

Saat ini, Fellis An sudah membukakan pintu. Dia mengambil koper Joy, menyapa kepada tuan rumah: “silakan masuk duduk!”

“Baik!” uang sewa yang menarik kembali oleh tuan rumah dalam satu bulan, dia tidak hanya cukup untuk makan dan tinggal, masih ada sisa, jadi seharian suka berkunjung kerumah orang-orang, kali ini Fellis An menyuruh dia untuk datang bermain, tuan rumah tentu saja senang.

Fellis An dan tuan rumah sedang berbicara, langsung masuk kamar bersama.

Tuan rumah memandang sekeliling rumah Fellis An, berkata: “Fellis An, sekarang putra kamu juga tinggal kemari, tetapi kamar kamu bukankah terlalu kecil, satu dapur, satu kamar mandi, satu kamar, satu ruang tamu, masih ada satu ruang belajar kecil, Joy ini mau tinggal dimana?”

“Tidak apa-apa. Asalkan aku tinggal bersama ibu.” Fellis An masih belum berbicara, Joy segera menyambungkan perkataan, dia tidak ingin setelah membujuk ibu, kemudian dikirim kembali lagi.

“Joy harus belajar mandiri, sudah berumur empat tahun, tidak boleh tinggal bersama aku lagi.” Fellis An tersenyum kepada Joy, “tetapi, ibu juga ada cara, ruang belajar kecil itu bisa meletakkan sebuah kasur dan sebuah meja, nanti ibu membersihkannya, tidur disana, dan Joy tidur dikamar ibu yang dulu tidur!”

“Jika begitu aku mau tidur di ruang belajar!” Joy mendengar, lalu berkata, “orang dewasa tidur dikamar besar, anak kecil tidur dikamar kecil! Tidak boleh tidak tahu malu!”

“Wuah, Fellis An, putra kamu ini adalah sangat menyanyangi kamu!” tuan rumah mendengar Joy berkata begini, tiba-tiba sangat iri hati, dia berkata dengan sedih, “putra kamu baru berusia empat tahun, sudah tahu menyanyangi kamu! Tidak seperti putra aku itu, pergi kuliah keluar kota, sebulan baru menelepon sekali untuk aku!”

Fellis An tersenyum pada tuan rumah, kemudian mengangguk kepala kepada Joy lagi: “jika begitu baiklah! Tunggu ibu pindah kedalam kamar besar, pasti mempersiapkan kamu sebuah kamar yang baik!”

“Ibu paling baik!” Joy kembali terjun kedalam pelukan Fellis An lagi.

Ibu dan anak berdua sedang bahagia, hanya mendengar suara tersedu-sedan yang keluar di samping, mereka menoleh kepala, melihat tuan rumah yang barusan masih baik-baik saja, sekarang ternyata mulai melap air mata.

Setelah Joy dan Fellis An saling bertatapan dengan bingung, Fellis An segera maju kedepan untuk menghibur: “tuan rumah, ada apa dengan kamu?”

Kalian ibu dan anak hubungannya sangat baik! Tidak seperti aku, kesepian seorang diri, sudah bercerai dengan suami, putra juga kuliah diluar kota, sepanjang hari hanya bisa berkunjung kerumah orang-orang!” tuan rumah semakin berkata semakin merasa bahwa diri sendiri adalah orang yang paling menyedihkan didunia.

Fellis An tidak berdaya, didunia ini siapa yang selalu lancar!

Tetapi, Fellis An juga tahu tuan rumah biasanya selain sedikit bergosip, bagian lain semuanya sangat baik.

Sekarang Fellis An melihat tuan rumah sedih, segera menghibur dia dan berkata: “sekarang Joy masih belum tumbuh besar! Tunggu ketika Joy sudah kuliah, aku masih tidak bisa membandingkan dengan kamu. Sampai saat itu, kita berdua pergi menari tarian lapangan!”

“Jika begitu sudah memastikan ya!” suasana hati tuan rumah datangnya cepat, perginya juga cepat, penghiburan Fellis An langsung berguna, dia bertepuk tangan, berkata, “karena kamu begitu memperhatikan aku. Aku juga mau melakukan sesuatu. Kelak jika kamu sibuk dengan pekerjaan, Joy biarkan aku yang menjaga saja!”

“Jika begitu sudah merepotkan kamu!” Fellis An juga tidak sungkan, tersenyum kepada tuan rumah. Pekerjaan dia begitu sibuk, kadang-kadang masih harus ikut Kimberly berdinas keluar kota, jadi Joy kadang-kadang benar-benar harus merepotkan tuan rumah.

“Tidak merepotkan apa, aku sedang khawatir hidup ini terlalu membosankan! Joy bocah kecil ini siapa lihat siapa juga suka, aku senang sudah tidak sempat!” tuan rumah berkata dengan tersenyum senang, “ayo, kita membereskan rumah bersama saja, berusaha agar bocah kecil malam ini bisa tinggal diruang belajar!

“Semangat!!!” Joy melompat-lompat didalam kamar, tiba-tiba menambah banyak keramaian didalam kamar ini. Tuan ruamh dan Fellis An melihat Joy yang lincah, suasana hati juga jauh lebih baik.

******

Dalam beberapa hari berikutnya, Fellis An secara bertahap membereskan ruang belajar kecil, dia menggunakan tabungannya lagi, merenovasi kamar kecil Joy, masih membelikan dia sebuah tempat tidur kecil yang kokoh, serta semua bagian peralatan sehari-hari untuk Joy.

Setelah itu, Fellis An mencarikan sebuah taman kanak-kanak dengan kondisi yang baik disemua aspek untuk Joy, meskipun biayanya mahal sangat menakutkan, tetapi Fellis An juga merasa lega.

Dengan perlahan-lahan begini, Fellis An menggunakan uang yang didapatkan dari “Starry Sky”, masih ada tabungan biasa, berakhir dalam sekejap.

Untung saja Fellis An menjadi asisten Kimberly gajinya tidak rendah, jadi, dibawah paksaan Fellis An sendiri, kehidupannya masih termasuk lumayan.

Hari ini, baru sampai waktu pulang kerja, Fellis An yang khawatir menjemput Joy pulang kerumah seperti angin berlari keluar ruang kantor.

Tiba-tiba, sebuah bayangan muncul di belokan koridor, Fellis An tidak sempat menghindar, kelihatan sudah mau saling bertabrakan dengan orang yang datang.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu