The Comeback of My Ex-Wife - Bab 372 Berlian Ini Melambangkan Permulaan

"Iya, aku..."

"Dia bukan!" Fellis An yang sibuk di dapur, berlari keluar dan menjelaskan dengan senyum tipis, "Dia adalah teman kantorku, hanya saja wajahnya mirip dengan Alexander Gu yang ada di televisi!"

Fellis An tidak ingin dirinya diganggu dengan identitas Alexander Gu. Lagipula, status mereka berbeda jauh, jadi lebih baik untuk tidak membuat masalah baru.

Setelah mendengar perkataan dari Fellis An, Alexander Gu merasa tidak berdaya, tetapi dia harus menurutinya dan mengangguk pada kakak pemilik rumah: Lagi pula, nanti dia akan menikah dengannya dan memberitahu semua orang, ini hanyalah masalah waktu.

"Oke." Kakak pemilik rumah mengangguk dengan curiga.

Meskipun mereka semua memiliki keraguan tentang perkataan dari Fellis An, tapi jawaban dari Fellis An sangat memungkinkan. Karena orang terkaya di Kota H tidak mungkin datang ke rumahnya. Itu ajaib!

Melihat semua orang memercayai kata-katanya, Fellis An merasa lega. Dia membenarkan celemeknya dan berkata, "Kalian duduklah terlebih dahulu, sebentar lagi makan malam akan siap!"

Joy yang membuka hadiah dengan Gabriella, mendengar hal ini langsung berteriak, "Ibu, merepotkanmu!"

Gabriella mengikuti Joy dan berteriak, "Bibi, sungguh merepotkanmu!"

"Joy dan Gabriella sungguh anak yang baik!", "Tunggu, aku untuk membawakanmu makanan yang lezat!" kata Fellis dengan senyum senang.

Fellis An, yang penuh energi, tersenyum pada yang lain dan berbalik ke dapur.

Yang mengherankan adalah Alexander Gu yang mengikuti Fellis An ke dapur: "Aku juga tidak ada urusan apapun, lebih baik aku membantumu."

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Fellis, yang baru saja mengambil pisau, berbalik dan berkata, "Kamu bahkan tidak bisa memasak!"

"Aku bisa belajar." Alexander Gu tertawa kecil, "Sepertinya aku mempunyai banyak bakat. Telur goreng yang aku buatkan untuk Joy terakhir kali, rasanya juga tidak buruk."

Fellis mengangkat bahu sebagai tanda tak setuju. Dia meletakkan pisaunya dan berkata, "Baiklah, kamu bisa memotong tomat dan kentang ini menjadi beberapa bagian. Aku akan membuat brisket daging sapi rebus dengan tomat dan kentang."

Ketika Alexander Gu memandang ekspresi Fellis An yang ragu, senyum manja muncul di wajahnya yang tampan: "Jika aku memotongnya dengan baik, maukah kamu mengabulkan satu permintaan?"

"Tidak mau!" Fellis An mengangkat dagunya dan berkata, "Hanya memotong sayuran saja, sudah banyak permintaan."

"Baiklah kalau begitu." Alexander Gu mengambil alih pisau di tangan Fellis An dengan kecewa, dan berbalik untuk memotong sayuran dengan patuh.

Fellis An tidak menyangka Alexander Gu begitu menurutinya. Dia menyilangkan tangannya di dada, lalu melihat bayangan punggung pria itu.

Hari ini, Alexander Gu mengenakan pakaian santainya. Ketika dia memasuki pintu tadi dia sudah menggantung mantelnya di gantungan. Sekarang dia hanya mengenakan kemeja putih dengan tekstur halus. Punggungnya yang berotot tersembunyi di balik kemeja itu. Bahunya terlihat tebal dan lebar, dan kakinya yang lurus dan panjang, membuat orang merasa aman.

Tanpa sadar, Fellis An yang melihat bagian belakang Alexander Gu, jantungnya mulai berdegup kencang. Tak tahu mengapa ada dorongan untuk memeluk Alexander Gu dari belakang.

"Aish..." Alexander Gu yang sedang memotong sayuran, mendengus dan berhenti dengan pisau dapurnya.

Fellis An dengan cepat tersadar dari lamunannya. Dia melangkah maju dengan panik dan melihat ke tangan Alexander Gu: "Ada apa? Apakah tanganmu tergores?"

"Tidak." Alexander Gu dengan tenang meletakkan pisaunya dan sambil tersenyum menoleh dan menatap Fellis An, "Apakah kamu mengkhawatirkanku?"

"Siapa yang khawatir padamu?" Setelah mendengarkan kata-kata Alexander Gu, Fellis segera melepaskan perasaannya tadi, dia menutupi kekhawatirannya tadi dan berkata, "Aku hanya merasa kamu begitu bodoh, memotong sayur saja bisa sampai menggores tangan."

"Itu karena kamu menatapku terus." Alexander Gu melangkah maju, memandangi pipi merah Fellis An dan berkata dengan lembut, "Tahukah kamu? Setiap ada kamu, diriku tak dapat berpikir jernih, ataupun melakukan hal-hal lain dengan baik."

Alexander Gu sambil mendekati Fellis An, dia menyembunyikan tangan ke belakang. Sebenarnya jarinya memang tergores, hanya saja dia tidak mau Fellis An menjadi khawatir, jadi dia tak bilang apapun. Seperti yang dia katakan, jika Fellis An ada di sampingnya, bagaimana dia bisa dengan tenang bekerja?! Tangan tergores adalah suatu yang wajar.

Fellis An melamun, saat dia menatap kedua bola mata Alexander Gu yang hitam, tiba-tiba Fellis An teringat kata-kata yang diucapkan Elisha Qiu padanya kemarin.

"Alexander Gu ..." Fellis dan membuka mulutnya dan menggumamkan namanya.

"Iya, katakanlah." Suara Alexander Gu lembut dan dalam, seperti suara cello lambat.

"Aku ingin bertanya padamu." Fellis An menghentikan kata-katanya.

"Oke. Namun, setelah bertanya padaku, kamu juga harus mengabulkan satu permintaanku." Alexander Gu menaikkan alisnya.

Berpikir tentang masalah kemarin, Fellis An pun menghela napas dan menggangukkan kepalanya: "Baiklah."

"Oke, katakanlah."

"Jika, maksudku hanya jika..." Fellis ragu-ragu dan bertanya, "Jika orang yang kamu sayangi mencintai orang lain, apakah kamu akan merasa sedih?"

"Ada apa?" Seketika, wajah Alexander Gu membeku dan mendekati Fellis An. "Apakah kamu menyukai orang lain?"

"Alexander Gu, aku berbicara serius sekarang! Bisakah kamu tidak begini!" Fellis An merasa tak berdaya, "Bisakah kamu menjawabnya dengan serius?"

"Aku sedang menjawab dengan serius." Alexander Gu menunduk. Dia memandang mata milik Fellis yang berbinar, dengan perlahan berkata, "Fellis An, sebelumnya adalah kesalahanku. Orang yang aku cintai sekarang adalah dirimu, aku tidak akan memaksamu untuk mencintaiku seperti dulu. Tapi..."

Alexander Gu mendekat dengan kaki panjangnya, meletakkan tangannya yang besar di kedua pundak Fellis An dan berkata, "Pada akhirnya kamu akan menjadi milikku."

"Orang yang aku bicarakan sekarang adalah Ellie Zhou!" Fellis An mundur selangkah, lalu dengan semangat berkata, "Bukankah orang yang selalu kamu cintai adalah Ellie Zhou?"

"Ellie Zhou?" Alexander Gu tertegun dan mengangkat bahu. "Dia memiliki tempatnya sendiri."

"Tapi..."

"Oke, aku sudah menjawab semua." Alexander Gu menatap Fellis An dan berkata dengan serius, "Sekarang kamu harus mengabulkan satu permintaanku."

Fellis An yang dikejutkan dengan ekspresi serius Alexander Gu pun menjawab gugup: "Apa..., hal apa!"

"Fellis An..." Alexander Gu berkata sambil perlahan bersujud, dia mengeluarkan kotak yang indah dari kantongnya, perlahan dibukanya kotak itu, tampak sebuah berlian biru yang besar.

Fellis pernah mendengar dari Kiekie Shen, Berlian biru itu disebut "Jantung Bumi", merupakan berlian dengan warna indah yang sangat langka. Itu diperbaiki dan dilelang oleh desainer perhiasan top dunia. Lalu berlian itu dibeli oleh seorang pria misterius dengan harga tinggi.

Saat itu, setelah mendengarkannya, Fellis An hanya melihatnya sebagai berita, tetapi dia tidak menyangka jika berlian biru akan muncul di tangan Alexander Gu!

"Kamu, kamu, apa yang akan kamu lakukan?" Fellis An yang mengenakan celemek tanpa sadar mundur selangkah. Alexander Gu, pria ini seperti akan melakukan sesuatu yang penting saja.

"Fellis An, hari ulang tahun Joy juga merupakan hari yang berat untukmu. Kamu telah melewati masa-masa yang sulit. Berlian ini aku berikan padamu sebagai hadiah," Alexander Gu menatap wajah Fellis yang terkejut, dengan lembut berkata, "Tentu saja, berlian ini tidak dapat membayar penderitaan yang kamu alami selama ini. Tapi yang ingin aku katakan adalah, dia melambangkan awal, juga sebagai awal bagiku untuk membalasmu."

Setelah berkata, Alexander Gu dengan lembut mengangkat tangan Fellis An dan meletakkan berlian biru yang di tangannya ke jari manis Fellis An.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu