The Comeback of My Ex-Wife - Bab 438 Kejutan Untukmu

"Fellis, aku sudah pulang." Allen berjalan ke depan Fellis, dan langsung menarik Fellis ke pelukannya.

Saat itu, semakin banyak kembang api meledak di langit di atas kepala mereka, berbagai corak kembang api membuat orang tidak bisa melepas pandangan mereka dari langit.

"Fellis, kembang api ini aku persiapkan untukmu, kamu suka?"

"Aku......" hal ini sedikit tiba-tiba, Fellis masih bengong, dia melihat ke arah kembang api di langit dengan ekspresi bengong, pikirannya kosong, sama sekali tidak tahu mau mengatakan apa.

"Fellis, aku sangat merindukanmu." Allen mengubur wajahnya di rambut Fellis, ada aroma asin air laut di tengah angin yang berhembus, namun ditutupi oleh aroma rambut Fellis yang spesial.

"Allen....." Fellis membuka mulutnya, lagi-lagi memanggil nama Allen.

"Iya." Allen tetap memeluk Fellis dengan erat, mengangguk ringan kepalanya, mendengar Fellis memanggil namanya, dia merasakan kesenangan yang susah didapat.

"Kamu ini kenapa begitu tidak sopan!" Fellis yang sudah sadar kembali langsung mendorong Allen, suaranya tiba-tiba meninggi, atmosfer romantis yang dibuat Allen tadi langsung hancur seketika.

Allen Gu yang tiba-tiba didorong merasakan kekosongan di pelukannya, terlihat kegelapan di matanya, namun ketika dia melihat ekspresi Fellis yang mengambek, senyuman pun kembali muncul di wajahnya.

Allen mengulurkan tangan mengelus hidung Fellis, bertanya: "Fellis, kita sudah 4 tahun tidak bertemu, sekarang bertemu denganku, kamu bukannya seharusnya menangis terharu? Kamu malah mendorongku dan memarahiku, benar-benar membuatku sedih!"

Selesai berbicara, Allen dengan berlebihan mengelus dadanya, berpura-pura sedih.

"Allen, beberapa tahun tidak bertemu, kenapa jadi begitu suka bercanda!" Fellis tertawa tidak berdaya, dia berpaling melihat mobil off road yang berhenti tidak jauh dari mereka, kemudian kembali melihat Allen, menginterogasinya, "Dua supir yang membawaku dan General Manager Tsu secara paksa kesini adalah orangmu?"

"Benar." Allen mengangguk.

"Kamu......" Fellis semakin bingung, bertanya: "Kamu datang ya datang saja, kenapa mau mencari dua orang untuk menakutiku?"

"Aku....." Allen menggaruk kepalanya, tertawa canggung, "Hari ini adalah ulang tahunmu, aku ingin memberikan kejutan untukmu! Kembang api ini juga!"

Selesai berbicara, Allen pun menunjuk ke arah kembang api yang masih terus muncul di langit.

"Ulang tahunku?" Fellis mendongak kaget melihat kembang api yang penuh warna.

"Kamu tidak tahu?" Allen bahkan lebih terkejut daripada Fellis.

"Aku........." Fellis menunduk memikirkan tanggal hari ini, kemudian dia pun langsung sadar, ternyata hari ini sungguh adalah ulang tahunnya!

Wah!

Fellis menepuk keningnya sendiri, tertawa tidak berdaya: pasti karena belakangan ini terjadi terlalu banyak hal, jadi sibuk sampai lupa dengan ulang tahunnya sendiri!

Allen melihat Fellis yang seperti baru saja ingat dengan ulang tahunnya, dia bertanya dengan penuh harapan: "Kalau begitu aku, bukannya adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu?"

"Mmm......" Fellis berpikir sejenak, kemudian mengangguk, "Benar!"

Selesai menjawab pertanyaan Allen, Fellis pun merasa kecewa: Meskipun dia dan Alexander baru saja baikan, meskipun Alexander sangat sibuk, meskipun bahkan dia sendiri saja tidak ingat dengan ulang tahunnya, tapi, pemikiran bahwa Alexander tidak ingat dengan ulang tahunnya, membuat Fellis merasa sedikit sedih.

"Fellis, kamu kenapa memikirkan orang lain di depanku?" Allen melihat Fellis yang melamun, langsung merasa tidak senang, dia pun mengulurkan tangan dan mengelus rambut Fellis, "Aku begitu merindukanmu, kamu sama sekali tidak merindukanku!"

Allen menggenggam pergelangan tangan Fellis, senyumannya seperti sinar hangat di kegelapan malam: "Fellis, jangan menganggapku sebagai anak kecil, kamu baru lebih tua 3 tahun dariku."

"Kalaupun hanya tua 1 tahun, aku tetap adalah kakak tua mu!" Fellis memiringkan kepala, dia melihat Allen yang lebih tinggi banyak darinya, merasa kaget, "Tidak disangka 4 tahun lewat begitu cepat, aku ingat ketika kamu SMA 3, kamu lebih pendek daripada Alexander, sekarang sudah sama tingginya dengan Alexander!"

"Tidak, kamu tidak tua, di mataku, kamu tetap adalah yang paling cantik." Allen membungkuk, perlahan-lahan mendekati Fellis, suaranya ringan dan lembut.

"Ck ck ck....." Fellis sama sekali tidak merasakan apapun mendengar pujian Allen, dia mundur selangkah, seperti bisa tahu apa yang dipikirkan Allen dan berkata, "Allen, kamu tidak hanya makin tinggi, kamu bahkan sudah bisa menggoda perempuan! Memang nutrisi di luar negeri lebih banyak!"

"Wah, kamu langsung bisa tahu, memang kamu hebat!" Allen mengangkat bahunya, terlihat sangat disayangkan.

"Haha....." Fellis tertawa senang, dia melambaikan tangan terhadap Allen, berkata, "Jangan bercanda lagi, Allen, kamu kapan kembali kesini?"

"Aku....."

"Fellis An!"

Allen baru saja mau menjawab pertanyaan Fellis, Alexander yang akhirnya datang langsung berlari kemari, menarik Fellis ke belakangnya, langit terlalu gelap, Alexander sama sekali tidak tahu siapa lelaki yang berdiri di depan Fellis.

Matanya yang tajam terlihat berbahaya, Alexander dengan ringan menggerakkan lehernya, menatap lurus ke lelaki di depannya.

Terdengar 'bruk', Alexander langsung melayangkan tinju dengan sekuat tenaga, Allen langsung terjatuh ke pasir.

"Uhh...." Allen menutupi hidungnya dengan tangannya, meringkuk di atas pasir pantai.

"Alexander Gu! Apa yang kamu lakukan!" Fellis langsung mendorong Alexander ke samping, bermaksud berlari melihat keadaan Allen.

Tidak disangka Alexander langsung menarik Fellis kembali ke pelukannya, dia menunduk, kedua tangannya memeluk erat pinggang Fellis, dari suaranya terdengar dia sedang menahan amarah: "Fellis An, kamu bisa menurut tidak? Tidak apa-apa kalau kamu keluar sembarangan, tapi kamu kenapa sembarangan berbicara dengan orang asing, sekarang bahkan mendorongku demi orang lain!"

"Alexander Gu, kamu kenapa seserius ini!" Fellis tahu Alexander perhatian padanya, tapi dia juga tidak boleh sembarangan meninju tanpa tahu siapa orang di depannya, "Alexander Gu, orang yang kamu tinju adalah Allen, adikmu, Allen Gu!"

"Apa?" tangan Alexander yang memeluk pinggang Fellis sedikit melonggar karena kaget, dia berpaling melihat lelaki yang meringkuk di atas pasir, kemudian kembali melihat Fellis, bertanya kaget, "Allen Gu?!"

"Benar, Allen! Kamu benar-benar......" Fellis menghela nafas, kemudian dia melepaskan diri dari pelukan Alexander dan segera berlari ke samping Allen.

Fellis jongkok dan mengulurkan tangan menepuk bahu Allen, bertanya: "Allen, kamu tidak apa-apa?"

"Hidungku........" dari suaranya, Allen terdengar sangat kesakitan, "Hidungku sepertinya berdarah!"

"Mana dokter?" Fellis langsung mendongak melihat Alexander, "Alexander Gu, hidung Allen berdarah, kita harus segera membawanya ke rumah sakit."

Saat ini, Alexander sudah kembali sadar dari perasaan terkejutnya, ekspresinya pun pelan-pelan berubah dingin, Alexander melangkah ke sisi Fellis.

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu