The Comeback of My Ex-Wife - Bab 389 Kembali ke Kegelapan

Tubuh Fellis saat ini sudah berubah dipenuhi darah segar, rok mahalnya sudah tercabik-cabik, ia menunduk dengan tidak bisa berbuat apa-apa, wajahnya dipenuhi keringat dingin: yang Kimberly lakukan sudah tidak bisa diperbaiki lagi, sepertinya dari dulu Ellie sudah bersiap menghancurkannya, sepertinya, mereka berdua, tidak akan bisa lekuar dari ruang bawah tanah yang gelap ini.

Saat ini, tiba-tiba Fellis sangat merindukan Alexander, ia rindu Alexander yang dingin terhadap orang luar, tapi manja kepada dirinya, ia merindukan ciuman dan pelukan Alexander yang datang tiba-tiba, memori yang tersimpan tanpa disengaja, justru menjadi benda paling berharga bagi Fellis saat ini.

“Baiklah, ia kamu ingin melindungi Fellis, maka aku akan memukulmu sampai kamu tidak berani melindunginya lagi!” Ellie sama sekali tidak berhenti karena halangan dari Kimberly, sebaliknya, perlindungan Kimberly membuat Ellie semakin geram, sekali lagi ia mengayunkan cambuk di tangannya, melambaikannya dengan kejam.

“Ah!” Kimberly yang menghalangi di depan Fellis berteriak kesakitan, air matanya jatuh, ia pun menggeleng: terlalu sakit! Benar-benar sangat sakit!

Ellie menatap Kimberly, terus melambaikan cambuknya, menggunakan seluruh tenaga untuk mengayunkannya.

Suara kesakitan terdengar di seluruh ruang bawah tanah, sekelompok orang berpakaian kemeja di samping dengan tubuh bertato itu tidak tahan lagi melihat adegan ini.

Akhirnya, Kimberly yang kesakitan tidak tahan lagi, ia terpeleset ke lantai dengan kesakitan, seluruh tubuhnya tidak berhenti gemetaran.

Ellie menghentikan gerakan memukulnya dengan puas, ia menggerakan pergelangan tangannya yang pegal, sedetik kemudian, ia memegangi dagu Fellis: “Apakah sudah lihat? Kamu sendiri, juga orang yang baik terhadapmu, semuanya akan berakhir seperti ini!”

Fellis saat ini sudah kesakitan dan tidak memiliki tenaga, ia menundukkan kepalanya, ada begitu banyak ucapan di hatinya yang ingin ia sampaikan pada Ellie, tapi ia terlalu kesakitan, sakit hingga tidak memiliki tenaga untuk menggubris Ellie.

“Hahaha ……, sungguh tidak berguna, dipukul beberapa kali saja sudah tidak tahan?” Ellie menghempaskan dagu Fellis dengan jijik, berkata dengan angkuh, “Bagaimana jika aku memberitahumu lagi sebuah berita baik, membuatmu girang sebentar?”

Hati Fellis gemetaran, ia menggunakan semua kekuatan di tubuhnya, barulah bisa memaksakan diri untuk membuka mata, memandang wajah Ellie yang suram.

“Kamu jangan lupa kamu masih memiliki teman baik Elisha!” Ellie sembari mengayunkan cambuk sembari berkata dengan angkuh.

Mendengar ucapan Ellie, aliran arah di tubuh Fellis terasa terhenti, bagaimana mungkin Ellie mengungkit Elisha?

Benar! Hari itu Elisha melihat Ellie dan seorang pria berpelukan!

Jadi, Ellie sakarang ingin membalaskan dendamnya!

Tubuh Fellis yang gemetaran memandangi Ellie, ia ketakutan hingga nafasnya terengah-engah, ia bertanya dengan tergesa-gesa: “Apa yang kamu lakukan pada Elisha?”

“Aku tidak melakukan apa-apa padanya! Semuanya adalah dia yang mencari masalah!” Ellie mengambil cambuk dan mengangkat pundaknya, “Sekarang, seharusnya ia sudah buta.”

Fellis terdiam selama 2 detik, lalu tiba-tiba menangis dan berteriak: “Ellie, apa yang kamu katakan?!”

“Aku bilang ……” Ellie mendekat pada Fellis, mengulangi sekata demi sekata, “Elisha sekarang seharusnya sudah buta!”

“Ellie ……” Fellis mengigit bibirnya dnegan kuat, ia tidak peduli terhadap luka cambuk ditubuhnya, ia meronta dengan kuat, “Kamu brengsek! Kamu lebih baik mati! Kamu lebih baik mati!”

Meski luka di tubuhnya begitu sakit, Fellis tetap menggunakan kekuatan terakhirnya untuk memberontak, sekarang ia begitu ingin menyelamatkan Elisha, gadis imut dan polos itu, dari awal hingga akhir tidak pernah ikut campur dalam hal apapun, tidak seharusnya ia bertemu dnegan kejadian menakutkan seperti ini! Tidak seharusnya!

Air mata berjatuhan dari wajah Fellis yang terluka, suara tangisan Fellis lebih dipenuhi amarah dari tadi, perlahan berubah menjadi keputus asaan.

Saat ini, Kimberly yang berlutut di lantai setelah mendengar ucapan Ellie, sudah tidak bisa berpikir lagi: ia tidak hanya karena dirinya sendiri menyakiti Fellis, masih menyakiti hidup orang lain?!

“Tidak!” Kimberly berteriak dan berdiri, ia memegangi dadanya dan melihat Ellie, sekuat tenaga berlari keluar ke arah pintu ruang bawah tanah: Ia ingin keluar, ia ingin melapor, ia mau menyampaikan seluruh masalah ini pada Kakak Ketiga, juga mau meminta Kakaknya menyelamatkan gadis tidak bersalah itu!

Masih sempat, pasti sempat!

“Tangkap dia!” Ellie memerintahkan, orang-orang suruhan itu langsung bertindak, menarik kembali Kimberly, dan melemparkannya dengan sadis ke lantai.

“Bruk”, Kimberly terjatuh di lantai, wajahnya terjeduk, ia menggunakan kedua tangannya untuk menyangga lantai, berdiri perlahan.

Ellie tersenyum, berjalan ke depan: “Jika kamu ingin menyelamatkan Fellis, maka aku akan membuatmu merasakan cambukkan ini!”

Selesai Ellie berbicara, ia menoleh dan menatap orang-orang suruhan itu:“Kalian, ikat Kimberly!”

“Ini ……” para suruhan itu ragu, bagi mereka, terserah saja jika mengikat Fellis, tapi Kimberly adalah seorang artis, mereka takut bersalah padanya.

“Brengsek!” Ellie mengumpat lalu berkata, “Kalian masih takut pada artis kecil? Pergi jika tidak berani! Jangan mengikuti Wayne lagi!”

Mendengar ucapan Ellie, mereka langsung maju ke depan, langsung mengikat Kimberly: sekarang mereka sudah ada dalam satu perahu, jika tidak mengikuti Wayne, sepertinya mereka tidak bisa hidup lagi!

Ellie mengangguk puas, ia melihat Fellis dan Kimberly yang diikat dan berkata: “Aku ingin membuat kalian ingat baik-baik, hanya jika bersalah padaku Ellie, maka tidak akan berakhir baik!”

Baru saja ucapannya diucapkan, Ellie langsung mengayunkan cambuknya, melambaikannya pada Fellis dan Kimberly.

Kimberly berteriak kesakitan, sedangkan Fellis, sudah kesakitan sampai tidak memiliki tenaga untuk mengangkat kepalanya, ujung cambuk itu sudah dipenuhi darah segar, bersamaan dengan cambuk yang mengayun, bercipratan ke setiap orang di sudut ruang bawah tanah.

Ellie tersenyum, cambuk demi cambuk diayunkannya, perlahan, tangannya pegal.

Kimberly sudah pingsan kesakitan, tapi Fellis masih sedikit membuka matanya: tidak tahu bagaimana sekarang Elisha, ia begitu ingin tahu bagaimana Elisha sekarang!

“Brengsek, tidak tahu malu!” Ellie melempar cambuk di tangannya, wajahnya dipenuhi keringat, terlihat seperti monster yang sangat menyeramkan.

“Kalian!” Ellie menoleh, memandang para pesuruh itu, “Ke sini satu orang gantikan aku mencambuknya!”

Mendengar ucapan Ellie, para pesuruh itu langsung mundur satu langkah, mereka saling bertatap, akhirnya seorang pria di dorong dengan terpaksa.

“Cepat!” Ellie menyuruhnya dengan kegeraman.

Pria itu menelan ludah, ia pun menunduk, mengambil cambuk, perlahan ia berjalan ke depan Fellis dan Kimberly, tubuhnya gemetaran.

Di bandingkan luka di tubuh Kimberly, Fellis jauh lebih parah, pakaiannya sudah berubah menjadi pakaian berlumur darah, beberapa kainnya menempel di luka, ketika lukanya yang mengucurkan darah lagi-lagi dicambuk, terus hingga terasa ke dalam daging ……

“Pukul!” Ellie duduk di belakang pria itu, berteriak dengan napas terengah.

Pria itu menarik napas, mengayunkan cambuk dan memukulkannya, lagi-lagi darah yang belum mengering berubah menjadi merah segar, di bawah tiang di mana Fellis diikat, cairan darah itu sudah menggenang cukup banyak.

Kesadaran Fellis perlahan kabur, suara cambuk itu mulai terdengar di telinganya, tapi ia sudah tidak merasa sakit lagi, ia hanya merasa seluruh tubuhnya berubah menjadi ringan seakan terbang.

Alexander, Joy, Elisha dan orang yang kupedulikan, mungkin, aku benar-benar tidak bisa bertahan lagi, Fellis yang dipenuhi darah mengedipkan matanya, sosok orang di hadapannya mulai berbayang, akhirnya, kembali pada kegelapan ……

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu