The Comeback of My Ex-Wife - Bab 331 Aku tak rela

Martin Gao hidup dengan sangat biasa, tidak suka merokok juga tidak suka minum alkohol, maka dari itu diapun mulai hobi dengan memasak. dia mulai memasak sudah bertahun - tahun lamanya, keahlian tangannyapun tergolong cukup bagus, dapat dibilang dia sudah bisa kerja menjadi koki di salah satu hotel michelin berbintang lima.

Menghadapi bekal makanan yang sangat tidak enak, Martin Gao menggunakan seluruh tenaganya untuk memakan habis bekal itu, ini merupakan rasa sukanya terhadap Elisha Qiu! Tetapi jikalau setiap hari makan yang seperti ini Martin Gao cepat atau lambat juga akan pingsan.

"Umm, Elisha... ..." Martin Gao terdiam, dia melihat Elisa Qiu dan bertanya: "Biasanya disaat kamu membuat bekal, ada tes rasa terlebih dahulu?"

"He he, ini adalah kali pertamaku membuat bekal, aku ingin kamu menjadi orang pertama yang mencobanya, makanya aku sendiripun belum mencobanya." Elisha Qiu tersipu malu.

Martin Gao menangis didalam hati menganggukkan kepalanya: "En, baiklah."

Elisha Qiu melihat Martin Gao yang terlihat berusaha keras memakannya, sontak terkejut iapun bertanya: "Paman ganteng, jujurlah apakah bekal yang ku buat ini enak?"

"Aku... ..."Martin Gao mencoba untuk membuka mulutnya, dihatinya dia berpikir bagaimana cara menyampaikannya tanpa melukai hati Elisha Qiu.

"Tidak enak ya?" ekspresi Elisha Qiu yang awalnya terlihat bahagia sekarang berubah menjadi kusut.

"Sebenarnya bukan begitu, tapi... ..." Martin Gao berterus terang dengan cara yang lembut, "Sebenarnya aku juga pandai masak bekal, jika kamu suka makan makanan bekal akan kubuat kan untukmu tapi kamu harus habiskan, bagaimana?"

"Paman ganteng bisa masak?" tanya Elisha Qiu dengan kaget.

Martin Gao tertawa: "Bukan hanya bisa masak, masakanku juga sangat enak, kamu ingin makan apa, hampir semua masakan aku pandai buat."

"Wah!" Elisha tak tahan ingin terjun kedalam pelukan Martin Gao dan berkata, "Paman ganteng kenapa bisa sesempurna ini? ! Jika dibandingkan denganmu aku penuh dengan kekurangan. Kerja tidak beres, masak juga tidak enak, belajar juga tidak terlalu pandai, Ei... ..."

"Tidak." Martin Gao melihat Elisha Qiu dan menggeleng - gelengkan kepalanya, "Keberadaanmu merupakan hal yang terbaik."

"Paman ganteng... ..." ini adalah kali pertama Elisha Qiu mendengarkan Martin Gao mengucapkan kata - kata yang menghangatkan, matanya bersinar dan menggigit bibirnya, tiba - tiba lompat memeluk Martin Gao dan menciumnya.

Ini adalah pertama kalinya Elisha Qiu pacaran, tentu saja ia tidak tahu cara ciuman yang sebenarnya, ia hanya tahu bibir yang bertemu dengan bibir, dengan keras ia menempelkan bibirnya.

Martin Gao yang diciumpun terkejut beberapa saat, usaha menahan diri yang dia lakukan selama ini akhirnya tidak tertahan lagi, dengan lembut memegangi Elisha Qiu dan menciumnya.

Martin Gao menutup matanya, dengan pelan menuntun Elisha QIu.

Elisha Qiu tanpa sadar memejamkan matanya, suatu perasaan yang aneh memenuhi tubuhnya, Ia yang biasanya sangat aktif berubah menjadi pasif, dengan lembut berada di pelukan Martin Gao.

Kantor terasa sunyi, tiba - tiba Martin Gao yang sedang memeluk Elisha Qiu mendorong Elisha dan menghentikan ciumannya.

Elisha, kamu menjauhlah dariku." Martin Gao menghela napas, terdengar suaranya yang serak itu, Dia membalikan tubuhnya agar Elisha tidak melihat tubuh bagian bawahnya: Martin Gao, dimana hasrat yang selama ini kamu tahan - tahan? Elisha hanyalah gadis yang masih belum tamat, kenapa diri sendiri bisa begini... ..., kenpa ada reaksi seperti ini?

Namun Elisha Qiu tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Martin Gao, ia pikir dalam saat itu Martin Gao tidak menyukainya, Ia terkejut langsung kembali memeluk Martin Gao, sambil mengubur wajahnya di pelukan Martin ia bertanya, "Paman ganteng tidak suka denganku?"

"Tidak, tidak... ..." Martin Gao terbatah - batah, lehernya di peluk erat oleh Elisha Qiu, tercium wangi Elisha Qiu yang sangat manis dan harum, Martin Gao yang mencium bau itu merasakan bahwa tubuhnya mulai panas.

"Jadi kenapa kamu mendorongku?" Elisha Qiu tidak mengerti, Ia memeluk erat leher Martin Gao dan menempelkan tubuhnya degan tubuh Martin.

"Ee... ...." disaat Elisha Qiu menempelkan tubuhnya dengan tubuh Martin Gao, keduanya terkejut.

Elisha Qiu yang merasakan reaksi yang menonjol dan panas dari sekitaran perut Martin Gao, Martin Gao yang merasakan paha lembut Elisha Qiu bersentuhan dengan itu.

Martin Gao dengan canggung melihat kebawah, dia menemukan wajah Elisha Qiu yang semakin merah tetapi dengan erat masih memeluk lehernya.

"Anu, kamu berdiri dulu deh." Martin Gao berkata dengan serak.

"... ..." Elisha Qiu menghela napas, sama sekali tidak melepaskan genggamannya, malahan dengan suara yang pelan bergumam, "Aku sudah tidak kecil lagi, sebenarnya hal - hal seperti itu aku sudah tahu sedikit."

Martin Gao tidak dapat menahan tawanya, dia jikalau bukan karena kasihan dengan Elisha Qiu pasti sudah membawanya ke sofa.

Pada akhirnya Martin Gao dengan lembut memegangi tangan Elisha Qiu yang memeluknya, menatap Elisha Qiu berkata: "Elisha, aku tetap bersamamu, bagimu ini masih terlalu dini untuk melakukanya, aku tidak rela "

'Tidak rela' 2 kata, tampaknya kata yang lebih berat dari beberapa kata lainya, kata - kata yang lebih lembut tetapi memiliki arti yang sama dengan "Aku mengurusmu".

"Paman ganteng !" Elisha Qiu terharu matanya berkaca - kaca, lagi - lagi tanpa sadar memeluk Martin Gao, memeluk leher Martin Gao dan menciuminya beberapa kali.

Martin Gao menggunakan tekad terakhirnya menarik pisah Elisha QIu sekali lagi, dan melihat jam tanganya berkata: "Dari kamu datang sampai sekarang sudah hampir dua jam, ayok kita pergi melihat Fellis An, dan mengantar kamu kembali."

Martin Gao menghela napas lega, walaupun ia sendiri ingin bersama dengan Elisha Qiu sedikit lebih lama, tetapi jika tidak berpisah dengan Elisha QIu, dia pasti tidak bisa menahan lebih lama lagi.

"Baik." Elisha Qiu dengan enggan menganggukan kepalanya, iapun berdiri, bersama dengan Martin Gao berjalan keluar dari kantor.

Sesampai di depan pintu kantor Alexander Gu, Martin Gao mengetuk pintu: "Direktur Gu, apakah kami boleh masuk? "

Setelah beberapa saat tidak ada jawaban daridalam kantor, Elisha Qiu menggaruk kepalana, mendadak melihat pintu kantor yang dikunci dengan kata sandi: "Paman ganteng, kamu tahu tidak kata sandi pintu kantor direktur Gu? Bagaimana kalau kita langsung masuk saja."

"Tahu sih tahu, tapi jika kita tiba - tiba masuk kedalam pasti sangat canggung." Kata Martin Gao dengan pelan.

"En, betul juga." Elisha Qiu menganggukan kepala, berkata tanpa jelas, "Lagipula masuk tanpa izin juga bukan hal yang baik."

Martin Gao tertawa kecil, yang dia maksud berbeda dengan apa yang Elisha pikirkan.

Mereka berdua berdiri didepan pintu dan menunggu sebentar, pintu kantor akhirnya terbuka setelah berbunyi sebentar.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu