The Comeback of My Ex-Wife - Bab 493 Kiekie Shen, Kamu Benar-Benar Mati

Di sebelah sini ...

Setelah Kimberly menekan tombol merah itu, dia memandang kapten tim pengawal dengan cemas: "Fellis An ada di mana?"

Tetapi ketika kapten tim pengawal melihat Kimberly telah menekan tombol merah, dia menghela nafas ringan lalu pingsan dengan tenang.

“Ohhhhh, jangan pingsan!” Kimberly merasa cemas, dia mengerutkan keningnya lalu matanya berputar-putar melihat sekitar, tiba-tiba dia melihat di jalan kecil ada jejak roda mobil.

Kimberly menatap jejak roda itu lalu tiba-tiba ada kilatan cahaya terpancar di matanya, lalu dia segera berlari kembali ke arah mobilnya.

Dengan panik, dia segera menginjak pedal gas, tiba-tiba Kimberly berhenti lagi, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

Sebelum orang di seberang telepon mengucapkan sepatah kata pun, Kimberly berteriak dengan suara keras: "Kak! Ada masalah dengan Fellis An! Sekarang aku akan datang untuk menyelamatkannya! Di sini ada seseorang yang terluka, cepat telepon ke rumah sakit untuk segera kemari! "

Setelah Kimberly selesai berbicara, dia langsung menutup telepon.

Setelah mengirimkan letak posisi dirinya kepada Warren Lin, Kimberly mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh dan melaju dengan cepat.

"Kimberly! Apa yang sedang kamu bicarakan? Sekarang kamu ada mana? Tetap berada di sana dan jangan ke mana-mana! Aku akan segera pergi untuk mencarimu! Halo? Halo? Halo?"

Sebelum Warren Lin selesai berbicara, sudah terdengar nada sibuk di telepon, dia mendengus dengan marah, belum sempat memakai jaketnya, dia sudah lari keluar kantor sambil menelepon ...

Hari ini, sinar matahari bersinar dengan sangat terik, musim panas baru saja tiba, dan cuaca yang panas ini lebih mudah membuat orang tersinggung.

Namun yang dirasakan oleh Fellis An justru sebaliknya, pelipis kepalanya masih ditodong oleh pistol, membuat Fellis An merasa seperti sedang menghadapi kematian, dan seluruh badannya terasa dingin.

Setelah beberapa kali memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam, barulah Fellis An merasa sedikit tenang.

Fellis An teringat bahwa Alexander Gu pernah mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan membuat dia terluka lagi, dan Fellis An sangat percaya bahwa Alexander Gu akan melakukan itu.

Oleh karena itu, sekarang yang harus dilakukan oleh Fellis An adalah jangan membuat orang di pihak lain ini sampai merasa kesal, lalu menjaga nyawanya, menunggu sampai Alexander Gu datang menyelamatkannya.

Fellis An mengalihkan pandangannya dan berusaha setenang mungkin, dia mengamati situasi di dalam mobil.

Ada hampir belasan laki-laki yang berada di dalam mobil itu, hampir semuanya berpakaian seperti orang biasa dan ekspresi nya sama seperti orang pada umumnya, apabila orang-orang berjalan di tengah keramaian, Fellis An tidak akan menyangka bahwa mereka adalah sekelompok orang yang memegang pistol, lalu seperti seorang iblis tanpa mengubah ekspresi wajah mereka!

Kedua pria yang tadi berpura-pura tidak sengaja menabrak mobil nya, sedang duduk di sebelahnya, dan menodong senjata ke kepalanya.

Orang yang sedang mengemudikan mobil, baru saja Fellis An tidak menyadarinya.

Tapi lelaki yang duduk di kursi penumpang itu, meski Fellis An hanya melihat sepertiga dari tempatnnya, dia mengenali orang itu!

Dia adalah pria yang menembak dan membunuh anggota bodyguard, dan dia yang melukai kapten tim bodyguard!

Seperti ada rasa kebencian yang menyembur keluar dari dada Fellis An, dia menatap pria itu dengan tajam: Tunggu sampai Alexander Gu datang untuk menyelamatkan dirinya sendiri, pria ini pasti akan mati dengan cara yang menyedihkan.

Mungkin kebencian Fellis An terlalu jelas, dan perlahan-lahan menarik perhatian pria yang ada di sebelahnya.

“Hei, apa yang sedang kamu lihat?” Pria itu berteriak dengan nada dingin.

Fellis An begitu kaget sehingga cepat-cepat menghapus ide di pikirannya, dia tidak memandangnya lagi, lalu menundukkan kepalanya dan tidak melanjutkan untuk berbicara.

Melihat Fellis An yang begitu jujur, orang di sebelahnya mengangguk puas.

Mengingat kejadian barusan, lelaki yang duduk di sebelah Fellis An itu tiba-tiba memandang lelaki yang duduk di kursi penumpang itu dan bertanya: “Bos, apa baru saja kamu yang menembak dan membunuh lelaki yang duduk di kursi penumpang, mengapa kamu tidak membunuh yang menyetir? "

Orang yang dipanggil bos itu berpikir sejenak dan berkata, "Awalnya, rencana kami adalah hanya mengikuti kendaraan yang diduduki wanita ini dan kemudian menculiknya, tetapi pengemudi tadi membawa wanita itu ke tempat terpencil di mana itu adalah tempat yang aman untuk melakukukan itu, jadi aku tidak tahu apakah dia adalah orang yang diatur oleh Direktur Wang sendiri, jadi aku memberinya kesempatan untuk hidup. Bagaimanapun juga, dengan kuasa Direktur Wang, tidak ada yang berani untuk menyelidiki semua ini! "

“Bos ini sangat bijak!” Pria yang menodongkan pistol ke Fellis An dengan cepat memujinya.

Pria di kursi penumpang itu terkekeh dan tidak berbicara lagi.

Mendengar percakapan mereka, Felis An diam-diam memutar matanya: Orang yang dipanggil bos ini benar-benar mempunyai pertimbangan yang cukup! Kapten tim bodyguard itu sangat serius dan bertanggung jawab, setia dan pantang menyerah, bagaimana mungkin bisa bekerja sama dengan mereka!

Tetapi……

Jalan yang diambilnya itu benar-benar sebuah jalan kecil, yang memberi keuntungan besar bagi kelompok orang ini yang ingin menculik nya.

Tiba-tiba, seperti ada sebesit cahaya melintas di benak Fellis An: Kiekie sendiri yang membuatnya agar lewat jalan ini!

Tidak, Kiekie tidak mungkin sengaja!

Terlebih lagi, jika Kiekie berada di pihak para penculik itu, kapten bodyguard tidak akan menganalisis bahwa kapten bodyguard itu adalah orang mereka sendiri.

Memikirkan hal ini, Fellis An menghela nafas lega, dia menurunkan kelopak matanya dan menenangkan diri bahwa hal yang baru saja dia pikirkan itu hanyalah kebetulan saja, penculikannya ini tidak ada hubungannya dengan ketua tim bodyguard dan Kiekie!

Fellis An menggigit bibirnya dan melihat ke luar mobil, ternyata arah mobil itu sepertinya mengarah ke laut.

Sebenarnya siapakah orang-orang yang menculik dirinya, lalu apa tujuan mereka menculik dirinya? Dan siapa orang yang akan dia temui selanjutnya?

Di apartemen elit Pusat Kota...

Kiekie Shen masih menyesap anggur merah tersebut, sebelum gelas kedua anggur merah kedua itu habis, Allen Gu sudah mendobrak pintu.

Mendengar suara itu, Kiekie Shen tidak panik, tapi mendongakkan kepalanya dengan perlahan.

Hanya melihat Allen Gu memakai jas berwarna biru muda dengan memakai kemeja putih, dasinya agak terlihat berantakan, mungkin karena terburu-buru, dia tidak sempat merapikannya.

Gaya rambut Allen Gu juga agak berantakan, dan poninya yang selalu menutupi dahinya, sudah ada beberapa helai rambut yang dimiringkan ke atas, dan Kiekie Shen menekuk sudut mulutnya, terlihat sedikit imut.

Namun, pancaran matanya semanis senyumnya.

Kiekie Shen tersenyum tipis dan menatap langsung ke pandangan mata Allen Gu, mata itu penuh dengan amarah, mudah meledak, dan ada tatapan kejam terpancar.

Kiekie Shen sangat jarang melihat Allen Gu seperti ini, dia tahu bahwa sifat Allen Gu memang dingin dan haus darah, dia hanya menunjukkan wajah seperti itu saat menghadapi musuhnya. .

Jika dulu, dia memberikan saran untuknya, dia juga memuji kepintarannya dan menunjukkan senyum penuh pengertian dan hangat untuk dirinya.

Namun sekarang hanya karena demi seorang Fellis An, tidak disangka, dia memperlihatkan tatapan seperti ini.

Kuku-kuku jari itu masuk sedikit demi sedikit masuk ke telapak tangannya, seperti sebuah paku yang menembus daging, meninggalkan luka dan rasa sakit yang terasa sangat jelas.

Kiekie Shen, kamu harus ingat bahwa rasa sakit kamu ini, semua rasa sedih dan rasa sakit, semuanya adalah diberikan oleh Fellis An untuk kamu!

Jadi, entah bagaimana caranya, kamu harus membuatnya merasakan sakit lebih dari yang kamu rasakan sekarang!

Kiekie Shen berulang kali memperingatkan dirinya, dan Allen Gu juga menatap Kiekie Shen, dan berjalan ke depan Kiekie Shen.

Tanpa ragu-ragu, dia mencekik leher Kiekie Shen, Allen Gu tidak mengatakan apa-apa, tetapi dengan sekuat tenaga mencekiknya : Kiekie Shen, kamu pantas mati!

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu