The Comeback of My Ex-Wife - Bab 504 Tidak bisa menahan

Sambil bicara, Allen berjalan ke depan ranjang Fellis : “Tapi melihat kondisi dirimu sekarang , sepertinya sudah tidak ada masalah lagi.”

“Memang tidak ada masalah kok.” Fellis merentangkan tangan pada Allen, “Dibandingkan waktu diculik oleh Ellie, luka yang dialami kali ini tidak termasuk apa-apa, apalagi kali ini Alexander datang tepat waktu.”

Mendengar Fellis menyebut masalah dirinya yang diculik oleh Ellie, di benak Allen langsung muncul bayangan Fellis yang sekarat dengan luka di sekujur tubuhnya, pada saat menggendong Fellis, dia merasa Fellis hampir tidak memiliki napas kehidupan lagi!

Saat itu, Allen berjanji, dia pasti akan membuat Ellie dan Wayne membayar pengorbanan ini hingga sepuluh ribu kali lipat!

Sekarang, Ellie sudah meninggal, dan masih sisa Wayne, dan juga masalah tuan Zhuo sudah dibereskan dengan lancar, maka nilai penggunaannya sudah tidak ada lagi.

Selanjutnya, adalah waktu untuk membalaskan dendam Friscella!

Pandangan mata Allen tertuju pada satu tempat, dan hanyut dalam pikirannya.

“Allen, apa yang kamu pikirkan?” tanya Fellis bingung melihat Allen yang termenung.

“Tidak ada.” Allen melihat wajah Fellis yang tidak tahu apa-apa, dengan tersenyum dia menggeleng : Friscella, aku pasti akan membalas dendam untukmu. Dan waktunya tidak panjang, tidak lama lagi aku akan benar-benar bisa bersama dirimu!

“Bagus kalau begitu.” Fellis mengangguk, dia menarik rambutnya sendiri, mendadak dia menyadari sejak Allen kembali dari luar negeri, dia suka sekali termenung, apakah anak ini mempunyai beban pikiran?

“Karena sudah melihat Fellis baik-baik saja, maka kamu sudah boleh pulang.” Alexander dengan acuh tak acuh melihat Allen, “Mulai hari ini dan untuk beberapa waktu selanjutnya, aku akan selalu berada di rumah sakit untuk menjaga Fellis, urusan perusahaan selain yang sangat penting, sisanya akan diurus oleh Adrius, kamu, dan juga beberapa manajer di perusahaan. Jangan lupa untuk melakukan pekerjaan yang menjadi bagian sendiri.”

Sebagaimana yang diduga oleh Kiekie, demi untuk menjaga Friscella, Alexander dalam waktu ini tidak akan pergi ke kantor!

Allen tersenyum dalam hati, dari luar terlihat sulit, dia mengangkat bahu pada Alexander, dengan lesu berkata : “Kak, agar aku tidak sering datang untuk menemui Friscella, kamu malah menyerahkan masalah perusahaan padaku, apa kamu tidak takut setelah kamu kembali ke perusahaan, maka Perusahaan Besar Gu bukan milikmu lagi?”

“Allen, jangan bercanda seperti ini.” Fellis menatap serius pada Allen : Allen anak ini benar-benar juga, sedikit sedikit bercanda seperti ini, dia dan Alexander meskipun tidak seibu, namun juga ada hubungan darah, selain itu Allen kembali ke kota H, juga Alexander yang menampungnya, dia berkata seperti itu, apakah Alexander akan mejadi tidak senang.

“Tenang saja, cuma bercanda.” Allen mengejek Fellis lalu melihat ke arah Alexander, seperti menahan tawa dia berkata, “Tapi, kak kamu tidak benar-benar percaya aku akan merebut Perusahaan Besar Gu kan?”

Alexander tersenyum kecil, dengan tenang dia mengangkat mata dan melihat ke arah Allen : “Kalau itu harus lihat apakah kamu memiliki kemampuan seperti itu.”

“Kalau begitu tunggu dan lihat saja.” Ujar Allen sambil tertawa senang.

“Aku juga sangat menantikan kinerja kamu.” Jawab Alexander sambil melirik Allen, kemudian menarik pandangannya.

Sedetik kemudian, Alexander berpaling dan melihat ke arah Fellis, lalu bertanya : “Apa sudah lapar? Aku akan minta orang mengantarkan makanan untukmu.”

“Iya, sedikit.” Jawab Fellis malu-malu sambil tersenyum pada Alexander.

Allen yang berdiri di samping, sedang melihat Fellis dan Alexander yang ngobrol berdua seakan tidak ada orang di samping mereka, isi obrolan tidak ada yang penting, namun ekspresi dan sikap mereka memperlihatkan rasa senang dan bahagia. Kesenangan dan kebahagiaan yang terlihat ini sangat menusuk bagi mata Allen!

Allen tahu Fellis bukan sengaja berbuat seperti ini, dia sudah terbiasa di matanya hanya ada Alexander.

Berpikir sampai di sini, membuat hati Allen merasa lebih sedih lagi.

“Makanan sudah dalam perjalanan, tunggu sebentar lagi.” kata Alexander pada Fellis, setelah itu dia memutar badan dan menyadari Allen masih berdiri di situ.

“Mengapa kamu masih belum pergi?” tanya Alexander sambil menatap heran pada Allen, meskipun nada bicara terdengar wajar, tapi maksudnya seakan mengatakan : Ini adalah waktu bagi aku dan Fellis berdua, mengenai kamu Allen, jangan ada di sini untuk menjadi orang ketiga.

Allen menatap tajam pada Alexander, menarik napas dalam, baru tersenyum : “Karena Friscella tidak ada yang serius, aku seharusnya pergi sekarang.”

“Sampai jumpa Allen, sekarang sudah malam, hati-hati di jalan.” Senyum Fellis pada Allen, seakan mengatakan aku disini cukup Alexander yang menjagaku, Allen kamu yang jadi adik, sudahlah.

“Baiklah, aku akan datang beberapa hari lagi.” ujar Allen menatap dalam pada Fellis, lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan.

Baru saja menutup pintu ruangan pasien, ponsel Allen berbunyi.

“Allen!” Baru saja Allen menaruh ponsel ke telinga, sudah terdengar suara Kiekie dari ujung sana.

“Bicaralah, ada masalah apa.” Allen melihat lagi ke kamar pasien, lalu menyusuri lorong rumah sakit menuju halaman rumah sakit.

“Kamu pergi melihat Fellis, benarkan? Bagaimana dia?” tanya Kiekie mencari tahu.

“Tidak ada yang serius.” Pandangan Allen menatap ke depan, pikirannya masih tidak berhenti dengan bayangan Alexander yang bersikap penuh kuasa pada dirinya.

“Syukurlah.” Angguk Kiekie, lalu lanjut berkata, “Allen, hari ini pada saat Wayne mengantarku pulang, dia menyebut tentang masalah abu tulang Ellie, apa yang akan kamu lakukan?”

Mendengar ini mulut Allen menyeringai : “Tentu saja tunggu rencana ini berhasil, baik-baik memberi pelajaran pada Wayne!”

“Baik, katakan padaku, biar aku yang atur!” Suara Kiekie terdengar sangat gembira.

Mata Allen yang hangat bagaikan sinar matahari tersirat sinar yang terang, dia menggerakkan bibirnya yang tipis, dengan suara rendah dia mengatakan rencananya.

Di kamar pasien, setelah melihat Allen pergi Alexander kembali menoleh dan menatap lurus pada Fellis.

Awalnya Fellis tidak merasakan apa-apa, namun Alexander tidak mengalihkan tatapannya untuk waktu yang lama, membuat wajah Fellis menjadi merah.

“Alexander, mengapa lihat aku seperti itu?” Fellis mengulurkan tangan dan menutup mata Alexander.

Alexander menangkap tangan Fellis, menatap matanya, dengan tulus mengatakan : “Karena kamu menarik untuk dilihat.”

“Sudahlah……” Fellis menarik tangannya kembali dengan pipi memerah.

“Oh ya, besok kamu jemput Joy ke sini, aku kangen dia.” Mengalami begitu banyak peristiwa, sekarang Fellis merasa bisa bersama dengan orang yang dia sayangi, melewati kehidupan yang tenang, itu termasuk hal yang berharga.

“Baik, besok aku jemput Joy ke sini.” Alexander merapikan rambut Fellis yang berantakan, lalu bertanya, “Sudah bicara begitu banyak, apakah merasa capek?”

“Iya.” Fellis mengangguk, tanpa sadar memejamkan matanya, ada Alexander di sampingnya, dia selalu merasa bisa tidur dengan tenang.

Alexander melihat raut wajah Fellis yang sedang tidur, dengan gerakan kecil dia melepaskan sepatunya sendiri, berbaring ke dalam selimut Fellis, Alexander mendekap Fellis yang baru tidur dan belum terlelap ke dalam pelukannya.

“Fellis……”

“Um?” sahut Fellis sayup-sayup.

“Kamu sangat wangi dan lembut.” Alexander mendekap erat lengan Fellis, dia membenamkan kepalanya ke rambut Fellis, suaranya yang rendah dan sangat menarik.

“Kamu tinggi dan tampan.” Senyum Fellis, lalu menggeliat ke dalam pelukan Alexander, kemudian tertidur lelap.

“Fellis, cepatlah sembuh.” Alexander menepuk ringan punggung Fellis, dan menelan kata-kata selanjutnya kembali ke dalam perutnya : Aku sekarang sudah tidak bisa menahan lagi…

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu