The Comeback of My Ex-Wife - Bab 402 Kebaikan yang Bodoh Adalah Kejahatan

Sekali lagi dadanya terasa sakit, Martin menarik napas dalam, sebisa mungkin membuat dirinya terlihat normal, orang tua Elisha masih membutuhkan dirinya untuk merawat mereka, ia harus kuat.

“Halo, ada apa.” Martin memandang Kimberly dengan wajah tidak berekspresi, jika datang ingin menghibur, maka tidak usah, ia sudah bosan mendengar kata-kata itu, tapi rasa sakit itu tidak bisa dirasakan orang lain, maka ia ingin sendiri saja, menemani Elisha.

“Aku ……, aku ingin meminta maaf pada Elisha.” Kimberly memandang wajah Martin yang tampak lelah, lalu ia pun menunduk.

“Tidak usah.” Suara Martin sangat datar, “Elisha membutuhkan istirahat. Silahkan pulang.”

Sebelumnya Kimberly pun sudah mengira Martin akan menolaknya tapi ia tetap sedih dan tidak bisa menahan air matanya, ia mengusap hidungnya, berkata dengan suara tertahan: “Kalau begitu aku menunggu sampai ia bangun baru akan datang kembali.”

Martin memandang sejenak Kimberly, ia begitu berharap ucapan Kimberly bahwa Elisha akan bangun benar-benar terjadi.

Tapi sebenarnya harus sampai kapan ia menunggu hari itu tiba?

Martin menahan rasa sakit di dadanya, menutup pintu kamar dengan perlahan.

Kimberly berdiri terpaku di depan pintu kamar sangat lama, ia merasa sekarang dirinya bernafas saja adalah sebuah kesalahan, sebenarnya ia harus berbuat seperti apa, barulah bisa menebus kesalahan yang dibuatnya?

Ia tidak bertenaga dan jongkok, ia memeluk lututnya dan tersedu lirih – di sini adalah rumah sakit, ia tidak berani menangis dengan suara keras, ia takut suara tangisannya mengganggu orang lain.

“Kimberly ……” Warren sedih dan berjongkok, ia menepuk pundak Kimberly, “Masalah ini pasti akan membaik, kamu jangan terlalu menyalahkan diri sendiri.”

“Kakak ……” Kimberly mengangkat wajahnya yang dipenuhi air mata, tenggorokannya seperti tertahan oleh air matanya, “Sebenarnya aku harus bagaimana? Sebenarnya harus bagaimana?”

“Kimberly, jangan seperti ini.” Warren menghapus air mata Kimberly dengan perlahan, ia juga tidak tahu harus bagaimana menghibur Kimberly, tidak peduli apa maksud awal Kimberly, salah adalah salah.

Kebaikan yang bodoh, juga merupakan kesalahan, hal ini, ia tidak bisa menyangkalnya, juga tidak bisa menutupi kenyataan lalu berbohong untuk menghibur Kimberly.

“Semua ini adalah salahku, semua ini salahku!” Air matanya menetes di atas lantai, semakin lama air mata Kimberly semakin banyak, mengapa yang terbaring di ranjang rumah sakit bukanlah dirinya? Mengapa yang menghilang bukan dirinya?

“Kimberly, jangan menangis lagi, tubuhmu baru saja membaik.” Warren mengelus pundak Kimberly, “Berdirilah, kamu harus merawat dirimu sendiri, barulah bisa memperbaiki kesalahanmu, mengerti?”

Kimberly pun mengangguk bertenaga, ia menggunakan balik tangannya menghapus air mata di wajahnya, tangisannya perlahan terhenti.

Warren menghela napas lega, menuntun Kimberly perlahan berbalik dan pergi.

Baru saja keduanya kembali ke kamar pasien, terdengar suara berisik dari mereka yang di depan pintu kamar.

“Ma! Aku sangat sibuk, oke? Bisakah kamu tidak menambah masalah?” Jackson memandang Lisa dan berkata dengan kesal.

Sekarang keberadaan Fellis tidak diketahui, mana ada dia waktu untuk menengok Kimberly? Jika bukan Kimberly, Fellis pun tidak akan menghilang tanpa kabar selama ini!

Sekarang Kota H hampir di obrak abrik, namun tetap tidak ada kabar tentang Fellis, Kimberly yang hanya membantu tersangka saja terluka begitu parah, terbaring di rumah sakit selama 3 hari barulah sadar!

Ellie dan Wayne sangat benci terhadap Fellis, kepahitan seperti apa yang diterimanya di sana, luka seperti apa, Jackson pun tidak berani membayangkannya!

Sekarang Ibunya sendiri, ternyata menggunakan alasan tidak enak badan dan butuh melakukan pemeriksaan untuk menariknya ke rumah sakit, sekarang memintanya untuk menengok Kimberly, dan juga menyuruhnya mengucapkan beberapa kata bentuk perhatian, ia tidak bisa melakukannya!

Dulu Jackson mengira Kimberly hanyalah polos dan baik, hanya sedikit dimanjakan saja. Tapi sekarang sepertinya, Kimberly hanya otaknya terlalu sederhana, menganggap dirinya adalah seorang Nona Besar!

Kimberly yang seperti ini, ia benar-benar tidak bisa menghadapinya!

“Dari mana aku menambah masalah! Kimberly sedang sakit, kita pergi ke rumah sakit mengengok, bukankah ini etika.” Lisa menarik tangan Jackson, ingin mengetuk pintu kamar.

Tapi Jackson menarik kembali tangannya dengan kasar, wajahnya yang lembut dipenuhi kemarahan: “Ma, jika kamu ingin mengengok, pergilah sendiri, aku tidak akan pergi. AKu masih ada urusan yang lebih penting yang harus dikerjakan.”

Baru saja Jackson selesai berbicara, pintu kamar pun terbuka.

Begitu Jackson melihat mereka berdua, wajahnya berubah padam, namun dengan cepat kembali normal: kata-kata yang diucapkannya tadi, tidak apa-apa jika terdengar oleh Kimberly dan Warren! Sebenarnya, ia masih ingin mengatakan hal yang lebih penting, hanya saja sekarang menemukan Fellis jauh lebih penting, ia tidak memiliki waktu untuk berbicara sia-sia.

“Ah, Kimberly.” Lisa bergegas menarik tangan Kimberly dengan ramah, “Katanya kamu sakit, aku dan Jackson datang menengokmu. Apakah tubuhmu sudah membaik.”

“Terima kasih Bibi. Aku sudah jauh lebih baik.” Kimberly memaksakan tersenyum pada Lisa, tidak sengaja tatapannya mendarat di tubuh Jackson.

“Halo Kak Jackson.” Kimberly menatap Jackson dengan berhati-hati, ia tahu dirinya sudah melakukan begitu banyak kesalahan, sama sekali tidak mendapatkan maaf dari siapa pun, tentu saja Kakak Jackson akan semakin membenci dirinya.

Tapi, Kimberly tidak bisa menahan dan mendekati Jackson, jika saja Jackson membenci dirinya, ia pun tetap ingin mendekat, Jackson boleh memukul atau memarahinya, hanya saja jika ia masih mau mengobrol dengan Kimberly.

Mendengar sapaan Kimberly, setelah lewat cukup lama, barulah Jackson meresponnya.

“Anak ini, apa yang terjadi!” Jangan bilang Kimberly, Lisa saja juga bisa merasakan dinginnya Jackson, ia langsung menarik tangan Jackson, lalu memandang Kimberly dan menjelaskan, “Seakarang Jackson sedang sibuk dengan urusan lain, jadi sedikit tidak fokus, hehe, Kimberly, kamu jangan memasukkannya ke hati.”

“Aku memang sedang sibuk urusan lain.” Jackson langsung melanjutkan ucapan Lisa, ia tidak memandang ke arah Kimberly dan berkata, “Sekarang, urusah Fellis lah yang paling penting!”

Wajah Kimberly menjadi kaku, ia pun menundukkan kepalanya, ia menahan air matanya yang ingin keluar, ia berkata dengan suara lirih, “Kak Jackson, aku berbuat salah pada Fellis. Kamu cepatlah pergi.”

Jackson pun memandang Kimberly sebentar, lalu berbalik tanpa mengucapkan apa pun, dan pergi.

“Eh eh eh, kamu benar-benar!” Lisa mengomel sambil memandangi punggung Jackson, ia pun berbalik dan tersenyum sungkan pada Kimberly, berkata, “Kalau begitu Kimberly aku pergi dulu, nanti aku akan menengokmu kembali.”

“Hm, dadah Bibi.” Kimberly memaksakan untuk tersenyum.

Melihat Kimberly yang tidak marah, Lisa barulah tenang dan menghela napas lega, lalu berbalik dan mengejar Jackson.

Saat Lisa berbalik, Kimberly pun tidak bisa menahan air matanya, butiran air matanya menetes ke lantai, sekarang Kimberly sangat ingin agar semua orang aman dan tidak menemui masalah, jika tidak, seumur hidupnya ia tidak akan tenang.

Lisa mengejar sampai ke pintu depan rumah sakit, barulah ia bisa menahan Jackson.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu