The Comeback of My Ex-Wife - Bab 409 Aku mau pulang

Kalau memang demikian, Alexander Gu tidak perlu mencemaskan keselamatan Fellis An.

Tidak hanya demikian, Alexander Gu juga berpendapat bahwa orang yang menyelamatkan Fellis An adalah dalang di balik semua ini!

Mengapa orang ini menyelamatkan Fellis An, apa hubungannya dengan Fellis An, baru merupakan pertanyaan yang benar-benar ingin dia ketahui.

Juga hanya dengan mengerti ini semua, Alexander Gu baru bisa melihat permainan catur orang itu.

Tapi Fellis An, sekalipun sudah tahu kamu itu aman, aku juga tetap tidak bisa tenang! Alexander Gu memejamkan mata, pelipisnya terasa sakit : Fellis An, kamu dimana, kamu di mana sebenarnya?

Saat ini, Fellis An yang sedang berjemur di taman villa tiba-tiba bersin.

“Hatchiuuu!” Fellis An mengusap hidungnya dan menyelutuk : “Pasti Joy memikirkan aku lagi!”

Beberapa hari ini di villa, Fellis An minum dan mengoles obat tepat waktu, serta minum dan makan dengan baik, membuat Fellis An sendiri merasa semakin gemuk.

Tapi, sudah sekian lama berlalu, Fellis An masih tetap belum melihat “Tuan muda” yang tidak pernah menampakkan batang hidung.

Malah Ibu Yang yang setiap hari membicarakan kebaikan “Tuan muda” di depan Fellis An.

Misalnya : “Nona An, sup ayam ini dimasak oleh tuan muda sendiri!”

“Nona An, waktu kamu tidur, tuan muda datang melihat kamu beberapa kali!”

“Nona An, tuan muda kami pandai dalam semua hal, wanita mana pun yang menikah dengannya pasti merupakan rejeki yang didapat dari seumur hidup!”

Dan lain-lainnya.

Awalnya Fellis An masih akan menjawab sepatah dua patah, tapi sekarang dia sudah pura-pura tidak mendengar, serta seiring membaiknya kesehatan Fellis An, suasana hatinya juga semakin gelisah.

Dia sudah menghilang sekian lama, pasti banyak yang mencemaskannya, terutama Joy, tidak tahu apakah dia nakal atau tidak belakang ini. Masih ada Elisha, tidak tahu keadaanya sudah bagaimana, Alexander Gu juga, apakah dia mengkhawatirkan dirinya.

Tapi Ibu Yang tidak saja tidak mengizinkannya pergi, menelepon pun tidak mengizinkannya!

Fellis An menghela nafas, hatinya semakin murung, namun tetap ia tahan.

“Nona An!” Ibu Yang datang dari jauh.

Fellis An pura-pura tidak mendengar, juga tidak menghiraukannya, masih tetap duduk di rerumputan dengan malas.

“Nona An!” Ibu Yang datang ke hadapan Fellis An, sambil berkata : “Nona An, sudah tiba waktunya untuk makan lagi, hari ini tuan muda menyiapkan……”

“Ibu Yang!” Fellis An langsung menyela Ibu Yang, dia buang rumput yang ia gigit tadi, lalu bertanya dengan berharap : “Apakah aku boleh menemui tuan muda kalian?”

“Nona An, aku sudah pernah bilang, sekarang belum saatnya bertemu dengan tuan muda, apakah kamu ada urusan? Aku pasti akan membantu kamu menyampaikannya.”

“Sebenarnya, aku ingin pulang.” Beberapa hari ini Fellis An memikirkan ini terus, “Aku benar-benar sangat mengkhawatirkan keluarga dan temanku.”

Ibu Yang menghela nafas dan berkata kepada Fellis An : “Sebenarnya, nona An, kamu mengkhawatirkan keluarga dan temanmu, tapi tuan muda kami juga sangat mengkhawatirkan kamu.”

“Aku tekankan sekali lagi, aku benar-benar berterima kasih dengan tuan muda kamu sudah menyelamatkan aku, tapi dia tidak menampakkan diri untuk bertemu aku, aku juga tidak tahu siapa dia. Aku ingin berterima kasih pun tidak tahu harus berterima kasih ke siapa!” Fellis An mulai geram, “Lagipula mau bagaimana pun juga, dia juga tidak boleh menyuruh aku terus di sini, apalagi aku masih ada urusan lain yang harus dilakukan!”

“Tapi……”

“Ibu Yang, kamu jangan tapi-tapi lagi, anggap saja aku mohon sama kamu! Kalau tuan muda kamu tidak ingin bertemu dengan aku, maka tolong kamu beritahu dia, aku sungguh sangat ingin pulang ke rumah!”

“Ini……” Ibu Yang menatap Fellis An yang gelisah, akhirnya hanya bisa menghela nafas dan berkata : “Baiklah kalau begitu, aku tanyakan lagi kepada tuan muda. Tapi, anda harus makan dulu! Tunggu anda selesai makan baru aku memberi tahu anda hasilnya! Aku tuntun kamu naik ke atas.”

“Tidak perlu, aku bisa sendiri, aku sudah banyak membaik! Asalkan kamu bisa membuat aku meninggalkan tempat ini, mau aku melakukan apa pun boleh!” Fellis An menepis tangan Ibu Yang yang ingin menuntunnya, lalu membalikkan badan masuk ke villa dengan terpincang-pincang, dia ingin membuktikan tubuhnya sudah pulih!

Ibu Yang menatap sosok Fellis An, tahu kalau dia masih belum sembuh total, tapi Ibu Yang juga bisa melihat Fellis An benar-benar ingin pergi.

Ibu Yang menghela nafas, baru saja dia membalikkan badan, sudah melihat tuan mudanya. Dengan berbaju putih berdiri di hadapannya, cahaya matahari menyinar dari belakangnya, bagaikan cahaya yang tidak bisa didekati.

Ibu Yang segera menundukkan kepala menyapa : “Tuan muda.”

“Fellis ingin pergi lagi?” Suara pria itu terdengar kesepian, awalnya dia ingin mempertahankannya lebih lama lagi.

“Hm, sepertinya nona Fellis An sangat mencemaskan keluarga dan temannya.” Ibu Yang mengangguk, “Tuan muda, mengapa anda tidak masuk dan melihat nona Fellis An sekarang saja, dia sudah bilang sangat berterima kasih kamu menolongnya.”

“Masih belum waktunya, aku tidak boleh bertemu dia dengan status seperti ini.” Pria tersebut diam sejenak, agak lama ia ragu baru kemudian berkata, “Siapkan obat yang harus ia minum, serta obat yang harus dioles di lukanya, sama catatan medisnya.”

“Tuan muda, anda……”

“Sekarang kesehatan Fellis sudah membaik, kalau dia ingin pergi, biarkan dia pergi.” Pria itu menghela nafas tanpa suara. “Lagipula sebentar lagi kami akan bertemu secara langsung.”

Ibu Yang menatap laki-laki tersebut dengan penyesalan, akhirnya hanya bisa mengangguk: “Baiklah, akan segera aku persiapkan.”

Setelah makan, Fellis An menyendiri di dalam kamar pasien, dia ingin menunggu Ibu Yang datang untuk untuk memberitahunya keputusan tuan muda itu! Meskipun setiap kali hasilnya akan mengecewakan, tapi setidaknnya ada harapan.

Saat ini, pintu terbuka, Fellis An segera bangkit berdiri, tampak Ibu Yang masuk dengan wajah berseri-seri.

“Bagaimana? Ibu Yang? Apa yang dikatakan tuan muda kmau?” Fellis An mencengkram lengan Ibu Yang dengan panik.

“Nona An, kamu sudah boleh pergi, mobil sudah menunggu di luar sana.” Ujar Ibu Yang kepada Fellis An sambil menepuk punggung tangannya.

“Benarkah?” Fellis An senang sampai meloncat kecil, di detik berikutnya ia malah kesakitan karena mengenai lukanya, sehingga ia pun duduk kembali dengan hati-hati.

Meskipun demikian, keterkejutan di wajah Fellis An masih tidak berkurang, dia bertanya lagi dengan semngat : “Benarkah?”

“Iya.” Ibu Yang mengangguk, “Biar aku papah anda.”

“Baik.” Fellis An dengan senang hati dipapah oleh Ibu Yang, keluar dari kamar, dengan hati-hati ia masuk ke mobil yang berhenti di depan pintu.

“Nona An, aku antar anda sampai di sini saja, selanjutnya supir akan mengantar anda ke kota H di Zona Teknologi Tinggi.”

“Sampai jumpa Ibu Yang!” Fellis An melambaikan tangan dengan gembira, “Aku akan merindukan kamu! Terima kasih sudah menjaga aku selama ini!”

“Hm, sampai jumpa nona An!” Ibu Yang juga melambaikan tangan ke Fellis An.

Saat ini, supir yang di dalam mobil membuka mulut : “Nona An, mobil sudah akan jalan, silakan anda duduk yang baik.”

“Hm, baik.” Fellis An yang duduk di belakang mengangguk, dia merasa suara ini agak familiar, tapi karena sudah akan pulang kerumah dan terlalu bersemangat, jadi dia tidak terlalu memikirkannya.

Perlahan mobil keluar dari villa yang luas itu, menuju jalan raya yang besar.

Awalnya Fellis An mengamati pemandangan sepanjang jalan dengan semangat, kemudian ia melirik ke supir, dia menyadari supir tersebut berpakaian jaket jeans hitam, memakai topi dan masker, hanya menampakkan sepasang mata.

Fellis An mengangkat bahu dengan heran, di detik berikutnya ia pun mengerti, lagipula tuan muda itu juga sangat aneh, jadi supirnya berpakaian seperti ini juga masuk akal.

“Apakah kamu supir dari tuan muda itu?” Dengan senang Fellis An mengajak supir mengobrol.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu