The Comeback of My Ex-Wife - Bab 237 Satu kali tidak setia, maka tidak pernah boleh dimaafkan lagi

“Eh eh eh, apa yang kamu lakukan!” Fellis segera mundur selangkah, ia menatap Alexander dengan heran dan bertanya tidak mengerti, “Alexander, apakah terjadi sesuatu dengan kamu? Jangan tiba-tiba langsung begini?”

“Aku……” Alexander mengangakan mulut, kemudian menertawakan diri sendiri, “Sudahlah, ini juga salahku sendiri, aku tahan saja.”

“Apa tahan-tahan! Lebih baik kamu cepat memeriksa ke dokter saja!” Fellis menatap Alexander sekilas, merasa lain kali kalau ketemu dia mungkin harus menghindar, karena tidak tahu kapan hari nanti Alexander benar-benar akan gila.

Mereka berdua dulu adalah musuh bebuyutan! Kenapa hubungan mereka berubah jadi aneh sekarang? Kalaupun Alexander menyelamatkan dirinya, tapi juga tidak boleh berubah membaik secepat ini!

Fellis menggeleng kepala berulang kali, lalu berkata kepada Alexander : “Itu, tuan Gu, aku masih ada urusan lain, sampai jumpa!” Kemudian Fellis langsung membalikkan badan keluar dari kamar pasien, serta menutup pintu.

Alexander menatap pintu yang tertutup rapat dan menghela nafas.

Saat ini, Joseph yang tidak tahu sejak kapan munculnya datang mendekat.

Tapi Alexander tidak menyadari kedatangan Joseph, dia masih menatap pintu kamar pasien tersebut.

Joseph menatap Alexander yang melamun, lalu melontarkan pertanyaan yang sama seperti Warren sebelumnya : “Alexander, apakah kamu perlu aku melakukan sesuatu.”

Perlahan Alexander mengembalikan pikirannya ke sini, lalu menoleh ke kakak keduanya ini dan tertawa, meskipun ibunya sudah meninggal, ayahnya juga menikah lagi dan ada di Amerika, belakangan ini dia baru mengenal jelas istrinya, tapi dia masih punya banyak sahabat baik!

“Aku akan mengatakannya saat aku butuh bantuan kamu.” Ujar Alexander.

“Hm.” Joseph juga tidak banyak bicara, perubahan Alexander, terutama perubahan Fellis, dia menyadarinya.

Tentu saja Joseph tahu, Alexander pasti punya tujuannya sendiri dalam melakukan hal apa pun, dia tidak ingin bertanya, tapi kalau Alexander membutuhkan bantuannya, dia pasti akan membantu,

Alexander mengangguk, lalu tidak berbicara lagi.

Sedangkan Fellis, setelah mendapat kontak wanita itu dari Aiden, dia langsung memberinya ke Stella.

Stella bersedih selama beberapa hari lagi setelah mendapat kontak wanita itu. Agar tidak membuat orang tuanya khawatir, Stella tidak memberitahu mereka, hanya dijalani dengan ditemani oleh Fellis.

Dalam beberapa hari ini Fellis selalu menemani Stella, Aiden juga tentunya was-was ingin datang melihat Stella, namun dihadang oleh Fellis di luar kamar pasien.

Hari ini, sekali lagi Aiden berteriak ke Stella yang terbaring di ranjang rumah sakit dari balik pintu kamar pasien, “Sayang, aku sudah tahu salah, maafkan aku!”

“Sudah aku bilang, kamu pergi saja. Stella akan menemuimu saat dia ingin bertemu dengan kamu.” Ujar Fellis dengan kesal sambil menghadang di depan pintu kamar pasien.

Karena sebelumnya secara langsung melihat Alexander membantu Fellis, serta sudah diperingati oleh asistennya itu, Aiden pun tidak berani bersikap keterlaluan dengan Fellis.

“Fellis, lihat dari dulu aku dan Stella sering membantu kamu, biarkanlah aku ketemu Stella sekarang.” Aiden memohon.

“Dulu selalu Stella yang membantu aku, jadi sekarang mendengarkan Stella, dia ingin kapan menemui kamu baru aku membiarkan dia bertemu denganmu.” Fellis sama sekali tidak mengalah, sekarang masih ingin berlagak kasihan? Tidak ada gunanya!

Melihat Fellis tidak mau mengalah, Aiden hanya melanjutkan, “Ibuku sekarang masih terbaring di ruang pendingin jenazah, aku perlu istriku ikut untuk memberitahu ke keluarga yang lain dan mempersiapkan pemakaman. Fellis, kamu juga tidak ingin ibuku tidak tenang di alam sana bukan?”

Selesai bicara seperti ini, Aiden meneteskan air mata, seolah Fellis sedang menyiksanya.

“Aku……” Seketika Fellis kehabisan kata-kata, dari dulu ia berpendirian bahwa lebih baik menghancurkan kuil daripada merusak pernikahan orang, tapi syaratnya adalah dua orang ini harus saling mencintai dan hanya gegabah ingin bercerai karena salah paham dan cekcok.

Tapi kali ini? Kali ini Aiden yang selingkuh! Pepatah yang mengatakan sudah satu kali tidak setia, maka tidak pernah boleh dimaafkan lagi ini memang masuk akal. Kalau sekarang dia membiarkan Stella berbaikan dengan Aiden, sama saja dengan mendorong Stella ke lubang api!

Sekarang Aiden mengancamnya dengan orang yang sudah meninggal! Benar-benar menyusahkan dia dalam hal moralitas!

Fellis menarik nafas dalam-dalam dan berkata dengan tegas : “Kalau Stella bilang tidak, maka tidak!”

Aiden tidak menyangka dia sudah berbicara sampai demikian, Fellis masih tidak mau mengalah, seketika ia panik : “Fellis, tidakkah kamu terlalu keterlaluan? Sekarang pria mana yang punya uang lebih dan tidak memelihara orang ketiga? Para pria di sekitar aku, delapan dari sepuluh orang ada selingkuhan! Aku hanya ikut meramaikan, ikut main-main, memangnya kenapa?”

“Apakah kamu tidak tahu yang disebut makhluk hidup berkelompok sesuai jenisnya? Bisakah kamu jangan mengira kamu sendiri hidup di dalam tempat sampah, lalu merasa orang lain juga sampah? Mendengar satu perkataan Aiden ini, Fellis langsung tidak membiarkan Aiden bertemu Stella adalah pilihan yang benar.

Perkataannya ini kalau didengar oleh Stella, pasti akan sedih sekali!

“Fellis, kenapa bicara seperti ini, kamu……”

“Aku peringatkan terakhir kali, pergi atau tidak?” Tanpa menunggu Aiden menyelesaikan bicaranya, Fellis langsung menyela.

Aiden menatap Fellis dengan emosi meledak-ledak, namun mengingatkan yang melindungi Fellis adalan Alexander, orang itu benar-benar tidak boleh disinggung!

Akhirnya Aiden hanya bisa mendengus dengan tidak rela, lalu membalikkan badan pergi.

Fellis terup memandang Aiden sampai dia benar-benar menghilang dari pandangan mata, barulah ia kembali ke dalam kamar pasien, dan menyadari Stella sudah bangun.

Wajah Stella memucat dan letih, baru beberapa hari sudah kurus lima kilogram lebih, melihat air muka Fellis yang kesal, dia pun bertanya : “Aiden datang?”

Fellis hanya bisa mengangguk : “Iya.”

Stella tersenyum pahit, dia bersandar ke bantal dan bergumam : “Fellis, apakah aku sangat gagal? Bodoh sekali! Suamiku sudah selingkuh satu tahun baru ketahuan sama aku.”

“Tidak, Stella, kamu jangan berpikir seperti ini!” Fellis duduk ke tepi ranjang Stella dan berkata dengan serius, “Kamu baik sekali, hanya saja orang brengsek tidak tahu untuk menyayangi kamu, kamu tidak salah, semuanya salah Aiden!”

“Setiap masalah tidak ada yang benar-benar hitam atau putih, mungkin memang dulu aku terlalu mengabaikan Aiden, tapi……” Berbicara sampai di sini, Stella menunjukkan ekspresi sedih, “Tapi, kalau Aiden tidak bisa menerima pengabaian aku, dia boleh memberitahu aku! Aku bisa merubahnya. Tapi mengapa dia, mengapa dia bisa……”

“Stella, jangan ngomong lagi, masalah ini bukan salah kamu.” Fellis memeluk Stella, berusaha menghiburnya.

Stella menggigit bibir agar air matanya tidak mengalir, lalu menarik nafas dalam-dalam dan berkata : “Aku mau telepon ke wanita itu.”

“Kamu yakin?” Fellis menatap Stella dengan khawatir.

“Hm.” Stella mengangguk dengan tegas, masalah ini harus ada penyelesaian.

“Baiklah.” Fellis mengangguk, akhirnya menyodorkan ponsel ke Stella.

Dengan cepat telepon sudah tersambung, Stella menenangkan diri dan berkata : “Aku istri Aiden, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”

Namun yang tidak diduga Fellis dan Stella adalah, wanita itu tidak hanya tidak merasa bersalah, malah dengan nada bicara yang garang ia berkata : “Lagi pula kamu juga sudah tahu, ketemu ya ketemu saja! Sekarang semua berdasarkan hukum, tidak ada hukum yang mengatakan wanita tidak boleh merebut suami orang. Kalau pun kamu istri sah, juga tidak berbuat apa-apa ke aku.”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu