The Comeback of My Ex-Wife - Bab 55 Kunci ini Untukmu

Walaupun bulan tidak terlihat di langit kota H, tapi bintang-bintang bersinar terang, kerlap-kerlip bintang di langit yang gelap itu terlihat sangat indah.

Jackson menundukkan kepalanya dan tersenyum kecil, angin berhembus di rambutnya yang berwarna flaxen itu, terlihat seperti pangeran yang hidup dari buku cerita dongeng.

Sebenarnya, Jackson sudah mempunyai ide, tapi dia membiarkan Fellis untuk mengembangkan idenya sendiri dan merancang sesuai dengan gayanya, itu akan membuatnya merasa lebih berhasil.

"Lalu apakah sudah ada jalan keluarnya?" Jackson menoleh melihatnya yang masih menatapi bintang-bintang di langit.

Mata Fellis berkedip-kedip melihat cahaya kerlap-kerlip bintang, seperti sedang memikirkan sesuatu yang penting, bahkan pertanyaan Jackson pun sudah terlupakan olehnya.

Tapi Jackson tidak mengganggu Fellis, dia tetap diam dan menatapnya.

Tiba-tiba, Fellis seperti menyadari sesuatu, dia menoleh dan melihat Jackson: "Manager Tsu, kalau merancang konsep "langit berbintang" untuk nyonya Gu, apakah dia akan suka?"

Mendengar perkataan Fellis, dia pun mengerutkan alisnya dan merasa tertarik: "Coba jelaskan."

"Ellie Zhou dan Alexander Gu adalah pasangan yang terkenal di kota H, Ellie Zhou sangat dicintai dan dimanja oleh Alexander Gu, dan langit berbintang itu sama dengan alam semesta, bisa memakai alam semesta di tubuhnya, siapa lagi yang bisa lebih bahagia darinya!"

"Ide yang sangat bagus, lalu bahan apa yang akan kamu pakai untuk baju ini?" Jackson mengelus dagunya, sambil mendukung idenya dan membawanya ke masalah inti pada baju ini.

"Bintang bersinar terang, kalau begitu pakai berlian saja." Fellis mengangguk dan melanjutkan, "Emas dan perak walaupun berharga, tapi tidak begitu bermakna jika dibandingkan dengan berlian, tapi tidak boleh terlalu banyak juga, kalau tidak akan terlihat berlebihan. Gaya baju ini harus lebih mengarah ke gaya modern..."

Fellis mengerutkan alinya, wajahnya yang serius memikirkan sesuatu itu membuat hati Jackson tersentuh.

"Kalau konsepnya sudah ada, ya dikerjakan saja!" Jackson tahu, inspirasi itu hanya bisa bertahan dalam waktu yang singkat saja, dia pun menarik tangan Fellis dan berjalan ke apartemen kecil yang ada di samping sungai itu

Apartemen ini memiliki tiga lantai, lantai bawah adalah ruang tamu, lantai kedua adalah ruang menggambar dan ruang desain, dan lantai teratas adalah tempat untuk beristirahat.

Jackson menariknya hingga ke lantai dua, lalu membuka pintu salah satu kamar, di dalam kamar itu sangat luas dan terang, cat, kanvas, dan sketsa, lalu bahan-bahan untuk desain baju juga semuanya lengkap!

"Gambarlah dulu inspirasimu itu." Jackson melepaskan tangannya.

"Oke." Fellis mengangguk, sekarang dia hanya fokus pada baju ini, mengenai Jackson yang menggandeng tangannya tadi, dia sudah melupakannya.

Fellis mengambil pensil cat dan mulai menggambar, dia menoleh melihat Jackson, Jackson pun memberikan tatapan yang mendukungnya.

Waktu berjalan sangat cepat, dalam sekejap, setengah jam pun sudah berlalu, dan desain Fellis pun sudah terlihat.

Mereka berdua melipat tangan dan menatap desain itu, lalu memegang dagu dan berpikir serius.

"Karena terinspirasi dari langit berbintang, makanya desain ini dipenuhi oleh warna hitam, apakah tidak terlihat sedikit gelap?" Fellis bertanya kepada Jackson.

"Kalau begitu ganti saja dengan warna biru?" Jackson mengerutkan alisnya dan memberikan saran.

"Warna biru tua juga bagus, tapi sepertinya baju ini akan terlihat monoton, kalau bisa terlihat sedikit lebih ramai tapi tidak terlihat berlebihan pasti akan lebih baik." Fellis kebingungan.

"Ini dia masalahnya..."

Jackson mengangguk dan mulai berpikir.

Mereka berdua berpindah-pindah, dan melihat desain itu dari sudut yang berbeda, seperti ingin melihatnya sebagai desain 3D.

Setelah beberapa saat, Fellis dan Jackson pun saling bertatapan dan berteriak:

"Oyah!"

"Oyah!"

"Pakai warna transisi!"

"Pakai warna transisi!"

"Kamu juga berpikir seperti itu?!"

"Kamu juga berpikir seperti itu?!"

Tiga kalimat yang terucap dari mulut mereka itu sama persis, setelah menyadarinya, mereka pun tertawa.

"Gunakan warna biru tua di bagian bawah gaun dan perlahan-lahan diganti ke warna biru muda, dengan begitu gaun ini akan terlihat lebih cerah, dan lebih ramai, tapi tidak berlebihan!" Kata Jackson, Fellis pun mengangguk.

"Kalau memang kita berdua memikirkan untuk memakai warna transisi, ya dicoba saja dulu!" Jackson menjentikkan jarinya.

"Oke!" Fellis mengangguk dan mengambil kembali kertas desain, sesuai dengan saran Jackson, dia pun menggambar ulang desain itu.

Seiring berjalannya waktu, desain Fellis pun perlahan-lahan selesai.

Di atas kanvas itu terlihat sebuah gaun pesta yang sangat mewah dan anggun, dari atas hingga ke bawah warna itu menggelap sedikit demi sedikit, berbagai macam gambar bintang terlihat pada bagian lipatan gaun, kalau gaun ini direalisasikan dan dipakai, saat digerakkan sedikit pasti akan kelihataan seperti alam semesta yang sedang bergerak.

Fellis dan Jackson menatap desain itu selama beberapa saat, lalu saling menatap dan tersenyum lega.

"Tidak kusangka desain awal bisa jadi seperti ini!" Fellis terduduk lega di atas sofa, walaupun sedikit lelah, tapi dia merasa sangat senang, "Asalkan kerangkanya sudah ditetapkan, selanjutnya tinggal disempurnakan saja!"

"Benar, desain ini kalau disempurnakan lagi, gaunnya pasti akan menjadi luar biasa cantiknya!" Jackson pun semakin mengenal kemampuan Fellis.

"Ini berkat saranmu!" Kata Fellis sambil tersenyum lebar.

"Idemu yang bagus." Jackson mengambil sebotol air dan membukakan untuknya.

"Makasih." Fellis mengambil botol air itu dan meminumnya beberapa teguk, "Saranmu benar-benar berguna!"

"Iya, itu tandanya kita memiliki ikatan batin, kita memikirkan cara yang sama untuk menyelesaikan masalah ini." Jackson tersenyum.

"Nah, ini kunci apartemenku ini, desain ini harus disempurnakan lagi, nanti kamu pakai saja apartemen ini untuk menggambar." Jackson menyodorkan kunci apartemen itu ke hadapan Fellis.

Fellis menunduk dan melihat kunci di tangan Jackson, tapi tidak mengambilnya, dia berkata: "Manager Tsu, tidak baik kalau begini, ini kan apartemenmu."

"Tidak usah merasa tertekan, aku bukan ingin memberikan apartemen ini kepadamu kok!" Jackson menarik tangannya dan menaruh kunci itu di atas telapak tangannya, "Kamu mendesain baju untuk istri direktur perusahaan Gu, dan perusahaan Gu juga bekerja sama dengan perusahaan kita, makanya sebagai bos, sudah seharusnya aku menyediakan tempat untukmu, ini juga karena kamu bekerja untuk perusahaan Tsu."

Demi membujuknya, Jackson mencari berbagai alasan, tapi alasan yang sebenarnya tentu saja untuk menciptakan banyak kesempatan agar bisa bertemu dengannya.

Setelah ragu sejenak, Fellis akhirnya menerima kunci apartemen itu. Karena dia diam-diam berjanji kepada Ellie Zhou, oleh karena itu tidak boleh dikerjakan di kantor, apartemennya juga kecil, dia hanya bisa bekerja di apartemen Jackson ini.

"Makasih ya Manager Tsu." Fellis berkata sungkan.

"Kemarin kan sudah janji, jangan panggil aku manager Tsu lagi, panggil saja Jackson." Jackson menggeleng dan menekankan sekali lagi.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu