The Comeback of My Ex-Wife - Bab 443 Badai di Pagi Hari

Lalu detik selanjutnya, Allen Gu melepaskan pegangannya: Fellis hari ini sudah cukup lelah, biarkan dia beristirahat saja. Dia pun juga sudah tinggal di sini, dia masih punya banyak waktu untuk berinteraksi dengan Fellis.

Allen Gu menatap pintu kamar dengan dalam lalu membalikkan badannya dan pergi.

Fellis An yang berada di dalam kamar menahan nafasnya, begitu tidak mendengar adaya ketukan pintu Allen Gu lagi, dia pun menghembuskan nafas dengan lega.

"Sangat disayangkan." Alexander Gu menahan tangannya pada tubuh Fellis An dan merasa menyesal.

"Alexander Gu!" Fellis An berteriak memanggil nama Alexander Gu untuk memperingatkan dia jangan bersikap kelewatan, jika Allen benar-benar mendorong pintu dan masuk, dia pasti akan merasa sangat canggung!

Alexander Gu menundukkan kepala mencium bibir Fellis An dan bertanya: "kenapa? Kamu memanggilku sekencang itu karena kamu sudah tidak tahan?"

"Alexander Gu bukan begitu maksudku, aku.......ehm........." Fellis An belum selesai berbicara tetapi ucapan dia sudah terpotong oleh perlakuan Alexander Gu. Tanpa disadari pun dia memejamkan matanya dan memeluk Alexander Gu.

Malam lewat begitu saja, musim panas sudah semakin dekat. Berbagai macam bunga di depan villa bermekaran. Aroma bunga mengelilingi setiap sudut villa.

Di dalam villa Alexander Gu menaruh sarapan buatan dirinya sendiri di atas meja makan. Lalu membuka pintu kamar Fellis An.

Fellis An saat ini masih tidur dengan pulas. Rupanya Alexander Gu benar-benar merealisasikan ucapan dia terhadap Fellis An yaitu membuatnya tidak dapat turun dari ranjang.

"Fellis An apakah kamu sudah sadar? Joy sudah masuk taman kanak-kanak, kamu juga sudah harus bangun." Alexander Gu memegang wajah Fellis An dan suaranya tidak seperti seorang Direktur Gu di luar sana.

"Jangan berbicara!" Fellis An bergumam dan membalikkan badannya. Kemarin malam dia tidur sangat malam karena Alexander Gu, dirinya sudah sangat lelah, dia tidak tahu darimana Alexander Gu mendapat kekuatan sebesar itu.

"Aku sudah mau pergi bekerja, aku sudah siapkan sarapan untukmu." Alexander Gu sambil berbicara sambil membuka gorden kamar, "biarkan aku melihat kamu menghabiskan sarapan dan kamu baru kembali tidur lagi, bagaimana?"

Cahaya matahari menyinari kamar melalui jendela, cahaya tersebut juga menyinari wajay Fellis An. Dia menjulurkan tangan untuk menghadang wajahnya dan membuka matanya dengan tak berdaya: "Alexander Gu aku hanya ingin tidur saja."

"Fellis An apakah kamu tahu aku hanya perlu asal tanda tangan saja sudah bisa menghasilkan berapa pendapatan?" Alexander Gu menjulurkan tangan, menghampiri samping ranjang Fellis An dan mengendongnya. Dia mencium dahi Fellis An dan berkata: "jadi kamu harus menghargainya!"

"Baiklah, baiklah." Fellis An tersenyum. Dia harus memakannya karena direktur seperti Alexander Gu ini yang memasaknya.

Alexander Gu tersenyum sambil menggendong Fellis An dan berjalan keluar dari kamar.

Lalu detik selanjutnya, Alexander Gu dan Fellis An tertegun di depan pintu kamar.

Entah sejak kapan Allen Gu yang sudah duduk di depan meja makan pun sudah menghabiskan seteguk jus yang terakhir. Begitu melihat Alexander Gu yang sedang mengendong Fellis An pun dia menaruh sandwich yang sudah termakan setengah.

"Kak, Fellis, kalian..........." Allen Gu ternganga melihat Alexander Gu yang sedang mengendong Fellis An bertanya: "kalian sudah tinggal bersama?"

"Tidak!" Fellis An segera menggelengkan kepalanya dan berusaha melepaskan gendongan Alexander Gu. Entah kenapa bagi Fellis An, Allen Gu masih seperti anak kecil pada empat tahun yang lalu dan keadaan dia dan Alexander Gu dapat membawa pengaruh yang buruk.

Alexander Gu yang didorong oleh Fellis An tidak berbicara melainkan hanya menatap Allen Gu dan menghampiri dia.

"Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu makan?" Alexander Gu menatap Allen Gu dengan datar.

"Sandwich." Allen Gu berekspresi kebingungan, "tapi mengapa sandwich ini tidak enak! Kak kamu sudah harus mengganti juru masak."

"Haha......." Fellis An tertawa. Allen Gu bukan hanya memakan sarapan buatan Alexander Gu, tetapi juga mengatakan masakan buatan Alexander Gu tidak enak. Alexander Gu pasti akan marah besar!

"Fellis apa yang sedang kamu tertawakan?" Allen Gu semakin kebingungan menatap ekspresi Alexander Gu yang menggelap dan ekspresi bahagia Fellis An.

"Sandwich yang kamu makan itu buatan Alexander Gu!" Setelah Fellis An puas akan tertawa, dia pun menjelaskannya kepada Allen Gu.

"Lagipula aku memasak ini bukan untukmu." Alexander Gu menatap Allen Gu dan menambahkan satu kalimat dengan dingin.

"Ini........" Allen Gu memegang kepalanya dan berekspresi tidak tahu apa yang harus dilakukan karena sudah membuat kesalahan. Dia berpikir sejenak lalu berdiri menatap Alexander Gu berkata: "begini saja kak, aku akan membuat sebuah sarapan lagi untuk Fellis!"

"Tidak perlu...."

"Allen kamu bisa membuat sarapan!" Fellis An memotong pembicaraan Alexander Gu dan berjalan ke depan Allen Gu dengan ekspresi terkejut.

"Tentu saja bisa!" Allen Gu menganggukan kepalanya, "biasanya aku selain bersekolah dan dipaksa untuk magang di perusahaan oleh ibuku, sisa waktuku yang lain aku menggunakannya untuk belajar memasak. Apa yang ingin kamu makan?"

"Fellis, aku dapat memasak apa pun untukmu." Allen Gu beranjak dan berjalan ke depan Fellis An dan membiarkan Alexander Gu di samping.

"Benarkah? Benarkah kamu bisa membuat apa pun?" Fellis An dengan terkejut menatap Allen Gu. Jujur saja Alexander Gu selalu menyiapkan sarapan berupa sandwich dan jus buah untuknya, dia benar-benar sudah merasa bosan.

"Tentu saja benar!" Allen Gu menganggukkan kepalanya dengan yakin.

"Kalau begitu, aku ingin makan.........."

"Aku pergi kerja dulu!"

Di saat Fellis An dan Allen Gu sedang berbicara dengan asik, Alexander Gu mengangkat kakinya berjalan ke pintu keluar dan nada bicaranya terdapat kemarahan.

"Aish, Alexander Gu!" Fellis An baru menyadari kemarahan Alexander Gu lalu bergegas mengejarnya.

Sedangkan Allen Gu dia masih berdiri di posisi semula sambil menatap punggung Alexander Gu yang terdapat kemarahan lalu tersenyum.

Ketika Fellis An mengejar hingga ke depan pintu keluar, dia menjulurkan tangan menarik baju Alexander Gu dan mengadahkan kepalanya menatap Alexander Gu: "Alexander Gu, kamu marah?"

Alexander Gu menurunkan matanya menatap Fellis An. Setelah beberapa saat, dia baru bertanya dengan serius: "Fellis An apakah sandwich buatan aku memang tidak enak?"

"Hah?" Fellis An sedikit terkejut. Dia mengira Alexander Gu marah karena dirinya dan Allen Gu berbicara terlalu asik dan tidak mempedulikan dia. Tidak menyangka dia marah karena sandwich buatannya tidak enak. Dia pun hanya menatapnya dengan tertegun dan hampir saja menganggukkan kepalanya.

Ekspresi Alexander Gu semakin muram, Alexander Gu menatap Fellis An dengan tatapan penuh keyakinan hingga membuat Fellis An terkejut berkata: "lain kali masakanku pasti akan membuat kamu merasa puas!"

"Eng, hehe, baik, semangat!" Fellis An memberikan gerakan tangan semangat kepada Alexander Gu.

"Kamu baik-baik di rumah, aku akan segera pulang setelah selesai bekerja." Alexander Gu mengusap rambut Fellis An, "dan belajar untuk membuat masakan yang enak untukmu."

"Iya." Fellis An menganggukkan kepala dengan bahagia lalu menatap kepergian Alexander Gu.

Cuaca hari ini sangat baik karena lokasi kelas atas jauh dari pusat kota sehingga udaranya sangat segar. Fellis An menghirup udara dalam-dalam oksigen, berbalik dan berjalan ke dalam villa dengan suasana hati yang baik.

Fellis An baru saja kembali ke samping meja dan sudah mencium aroma yang sedap. Dia mengendus aroma tersebut dan masuk ke dalam dapur.

Dia melihat Allen Gu yang sedang mengenakan celemek dengan kemeja katun lengan panjang yang kasual. Meski terlihat agak kurus, tetapi dia tampak cerah dan sehat.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu