The Comeback of My Ex-Wife - Bab 526 Berkatian dengan Joy

Keesokan paginya...

“Apakah kamu masih bisa mengantar Joy ke taman kanak-kanak?” Alexander Gu menjulurkan tangan merapikan dasinya, jari-jarinya bercahaya karena disinari cahaya mentari pagi.

“Bisa!” Fellis An duduk di depan meja dengan pinggang dan kakinya yang pegal, lalu dengan tidak bertenaga dia meminum seteguk jus yang Alexander Gu siapkan untuknya. “Kamu pergi dulu ke perusahaan, setelah aku mengantar Joy ke taman kanak-kanak, kita bertemu di toko tempat kita mencoba baju pengantin. "

"Baiklah." Alexander Gu berjalan ke sisi Fellis An lalu dia mengecup keningnya yang mulus. "Makan sarapanmu dengan baik, aku pergi ke perusahaan dulu."

Alexander Gu membiarkan Fellis An mengantar Joy ke taman kanak-kanak sendirian bukan karena dia tidak merasa kasihan kepada Fellis An.

Hanya saja dia ingin Fellis An mendapatkan sedikit pelajaran, dengan begitu Fellis An bisa tahu apa yang boleh dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan.

Selain itu, karena beberapa hari yang lalu ada masalah dengan Allen Gu, jadi pekerjaannya selama beberapa hari ini memang bertambah.

“Sampai jumpa!” Fellis An sama sekali tidak merasa sedih, dengan sekujur tubuhnya yang pegal-pegal dia melambai kepada Alexander Gu sambil melihatnya berjalan keluar dari aula utama.

"Ibu!" Joy meminum segelas susu lalu menatap Fellis An dengan mata berbinar, "Aku ingin adik laki-laki dan adik perempuan, jadi bagimana kalau kamu dan Ayah melahirkan bayi kembar?"

"Pff……"

Fellis An hampir memuntahkan jus yang baru saja diminumnya. Dia meletakkan gelas yang berada di tangannya, lalu dia menatap Joy dan bertanya dengan terheran-heran: "Joy, kamu masih kecil, kenapa bisa tahu tentang adik laki-laki dan adik perempuan? "

Selesai berbicara, Fellis An kembali merasa kaget dan menelan ludahnya: Apakah ketika dirinya bersama Alexander Gu, dia melakukan sesuatu yang buruk di depan Joy sehingga memberikan dampak buruk kepada Joy?

"Mana mungkin aku tidak tahu." Joy berkata seolah itu adalah hal yang wajar, " Semua teman-temanku di taman kanak kanak punya adik!"

"Oh, bagus kalau begitu." Fellis An menghela nafas lega. Dia mengira dirinya dan Alexander Gu telah memberikan contoh yang buruk!

Dia berdeham lalu dengan sabar menjelaskan kepada Joy, "Joy, mengenai adik laki-laki dan adik perempuan aku masih perlu membahasnya dengan Alexander Gu. Kamu hanya perlu pergi ke taman kanak-kanak. . "

“Oh.” Joy mengangguk lalu dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Sebenarnya dari awal Joy sudah tahu, sejak ibunya menjalin hubungan dengan Paman Gu, sepertinya ibunya selalu mendengarkan Paman Gu dalam segala hal. Dia tidak suka mendengarkan pendapatnya sendiri, dan dia tidak mau menggunakan otaknya. Kelihatannya dia sudah menjadi bodoh.

Tapi Joy merasa sebenarnya ibunya menjadi seperti ini jauh lebih baik: Beberapa tahun yang lalu, demi merawatnya dengan lebih baik ibunya memikirkan segalanya dengan sangat menyeluruh dan melakukan sangat banyak hal, tapi dia juga sangat lelah.

Lihat sekarang, Ibu tidak perlu memikirkan apa pun, dirinya dan Ayah Alexander menyayangi ibunya sudah cukup.

Memikirkan hal ini, Joy bahkan merasa susunya pun menjadi manis!

"Cepat makan. Setelah selesai makan, ibu akan mengantarmu ke taman kanak-kanak," Fellis An membelai kepala Joy yang berada di seberang meja sambil berkata dengan penuh kasih sayang.

“Baik.” Joy mengangguk, lalu dia menundukkan kepalanya dan makan dengan patuh.

Satu jam kemudian...

Fellis An berdiri di depan pintu gerbang taman kanak-kanak, dia membungkuk dan berkata kepada Joy: "Joy, kamu harus bersekolah dengan baik disini, setelah pulang sekolah, Ayah dan ibu akan menjemputmu tepat waktu.

“Hmm, sampai jumpa, bu!” Joy mencium pipi Fellis An, lalu dia melangkah maju dengan gembira sambil membawa tas sekolah kecilnya.

Fellis An menegakkan tubuhnya sambil melihat punggung kecil Joy yang melompat-lompat sambil berjalan memasuki gerbang TK.

Saat ini, guru taman kanak-kanak yang bertugas mengabsensi di pintu gerbang menyapa Joy dan tersenyum kepada Fellis An, lalu dia berbalik dan memberi isyarat kepada dua penjaga keamanan yang berdiri di kedua sisi pintu untuk menutup pintu gerbang.

Kedua penjaga keamanan itu mengangguk lalu menutup kedua pintu gerbang yang besar dan tinggi itu.

Melihat pintu gerbang yang perlahan tertutup, Fellis An berbalik lalu berjalan ke depan.

Tapi setelah berjalan satu langkah ke depan, Fellis An tiba-tiba berhenti, dia mengerutkan kening, dia merasa salah seorang penjaga keamanan yang menutup pintu sepertinya terlihat sedikit berbeda dari yang sebelumnya!

Entah karena dirinya telah mengalami terlalu banyak hal yang berbahaya, jadi dia menjadi curigaan? Kaki Fellis An yang satu lagi membeku di tempat dan sama sekali tidak bergerak.

Tidak, hal ini berkaitan dengan Joy, tidak peduli bermasalah atau tidak, karena dirinya telah melihat ada sesuatu yang tidak beres, dirinya harus pergi melihatnya!

Memikirkan hal ini, Fellis An berbalik dan segera berjalan maju.

Tapi, ketika Fellis An berlari ke gerbang taman kanak-kanak, kedua penjaga keamanan itu sudah menghilang. Guru taman kanak-kanak yang bertugas mengabsensi masih berdiri di depan gerbang, kelihatannya dia hendak pergi merapikan daftar nama.

Fellis An bergegas, menggedor pintu gerbang taman kanak kanak yang tertutup, lalu dia berteriak kepada guru itu: "Bu guru!"

Guru yang sedang merapikan daftar nama mendongkak, dia mengenali Fellis An karena pada saat pertemuan orang tua Fellis An ini sangat dikasihi Alexander Gu. Bu guru itu mengumpulkan daftar nama di tangannya lalu dia berjalan ke gerbang pintu, sambil tersenyum dan berkata kepada Fellis An, "Apa kabar bu, ada yang bisa saya bantu? ’

Fellis An melihat sekeliling lalu bertanya, "Di mana penjaga keamanan yang berdiri di pintu gerbang barusan?"

“Anak-anak sudah memasuki ruang kelas, jadi mereka juga kembali ke pos keamanan!” Guru taman kanak kanak menunjuk ke pos keamanan yang letaknya tidak jauh.

Fellis An melihat ke arah yang ditunjukkan oleh guru lalu dia melihat salah satu penjaga keamanan yang mengenakan masker. Penjaga keamanan itu sedang memegang gembor dan dia sedang menyirami bunga-bunga di sekitar pos keamanan. Tapi saat berjalan, dia terlihat pincang dan kelihatannya bahunya tidak terlalu luwes.

Fellis An mengalihkan pandangannya lalu bertanya kepada guru taman kanak-kanak itu: "Kenapa saya belum pernah melihat penjaga keamanan itu?"

“Oh, maksudmu penjaga keamanan yang baru ini!” Guru taman kanak kanak itu tersenyum lalu menjelaskan kepada Fellis An, “Penjaga keamanan ini tadinya adalah gelandangan di sekitar sini. Dia biasanya mencari nafkah dengan mengais sampah. Beberapa hari yang lalu saat Guru Liu sedang bekerja, seekor anjing liar tiba-tiba menerjang dari jalan dan menyerangnya, gelandangan itulah yang menyelamatkan Guru Liu. Kebetulan penjaga keamanan taman kanak kanak kami yang sebelumnya pensiun, jadi Guru Liu memperkenalkannya ke sini untuk menjadi petugas keamanan."

Selesai berbicara guru taman kanak-kanak itu menghela nafas lalu kembali berkata kepada Fellis An: ”Sebenarnya, penjaga keamanan ini juga sangat kasihan. Sepertinya dia telah mengalami pukulan yang besar. Dia tidak suka berbicara, dan juga entah mengapa ada bekas luka di wajahnya, kakinya juga tidak leluasa, tapi dia sangat rajin, semua pekerjaan kotor di taman kanak-kanak ini dilakukan olehnya. Ketika dia punya waktu luang, dia akan tetap berada di pos keamanan dan tidak akan keluar. "

“Begitu ya.” Fellis An mengangguk, dia berpikir sejenak, lalu dia bertanya dengan khawatir, “Apakah kamu sudah memeriksa asal usul orang ini?”

"Ketika Guru Liu memperkenalkan gelandangan ini bekerja di taman kanak-kanak, Guru Liu sudah membuatkan sertifikat kesehatan untuknya. Oleh karena itu, dia tidak akan mengancam kesehatan anak-anak di taman kanak-kanak. Mengenai identitasnya ..."

Guru taman kanak-kanak itu ragu-ragu sejenak lalu dia menjelaskan sambil tersenyum: "Untuk saat ini kami masih belum tahu identitasnya, karena dia tidak suka berbicara, jadi saat kami bertanya kepadanya dia juga tidak menjawab, dia memiliki bekas luka di wajahnya, jadi wajah aslinya juga tidak kelihatan. Kami sudah mengirim sampel darahnya ke bank gen di Kota H, dan hasilnya akan keluar dalam beberapa minggu lagi. "

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu