The Comeback of My Ex-Wife - Bab 236 Iya, berkelahi

Dalam waktu tiga sampai lima menit, Aiden langsung memberitahu Fellis kontak wanita itu, tentu saja juga memberitahu semua yang berkaitan dengannya.

Ternyata wanita itu Aiden kenal saat bisnis ke luar kota.

Saat itu karena Aiden diutus oleh perusahaan, jadi dari kelas ekonomi diganti ke kelas bisnis.

Biasanya yang pakai kelas bisnis adalah orang yang berada, mungkin wanita itu juga berpikir seperti itu, sehingga inisiatif mendekati Aiden.

Aiden adalah orang yang apa adanya, tentunya juga karena sangat pelit,jadi biasanya tidak ada wanita yang mau mempedulikannya.

Sekarang dengan tidak gampangnya ada seorang wanita cantik mengajaknya bicara, Aiden pun tidak menolak ; selanjutnya, wanita itu inisiatif bilang nanti malam ingin bermain bersamanya, Aiden juga tidak menolak ; akhirnya wanita itu membawanya ke hotel, serta melepaskan pakaian dan menempelkan tubuhnya, tentu saja Aiden juga tidak menolak.

Sejak hati itu, Aiden terus berhubungan dengan wanita itu di belakang Stella, sampai ketahuan oleh Stella.

“Kamu……, pria brengsek!” Belum mendengar semuanya, Fellis sudah memaki Aiden dengan kesal.

Aiden juga tidak berani menyangkal, ia tetap setengah berlutut setengah duduk di lantai.

Mengenai Fellis adalah mantan istri Alexander, hanya Fellis dan Stella berdua saja yang tahu. Agar Fellis bisa hidup dengan baik di kota S, Stella bahkan tidak memberitahu Aiden.

Jadi, dalam hati Aiden sekarang masih bertanya-tanya mengapa Fellis bisa mengenal orang terkemuka seperti Alexander.

“Kamu pergilah, urus urusan ibumu, aku akan menghubungimu lagi kalau ketemu dengan Stella.” Fellis melotot ke Aiden, lalu tidak ingin memandangnya lagi.

“Aku……” Aiden masih ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat Alexander yang di samping Fellis, ia agak segan, sehingga ia bangkit berdiri dan keluar.

“Martin, antar dia!” Ujar Alexander.

Sekarang rencana Alexander baru saja mulai, tidak seharusnya begitu terburu-buru, tapi melihat Fellis begitu, dia pun tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangan.

Meskipun antara Aiden, Ellie, dan Wayne tidak saling berhubungan, tapi sebagai antisipasi, untuk selanjutnya masih perlu diurus Martin, jangan sampai soal dia membantu Fellis didengar oleh orang lain.

“Baik, Direktur Gu.” Martin mengangguk, ia datang ke hadapan Aiden dan menunjukkan gerakan mempersilakan.

Aiden terus gemetar, dengan menghabiskan banyak tenaga baru ia berhasil berdiri, kemudian mengikuti Martin dari belakang dan pergi dengan ragu-ragu.

Fellis menatap sosok belakang Aiden yang gemetar, lalu mendengus dingin.

Sedangkan Alexander yang berdiri di samping, melihat Fellis mendengus begitu, mata bulat yang indah tampak penuh amarah, bulu mata yang panjang sedikit bergetar, hidung yang bagaikan giok putih mengisut, bibir yang kelihatan lembut itu sedang terlipat, Alexander menyunggingkan senyum : kenapa dulu dia tidak pernah menyadari begitu banyak ekspresi kecil dari Fellis?

Tentu saja Fellis juga menyadari tatapan Alexander, dia menoleh dan melotot ke Alexander : “Apa lihat-lihat? Kalian para pria, tidak ada yang baik!”

Alexander menunjukkan wajah dipersalahkan padahal tidak bersalah, dia pernah berpikir Fellis tidak akan segera mengungkapkan rasa terima kasihnya, tapi juga tidak sampai menganggap dia sama seperti pria lain kali, dia pun bertanya : “Fellis, kamu lupa tadi siapa yang membantu kamu?”

“Meskipun kamu membantu aku, tapi juga tidak bisa menghapus kenyataan kamu itu pria brengsek!” Ujar Fellis tidak mau mengalah.

Alexander menatap Fellis dengan kehabisan kata-kata, benar juga, dulu memang dia menjadi brengsek karena dibutakan oleh orang lain.

“Baiklah, semua yang kamu katakan benar.” Akhirnya Alexander mengangkat bahu, dari nada bicara dan tatapan matanya yang tidak berdaya, bercampur aduk dengan tatapan memanjakan!

Tentu saja Fellis juga menyadari tatapan manjanya ini, seketika ia teringat tadi pagi saat Alexander menelepon dan mengatakan “rindu” dan sejenisnya, ia langsung merasa merinding.

“Alexander, kenapa kamu bisa ada di sini?” Felllis segera mengalihkan topik.

“Mendapat luka yang begitu parah, tentu saja datang untuk memeriksa ulang.” Alexander mengayunkan tangannya.

“Hm, memang harus diperiksa sebentar, terutama otak.”Selesai bicara, Fellis menunjuk kepalanya sendiri dengan jari telunjuk, mengisyaratkan Alexander bahwa : Otak kamu kurang normal.

“Aku sangat normal, lebih normal dari kamu.” Alexander menatap Fellis, dalam hatinya mengeluh, dia tidak pernah menyangka masih ada hari di mana dia tidak bisa sesuka hati mengutarakan isi hatinya, padahal sudah punya kedudukan tinggi seperti sekarang.

Tapi ini juga tidak menyalahkan dia sendiri, ia menghabiskan waktu yang begitu panjang hingga bisa melihat orang dan masalah tertentu dengan jelas.

“Normal atau tidak bukan kamu yang tentukan, dokter yang menentukannya, periksalah yang baik, lebih cepat diperiksa lebih cepat diobati.” Fellis menepuk pundak Alexander seolah sangat bersimpati, lalu menatap ke arah lain.

Tampak Martin yang mengantar Aiden sudah kembali, lalu tanpa ekspresi berdiri di tengah sekelompok orang hitam, namun tidak tampak sosok Ellie.

“Istri kamu? Kenapa tidak melihat dia menemani kamu datang?” Ujar Fellis, “Kalau dia melihat kamu yang tadi, pasti akan sama seperti aku, merasa kamu tidak normal.”

Mendengar Fellis mengungkit Ellie, air muka Alexander agak menyuram, dia menghabiskan banyak waktu untuk membujuk Ellie tidak mengikutinya datang periksa, kenapa Fellis masih tidak mengerti dan masih mengungkit dia?!

“Siapa pria itu tadi? Aku fokus membantumu, belum tahu jelas apa yang terjadi.” Alexander juga mulai mengalihkan topik.

“Pria brengsek itu mencari selingkuhan di belakang temanku, yaitu istrinya!” Sekali mengungkit ini, Fellis pun agak kesal, “Betapa baiknya Stella, sudah cantik, bentuk badannya bagus lagi, tapi dia masih mau mencari selingkuhan!”

“Lalu kamu minta kontak wanita itu, karena ingin menemani teman kamu ketemuan dengan wanita itu?” Tanya Alexander sambil mengangkat alis.

“Tentu saja! Kalau Stella tidak bisa menahan emosi dan mereka berkelahi, aku bisa membantunya.” Jawab Fellis dengan yakin.

“Kamu, berkelahi?” Alexander tertawa iseng.

“Iya, berkelahi.” Fellis mengangkat bahu, “Apakah kamu tahu? Untuk menghadapi orang yang tidak tahu malu memang harus menggunakan cara yang keras! Sama sekali tidak berguna kalau mengkritik moralnya saja. Coba kamu pikir, kalau mereka takut dikritik moralnya, apakah masih akan menjadi orang ketiga? Kalau merasa kesulitan, merasa malu untuk bertemu orang, itu hanyalah pura-pura kasihan di depan pria! Sayangnya para pria bodoh itu benar-benar mengira orang ketiga itu bagaikan teratai putih, yang benar-benar menderita sekali.”

Fellis menggeleng, serta menganalisi para orang ketiga dengan tepat.

“Lalu apakah kamu bisa melawannya?” Alexander menatap Fellis dengan tidak percaya, Hm, tinggi badannya masih lumayan, tapi kalau bentuk badan……, dibandingkan empat tahun yang lalu, memang berubah banyak, sangat banyak……

Alexander menatap Fellis yang bentuk badan bagusnya tetap tidak tertutupi walaupun berpakaian sederhana, pertahanan yang ia banggakan selama ini malah mulai goyah!

Untungnya Fellis sibuk memikirkan urusan Stella, jadi tidak melihat tatapan Alexander yang berbeda itu. Dia menunjukkan ototnya dan berkata dengan bangga, “Tentu saja bisa kulawan! Saat aku menjadi desainer busana di kota S, aku bisa mengangkat satu tumpukan bahan kain ke beberapa lantai di atas, wanita yang hanya tahu makan dan malas seperti itu, punya tenaga dari mana coba!”

“Ternyata, kamu begitu jerih payah di kota S.” Alexander termangu, tatapannya berubah menjadi kasihan dan sayang, ditatapnya Fellis, tanpa bisa menahan diri ia mengulurkan tangan ingin mengusap kepalanya.

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu