The Comeback of My Ex-Wife - Bab 330 Menahan Diri

Ruangan milik Alexandra Gu adalah ruangan terbesar di perusahaan, begitu juga dengan ruangan Martin Gao dan juga Susan, selain itu biasanya tidak diperbolehkan sembarang orang untuk keluar masuk ke dalam, jadi tidak akan mungkin ada orang yang melihat Fellis An dan Alexander Gu masuk ke dalam ruangan.

Meskipun demikian, Alexander Gu tetap tidak mengendurkan kewaspadaannya, dia berdiri terlebih dahulu di depan pintu dan melihat ke sekitar, kemudian baru membuka pintu, dan mengulurkan tangannya menarik Fellis An ke dalam ruangan.

Fellis An yang tiba tiba ditarik sedikit tidak siap, dan hampir saja membuatnya terjatuh di lantai, untung saja Alexander Gu tidak melepaskan tangannya, dia menarik pergelangan tangan Fellis An dan membuatnya berada di dalam pelukannya.

Fellis An yang berada di dalam pelukan Alexander Gu merasa jika hidungnya sudah berbenturan dengan dada bidang Alexander Gu, dia merasa kesakitan sampai mencoba melepaskan diri dari pelukan Alexander Gu, kemudian berteriak kesal, “Alexander Gu, apa yang kamu lakukan?”

“ Tidak apa apa.” Alexander Gu menutup pintu, dan setelah itu dia langsung membalikkan tubuhnya, menatap Fellis An tanpa segan segan, dalam beberapa hari tidak bertemu saja Fellis An sudah berubah menjadi semakin cantik, dia juga mengganti model rambutnya, rambutnya yang sebelumnya terlihat hitam sekarang menjadi kecoklat-coklatan, dia mengikatnya di belakang kepalanya, dan tidak lupa untuk meninggalkan poni di depan keningnya.

Fellis An mengenakan sweater berwarna putih, dan juga celana jeans dengan warna biru muda dengan bagian bawah celana yang sedikit tergulung, memperlihatkan pergelangan kakinya yang indah, dan heels merah yang dia kenakan membuat kakinya terlihat semakin mempesona.

Meskipun setelan yang dia kenakan terkesan sederhana, tapi jika dikenakan oleh Fellis An, entah kenapa malah terlihat begitu menghanyutkan.

Ternyata orang cantik itu akan selalu terlihat cantik entah apa yang dia kenakan, hal itu membuat tatapan kedua mata Alexander Gu menjadi sangat berbinar saat menatapnya.

Pada saat ini hidung Fellis An masih menempel di dada bidang Alexander Gu, dia memelototinya, dan kemudian menggerutu kesal, “apa yang kamu lihat?”

“Melihatmu.” Alexander Gu sengaja menggodanya, bibirnya bahkan sampai menyunggingkan senyuman tipis, jika perempuan lain yang melihatnya pasti mereka sudah akan terhanyut dalam pesonanya.

“Kenapa melihatku! Tidak ada yang bisa dilihat!” Fellis An mengusap hidungnya, dia merasa tidak nyaman saat ditatap dengan tatapan seperti itu, akhir akhir ini laki laki benar benar semakin aneh saja.

“Kamu sangat cantik!” Alexander Gu mencubit pipi Fellis An, dan dia melakukannya dengan sangat lembut.

“Kenapa!” Fellis An benar benar memelototinya sekali lagi, dia adalah seorang ibu yang sudah memiliki anak berusia 4 tahun, dia adalah wanita dewasa dan harus bersikap stabil, tenang, entah apapun yang dia lakukan! Alexander Gu melakukannya dengan sangat enteng dan sembarangan, entah kenapa dia malah bisa menjadi seorang pimpinan perusahaan!

“Fellis An....” Alexander Gu tidak menunggu Fellis An menyelesaikan kekesalannya langsung mendekat kepadanya, dan kedua tangannya sudah meraih wajah Fellis An.

“Hei! Menjauhlah sedikit!” Fellis An memberontak dan sedikit berteriak, “hari ini aku mencarimu karena suatu hal yang penting! Jangan berbuat macam macam!”

“Berbuat macam macam?” Alexander Gu tersenyum, “tebakanmu tepat sekali!”

“Kamu berani!” Fellis An memundurkan langkahnya ke belakang, hari masih siang, dan juga ini adalah kantor, tapi dia malah melakukan hal seperti ini!

“Hehehe....” Alexander Gu tersenyum, sambil melangkahkan kakinya ke depan untuk lebih mendekat, dia mengulurkan tangannya dan kembali meraih wajah Fellis An, berkata perlahan, “tidak ada yang tidak berani aku lakukan.”

“Hahah....” Fellis An tidak bisa menahan tawanya, mengatakan, “aku tidak percaya jika kamu benar benar emmhhh.....”

Fellis An belum menyelesaikan perkataannya, tapi bibir Alexander Gu sudah menekan bibirnya secara tiba tiba : Alexander Gu sudah sangat lama tidak bertemu dengannya, dia sudah merindukannya hingga mau mati saja rasanya.

Setiap kali dia mengingatkan dirinya sendiri untuk menahan diri, setelah menyelesaikan semua urusan, dia baru pergi menemui Fellis An, tapi kali ini Fellis An lah yang datang menemuinya, jadi dia tidak bisa menahannya lagi.

“Emmhh......” Fellis An memukul dada Alexander Gu berkali kali, mencoba melepaskan jeratan laki laki itu, tapi setiap kali dia melakukan perlawanan, ciuman Alexander Gu malah menjadi semakin dalam.

Ciuman ini dilakukan Alexander Gu dengan sangat mahir, dia menutup kedua matanya, dan di sisi lain dia juga menikmati kenikmatan Fellis An, entah seberapa banyak dia menikmatinya, dia tidak pernah merasa cukup.

Fellis An juga entah kenapa dia turut menutup kedua matanya, bahkan penolakan yang dia lakukan semakin lama semakin mereda.

Menyadari Fellis An yang tidak memberontak lagi, Alexander Gu tersenyum tipis, dia langsung memeluk tubuh Fellis An, dan melangkahkan kakinya menuju ke depan meja kerjanya.

“Sraaakkk!” semua dokumen dan apa saja yang ada diatas meja langsung disibakkan ke lantai oleh Alexander Gu, kesadaran Fellis An yang sudah sedikit kabur langsung tersadar setelah mendengar suara itu, dia perlahan mulai membuka kedua matanya, tapi tubuhnya sudah ditidurkan di atas meja kerjanya.

Alexander Gu menimpa tubuhnya, tatapannya sangat tajam dan bersemangat saat menatap keindahan Fellis An.

Fellis An sudah berada dalam kungkungan Alexander Gu, punggunya sekarang sudah bersentuhan dengan kerasnya meja kerja Alexander Gu, dia merasa tidak nyaman dan mulai sedikit memberontak, saat melihat tatapan membara di kedua mata Alexander Gu, wajahnya sudah benar benar memerah, “Alex... Alexander Gu, lepaskan aku....”

Alexander Gu tersenyum tipis, dia membisikkan sesuatu di telinga Fellis An dengan suara beratnya, “sudah, nanti aku baru akan melepaskanmu.....”

“Tidak, tidak boleh.” Fellis An sudah gemetaran, bahkan tubuhnya sudah semakin panas, dia membasahi tenggorokannya yang sudah dirasa semakin kering, “sekarang, sekarang lepaskan aku, emmmhh.....”

Tanpa menunggu Fellis An menyelesaikan perkataannya, Alexander Gu kembali melancarkan ciumannya.

“Plaak!” heels merah yang dikenakan oleh Fellis An terjatuh ke lantai, dan yang satunya lagi masih menggantung di kaki Fellis An.

Nafas Fellis An semakin menggebu gebu, benaknya sangat kemalut, dia tidak tau siapa dirinya, dan sedang ada dimana dia sekarang, dia hanya tau jika dirinya sudah sangat membara, seluruh tubuhnya terasa panas, dan rasanya benar benar menginginkannya.

Ruangan Martin Gao.....

Elisha Qiu duduk di samping Martin Gao, kedua tangannya dia letakkan di pipinya dengan kedua mata yang tepat menatap Martin Gao yang sedang memakan bekal yang dia bawa : itu adalah makanan yang dia buat sendiri dan membutuhkan waktu lama untuk membuatnya, paman ganteng makan selahap itu, rasanya benar benar sudah seperti seorang istri berbakti saja!

Tapi Martin Gao merasa sedikit tidak nyaman, dia memakan makanan yang rasanya tidak jelas, dan dia perlahan memperhatikan tatapan kedua mata Elisha Qiu, tapi setiap kali dia mendongakkan kedua matanya, Martin Gao menyadari jika Elisha Qiu menatapnya dengan tatapan yang sangat dalam.

Dalam keadaan seperti ini, bahkan dia ingin tidak memakan makanannya saja rasanya tidak bisa!

Tapi bagaimana lagi, melihat kedua mata Elisha Qiu yang berkedip kedip dan sangat menggemaskan, entah seberapa tidak enaknya bekal ini, Martin Gao akan tetap memakan dan menelannya.

Hal seperti ini tanpa disadari sudah berlalu setengah jam, dengan kesungguhan dan dengan sangat susah payah, Martin Gao akhirnya berhasil menghabiskan bekal yang dibawakan oleh Elisha Qiu.

“Ye, selamat paman ganteng, bekal yang aku bawakan sudah habis tidak tersisa!” Elisha Qiu langsung bersemangat bahkan sampai bertepuk tangan kegirangan, mengatakan, “pada awalnya aku mengira jika makanan yang aku buat itu tidak enak, tapi saat melihat paman ganteng memakannya dengan sangat lahap, aku sudah memutuskan jika setelah ini aku akan terus membawakan bekal untukmu.”

Mendengar Elisha Qiu berkata seperti ini, wajah Martin Gao langsung pucat, dia rasanya sangat ingin memberitahu kenyataan yang sebenarnya, jika bekal yang dia buat tidak enak.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu