The Comeback of My Ex-Wife - Bab 444 Wanita yang Muncul Tiba-Tiba

Pada saat ini, Allen Gu menolehkan kepalanya menatap Fellis An dan mengerjapkan matanya: "Fellis tunggu sebentar lagi, sarapan sudah mau selesai!"

"Eng, tidak perlu merepotkan kamu." Fellis An melambaikan tangannya, "aku akan memasaknya sendiri."

"Tidak apa-apa." Allen Gu membalikkan badannya dan menaruh tangannya di atas pundak Fellis An, lalu mendorong dia untuk duduk pada sofa di aula, "kamu duduk baik-baik saja di sini, sarapan sudah mau selesai, aku jamin kamu akan sangat menyukainya dalam suapan pertama!"

"Tetapi.........."

Allen Gu tidak menunggu Fellis An selesai berbicara pun langsung membalikkan badannya masuk ke dalam dapur.

Fellis An menghela nafas dan merasa tidak enak karena membiarkan Allen Gu yang membuat sarapan untuknya. Tetapi begitu mencium aroma yang berasal dari dapur, tanpa disadari Fellis An menjadi bersemangat.

Tidak sampai setengah jam, Allen Gu membawa beberapa macam sayuran dari dalam dapur, seperti bubur beras merah, telur rebus dan sayur tumis udang.

"Wow!" Fellis An menatap Allen Gu dengan ekspresi terkejut, "Allen Gu ini hanya sarapan saja, mengapa kamu masak begitu banyak masakan rumahan yang enak?"

"Dulu pada saat di villa, aku tahu kamu lebih menyukai masakan rumahan. Jadi selama empat tahun ini aku selalu memasak sesuai dengan kesukaanmu." Allen Gu menatap Fellis An lalu tersenyum lembut.

Fellis An mengerjapkan matanya lalu merasa hampir saja dirinya tenggelam ke dalam senyuman Allen Gu.

"Uhuk...." Fellis An terbatuk kering lalu tersenyum kepada Allen Gu, "kalau begitu ayo kita mulai makan!"

"Kamu sudah lupa? Aku sudah makan!" Allen Gu mengusap rambut Fellis An, "kamu saja yang memakan semua ini. Aku membuatnya berdasarkan porsi makan kamu."

"Aku..........aku mana ada." Fellis An semakin berbicara suaranya semakin kecil. Tanpa disadari dia merasa bersalah, "darimana aku makan sebanyak ini."

"Sudahlah, makan saja!" Allen Gu mengambil sumpit dan memberikannya kepada Fellis An.

"Baik." Fellis An menganggukkan kepalanya. Begitu menatap masakan yang begitu menggugah selera, dia pun lupa akan rasa sungkan. Dia menerima sumpit tersebut dan memakannya.

"Oh iya," Allen Gu menatap Fellis An yang sedang makan dengan lahap berkata, "Fellis setelah kamu selesai makan, temani aku pergi ke pasar ya!"

"Pergi ke pasar?" Fellis An mencapit udang yang memasukannya ke dalam mulut dan bertanya dengan penasaran: "kenapa kamu ingin pergi ke pasar?"

"Karena aku sudah tinggal di sini sejak kemarin, tetapi aku tidak memiliki barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari dan juga pakaian." Allen Gu menundukan kepalanya, "mungkin kakakku tidak menyukai aku karena ibuku. Jadi dia tidak mungkin akan menyiapkan semua itu untukku. Fellis..........."

Allen Gu menatap Fellis An dengan tatapan penuh harapan. Tatapan itu seperti sedang memohon bantuan Fellis An akan sebuah masalah yang besar: "Fellis, apakah kamu dapat menemaniku pergi ke pasar?"

"Eng, ini......"

"Fellis apakah kamu tidak bersedia?" Nada bicara Allen Gu seketika menjadi sedih.

"Aish, baiklah, baiklah!" Fellis An bergegas menganggukkan kepalanya, "aku akan temani kamu pergi, bukannya hanya pergi ke pasar saja!"

"Fellis, kamu setuju?" Allen Gu berdiri dengan senang.

"Hanya pergi ke pasar saja, tentu saja aku akan menyetujuinya. Allen kamu cepat duduk!" Fellis An tersenyum kering lalu bergegas menyuruh Allen Gu untuk duduk: kehidupan anak ini sepertinya sangat sulit, hanya pergi menemaninya ke pasar saja sudah begitu senang. Kedepannya dia pasti akan menyayanginya!

"Baik!" Allen Gu duduk kembali seperti semula. Wajahnya dari samping masih terlihat muda dan matanya sangat bercahaya.

Setelah Fellis An selesai makan, dia langsung ditarik keluar dari villa oleh Allen Gu yang sudah tidak sabaran.

Awalnya pengawal yang berkewajiban menjaga Fellis An tidak mengizinkan Fellis An untuk pergi. Tetapi Allen Gu mengatakan dia hanya pergi ke pasar di daerah kawasan elite, lagipula ada dirinya sendiri yang menjaga dia.

Jadi pengawal ragu-ragu sejenak lalu mengizinkan Allen Gu membawa Fellis An pergi.

Lalu ketika Allen Gu menyetir dan membawa Fellis An keluar dari gerbang villa, dia tidak menyetir ke arah pasar di kawasan elite, melainkan menyetir keluar dari kawasan elite.

"Allen jalurmu ini tidak benar ya!" Fellise An menoleh menatap pemandangan dari dalam mobil bertanya, "bukannya kita ingin pergi ke pasar di kawasan elite?"

Allen Gu sambil menyetir sambil berkata: "kamu pasti bosan karena kamu setiap hari hanya berada di dalam villa, aku akan membawamu pergi bermain!"

"Eng, baiklah!" Fellis An tertegun sejenak lalu mengulas senyuman senang. Memang Allen yang paling mengerti dia! Sejak dia terluka, dia memang tidak pernah keluar bermain. Baguslah jika hari ini dia dapat keluar bermain.

Allen Gu menoleh menatap ekspresi Fellis An yang seketika berubah menjadi senang. Dirinya pun juga tidak dapat menahan untuk mengulas senyuman lembut.

Setelah mereka berdua sampai di pasar besar di pusat perkotaan, mereka mulai memilih barang, yang terpenting memilih kebutuhan sehari-hari untuk Allen Gu. Meskipun pembantu di dalam villa sudah menyiapkannya untuk Allen Gu, tetapi Allen Gu lebih suka memilihnya sendiri.

Saat ini juga Allen Gu mendorong trolley keranjang ke depan Fellis An dan dengan misterius berkata: "ayo Fellis, apakah kamu ingin bermain ini?"

"Ini............" Fellis An menunjuk trolley keranjang di depannya dengan sedikit ragu-ragu. Tetapi rasa ingin mencobanya jauh lebih besar: dia melihat dalam beberapa drama dimana wanita duduk di dalam trolley keranjang dan didorong oleh sang pria.

Jika dirinya juga dapat berbuat seperti itu, pasti akan sangat seru!

Hanya saja jika yang mendorong dia adalah Alexander Gu, pasti akan lebih baik. Fellis An berpikir dengan semangat.

"Fellis ayo cepat naik." Allen Gu berdiri di samping dan menyemangatinya.

"Eng," Fellis An mengigit bibir bawahnya, "ini tidak terlalu baik!"

"Mengapa tidak baik? Fellis mengapa kamu harus membatasi ruang gerak dirimu sendiri?" Allen Gu mendorong trolley keranjang sedikit ke depan dan menyemangati Fellis An.

"Kalau begitu.........,aku benar-benar akan menaikinya ya?" Fellis An kembali bertanya kepada Allen Gu.

Allen Gu melihat Fellis An sangat ingin mencobanya tetapi malu-malu. Dia pun berjalan ke depan Fellis An, sebelum dia meresponnya, dia langsung menggendong dia dan duduk di dalam trolley keranjang.

"Allen Gu!" Fellis An masuk ke dalam trolley keranjang. Meskipun dia sangat bersemangat, tetapi dia sedikit malu.

"Fellis, ayo kita berangkat!" Begitu Allen Gu selesai berbicara, dia langsung menggerakan trolley keranjang.

"Kamu pelanlah sedikit, haha......." Fellis An sambil merasa takut sambil merasa senang. Dia memegang kedua sisi keranjang trolley dengan erat, angin mendesis melewati telingaku, dan berbagai komoditas yang diletakkan di rak kargo berubah menjadi bayangan, berkedip dengan cepat.

Mereka berdua terus mengelilingi di dalam pasar yang jarang dikunjungi orang-orang. Pada awalnya Fellis An merasa sangat takut tetapi perlahan-lahan dia berubah menjadi senang. Dia melepaskan genggamannya pada sisi trolley keranjang dan membuka kedua tangannya seperti ingin terbang ke atas.

Allen Gu melihat senyuman bahagia Fellis An membuatnya juga menjadi senang.

"Fellis duduk yang benar, bersiap-siap akan berbelok!" Allen Gu memperlambat kecepatannya dalam mendorong trolley keranjang dan membelokan trolley keranjangnya.

"A!" Terdengar jeritan seorang wanita.

Ternyata ketika tadi Allen Gu membelokkan trolley keranjangnya, tiba-tiba muncul sebuah bayangan. Fellis An dan Allen Gu terkejut di saat yang bersamaan. Untung saja Allen Gu merespon dengan cepat dan segera menghentikan trolley keranjangnya.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu