Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 65 Kekuatan Sebuah Tinjuan

Karena orang yang curiga di lokasi terlalu banyak, sorakan yang terlalu keras, ditambah jumlah harga transaksi ini terlalu tinggi, bagian lelang minta untuk memeriksa hartanya juga sangat wajar.

Semua orang di sana, melihat ke arah Dimas Wu.

Juru lelang setelah bertanya, terus menatap Dimas Wu.

Dimas Wu menerima tatapan dari semua orang di sana, lalu berdiri, dia mengeluarkan Black Card Bank Jiangdong, dan tanya kembali: "Apakah masih butuh periksa?"

Juru lelang itu segera mengenali barang yang ada di tangan Dimas Wu adalah Black Card yang asli, dia segera menjawab: "Tidak usah."

Kartu VIP Black Card itu harus minimal ada 100 juta RMB (sekitar 200 miliar rupiah), ini adalah fakta, kalau di dalam kartunya tidak ada uang sejumlah itu, bank ada hak untuk mengambil kembali kartunya. Juru lelang itu sangat berpengetahuan, dia sangat jelas mengenai ini.

Setelah bicara, dia langsung melakukan gaya silahkan, dan dengan hormat berkata: "Tuan, selamat untuk memenangkan lelang ini, silakan ikut aku."

"Mengapa tidak usah periksa, asal mengeluarkan kartu saja sudah bisa buktikan harta dia mencapai 100 juta RMB (sekitar 200 miliar rupiah)? Dalam tasku ada 10 kartu lebih!" Hengky Lei sangat tidak puas dengan itu, dan berteriak.

"Iya, bagaimana cara buktikan itu?" Semua orang kut berdiskusi.

Juru lelang menjelaskannya: "Itu adalah VIP Black Card Bank Jiangdong, nominal kartu harus minimal 100 juta RMB (sekitar 200 miliar rupiah), kalau kalian tidak mengerti, boleh telepon dan tanya ke Bank Jiangdong."

Perkataan juru lelang itu, terdengar jelas.

Semua orang di sana, tiba-tiba mengerti.

"VIP Black Card, sepertinya aku pernah dengar, itu sepertinya kartu khusus untuk orang-orang tertentu."

"Iya, direktur perusahaan aku ada 1, dengar-dengar kalau nominal kartu itu tidak mencapai 100 juta RMB (sekitar 200 miliar rupiah), bank akan menarik kembali kartunya."

"Orang ini, ada VIP Black Card sungguh tidak disangka."

"Tidak boleh menilai orang dari penampilan, sekarang aku benar-benar percaya perkataan ini."

"Orang kaya ini sungguh unik, begitu kaya tapi penampilannya seperti itu."

Di lokasi, terdengar banyak orang yang terkejut.

Dimas Wu menjadi pusat perhatian, mereka semua kaget karena dia.

Hengky Lei dan Reza Liang, dengan kaku duduk, wajah mereka pun sudah pucat, dalam hati ada berbagai perasaan. Sebelumnya mereka merupakan karakter utama, terus ribut demi uang 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah) lebih. Siapa sangka, orang itu sekali menyebut harga 100 juta RMB (sekitar 200 miliar rupiah), mereka langsung terlihat begitu kecil, yang paling menakutkan adalah, pria kaya yang membeli satu malam seorang wanita dengan harga segitu, penampilannya seperti pengemis, mereka mati pun tidak akan percaya kalau pengemis itu bisa mengeluarkan uang sebanyak itu, tapi kenyataan sudah di depan mata mereka, mereka tidak bisa tidak percaya.

Hengky Lei dan Reza Liang, seperti terkena pukulan keras, perasaannya susah kembali tenang.

Bella Tang dan Nadia Fang yang duduk di samping Dimas Wu, sudah kaget sampai menjadi patung, tubuh mereka sama sekali tidak bisa bergerak, tapidalam hati sangat mengaguminya, mereka tidak sangka, seorang paman buruh yang terlihat sudah mau mati kelaparan, merupakan orang kaya yang bisa mengeluarkan uang sebanyak 100 juta RMB (sekitar 200 miliar rupiah).

Dunia ini, sungguh gila.

"Bella, yang kamu katakan benar, tidak boleh asal menilai orang."

Di tengah kondisi itu, Dimas Wu ikut juru lelang tinggalkan lokasi, ke belakang acara lelang.

Di sana ada mesin kartu untuk nominal besar, seperti VIP Black Card yang dimiliki Dimas Wu, nominal transaksinya tidak terbatas, Dimas Wu setelah berhasil bayar, dengan tidak sabar bertanya: "Aku sudah bayar, dimana orangnya?" Suara Dimas Wu sangat berat, sangat tertekan.

Juru lelang itu tersenyum dan berkata: "Jangan begitu buru-buru!"

Raut wajah Dimas Wu menjadi dingin: "Aku mau bertemu orangnya." Hanya bertemu Angel Xia, dia baru bsia tenang, 1 detik pun dia tidak mau tunda.

Juru lelang dengan pelan berkata: "Orangnya tentu tidak di sini, lelang di sini ada prosedurnya, transaksi kamu ini, tidak bisa diselesaikan di tempat ini."

Sambil bicara, dia mengeluarkan kartu dari sebuah kotak, dan berikan ke Dimas Wu, lalu berkata: "Ini adalah kartu kamar Bamboo Residence, kamu pergi ke sana!"

Bamboo Residence, merupakan hotel terkenal di kota kuno Baiyun.

Ruangan di Bamboo Residence, semuanya merupakan gedung kuno, dengan pavilion, di tengah kolam, dan ada refleksi dari air, tempat ini seperti rumah kuno, merupakan salah satu hal spesial di kota kuno ini. Tinggal satu malam di sini, harganya luar biasa.

Dimas Wu menerima kartu kamar, melihat nomor kamarnya, lalu angkat kepala, menatap juru lelang, dengan serius berkata: "Aku harap kamu tidak berbohong." Kalimat yang simpel itu, penuh dengan ancaman.

Setelah itu, Dimas Wu dengan cepat meninggalkan tempat itu.

Baru saja keluar, dia bertemu Bella Tang dan Nadia Fang yang tunggu di depan.

"Pak, kamu begitu kaya, apa pekerjaanmu?" Bella Tang sangat penasaran dengan Dimas Wu, dia tidak tahan ingin mengetahui tentang Dimas Wu.

Dimas Wu sangat buru-buru tidak mau berhenti sama sekali, walaupun dia tahu, Bella Tang ini adalah perempuan yang baik hati, tapi sekarang, dia hanya mau segera temukan Angel Xia, dia tidak ada waktu untuk menghiraukan orang, karena itu, dia tidak berhenti dan terus jalan, seperti tidak mendengar Bella Tang.

Lalu, Nadia Fang juga ikut bertanya: "Pak, kamu demi seorang wanita, rela mengerluarkan uang sebanyak itu, kamu melihat aku, kira-kira seharga berapa?"

Nadia Fang awalnya sangat merendahkan Dimas Wu, tapi siapa tahu dia tidak menunjukkan yang sebenarnya, Dimas Wu tidak hanya kaya, dan juga sangat royal, dengan mudah mengeluarkan uang begitu banyak, ini membuat Nadia Fang sangat penasaran terhadap Dimas Wu.

Dimas Wu tidak menghiraukan Bella Tang, sudah jelas tidak akan menghiraukan Nadia Fang juga, dia tetap berjalan dengan cepat.

Melihat Dimas Wu menganggap mereka seperti udara, Nadia Fang tidak puas, dia dengan kesal berkata: "Hm, hanya sedikit kaya saja, sombong sekali!"

Bella Tang malah tidak marah, dia juga bercanda ke Nadia Fang: "Orang itu bukan sedikit kaya lho."

Nadia Fang pun tidak balas.

Dimas Wu baru saja jalan beberapa langkah, tiba-tiba dari samping jalan keluar sekitar 10 orang, menahan Dimas Wu.

Orang itu, adalah salah satu orang hebat di Kota Kuno Baiyun, yaitu Hengky Lei.

"Bocah, hebat juga ya, berani rebut wanita denganku, kamu sepertinya tidak tahu ini lokasi siapa?" Hengky Lei dengan tatapan menghina melihat Dimas Wu, dan berkata.

Hengky Lei adalah orang lokal, sangat familiar dengan Kota Kuno Baiyun, asalkan orang yang terkenal di kota ini, semuanya dia kenal, Dimas Wu ini, dia tidak pernah melihatnya, sudah jelas adalah orang dari luar kota, Hengky Lei tentu tidak peduli.

Dimas Wu tidak ingin hiraukan dia, jadi melewatinya, tapi Hengky Lei tidak membiarkannya, dan jalan ke depannya, dengan sombong berkata: "Masih mau pergi? Hari ini kamu membuat aku malu, kamu harus bayar 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah), kalau tidak jangan harap bisa tinggalkan Kota Kuno Baiyun."

Hengky Lei tahu Dimas Wu dari luar kota, juga tahu kalau dia sangat kaya, dia bisa mengeluarkan 100 juta RMB (sekitar 200 miliar rupiah) dengan mudah, 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah) tentu sangat kecil baginya, orang seperti ini, Hengky Lei mana mungkin melepaskannya, dia sengaja menunggu Dimas Wu di sini, ya untuk uang itu.

"Kak Lei, apakah kamu boleh biarkan dia pergi demi aku?" Bella Tang melihat Dimas Wu dikelilingi, dia pun buru-buru datang bantu.

Hengky Lei melihat Bella Tang dan bertanya: "Kamu kenal dia?"

Bella Tang menganggul, dengan serius berkata: "Iya."

Hengky Lei mengerutkan alis dan berkata: "Dia di tempat lelang tadi mempermalukan aku, kalau tidak berikan 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah), jangan harap bisa pergi."

Nada bicara Hengky Lei sangat keras, tidak bisa dilawan, bawahan dia juga semua berkata: "Iya, harus bayar."

"Kalian ini jelas-jelas merampok!" Bella Tang melihat mereka seperti itu, dia pun sangat kesal.

Hengky Lei melihat ke arah Bella Tang, dengan serius berkata: "Bella Tang, aku tidak perhitungan dengan kamu karena kakakmu, tapi aku harap kamu perhatikan perkataan kamu."

Bella Tang masih mau bicara, saat ini, Nadia Fang tiba-tiba datang menahan dia, dengan pelan menasehati dia: "Bella, Kamu jangan ikut campur."

Bella Tang menggigit bibir, dan tidak bicara.

Saat ini, Dimas Wu tiba-tiba dengan dingin berkata: "Semuanya pergi." Sekelompok orang ini, sangat menganggu, dan menunda waktunya, membuat Dimas Wu sangat tidak senang.

Mendengar Dimas Wu berkata seperti itu, Bella Tang pun kaget, dia lalu buru-buru menjelaskan kepadanya: "Paman, kamu jangan asal bicara, Kak Lei ini sangat hebat dalam bertengkar, dia bisa bunuh sapi dengan satu tinjuan."

Namun sudah telat, Hengky Lei mendengar Dimas Wu menyuruhnya pergi, dia langsung meledak, dia dengan penuh amarah berkata ke Dimas Wu: "Dasar, hari ini kalau aku tidak berikan pelajaran, kamu tidak akan tahu kehebatan aku."

Sekalinya Hengky Lei marah, auranya sangat menakutkan.

Raut wajah semua orang di sana pun berubah.

Baru saja selesai bicara, tubuh Hengky Lei yang kekar, dia langsung maju, mengeluarkan tinjuan keras seperti besi terhadap Dimas Wu.

Lengan Hengky Lei, penuh dengan kekuatan, seperti kelahiran naga, membuat angin yang kencang, ke arah Dimas Wu.

"Paman, cepat lari!" Bella Tang sudah tahu kalau dia tidak bisa membantu Dimas Wu, hanya bisa dengan cemas mengingatkan dia.

Tapi, Dimas Wu masih tidak kabur, menghadapi tinjuan keras Hengky Lei, dia pelan-pelan mengeluarkan tinjuan untuk menghadapinya.

Tinjuan mereka bertemu, mengeluarkan suara yang keras.

Dimas Wu sama sekali tidak bergerak, tapi Hengky Lei seperti terkena petir, tubuhnya langsung terbang.

"Ah, tanganku, tanganku patah." Hengky Lei yang jatuh di lantai, dengan menderita berteriak.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu