Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 648 Karena Aku Peduli (2)

Wajah Luna Leng langsung berubah, keputusasaan dan kebencian yang membuatnya enggan mengaku kekalahan tumbuh di dalam hatinya. Dia dengan matanya sendiri melihat Dimas Wu berjalan mendekatinya yang siap menghabisinya, namun dia tidak dapat berbuat apa-apa lagi, dia benar-benar tidak berdaya.

Syut!

Ketika serangan petir dan kilat Dimas Wu akan menyerang Luna Leng, tiba-tiba sekelebat cahaya keemasan dengan aura yang sangat kuat menyambar dan menangkis serangan Dimas Wu.

Pung!

Terdengar suara ledakan yang begitu kuat, Luna Leng dapat meliat jelas bahwa cahaya keemasan itu benar-benar dengan satu serangan menghancurkan serangan kilat dan petir Dimas Wu, yang lebih menakjubkan lagi, setelah cahaya keemasan itu menghancurkan serangan kilat dan petir itu, cahaya itu bergerak menuju ke arah Luna Leng.

Luna Leng sudah memiliki tenaga untuk melawan lagi, dia malah menerima cahaya keemasan itu, untuk saat ini, cahaya keemasan bukanlah sebuah serangan, melainkan adalah sebuah obat mujarab. Begitu Luna Leng menerima cahaya keemasan itu, tubuh Luna Leng pulih dengan cepat, wajahnya tidak lagi pucat pasi, rasa sakit di sekujur tubuhnya kini sudah berkurang banyak, dan lebih hebatnya lagi, Luna Leng mendapatkan kembali kekuatannya.

Melihat pemandangan ini, wajah Dimas Wu langsung berubah, dia mengerutkan alisnya, bagaimana bisa aura sederhana itu memiliki kekuatan magis, dan dapat menghancurkan kekuatan petirnya dan dengan cepat memulihkan tubuh Luna Leng yang tadinya terluka parah dan sekarat, dia tidak dapat membayangkan betapa kuatnya orang yang memainkan aura itu.

Ketika Dimas Wu masih berpikir keras tentang sosok yang mengendalikan aura sederhana itu, muncul sosok yang berjalan mendekati.

Sosok ini merupakan pria paruh baya, dia mengenakan jubah abu-abu, aura yang dipancarkannya sangat kuat, wajahnya terlihat sangat serius, bola matanya berwarna coklat dan tatapannya dalam, seperti pusaran air yang dapat membuat orang hanyut dan tersedot ke dalam, siapapun yang bertatapan dengannya, pasti akan dapat merasakan betapa hebatnya sosok pria baru baya ini.

Benar-benar sosok yang sangat menakutkan.

Namanya Aaron Tu.

Dia merupakan pengurus sekte Tianqi Syura hall.

Sekte Tianqi total memiliki enam hall, diantaranya adalah Syura hall yang selalu teratas dan unggul, Syura hall telah menjadi eksistensi tertinggi dari keenam hall sekte Tianqi, prestasi itu terjadi tidak luput dari kepemimpinan Aaron Tu.

Kemampuan Aaron Tu, jika dibandingkan dengan kelima pengurus hall lain, dia masih unggul jauh, tetapi sampai saat ini masih belum ada orang yang tahu seberapa kuat Aaron Tu ini, itu karena selama ini dia belum pernah terkalahkan dan rata-rata lawannya tidak sebanding dengan kemampuannya.

Dimas Wu melihat Aaron Tu yang berjalan mendekat, dia juga tidak dapat mengendalikan adrenalin yang meningkat dalam tubuhnya, yang membuat dia mulai panik, bahkan tubuhnya seakan membatu, udara di sekitarnya seperti semakin menipis, dia benar-benar merasa sudah berada dalam sebuah sangkar yang menjerujinya. Semakin dekat Aaron Tu berjalan, maka semakin sulit Dimas Wu untuk bernapas dan semakin kesulitan untuk bergerak.

Kekuatan lawan yang dapat membuat seorang Dimas Wu tertekan, dan itu membuat Dimas Wu panik.

Luna Leng yang terbaring di tanah, kini sudah hampir sepenuhnya pulih, dengan perlahan dia bangkit, menghadap ke arah Aaron Tu dan berkata: “Apakah sejak dari awal kamu sudah sampai?”

Luna Leng selamat dari kematian, luka-lukanya juga sudah sembuh, tetapi dia tidak berterima kasih pada Aaron Tu, dia malah menayakan sebuah pertanya yang sangat tajam pada Aaron Tu.

Aaron Tu yang bediri tepat di depan Luna Leng menjawab: “Benar.”

Mendengar jawaban Aaron Tu, Luna Leng tiba-tiba mengerutkan alisnya, dan langsung marah, dia menatap Aaron Tu tajam dan berkata: “Kalau kamu sudah dari tadi sampai, kenapa kamu tidak menolong Zaver Mu?”

Luna Leng dan Zaver Mu saling mencintai selama bertahun-tahun. Kematian Zaver Mu merupakan pukulan dan kehilang terbesar bagi Luna Leng. Dan saat ini, ketika dia mengetahui bahwa Aaron Tu telah datang dari tadi, menurutnya Aaron Tu dapat menolong Zaver Mu, namun kenyataannya Aaron Tu tidak menolong Zaver Mu ketika dia kalah, kenyataan ini membuat Luna Leng terbakar api amarah.

Aaron Tu menatap dingin Luna Leng dan berkata: “Untuk apa aku menolongnya? Menolong orang yang tidak berguna seperti dia, menyia-nyiakan tenagaku saja, biarkan saja dia mati.”

Jawaban dari Aaron Tu sangat santai, seakan kematian Zaver Mu seperti semut mati.

Luna Leng mendengar itu, hatinya seakan mau meledak karena amarah yang meledak-ledak, matanya memerah menatap Aaron Tu dan berkata: “Apakah kamu masih mengingat masalah dan tidak rela karena aku lebih memilih dia daripada kamu?”

Raut wajah Aaron Tu masih tetap tidak berubah dan berkata: “Jangan bawa-bawa masalah sebelumnya, hanya saja aku merasa bukan keharusan bagiku untuk menolong dia.”

Nada bicara Aaron Tu masih dingin tak berperasaan, bahkan dia terlihat seperti sebuah robot yang tak memiliki perasaan.

Luna Leng menggigit bibirnya berpikir dan bertanya lagi: “Untuk apa kamu menolongku?”

Aaron Tu langsung menatap Luna Leng, serius menjawab: “Karena aku peduli padamu.”

Setelah mengatakan itu, tersirat kelembutan di wajah Aaron Tu.

Ekspresi Luna Leng tiba-tiba menjadi sangat rumit ketika mendengar ini, dia ingin meledakkan amarah yang tertahan di dadanya, tapi menghadapi Aaron Tu, dia tidak tahu bagaimana meluapkannya, dia hanya bisa diam saja.

Aaron Tu menatap Luna Leng sejenak, dan segera berbalik menatap Dimas Wu dan berkata: “Kamu membunuh orang sekte Tianqi, kamu benar-benar cari mati.”

Setelah berkata. Aaron Tu mengibaskan tangannya ke arah Dimas Wu.

Dalam sekejap, energi yang mengepul besar seperti gelombang dahsyat menyapu Dimas Wu.

Hanya dengan satu kibasan tangannya sudah bisa menciptakan sebuah kekuatan yang dapat mengancurkan bumi.

Pada saat ini, Dimas Wu merasa bahwa dirinya saat ini adalah perahu kayu nan kecil yang siap disapu oleh gelombang dahsyat Aaron Tu.

Pung!

Tubuh Dimas Wu terlempar ke udara, mulutnya memuntahkan darah, dan darah itu muncrat ke udara.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu