Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 745 Ketua Sekte Tianqi (1)

Kuil Tianqi merupakan maskar besar dan juga rumah besar dari Sekte Tianqi. Lokasi geografisnya sangat misterius, dan penjaganya pun bahkan lebih ketat. Biasanya hanya orang berstatus sangat tinggi yang memiliki kesempatan untuk keluar masuk Kuil Tianqi. Kebanyakan murid biasa lainnya mungkin tidak akan bisa memasuki kuil Tianqi itu seumur hidupnya.

Bagi banyak orang, bisa memasuki Kuil Tianqi merupakan kemuliaan seumur hidupnya.

Adam Fu membawa Silvia Bai dan lainnya ke laut yang luas.

Laut itu tidak ada batasnya, seluruh tempat itu sangatlah luas, dan juga dipenuhi dengan aura yang menyeramkan dan misterius.

Adam Fu, Silvia Bai, Dimas Wu, dan pria bergigi tajam melayang di udara. Adam Fu menundukkan kepalanya sedikit, dan menatap salah satu bagian di tengah laut. Setelah beberapa saat, sebuah pulau pun muncul di udara. Pulau yang besar itu mengapung di laut. Asap yang mengelilingi dan aura putih yang memenuhi pulau itu membuat pulau itu terlihat kabur dan ilusi, seperti bulan yang berada di air dan bunga yang berada dalam kabut. Terlihat tidak nyata seolah-olah itu hanyalah sebuah ilusi.

Adam Fu tiba-tiba melambaikan tangannya ke pulau berkabut itu. Dalam sekejap, sebuah lubang hitam muncul dari tengah. Sekilas, pulau itu tampak seperti monster buas, dan lubang hitam yang muncul itu seperti mulut monster buas yang terbuka. Lubang hitam yang besar itu memiliki kekuatan pengisap yang tak terbatas dan menyedot mereka berempat sekaligus dengan sekali sedot.

Empat orang yang melayang di udara pun menghilang seketika.

Sementara pulau yang mengapung di laut itu juga tiba-tiba menghilang.

Angin sepoi-sepoi bertiup dan lapisan-lapisan ombak muncul di laut. Seluruh wilayah laut yang luas itu kembali menjadi tenang dengan aneh, dan tidak lagi ada aura kehidupan.

Dalam sekejap mata, mereka berempat muncul kembali di pulau udara. Pulau itu dikelilingi dengan langit biru dan awan putih seperti surga manusia, dan dipenuhi dengan bunga dan burung, serta suara serangga yang tidak berhenti. Selain itu, masih ada jembatan kecil, suara air yang mengalir dari mata air pengunungan yang jernih, dan aura surgawi yang misterius berada di mana-mana.

Dimas Wu berdiri di atas pulau yang besar itu dengan hati yang kosong, dan kakinya pun tidak merasakan apa-apa, seolah-olah dia hanya menginjak kekosongan, dan akan jatuh ke jurang yang dalam kapan saja. Selain itu, meskipun udara di pulau itu sangat segar, tetapi juga luar biasa dingin. Udara dingin yang masuk ke tubuh Dimas Wu membuat tubuh hingga hatinya merasa dingin, dan setiap selnya pun bergetar dengan ringan.

Ekspresi Silvia Bai dan pria bergigi tajam juga sangat serius, dan pada saat yang bersamaan mata mereka menunjukkan ekspresi yang sangat waspada.

Adam Fu tidak berekspresi apapun dan berjalan perlahan menuju tengah pulau bersama mereka bertiga.

Setelah berjalan kurang lebih 10 menit, mereka berempat sampai ke sebuah istana yang megah. Pintu gerbang istana itu terbuka, dan Adam Fu langsung membawa mereka bertiga melewati gerbang itu dan berjalan ke dalam istana tanpa ragu-ragu.

Aula di dalam istana sangat luas, terang, dan megah. Pilar bangunannya terukir dengan gambar bunga yang dicat dengan warna-warna yang indah. Semuanya tersusun dengan sangat mempesona, elegan, dan megah.

Ini adalah Kuil Tianqi.

Aula yang luas dan kosong itu sangat sepi dan sunyi, dan hanya ada satu sosok yang berdiri di bagian atas aula dengan punggung yang menghadap ke pintu.

Sosok punggung itu terlihat ramping dengan mahkota emas di kepalanya. Dia mengenakan jubah brokat, sabuk giok sutra emas dengan pola laba-laba di pinggangnya, dan bagian paling bawah dari jubahnya bertepian emas. Sulamannya sangat teliti, dan jubah brokat itu disulam dengan motif naga terbang. Teknik border naga terbang itu sangat bagus seolah-olah naga itu hidup.

Terlihat dengan jelas bahwa itu adalah orang kaya yang luar biasa.

Adam Fu berdiri di tengah aula itu dengan menundukkan kepalanya pada sosok berjubah emas itu, dan berkata dengan hormat, “Ketua, mereka sudah ada di sini.”

Setelah mendengar itu, sosok punggung itu perlahan berbalik menghadap beberapa orang yang ada di aula.

Dia adalah pria muda tampan yang sangat luar biasa. Ia memiliki kulit yang cerah, wajah yang menonjol dan bentuk yang tajam seperti dipahat. Matanya sangat indah, tetapi tatapannya yang menakutkan itu sangat dalam dan dingin. Dia memiliki aura agung dan elegan, dan bahkan aura arogan yang lebih menakjubkan. Dia tampaknya terlahir sebagai seorang kaisar yang ditakdirkan berada di posisi yang tinggi, sombong dan berkuasa atas dunia.

Dia adalah ketua dari Sekte Tianqi, Argus Feng.

Begitu Argus Feng berbalik, pandangannya langsung tertuju pada Silvia Bai. Dia menatap Silvia Bai dengan diam, dan berkata dengan sinis, “Apakah aku memperlakukanmu dengan tidak baik?”

Kalimat yang sederhana itu telah mengungkapkan ketidakpuasan dan kemarahan Argus Feng terhadap Silvia Bai, serta sedikit kesedihan dan ketidakberdayaan.

Ekspresi Silvia Bai sedikit terkejut setelah mendengar kata-kata itu. Dia berhenti sejenak sebelum melontarkan sepatah kata dengan perlahan, “Baik.”

Argus Feng tiba-tiba melangkah keluar dan mendekati Silvia Bai. Kemudian, ekspresinya menjadi dingin, dan dia berkata dengan nada bicara yang tajam, “Lalu kenapa kamu melakukan ini padaku?”

Setelah mengambil langkah, aura Argus Feng seketika meningkat beberapa tingkat, dan sedikit kemarahan terlihat jelas di matanya.

Silvia Bai mengatup mulutnya, dan berkata dengan tenang, “Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan.”

Argus Feng membuka mulutnya dengan perlahan dan mengatakannya dengan jelas, “Kamu tahu lebih baik tentang apa yang aku bicarakan daripada siapapun. Seratus tahun yang lalu, kamu diam-diam membantu Larvis Wu, dan aku telah menyadarinya sejak dulu, tetapi aku tidak menyalahkanmu dan memilih untuk pura-pura tidak tahu. Aku melakukan itu hanya untuk memberimu kesempatan, dan berharap semoga kamu bisa berintrospeksi, tetapi apa hasilnya sekarang? Larvis Wu menghilang, dan kamu malah memunculkan seorang Dimas Wu untukku. Silvia Bai, apa kamu benar-benar menyukai penduduk bumi?”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu