Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 650 Sesuatu yang Rapuh (2)

Tiba-tiba, serangkaian energi sejati yang menakjubkan dilepaskan dari ujung jarinya. Energi sejati menakjubkan yang tak terbatas itu ada di mana-mana, menyelimuti seluruh dunia, dan menyambut serangan burung dan ikan ganas itu dengan brutal.

Boom! Boom! Boom!

Serangkaian energi sejati menakjubkan yang dikeluarkan Aaron Tu saling menghantam dengan serangan pikiran ganas Dimas Wu di udara, kemudian menyebabkan semburan ledakan demi ledakan, dan menimbulkan gelombang aura yang mengerikan.

Kemudian, burung-burung itu jatuh satu demi satu, dan sekelompok ikan-ikan yang menyerang pun berubah menjadi cahaya dan menghilang di udara.

Aaron Tu terlalu tangguh, dan serangan Dimas Wu sama sekali tidak menimbulkan ancaman baginya.

Namun, meskipun demikian, Dimas Wu juga tidak berniat untuk menyerah. Dia ingin mendapatkan kesempatan untuk hidup, dan hanya di dunia pikiran inilah dia harus membunuh Aaron Tu, karena jika tidak, dia pasti akan mati.

Dimas Wu sekali lagi memperkuat keyakinannya. Tanpa menunda-nunda, dia langsung meningkatkan kekuatannya hingga kolom air, ikan, dan burung di dunia pikirannya itu langsung menyerang Aaron Tu secara bersamaan.

Kali ini, Dimas Wu benar-benar mengeluarkan semua kekuatannya. Kolom air itu seperti pilar raksasa tinggi yang kuat dan kukuh dengan kekuatan yang mematikan. Sementara burung-burung yang terbang itu seperti bermutasi menjadi kuat dan bengis dengan kedua mata yang merah, dan ekspresi yang bengis dan galak. Ikan-ikan yang lincah itu juga menjadi besar seperti hiu pemakan manusia dengan mulut terbuka lebar yang akan menelan Aaron Tu.

Tiga serangan yang sangat kuat menyapu Aaron Tu secara bersamaan, dan pada saat ini, yang dihadapi oleh Aaron Tu bukanlah Dimas Wu, melainkan seluruh dunia.

Meskipun Aaron Tu sangat kuat, tetapi dia saat ini juga berhati-hati dan menghadapinya dengan serius.

Tatapan Aaron Tu tiba-tiba berubah, dan auranya yang sangat besar seketika membubung ke langit. Energi sejati cahaya keemasan yang menyilaukan mata meledak keluar dari tubuh Aaron Tu, kemudian menyelimuti sekitarnya, dan langsung berubah menjadi jaring besar yang tidak bisa dihancurkan.

Jaring besar cahaya emas itu pun menyelimuti seluruh tubuh Aaron Tu dengan sepenuhnya.

Pada detik berikutnya, kolom air, burung terbang, dan ikan yang berenang pun menghantam jaring besar energi sejati keemasan itu.

Tiga serangan utama itu sangat kuat dan mematikan, tetapi setelah menghantam jaring besar keemasan itu, tiga serangan itu tidak menimbulkan dampak apapun. Sebaliknya, ketiga serangan itu seperti terjebak dalam lumpur, tenggelam dengan cepat, dan kemudian menghilang.

Tatapan Aaron Tu menjadi dingin, dan dia pun berteriak dengan sinis, “Bocah, kamu tidak bisa mengalahkanku, lebih baik kamu mengaku kalah dengan patuh.”

Serangan demi serangan Dimas Wu seperti batu besar yang tenggelam ke laut yang tidak dapat menimbulkan gelombang apapun. Itu membuatnya gelisah dan marah, dan dia pun mengalami pukulan yang berat di dalam hatinya.

Di dunia yang luas itu terdengar suara kemarahan Dimas Wu yang berkata, “Di dalam kamusku tidak ada dua kata “mengaku kalah‘’.”

Setelah mendengar itu, ekspresi Aaron Tu tiba-tiba menjadi dingin. Tatapannya setajam pisau, dan auranya sangat dahsyat. Mulutnya terbuka sedikit, tetapi suara yang dikeluarkannya seperti raungan singa, “Kalau begitu, aku tidak akan sungkan lagi.”

Setelah mengatakan itu, kedua tangan Aaron Tu tiba-tiba terbuka lebar.

Kemudian, jaring besar energi sejati keemasan itu tiba-tiba melebar, dan kemudian meledak.

Boom boom boom!

Begitu jaring besar itu meledak, semua kekuatan yang diserap diatasnya ditembakkan ke area sekitarnya. Seluruh udara seperti terjadi ledakan yang besar, dan suara ledakan itu tidak berhenti berbunyi.

Dunia yang sangat luas itu berguncang dengan hebat, dan terlihat tanda tanda bahwa dunia pikiran Dimas Wu akan rusak.

Aaron Tu tidak berhenti begitu saja dan langsung menginjak lautan di bawah kakinya dengan satu kakinya.

Boom!

Dengan injakan satu kakinya, kekuatan brutal dan merajalela pun seketika melonjak dari kaki Aaron Tu, dan langsung menghantam ke lautan itu.

Duar!

Lautan yang luas itu tiba-tiba meledak, dan kemudian berubah menjadi ketiadaan.

Seluruh dunia lautan itu tiba-tiba menghilang, dan Aaron Tu pun kembali ke dunia nyata di Liehuo Hall.

Dunia pikiran Dimas Wu pun telah dihancurkan dengan mudah oleh Aaron Tu.

Dimas Wu juga mengalami cedera yang berat. Dia berdiri dengan lemah dan terhuyung-huyung hampir jatuh.

Aaron Tu memandang Dimas Wu dengan acuh tak acuh, dan berkata dengan sinis, “Kamu masih berani menunjukkan kemampuan burukmu itu di depanku? Sekarang, saatnya kamu mati.”

Setelah mengatakan itu, Aaron Tu tidak lagi memberi Dimas Wu kesempatan, dan langsung mengeluarkan telapak tangannya.

Kekuatan telapak tangan itu seperti ombak pasang yang ganas dan tak tertandingi. Pusaran yang cepat berkumpul dalam sekejap, dan menelan ke arah Dimas Wu dengan kekuatan yang sangat dahsyat.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu