Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 647 Karena Aku Peduli (1)

Zaver Mu karena terlalu bernafsu untuk membunuh Dimas Wu, malah sehingga membuatnya lengah dan memberikan kesempatan Dimas Wu untuk melawan dan pada akhirnya membuatnya terbunuh di tangan musuh bebuyutannya.

Kematiannya sangat menyedihkan dan mengejutkan.

Selain itu, Luna Leng yang telah terbang terbalik cukup lama, akhirnya terhempas ke tanah.

Tubuhnya seperti hancur terhempas, tiba-tiba hatinya sakit tersayat, kepalanya kosong sesaat,dan ketika dia sadar, dia langsung melihat ke arah Zaver Mu.

Zaver Mu mati di tangan Dimas Wu, Luna Leng melihat ini, matanya tersirat sebuah tatapan akan keterkejutan dan ketidakpercayaan. Dia seperti membeku, setelah beberapa waktu barulah dia mulai berdiri dan bergegas berlari menuju Zaver Mu.

Dia berlari ke arah Zaver Mu dan melihat bahwa Zaver Mu benar-benar sudah mati. Luna Leng langsung menangis, dia menangis parau, hatinya hancur, suaranya histeris kesakitan dan penuh amarah.

Tempat itu dipenuhi suara isak tangis Luna Leng yang histeris, dia menggila, menangis tanpa henti.

Dimas Wu yang berdiri sebelah hanya menatap mereka, dia telah membereskan Zaver Mu, batu besar dalam hatinya seakan telah hilang, hanya saja, dia juga kehilangan orang-orang disayanginya, oleh karena itu, dia tidak langsung menyerang Luna Leng, dan saat ini dia juga memanfaatkan waktu singkat ini untuk memulihkan dirinya.

Namun, tidak berlalu begitu lama, Luna Leng tiba-tiba berhenti menangis, dia menatap jasad Zaver Mu yang terbaring di tanah, kemudian dia berbalik badan menghadap Dimas Wu dab berkata: “Dimas Wu, aku akan mencabik-cabik tubuhmu.”

Pada saat ini, kedua mata Luna Leng memerah, wajahnya sangat mengerikan, aura bengis yang dikeluarkan tubuhnya sangat kuat, setelah selesai berkata, auranya seperti serigala yang mengaung, begitu ganas, dalam sekejap, dia seolah-olah berubah menjadi penyihir.

Dengan aura pembunuh yang ganas dan amarah yang mendidih, dia menggenggam pedang yuexin di tangannya dan menebasnya ke arah Dimas Wu.

Luna Leng memang seornag wanita, namun kekuatannya tidak kalah dari laki-laki, terlebih lagi saat ini dia benar-benar menggila, tubuhnya dipenuhi oleh aura ganas yang siap membunuh dan menghancurkan apapun, bahkan hanya dengan sekali tebasan ringannya bisa membelah bumi.

Teratai es berkembang mekar di udara, membanjiri seluruh pemandangan. Liehuo Hall yang besar, seolah-olah memasuki musim dingin dalam sekejap, terasa dingin dan sedingin es.

Walaupun kekuatan pedang ini tidak sekuat ketika dia dan Zaver Mu bersatu, namun ini sudah mencapai titik terkuat Luna Leng, kekuatan Luna Leng juga tidak bisa diremehkan.

Ekspresi Dimas Wu seketika berubah ketika ia melihat Luna Leng menebaskan pedang ke arah dirinya, tatapannya memancarkan cahaya, genggaman tangannya mengepal.

Tiba-tiba, semua jenis cahaya listrik meledak di tinjunya, sengatan listrik yang tajam berderit, dan kekuatan petir dan kilat yang bersinar menyelimuti genggaman tinjunya.

Tanpa keraguan, dia mengeratkan genggaman dan menyerang dengan tinjuannya.

Syut! Syut! Syut!

Dalam sekejap, kekuatan petir dan kilat yang begitu kuat dilepaskan beserta tinjunya, dan ruang sedingin es dipenuhi dengan cahaya listrik dan api yang menyilaukan. Petir dan kilat merobek udara dan menusuk segala sesuatu. Dengan kekuatan mendominasi yang tak ada habisnya, itu menyapu Luna Leng.

Pung!

Mereka saling menyerang di atas udara, saling bertabrakan dan menghantam. Hawa panas menyebar, mengurangi hawa dingin di udara.

Walaupun pedang Luna Leng ini sudah mencapai batas maksimal kekuatannya, namun Dimas Wu dapat menghadapinnya sendiri dengan tangan kosong, saat ini hanya tersisa Luna Leng sendiri, bagi Dimas Wu, dia bisa saja langsung menggunakan kekuatan petir dan kilatnya untuk menerobos pedang yuexin milik Luna Leng dan menerobos langsung ke tubuh Luna Leng.

Pung!

Luna Leng terhantam serangan petir, tubuhnya terlempar, mulutnya menyemburkan darah segar. Pada akhirnya, dia terhempas keras ke tanah, dan suara hempasan tubuhnya mengelegar.

Jika bertarung sendiri, maka Luna Leng bukanlah tandingan Dimas Wu.

Luna Leng telah kalah. Dia terbaring terpuruk di tanah, malu. Tubuhnya terluka parah, tapi dia tidak memperdulikan hal ini. Dia masih dipenuhi dengan kebencian dan amarah. Matanya sangat merah. Kemarahan yang tak ada habisnya menyembur darinya, dan darah di seluruh tubuhnya juga mendidih dengan hebat, Dia sangat ingin berdiri dan melawan Dimas Wu lagi.

Namun, begitu dia bergerak, tulang-tulang di sekujur tubuhnya serasa hancur, remuk, dan rasa sakit yang hebat mengiritasi setiap sel di dalam dirinya. Dia memang memiliki semangat bertarung yang kuat, namun apa daya tubuhnya sudah tak berdaya lagi.

Ketika dia mencoba menggerakkan tubuhnya, dia sudah dengan sekuat tenaga mengerahkan seluruh tenaganya, namun organ dalamnya juga terluka parah, dia sudah benar-benar kehabisan energinya. Setelah mencoba bangkit berkali-kali, pada akhirnya Luna Leng menyerah dan terjatuh lunglai ke tanah.

Dimas Wu sama sekali tidak memiliki niat untuk melepaskan Luna Leng, dia melihat Luna Leng yang terkulai tak berdaya di tanah, Dimas Wu berjalan menghampiri Luna Leng.

Saat ini, Dimas Wu menjelma menjadi dewa kematian, aura pembunuh dan matanya dingin, setiap langkah yang diambilnya membuat gempa kecil yang menggetarkan, dan kekuatannya meledak-ledak.

Luna Leng tahu bahwa Dimas Wu tidak akan melepaskannya, maka dari itu dia pun tahu bahwa dia akan segera mati, namun, rasa dendam yang begitu besar dan keinginan membalaskan dendam Zaver Mu yang begitu kuat membuatnya tidak rela mati begitu saja, namun, itu hanya ada dalam pikirannya saja, saat ini dia benar-benar membenci dirinya sendiri karena sudah tak berdaya lagi untuk melakukan serangan.

Dimas Wu datang menghampiri Luna Leng, tanpa membuang-buang waktu lagi, dia langsung menghantamkan kepalan tinjunya ke arah Luna Leng yang terbaring di tanah.

Dengan satu tinjuan petir ini, sudah sangat jelas bahwa Dimas Wu ingin menghabisi Luna Leng hanya dengan satu kali pukulan.

Tinjiuan petir dengan kekuatan penuh, mengarah ke arah Luna Leng.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu