Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 41 Tuan Wu, Maafkan Aku

Sky Room, ruangan paling atas Gedung Naga, lift tidak dapat sampai langsung, dan tidak ada juga tangga untuk naik. Satu-satunya jalan untuk samapi ke ruangan itu adalah dengan menggunakan kereta gantung ekslusif. Ini adalah satu-satunya kereta gantung yang bisa sampai ke taman langit Sky Room.

“Semuanya cepat lihat, sudah datang!” ada orang yang menunjuk ke kereta gantung, lalu berteriak dengan semangat.

Dengan segera, semua orang yang berada di luar Gedung Naga mendongakkan kepala memandangi kereta gantung, seolah kereta gantung itu adalah kereta gantung yang terbang dari luar angkasa.

“Lihat, ada dua orang yang duduk di atas sana.”

“Benar, sepertinya seorang lelaki dan satu orang lagi wanita.”

“Oh Tuhan, sangat romantis, orang seperti apa yang bisa sampai menikmati hal itu?”

“Seumur hidupku, kalau bisa sampai tinggal di Sky Room satu malam saja, aku yakin aku mati tanpa penyesalan!”

“Benar-benar membuatku iri setengah mati.”

Emosi iri hati memenuhi Kampung Naga, semua orang mendongak ke atas, hati mereka menanti-nanti.

“Aduh, kamu kapan bisa membawaku ke Sky Room?” Hilda Dong mendongakkan kepala melihat kereta gantung di atas kepalanya, wajahnya menunjukan rasa iri saat bertanya.

Fendi Han berkata, “Tidak bisa sekarang, tunggu aku berjuang satu dekade lagi, mungkin saat itu ada harapan.”

“Suamiku, orang yang di kereta gantung, bukankah itu mirip dengan sahabatku, Angel Xia?” katanya pada Hanna Chen setelah keluar dari pelelangan dengan dengan lesu karena tidak bisa membeli kalung yang dia inginkan. Dia tidak memiliki niatan apapun saat mengatakan ini, tapi ketika dia melihat baayangan orang di kereta gantung itu, dia hanya tidak bisa menahan dirinya untuk berbicara.

Martis Yu berkata dengan dingin, “Apa yang kamu pikirkan, kereta gantung ini langsung ke Sky Room, dan orang yang bisa tinggal di ruangan itu pasti orang-orang yang berlatar belakang kuat, menurutmu dia dan suami bodohnya itu masuk standard untuk tinggal di sana?”

“Benar juga.” Hanna Chen tidak mengatakan apa-apa lagi.

Kereta gantung itu sangat tinggi, orang-orang di bawahnya hanya bisa melihat jelas bayangan orang yang di atas mereka, tapi mereka tidak bisa melihat penampilannya dengan jelas.

Tapi, ada beberapa yang mengamati khusus tokoh-tokoh besar, tahu rute kereta gantung itu, mereka dari awal bisa menemukan lokasi terbaik untuk melihatnya.

“Ternyata itu dia?” Deni Jin yang duduk di Gedung Naga lantai 20 melihat lewat jendela. Dia bisa melihat jelas dua orang yang berada di kereta gantung itu. Saat dia melihat Dimas Wu, ekspresi Deni Jin langsung berubah, wajahnya dipenuhi rasa tidak percaya.

Di sebelah Deni Jin, ada beberapa orang bos, mereka mendengar ucapan Deni Jin langsung bertanya, “Apa kamu mengenalnya?”

Deni Jin menatap lekat kereta gantung, lalu berkata, “Dia adalah Dimas Wu, itu yang aku katakan pada kalian, pria yang tidak ingin bergantian tempat duduk.”

“Pantas saja, kelihatannya, orang ini tidak menghormatimu, mungkin dia bahkan tidak melihatmu sama sekali!” ada orang yang berkata seperti ini.

Deni Jin mendengar kalimat ini, dia mengangguka kepala dan berkata, “Sedikit lagi aku akan menyebabkan bencana besar.”

“Kakek, lelaki ini terlihat sangat biasa!” di lantai atas gedung itu, ada seorang gadis kecil yang menunggu lama dan akhirnya dia melihat Dimas Wu datang. Tapi, orang ini sangat berbeda dari yang dia harapkan, dan dia merasa kecewa.

“Tidak, kamu salah, dia sedikit pun tidak biasa, kakekmu dan aku sudah sering bertemu banyak orang, semua jenis orang bisa aku lihat. Tapi orang ini, aku tidak bisa melihatnya sama sekali, tanpa perlu diragukan dia adalah orang hebat. Tapi sayang, di sebelahnya sudah ada seorang wanita, kalau tidak, kamu bisa jadi istirnya dan kakek tidak akan ada penyesalan dalam hidup ini.” kata pria tua berambut putih itu.

Gadis itu mengerutkan hidungnya “Huh, sedikit pun tidak istimewa, aku tidak akan mau menikah dengannya.”

Dimas Wu dan Angel Xia menjadi fokus perhatian dari ribuan tamu.

Tapi, Angel Xia yang berada di kereta gantung itu tidak tahu kalau dirinya sudah menjadi titik fokus kecemburuan banyak orang. Dia larut dalam kesenangan yang tidak tertandingi ini. Dan pada saat ini, tubuhnya melayang di udara, melihat kerumunan orang di bawah, melihat pemandangan paling indah di Kampung Naga, seluruh tubuhnya merasa nyaman, seolah-olah dia benar-benar terbang dengan sayap di angkasa.

Pesan ini, sangat luar biasa!

“Ahhh!!!” Angel Xia tidak bisa menahannya dan berteriak. Depresi dan rasa tidak bahagia di dalam hatinya seketika menghilang.

Di wajahnya menunjukan senyuman bahagia.

“Saat kamu tersenyum, kamu sangat cantik.” Dimas Wu yang berada di sampingnya tiba-tiba mengatakan kalimat ini.

Saat Angel Xia mendengarnya secara tiba-tiba, jantungnya langsung berdegup kencang. Seorang normal seperti Dimas Wu, memujinya, dan juga orang itu adalah lelaki, memuji seorang wanita. Angel Xia sangat menikmati ucapan Dimas Wu, dia merasa bersemangat.

Perasaan ini, sedikit terasa asing.

Tanpa disadari, kereta gantung itu mencapai ke taman langit.

Saat berjalan turun dari kereta gantung, langsung sampai ke Sky Room, sekelilingnya dilapisi kaca untuk melihat langit malam dari keempat sisinya, ruangannya dihiasi dengan dekorasi yang indah. Angel Xia seperti berada di negeri dongeng, “Apa malam ini kita tinggal di sini?”

Dimas Wu menganggukan kepala, “Betul.”

Angel Xia tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya, dia melihat ke bawah, dan berkata, “Tidak mungkin, bagaimana kita bisa tinggal di kamar begitu mewah seperti ini?”

Dulu, Angel Xia pernah tinggal di tempat mewah, itu adalah Villa Keluarga Xia. Tapi villa Keluarga Xia, kalau dibandingkan dengan ini, maka itu hanyalah seperti pondok jerami.

Dimas Wu kembali memberikan penjelasan, “Hanya beruntung, tentu saja harus ada tempat yang istimewa.”

Angel Xia bergumam, “Sangat luar biasa.”

Selanjutnya, Angel Xia merasa seperti burung kecil yang dibebaskan terbang, dia bejalan-jalan dan melihat-lihat seluruh lantai dua puluh satu itu, dan di lantai ini hanya ada satu ruangan yang menjadi ringan privasi mereka, berada di atas dan sangat luar biasa.

Setelah dia berjalan mengelilingi seuruh sisi Sky Room, dia baru duduk di atas sofa, lalu berbaring, “Ini sangat nyaman dan menyenangkan.” Angel Xia mengucapkan desahan dari dalam hatinya, dan dia merasa bahagia.

Setelah beristirahat sebentar, Angel Xia tiba-tiba bangun menghadap pemandangan malam yang indah di Kampung Naga, dia berkata “Apa aku ini sedang bermimpi?”

Saat ini, dia seluruh hal ini tidak bisa dipercaya, sehingga Angel Xia merasa ini semua hanyalah ilusi saat akan masuk surga.

Pagi harinya, dia baru bangun. Dan saat itu, dia masih berada dalam keadaan putus asa karena bunuh diri, tapi Dimas Wu sudah kembali normal dan berusaha keras untuk meruntuhkan dinding es Angel, berusaha membuatnya merasa kehangatan dan merasakan tempat bergantung.

Tidak hanya itu, Dimas Wu juga membelikannya rok kesanyangannya, menghajar Bobi Zhang untuknya. Bahkan sampai membawanya ke tempat surgawi Kampung Naga ini, agar dia tahu banyak hal dan menikmati keindahan negeri dongeng di dunia ini.

Dia melihat kalung hati yang cantik dan terlihat mahal, duduk di kereta gantung itu sendirian, lalu berhenti di ruangan kaca mewah.

Seluruhnya ini tidak nyata, semuanya seperti mimpi dan ilusi.

“Ini bukan mimpi.” Dimas Wu melihat Angel Xia sambil berkata serius.

Angel Xia berkata, “Aku sering mimpi, memimpikan diriku yang berada dalam bahaya. Dan kamu, selalu pada saat yang kritis datang membantuku. Di dalam mimpi, kamu adalah pria yang istimewa, tapi setiap kali aku bangun, melihatmu yang terlihat bodoh, aku selalu marah. Sehingga aku takut sekali, aku takut kalau ini hanya mimpi.”

Dimas Wu berkata dengan tegas, “Mimpimu jadi kenyataan.”

Mata Angel Xia berbinar, bibirnya mulai melengkung dan menunjukan senyuman manis, dengan bahagia dia berkata, “Meskipun aku tahu rasa bahagia ini hanya sebentar, tapi aku sudah menikmatinya, aku puas.”

Orang yang tahu rasa puas akan bahagia. Ini adalah moto dalam hidup Angel Xia, dia selalu menjadi wanita yang mudah dipuaskan.

Dimas Wu memandangya dalam diam, mulutnya tidak mengatakan apapun, tapi hatinya berkata, “Ini baru permulaan, tunggu nanti, kamu akan berasakan bahagia berpuluh juta kali lipat dari sekarang ini.”

Malam pukul sepuluh, Angel Xia sudah selesai mandi, dan saat dia keluar dari toilet, dia melihat Dimas wu seorang diri berada di Taman Langit mematung. Angel Xia tidak bisa menahan dirinya dan berjalan ke arah Dimas Wu sambil bertanya, “Kamu lihat apa?”

Dimas Wu menjawabnya, “Kembang api.”

Angel Xia berkata dalam hati, “Mana ada kembang api?” Dimas Wu hanyalah melihat sebentang kegelapan.

Dimas Wu berkata dengan acuh tak acuh, “Segera.”

Saat kata-kata itu terucap, tiba-tiba terdengar suara ledakan di langit. Dan saat itu, kembang api yang tak terhitung jumlahnya mekar di langit. Kembang api yang meledak ini seperti lentera warna-warni yang menghiasi langit malam gelap.

Secara kebetulan, tinggi kembang api itu di lantai dua puluh satu setara dengan Taman Langit. Angel Xia berada di posisi ini, melihat kembang api dari dekat, hasilnya sangat bagus, sangat cantik, dari matanya masuk ke hati.

Angel Xia belum pernah melihat kembang api dari sedekat ini,dia sangat bergembira, hatinya deg-degan. Pesta kembang api di Kampung Naga ini adalah kali pertamanya. Ada banyak turis yang mabuk dalam keindahannya.

“Cantik sekali.” ini adalah pemikiran seluruh orang.

Ketika mendekati akhir pesta kembang api ini, tiba-tiba ada kembang api yang membetuk tulisan di langit, tertulis, “Saling bergandengan tangan sampai menjadi tua bersama.”

Kalimat ini sangat indah dan mempesona, dan tepat berada di depan Angel Xia, seolah-olah kalimat ini adalah untuknya.

Kejutan yang romantis, membuat mata Angel Xia bergenang. Setelah lama, Angel Xia baru mengembalikan kesadarannya, dia melihat Dimas Wu lalu bertanya, “Bagaimana kamu tahu akan ada kembang api?”

Dimas Wu berkata, “Aku melihat di bawah ada orang yang bermain kembang api.”

Mendengar ini, mata Angel Xia meredup, dia pikir Dimas Wu yang merencanakannya, tidak disangka alasannya ini. Dia mengerucutkan bibirnya, lalu kembali ke kamarnya.

Dimas Wu juga ikut masuk.

Setelah menutup tirai gorden otomatis dan berisap tidur, Angel Xia baru menyadari kalau kamar besar ini hanya ada sebuah ranjang. Angel Xia tidak bisa menahan diri dan memandang Dimas Wu dan bertanya, “Kamu tidur dimana?”

Dimas Wu berkata, “Aku bisa tidur di sofa.” sambil mengatakannya, Dimas Wu pergi ke kabinet dan mengambil selimut dan membentangkannya di sofa.

Melihat ini, Angel Xia merasa tersentuh. Dimas Wu yang berperilaku bodoh ini membuatnya lega. Karena Dimas Wu bodoh dan tidak akan macam-macam dengan dirinya. Dan sekarang, Dimas Wu kembali normal, Angel Xia berpikir kalau Dimas Wu akan memiliki niatan. Tak disangka, Dimas Wu tanpa banyak bicara langsung mengatakan dirinya tidur di sofa, tanpa basa-basi seperti pria yang sopan dan jantan. Angel Xia memandang tinggi Dimas Wu sebagai orang yang memiliki akhlak.

Malam itu sunyi, dan keesokan paginya.

Dimas Wu dan Angel Xia bangun untuk mandi, lalu duduk di kereta gantung dan meninggalkan sky room.

Angel Xia merasa berat hati saat memandang sky room yang perlahan menjauhinya. Tempat yang seperti mimpi baginya, mungkin dalam hidupnya tidak ada kesempatan kedua untuk kembali lagi.

Setelah turun dari kereta gantung, Dimas Wu berkata pada Angel Xia, “Ayo, kita sarapan!”

Angel Xia bertanya, “Hah, makan di sini?”

Dimas Wu tahu kalau Angel Xia merasa tertekan dan ingin hemat, dia langsung berkata, “Iya, sarapan di sini tidak mahal.”

Angel Xia ragu sebentar, lalu berkata, “Baiklah!”

Lalu, Dimas Wu dan Angel Xia bersama berjalan menuju restoran yang menghadap pegunungan.

Di jalan, mereka bertemu dengan Martis Yu dan Hanna Chen, dan dua pasangan lainnya. Keenam orang ini semalam makan bersama dengan Dimas Wu di ruangan vip nomor delapan restoran. Mereka semua membawa koper mereka, dan bersiap meninggalkan Kampung Naga.

Hanna Chen yang tidak bisa membeli kalung itu masih merasa tidak senang. Ditambah lagi dengan Martis Yu yang mewanti-wanti agar tidak bertemu dengan Angel Xia lagi. Saat ini, dia tidak enak menyapa Angel Xia, dia hanya bisa menganggukan kepala sebagai tanda menyapa.

Tapi, Martis Yu menghentikan Dimas Wu, lalu memperingatinya, “Anak kecil, aku peringatkan, kalau kamu keluar dari kampung ini, dan Tuan Jin bermasalah denganmu, lebih baik kamu memberikan Tuan Jin penjelasan yang jelas, aku dan kalian tidak ada hubungan apapun.”

Beberapa orang lainnya ikut menggema, “Betul, kamu gila, cari mati, jangan bawa-bawa kami.”

“Kalau kamu tahu kamu itu gila, maka kami tidak akan makan bersama denganmu.”

Mendengar ini, hati Angel Xia bergetar. Semalaman tinggal di sky room membuatnya lupa dengan masalah kekhawatiran dan dendam itu. Saat diungkit sekarang, Angel Xia baru tahu dirinya dan Dimas Wu yang menunggu di luar sendirian, Angel Xia tidak bisa menahan rasa kekhawatiran di hatinya itu.

Tapi, dia juga tahu, Hanna Chen dan orang-orang ini tidak bersalah, memang Dimas Wu yang mencari masalah, sehingga dia langsung berkata pada Martis Yu dan Hanna Chen, “Maaf sudah menyebabkan kesulitan untuk kalian.”

Martis Yu tidak menerima permintaan maaf Angel Xia, dengan dingin berkata, “Apa gunanya minta maaf denganku, yang kalian butuhkan itu pengampunan dari Tuan Jin.”

“Tuan Jin sudah tiba!” ada seorang teman yang berteriak saat Martis Yu baru menyelesaikan kalimatnya.

Terlihat Tuan Jin dan dua orang pengawal berjalan melangkah ke arah Dimas Wu.

“Tuan Jin!”

“Tuan Jin!”

Melihat Deni Jin, Martis Yu dan beberapa orang lainnya membungkuk memberi hormat.

Deni Jin tidak memedulikan mereka sama sekali, dia langsung berjalan ke hadapan Dimas Wu.

Di bawah tatapan semua orang, Deni Jin membungkuk kepada Dimas Wu, lalu dengan tulus berkata, “Tuan Wu, maaf karena kemarin aku sudah menyinggung anda, aku di sini akan membayar kesalahanku.”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu