Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 44 Felicia Huang yang Menyedihkan

Siang jam 11, di rumah Keluarga Huang.

Hari ini di rumah lama ini, sangatlah ramai. Keluarga Huang sudah berkembang, halaman rumahnya juga sudah di renovasi, rumah besar ini terlihat mewah. Sejahtera dan mulia, keluarga Huang menjadi makmur, bahkan saudara jauh yang tidak pernah berhubungan dulu pun sekarang sudah menjadi dekat. Keluarga Huang kini sudah menjadi keluarga besar.

Toni Huang, sebagai Kepala Keluarga Huang, bisa dibilang ini karena pimpinan dia, membuat Keluarga Huang berkembang begitu pesat. Orang Keluarga Huang kini melihat keluarganya dari gagal sampai begitu kaya, dalam hati sangat berterima kasih kepada Tuan besar. Hari ini, ulang tahun ke-70 Tuan besar, orang keluarga Huang sangat mementingkannya, bagi mereka ini adalah hari besar, juga merupakan hari baik untuk menunjukkan kemakmuran keluarga Huang, seluruh keluarga Huang, semua siapkan sepenuhnya.

Rumah keluarga Huang banyak lampu yang terang, di mana-mana ada huruf "Shou" (menandakan panjang umur) , semua orang sangat sibuk, di halaman rumah itu sangat ramai.

Hari seperti ini, semua anggota keluarga Huang, hampir tidak ada yang absen, tidak peduli di mana mereka kerja, tinggal di mana, semuanya datang.

Toni Huang yang berulang tahun ini, merupakan karakter terpenting, dia memakai baju warna merah, terlihat sangat semangat, terlihat penuh dengan kegembiraan.

Di dalam rumah, 3 anak laki-laki dari Toni Huang sedang menemaninya.

"Angel Xia masih tidak ada kabar?" Pakaian Toni Huang terlihat meriah, tapi wajahnya tidak, terlihat sangat serius. Hari ini sangat penting baginya, dia seharusnya menikmati saja, tapi karena masalah Angel Xia, dia dalam hati seperti ada duri, dia benar-benar sangat benci cucu perempuan ini, yaitu Angel Xia, tidak hanya membuatnya tidak bisa baik dengan Bobi Zhang, dan malah menyinggung Bobi Zhang. Kali ini jangankan mendapatkan pinjaman besar, kalau tidak bisa menemukan Angel Xia saja, Bobi Zhang akan membuat perhitungan dengan keluarga Huang.

Mendengar perkataan Toni Huang, Yenggo Huang pun keluar, dia berkata ke Toni Huang: "Masih belum ada kabar, aku sudah suruh orang cari, bahkan di Xiyuan, tetap tidak ada kabar dia, tidak tahu dia pergi kemana."

Yenggo Huang adalah anak pertama Toni Huang, juga merupakan penerus keluarga Huang, Toni Huang sudah tua, banyak hal yang diurus oleh Yenggo Huang.

Toni Huang dengan kesal berkata: "Anak durhaka ini, benar-benar pembawa sial."

Anak kedua Toni Huang, Vincent Huang juga tidak senang, dia mengepalkan gigi, dengan kerjam berkata: "Kalau ditemukan, aku pasti akan membunuh dia."

Vincent Huang ini, tidak ada kemampuan lain, tapi kalau dalam bertengkar, dia sangat hebat, dia juga merupakan pengecut terkenal.

"Sudahlah ayah, hari ini adalah hari kebesaran kamu, seharusnya hari yang menyenangkan, tidak perlu terus mengerutkan wajah, di luar masih banyak saudara yang harus kita layani!" Anak ketiga Toni Huang, William Huang berkata.

Toni Huang pun mengangguk, dengan serius berkata: "Baiklah, semuanya bersemangat, dan mengadakan acara ini dengan baik."

Setelah itu, beberapa orang itu keluar bersama.

Toni Huang datang ke ruang tamu, anak cucu keluarga Huang semua datang untuk mengucapkannya, Toni Huang terlihat sangat senang, dan menyapa semua anggota keluarga Huang.

"Angel aku sudah datang belum? Siapa yang melihat Angel-ku?" Di saat kondisi begitu damai, tiba-tiba ada seorang wanita dengan rambut berantakan, datang ke ruang tamu, menanyakan ke semua orang yang dia temui.

Wanita ini adalah Felicia Huang.

Felicia Huang sudah 2 hari tidak tidur, dia menyesal, sejak Angel Xia lari keluar dari keluarga Huang, dia sudah mulai menyesal, Angel Xia adalah anak kandung dia, merupakan satu-satunya orang yang bisa dia andalkan selamanya, beberapa tahun ini, Angel Xia bertanggung jawab atas keluarga ini sendiri, bekerja keras, terhadap ibunya ini, dia sangat mengayominya, walaupun dirinya setiap hari kalah berjudi, Angel Xia pun tidak mengeluh, dia sungguh anak yang baik. Tetapi dirinya sendiri, karena godaan dan paksaan ayahnya, demi yang masa depan mereka berdua yang baik, dia mengkhianati anaknya sendiri.

Felicia Huang bisa membayangkan, betapa kecewanya Angel Xia, karena dia, membuat Angel Xia pergi, Felicia Huang sungguh kecewa dan takut, sejak Angel Xia pergi, tidak bisa ditelepon, dia sangat panik, terus mencarinya, dia bolak-balik Jiangzhou, Xiyuan, tapi tidak menemukan jejak Angel Xia.

Dia pergi melapor polisi, tapi karena Angel Xia belum hilang selama 48 jam, kasus ini tidak bisa diurus.

Felicia Huang benar-benar sudah tidak ada pertolongan, dia sangat panik, sudah mau hancur, dia takut ada sesuatu yang terjadi ke Angel Xia, dia takut kehilangan anak satu-satunya, dia sudah seperti orang gila, teriak di mana-mana, tidak menemukannya di luar, dia kembali ke keluarga Huang terus mencari.

Felicia Huang saat ini, sudah tidak ada gaya seperti wanita kaya lagi, imej dia sudah hancur, seperti pengemis di jalanan, dan juga tubuh dia ada bau sesuatu.

Orang di halaman keluarga Huang, melihat Felicia Huang yang seperti ini, semuanya menjauhi dia, takut terkena sial dia.

"Siapa yang membiarkan kamu ribut di sini?" Toni Huang menatap Felicia Huang, dengan dingin berkata.

Perkataan Toni Huang, langsung membuat Felicia Huang yang sudah mau gila sadar, dia tiba-tiba membuka lebar matanya, dengan cepat lari ke depan Toni Huang, dengan menderita minta tolong: "Ayah, aku tidak mau rumah, tidak mau kamu cari kerja, kamu kembalikan Angel aku saja, aku mau anakku."

Plak!

Tamparan Toni Huang, dengan keras terkena di wajah Felicia Huang, setelah itu dia masih memarahi Felicia Huang: "Kamu menggila apa di sini, aku kalau tahu anakmu di mana, dari awal sudah aku ikat dan antarkan ke Direktur Zhang."

Felicia Huang lalu bersujud di depan Toni Huang, sambil menangis dan teriak: "Ayah, Angel merupakan satu-satunya orang yang aku bisa bergantung kepadanya, dia tidak boleh terjadi apa-apa, dia juga merupakan cucu kandung kamu, bolehkah kamu tanyakan Direktur Zhang apakah dia menangkap Angel?"

Bobi Zhang dipukul oleh Dimas Wu, bahkan sampai bersujud sampai ke tanah, hal ini untuk Bobi Zhang merupakan penghinaan yang sangat besar, dia tentu tidak akan beritahu ke orang lain, orang di keluarga Huang juga tidak tahu.

Menurut orang di keluarga Huang, Bobi Zhang sekarang pasti masih dendam ke Angel Xia.

Toni Huang memang sudah kesal karena masalah ini, sekarang mendengar perkataan Felicia Huang, dia semakin marah, sampai dia menendang Felicia Huang, dengan keras memarahinya: "Apakah kamu tahu berapa banyak masalah yang Angel Xia sebabkan? Dia memukul Direktur Zhang, itu berdampak ke seluruh keluarga saya, dia bukan cucuku, keluarga Huang tidak ada cucu durhaka seperti dia, kalau sekarang dia mati di luar sana, juga tidak ada hubungan denganku."

"Ayah, jangan bicara dengan dia lagi, sebentar lagi tamu sudah mau datang, dengan imejnya kalau dia berada di sini, akan memalukan keluarga Huang, usir dia saja!" Yenggo Huang yang di samping, sudah tidak tahan, hari yang begitu baik, karena Felicia Huang mengacaukan, dia jadi sangat kesal, dia hanya ingin Felicia Huang segera menghilang dari tempat itu.

"Iya, kamu lihat dia seperti orang gila, menggila di sini, orang lain kalau melihat bisa menertawakan keluarga Huang."

"Oh iya, nanti para tamu mengira kita ada mengundang pengemis."

"Felicia Huang ini pembawa sial, kalau dia datang pasti tidak ada hal baik, cepat suruh dia keluar, sungguh mengganggu."

Orang lain di keluarga Huang, juga mulai menyalahkan Felicia Huang, semua orang menganggap Felicia Huang sebuah wabah, hanya ingin menjauh darinya.

Menurut Toni Huang, reputasi keluarga Huang lebih penting dari apa pun, terutama di hari spesial ini, dia tidak akan mau Felicia Huang memalukan keluarganya, sebelum tamu datang, dia tentu harus mengusir Felicia Huang, jadi dia tanpa sungkan, berkata ke Felicia Huang: "Pergi lah."

Felicia Huang menggeleng, dan yakin berkata: "Aku tidak akan pergi, aku mau menunggu anakku di sini, dia tahu aku di sini, dia pasti akan kembali mencari aku."

Melihat Felicia Huang seperti itu, Toni Huang semakin risih, dia khawatir, kalau misalnya dia mengusir Felicia Huang, kalau dia menggila, juga pasti akan terus di sini, kalau begitu nanti akan mengagetkan tamu yang datang.

Memikir sampai sini, Toni Huang segera memerintah: "Cepat kurung Felicia di ruang kayu."

Rumah Keluarga Huang merupakan rumah lama, di halaman belakang ada ruang kayu yang kecil, hanya saja sekarang sudah tidak membakar kayu, ruangan itu pun tidak digunakan, keluarga Huang tidak merenovasi ruang kayu itu, dan menjadikan itu sebagai penjara, bawahan yang lakukan kesalahan biasanya akan dikurung di sana sebagai hukuman.

Di mata Toni Huang, Felicia Huang yang sekarang bahkan lebih parah dari bawahan, terhadap anaknya yang gila ini, dia sama sekali tidak sungkan.

"Aku tidak mau, tidak mau, aku mau tunggu anakku di sini." Felicia Huang sangat putus asa, dia tidak ingin diusir, juga tidak ingin dikurung.

Namun, orang di keluarga Huang siapa yang akan mendengar perkataan Felicia Huang, sekalinya Toni Huang memerintah, segera ada 2 pria yang datang, tidak peduli Felicia Huang yang terus melawan, satu orang di kiri dan satunya lagi di kanan, mereka membawa Felicia Huang pergi.

"Akhirnya tenang." Melihat Felicia Huang pergi, kakak iparnya bernama Peggy Luo, dengan lega berkata.

"Sudah sudah, semuanya siap-siap, siap menyambut tamu." Toni Huang dengan serius berkata.

Selanjutnya, Toni Huang seperti raja, duduk di tempat utama.

Yang lain pun mulai bergerak.

"Bos Wufu Jewelry, Irene Jiang datang mengucapkan selamat!" Penerima tamu di halaman yang khusus melayani tamu, dengan keras berteriak.

Wufu Jewelry, di Jiangzhou ada banyak cabang, Irene Jiang sebagai bos Wufu Jewelry, sudah pasti merupakan wanita kaya.

Irene Jiang dan keluarga Huang biasanya berhubungan, jadi kali ini ulang tahun Tuan besar Huang, Irene Jiang membawa kekasih muda dia Eric Zhu, datang mengucapkan selamat.

Eric Zhu lebih muda sekitar 10 tahun dari Irene Jiang, tapi dia sama sekali tidak peduli, karena Irene Jiang kaya, sedangkan dia biasa saja, lalu menyukai uang dan kuasa, di pandangan dia, sukses karena seorang wanita juga merupakan sebuah kemampuan.

Dia suka berada di lingkungan orang kaya, menikmati perasaan menjadi kaya, hari ini datang ke keluarga Huang untuk ikut acara, dia merapikan penampilan, terutama pakaian yang pantas, sama sekali tidak kelihatan seperti pemuda dari kampung.

Eric Zhu mengikuti Irene Jiang, datang ke ruang tamu keluarga Huang.

"Tuan besar Huang, semoga kamu tambah sukses, dan panjang umur." Irene Jiang datang ke depan Toni Huang, dan ucapkan selamat.

Toni Huang dengan tersenyum menjawab: "Terima kasih, Bos Jiang."

Saat yang mulia pun datang, setelah Irene Jiang, para tamu besar pun terus datang.

Tamu-tamu ini semua orang hebat dalam bisnis, kalau bukan bos perusahaan yang memiliki kekayaan sebesar ratusan jutaan RMB (sekitar miliar rupiah), yang biasa di antara mereka, di antara mereka juga ada bos yang memiliki kekayaan sebanyak puluhan juta RMB (sekitar puluhan miliar rupiah) bahkan lebih.

Keluarga Huang sudah gagal beberapa tahun, kini sudah bangkit kembali, cara orang memperlakukan mereka juga berbeda seperti antara langit dan bumi. Anak cucu keluarga Huang, mana pernah rasakan ini, mereka semua, tersenyum lebar, bahagia dan bangga.

Orang yang begitu banyak, datang mengucapkan selamat ke Tuan besar, ini berarti kedudukan keluarga Huang sudah tinggi.

"Selamat ulang tahun Tuan besar."

"Semoga Tuan besar panjang umur."

"Semoga Tuan besar sehat selalu."

Berbagai macam ucapan, terdengar di aula.

Toni Huang bertemu bos yang terus hadir, wajah dia pun penuh senyuman, dia tahu acara hari ini pasti akan ada banyak tamu, tapi tamu yang hadir hari ini, jauh dari perkiraannya. Menurut dia, ini sudah sebuah kejutan.

Jam 12 siang, hampir semua tamu sudah hadir, aula yang besar, penuh dengan tamu, suasana sangat bahagia.

Toni Huang melihat itu, sangat senang, keluarga Huang, di bawah pimpinan dia, akhirnya sampai di masa yang begitu agung.

"Dimas Wu, Angel Xia, hadir untuk mengucapkan selamat." Di saat keluarga Huang sedang dalam situasi begitu menyenangkan, penyambut tamu di halaman tiba-tiba berteriak.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu