Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 38 Angel Xia Merasa Terpesona

Suara Dimas Wu terdengar sangat tenang sama seperti sebelumnya, dia sama sekali tidak takut dengan Deni Jin.

Hanya beberapa orang yang berani berbicara dengan Deni Jin dengan kata-kata seperti itu di Kota Jiangzhou. Orang muda seperti Dimas Wu sama sekali tidak layak bersikap tidak sopan dengan Deni Jin.

Deni Jin memukul meja dan mengeluarkan suara yang sangat keras, dia menatap Dimas Wu dengan penuh emosi: “Apakah kamu tidak takut mati?” Deni Jin yang sudah lama hidup di dunia preman, karakternya yang kasar sudah mendarah daging, dia benar-benar adalah orang yang paling kejam, tetapi dia masih mengontrol emosinya. Dan hari ini, dia diremehkan oleh Dimas Wu, membuat dia lepas kontrol.

“Maaf, Tuan besar Jin, terkadang suamiku kurang waras, dia baru saja keluar dari rumah sakit jiwa, jangan dimasukkan ke dalam hati.” Angel Xia sangat panik. Walaupun tidak mengenal Deni Jin, tetapi dari sikap Martis Yu dia sudah tahu Deni Jin adalah orang yang berkedudukan tinggi dan berkuasa, tidak bisa menyinggungnya. Tetapi Dimas Wu malah tidak tahu kondisi, hanya itulah yang bisa dijelaskan oleh Angel Xia.

Mendengar penjelasan Angel Xia, raut wajah Martis Yu dan beberapa temannya langsung menjadi pucat. Astaga, ternyata Dimas Wu adalah orang gila. Mereka makan bersama orang gila, hal ini membuat mereka merinding!

Martis Yu langsung melihat lurus kepada Hanna Chen.

Hanna Chen menjadi serba salah, dia juga sangat membenci Dimas Wu. Tetapi sebelumnya Angel Xia mengatakan Dimas Wu sudah kembali normal, dan yakin Dimas Wu tidak akan kambuh lagi. Tetapi tidak terpikir, orang gila ini membuat keributan di tempat dan kondisi seperti ini.

Deni Jin memperhatikan Dimas Wu, dan berkata dengan lantang: “Aku tidak merasa dia adalah orang gila. Seandainya benar adalah orang gila, dia juga harus menjaga sikapnya di depan aku.”

Perkataan ini terlalu kejam, membuat semua orang gemetar.

Deni Jin sangat menakutkan.

Semua orang yang berada di sana merasa ketakutan, hanya Dimas Wu yang bersikap tenang sama seperti sebelumnya, tetap makan sambil berkata dengan dingin: “Kamu punya dua pilihan, pergi dan antri di luar sambil menunggu kami selesai makan atau pergi dari restoran ini sekarang juga.”

Perkataan Dimas Wu sangat menginjak Deni Jin.

Martis Yu dan beberapa temannya seperti tersambar petir. Ini benar-benar gila, dia benar-benar orang gila. Yang lain juga hampir gila karena ulahnya.

Angel Xia semakin panik, dia tahu mulut besar Dimas Wu yang suka omong besar tidak pernah bisa diubah. Tetapi perkataan dia kali ini tidak mengenal kondisi, kenapa dia begitu menyebalkan, Angel Xia merasa sangat kesal dan tidak bisa mengatakan apapun.

Deni Jin berturut-turut mengatakan: “Ok, ok... baiklah!”

Setelah itu, Deni Jin melanjutkan perkataannya: “Kelihatannya kamu tahu peraturan di Kampung Naga ini, makanya berani bertingkah sebegitu sombong. Tapi... jangan lupa, ada waktunya kamu akan keluar dari sini.”

Kampung Naga, dilarang keras untuk membuat keributan. Ini adalah peraturan Kampung Naga. Semua yang berada di sini harus mematuhinya, tidak peduli siapapun, tidak peduli ada dendam apapun, selama masih berada di Kampung Naga, wajib menaati peraturan.

Bahkan Deni Jin yang memiliki kekuasaan gelap di Jiangzhou, dia juga tidak berani membuat masalah.

Tidak ada seorang pun yang berani melanggar peraturan di Kampung Naga.

“Namaku adalah Dimas Wu.” Dimas Wu tidak mau berbasa-basi dan langsung menyebutkan namanya. Terbukti dia sama sekali tidak menganggap Deni Jin.

“Ok, aku akan ingat namamu.” Deni Jin menatap Dimas Wu dengan dalam, dan akhirnya meninggalkan ruangan ini dengan amarah yang menjulang.

“Tuan besar Jin, aku benar-benar tidak mengenal dia, mohon jangan salah paham.” Martis Yu takut terlibat dan berteriak kepada Deni Jin dari belakang.

Setelah itu, Martis Yu langsung menyalahkan Hanna Chen dengan perkataan: “Ini semua karena ulahmu, benar-benar menganiayai aku!”

Hanna Chen merasa sangat terpuruk. Awalnya dia berniat baik mengundang Angel Xia untuk makan bersama. Dia tidak tahu akan terjadi hal seperti ini, semua ini bukan hal yang dia inginkan. Dia langsung menghampiri Angel Xia, dengan tidak senang berkata: “Bukankah kamu mengatakan bahwa dia sudah sembuh? Kenapa aku merasa dia semakin parah?”

Angel Xia merasa bersalah dan berkata kepada Hanna Chen: “Maaf.”

Kemudian dia berkata kepada Dimas Wu: “Sebenarnya ada apa denganmu?”

Dimas Wu menjawab dengan santai: “Kita semua makan di sini tanpa ada masalah, dia yang datang mengusir kita. Aku tidak melempar dia keluar, itu sudah termasuk sopan.”

Setelah Martis Yu mendengar perkataan itu, dia langsung emosi menatap Dimas Wu: “Orang gila, benar-benar orang gila.”

Yang lain juga mengeluh: “Sungguh sial, bisa-bisanya makan bersama dengan orang bodoh ini, jika masalah ini tersebar, akan membuat orang tertawa sampai sakit perut.”

“Benar, masih mengira dia adalah orang kaya yang merendah, tidak disangka ternyata dia adalah orang bodoh.”

“Haizz, berharap Tuan Besar Jin tidak dendam dengan urusan hari ini, kalau tidak, kita akan mendapat kesulitan besar.”

Jamuan makan berakhir dengan suasana hati yang buruk.

Setelah meninggalkan restoran, Angel Xia merasa sangat tertekan, dengan emosi berkata kepada Dimas Wu: “Kita belum menyelesaikan masalah Bobi Zhang, sekarang kamu malah membuat masalah dengan Tuan besar Jin, apa yang harus kita lakukan?”

Dimas Wu berkata dengan serius: “Apakah kamu masih belum mengerti? Jika kamu semakin berusaha untuk bersabar, maka mereka akan semakin menginjak kamu. Tidak ada gunanya toleransi dengan mereka.”

Tidak ada gunanya toleransi. Perkataan ini langsung masuk ke dalam hati Angel Xia. Sudah begitu lama hidup di dunia ini, dia tidak pernah berbuat sesuatu yang memalukan dan belum pernah dengan sengaja mencari masalah dengan orang lain. Tetapi akhirnya, bagaimana orang lain memperlakukan dia? Kerabat mengusir dia dengan kejam dan mengkhianati dia, orang lain sesuka hati melecehkannya. Sehingga dia sangat putus asa, ini adalah realita sebuah kehidupan!

Melihat Angel Xia terdiam, Dimas Wu melanjutkan pembicaraan: “Aku akan membuka jalan untukmu, kamu hanya perlu terus berjalan ke depan dan jangan menyerah.”

Perkataan ini membuat dia lebih percaya diri, Angel Xia merasa terharu. Saat itu juga, tiba-tiba timbul rasa nyaman terhadap Dimas Wu. Benar, jangan menyerah dengan rintangan apapun yang berada di depan mata. Setidaknya sekarang dia tidak sendirian, ada Dimas Wu yang terus mendampinginya, menjadi sandaran dan penopang untuk dia. Selain rasa yakin, dia juga sangat percaya dengan apa yang dikatakan Dimas Wu, maka dia kembali mengurung rasa khawatirnya.

Terhening sebentar, akhirnya Angel Xia membalas perkataan Dimas Wu: “Baiklah, saat makan tadi, kamu berkata masih ada urusan, ada apa?”

Dimas Wu menjawab: “Hari ini akan ada acara lelang Heart Zircon (Nama perhiasan), kita lihat ke sana yuk.”

Angel Xia juga sudah mendengar kabar ini, Heart Zircon adalah sebuah kalung. Tapi, ini bukanlah kalung biasa dan merupakan kalung berlian yang tidak ada duanya. Dibuat oleh seniman yang sangat terampil, teknik pengerjaan begitu halus, dan kalung ini mempunyai makna yang tersembunyi. Sewaktu kalung ini muncul, langsung membangkitkan respon yang meriah di seluruh Kota Jiangzhou.

Hari ini, begitu banyak orang yang datang ke Kampung Naga, sebenarnya tujuan mereka adalah memperebutkan Heart Zircon.

Dari setiap sudut Kampung Naga terdengar pembahasan Heart Zircon. Bahkan Hanna Chen sebagai teman baiknya, juga membicarakan Heart Zircon saat makan bersama. Hari ini Hanna Chen datang dengan calon suaminya, juga ingin mendapatkan Heart Zircon. Dengar kabar, Martis Yu ingin melamar Hanna Chen dengan kalung tersebut.

Heart Zircon adalah idaman semua wanita. Angel Xia juga adalah wanita, tentu saja dia ingin melihat kalung Heart Zircon, hanya saja, apakah dia layak melihat kalung itu?

Dengan ragu Angel Xia bertanya kepada Dimas Wu: “Apakah kita bisa masuk ke acara lelang itu?”

Dimas Wu menjawab dengan serius: “Tentu saja bisa.”

Angel Xia dengan senang berkata: “Serius?”

Dimas Wu menganggukkan kepala: “Ya, kita adalah pengunjung beruntung, kita bisa masuk ke semua tempat dari Kampung Naga ini. Ayo, kita ke sana...”

Setelah itu, Dimas Wu mengajak Angel Xia berjalan menuju ke tempat pelelangan.

Sampai di pintu masuk tempat pelelangan, seorang wanita muncul mendadak dan menghalangi Dimas Wu.

Dia adalah Hilda Dong.

Hilda Dong mengamati pakaian Dimas Wu, dan mengerutkan dahi: “Orang kolot, apakah kamu bisa beritahu aku, bagaimana kamu bisa masuk ke sini lewat jalur khusus? Dan kenapa aku tidak diizinkan masuk dari sana?”

Dimas Wu menjawab dengan santai: “Karena aku keren.” Dimas Wu tidak terlalu menghiraukan orang ini dan hanya sekilas menjawabnya.

Hilda Dong terdiam sebentar, melanjutkan perkataan: “Ya sudah kalau tidak mau beritahu, bahkan VIP Card saja kamu tidak memilikinya, jadi kamu hanya bisa menikmati pemandangan di sini, kamu tidak layak berada di acara lelang seperti ini ”

Setelah itu, Hilda Dong memegang tangan Fendi Han dan berbaris di jalur antri.

Acara malam ini lebih ramai dari biasanya, tentu saja alasan utamanya adalah Heart Zircon. Daya tarik kalung ini tidak ada bandingnya. Walaupun orang-orang ini sadar tidak akan sanggup memperebutkan kalung ini, tetapi mereka ingin melihat kalung yang begitu terkenal ini.

Sewaktu pelelangan akan dimulai, semua pengunjung Kampung Naga berkumpul di sini. Jalur antri sudah dipenuhi orang dan membentuk garis yang sangat panjang.

Tetapi Dimas Wu tidak ikut antri dalam barisan, dia membawa Angel Xia ke jalur khusus.

“Orang kolot, itu adalah jalur khusus.” Hilda Dong melihat Dimas Wu berjalan menuju jalur khusus dan mengejeknya.

Suara teriaknya membuat Dimas Wu dan Angel Xia kembali menjadi pusat perhatian. Semua orang yang yang berada di sana melihat ke arah mereka. Di antaranya ada Martis Yu dan Hanna Chen.

“Apapun bisa dilakukan orang bodoh ini, sangat tidak tahu diri!” Martis Yu semakin benci melihat Dimas Wu, dia tidak dapat menahan rasa kesalnya.

Hanna Chen merasa kasihan melihat Angel Xia karena ulah dari Dimas Wu.

Angel Xia merasa malu sambil menundukkan kepala karena sekali lagi menjadi pusat perhatian, mukanya mulai memerah.

Dimas Wu malah tidak peduli dengan tatapan dan ejekan dari orang lain, dia membawa Angel Xia dan terus berjalan kedepan.

Sampai di depan pintu jalur khusus, petugas yang memakai jas, langsung mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam: “Tuan, silakan ikut aku.”

Semua orang terbengong melihat situasi ini.

Di antara hinaan dan ejekan banyak orang, Dimas Wu dan Angel Xia masuk ke ruangan lelang dengan begitu lancar.

Hilda Dong yang masih antri benar-benar merasa kesal, sebenarnya siapa dia?

Martis Yu dan Hanna Chen juga terkejut, tidak terpikir oleh mereka. Kenapa dua orang ini bisa masuk dengan jalur khusus?

“Teman baikmu kenapa bisa masuk melalui jalur khusus? Apakah dia bekerja di tempat ini?” Martis Yu bertanya dengan penasaran.

Hanna Chen menjawab: “Aku juga tidak jelas.” Jelas-jelas Angel Xia bilang dia tidak bekerja, apakah dia berbohong?

Angel Xia merasa aneh sambil mengikuti Dimas Wu dan masuk ke dalam ruang lelang.

Ruangan ini sangat besar dan bangunannya begitu megah. Begitu banyak tempat duduk di dalam ruangan ini, tetapi ada beberapa tempat duduk juga dibedakan. Tempat duduk yang paling bagus yaitu ruang VIP yang berada di lantai dua. Total ada delapan ruang VIP. Ruangan-ruangan VIP itu terlihat cukup istimewa, yang bisa duduk di sana adalah orang-orang yang memiliki Diamond VIP Card.

Angel Xia sama sekali tidak percaya dirinya bisa masuk ke tempat seperti ini dengan begitu lancar, bahkan duduk di ruangan VIP.

Semua ini seperti sebuah khayalan.

“Ada apa? Kenapa kita bisa duduk di ruangan VIP?” Setelah tutup pintu, Angel Xia bertanya kepada Dimas Wu dengan penasaran.

Dimas Wu menjelaskan: “Pengunjung yang beruntung tentu saja lebih spesial dari yang lain, mungkin ini adalah hak istimewa dari dapat undian.”

Selain itu, tidak ada alasan yang lebih tepat untuk meyakinkan Angel Xia.

Suara sorakan di ruangan lelang begitu meriah, luar biasa ramainya, dan masih banyak yang terus menerus masuk ke sini. Sudah hampir jam tujuh, tempat duduk di ruangan ini sudah terisi semua. Martis Yu dan Hanna Chen juga sudah mendapatkan tempat duduk. Mereka duduk di aula besar, tetapi tempat mereka termasuk tempat yang lumayan.

Setelah masuk, Hanna Chen melirik ke sana kemari, dia ingin mencari Angel Xia. Tetapi dikarenakan orang yang terlalu ramai, dia belum bisa menemukan Angel Xia, akhirnya dia menyerah.

Setelah duduk, Hanna Chen dengan manja berkata: “Suamiku, kamu harus dapatkan Heart Zircon untukku, ” Hanna Chen hari ini berpakaian seksi, pria lain tidak akan tahan melihat penampilannya.

Martis Yu mengelus rambut Hanna Chen, dengan bangga berkata: “Tenang saja, aku bertekad harus mendapatkan kalung ini.” Dia sudah berjanji akan melamar Hanna Chen dengan Heart Zircon. Martis Yu tidak akan mengingkari perkataannya.

Hanna Chen berkata sambil memegang hidung Martis Yu: “Ya, ini janjimu, kalau kamu tidak mendapatkan Heart Zircon, maka aku tidak menikahimu. ”

Martis Yu kembali bertanya: “Siapa yang akan kamu nikahi kalau tidak menikah denganku?”

Hanna Chen menjawab dengan serius: “Siapa yang mendapatkan Heart Zircon, maka aku akan menikahi orang itu.”

Martis Yu tertawa dan tidak mengatakan apapun. Karena dia sangat yakin kalung ini sudah pasti dimilikinya.

Acara lelang di mulai saat semua orang masih berdebat tetang kalung Heart Zircon.

Heart Zircon akan dilelangkan pada tahap terakhir dari acara hari ini.

Yang dilelangkan terlebih dahulu adalah barang-barang biasa dengan harga yang tidak begitu tinggi, mungkin harga paling tinggi hanya mencapai 3 juta RMB (sekitar 6 miliar rupiah). Uang sebesar ini bukanlah masalah besar bagi orang-orang yang hadir di sini.

Setelah acara ini berjalan selama satu jam. Akhirnya Heart Zircon sebagai inti pelelangan diantar ke atas panggung.

Pembawa acara yang berada diatas pentas membuka penutup, terlihatlah Heart Zircon yang begitu khas, para wanita bersorak melihat keindahan kalung itu.

Di bawah pancaran cahaya lampu, Heart Zircon menyinarkan cahaya yang teramat istimewa, cahaya putih berasal dari berlian di seluruh kalung, dan liontin permata merah yang terus berkelap-kelip. Berlian kecil yang membungkus permata merah, menyatakan perlindungan sepenuh hati. Pantulan cahaya dari permata merah, mempunyai daya tarik yang memikat hari para wanita.

Kalung ini adalah kristal jiwa, begitu keras dan terang.

Angel Xia yang berada dalam ruangan VIP, tidak tahan dengan rasa senangnya dan berteriak: “Bagus sekali, tidak tahu siapa yang lebih beruntung dan bisa mendapatkan kalung ini.”

Dimas wu bertanya: “Apakah kamu suka?”

Angel Wu menganggukkan kepala dan berkata: “Ya.”

Sewaktu berbicara, tatapan Angel Xia terus terarah ke Heart Zircon. Kalung semahal ini, tidak akan ditolak oleh wanita manapun.

Angel Xia adalah wanita. Dia juga terpesona dengan Heart Zircon.

Dimas Wu melihat dia dan dengan perasaannya berkata: “Kalau suka, aku akan memberikan kalung ini sebagai hadiah untukmu.”

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu