Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 771 Lubang Hitam Kosong (1)

Dalam pertempuran ini, Dimas Wu telah dikalahkan.

Dia terbaring di tanah dengan wajah yang pucat seperti hantu, dan darah di sudut mulutnya yang sangat merah dan menyilaukan. Lubang di seluruh tubuhnya juga terus mengeluarkan darah dan sepertinya tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Napasnya juga menjadi sangat lemah, dan bahkan kesadarannya pun meredup. Dia tidak bisa berpikir sama sekali, dan hanya menghirup napas untuk bertahan.

Sebaliknya, Argus Feng mendarat dengan gagah dengan aura yang mendominasi. Dia berdiri di depan Dimas Wu, dan menatapnya dengan tatapan mata yang dingin. Di matanya, Dimas Wu sudah menjadi orang mati.

Akhirnya, masih tetap otoritas tertinggi dari Sekte Tianqi yang mendapatkan kemenangan mutlak. Dia kembali ke postur kebanggaannya yang penuh dengan aura yang elegan, dan memiliki kekuatan terkuat yang cukup untuk merendahkan semua makhluk hidup.

Dimas Wu telah menciptakan keajaiban, tetapi pada akhirnya dia dikalahkan oleh Argus Feng, dan tidak ada kemungkinan untuk membalikkan keadaan lagi.

Silvia Bai yang terus-menerus tegang melihat Dimas Wu jatuh ke tanah. Dia segera berlari dengan cepat ke sisi Dimas Wu dan bertanya dengan gugup, “Dimas Wu, apa kamu baik-baik saja?”

Silvia Bai telah menduga akhir yang seperti ini, dan dia tahu Dimas Wu akan kalah telak. Namun, setelah benar-benar melihat Dimas Wu menjadi seperti ini, dia masih tidak bisa menerimanya, dan kegelisahan di hatinya pun mencapai titik puncaknya.

Kesadaran Dimas Wu masih kacau. Dia tidak dapat merespon Silvia Bai, karena sedang memberontak di ambang kematian.

Ketika melihat kondisi Dimas Wu, Argus Feng pun langsung tersenyum sinis dan berkata dengan remeh, “Orang yang tidak berkemampuan sebaiknya bertingkah laku dengan patuh. Jangan sembarangan berlagak menjadi pahlawan dan mencari mati.”

Kata-kata Argus Feng penuh dengan ejekan, tetapi kesadaran Dimas Wu belum kembali, jadi dia tidak bisa mendengar ejekan itu.

Namun, Silvia Bai mendengarnya dengan jelas, dan kemarahan pun muncul di wajahnya. Dia memelototi Argus Feng dan dengan galak berkata, “Cukup, Argus Feng.”

Ekspresi Argus Feng sedikit berubah. Dia menatap Silvia Bai dengan tatapan yang dingin, dan berkata dengan tidak senang, “Cukup? Tentu saja itu tidak cukup. Itu semua tidak akan cukup jika aku tidak membunuh Dimas Wu.”

Meskipun satu kaki Dimas Wu telah memasuki pintu neraka, tetapi Argus Feng tidak akan berhenti sebelum dia mati.

Begitu selesai mengatakan itu, aura pembunuh Argus Feng langsung meledak keluar. Dia mengangkat tombak emas di tangannya dan benar-benar ingin mengakhiri Dimas Wu.

Pada saat ini, Silvia Bai tiba-tiba bergerak dan menghadang serangan Argus Feng. Dia menghadapi Argus Feng dan berkata dengan marah, “Dia sudah seperti ini, apa kamu masih ingin membunuhnya? Apa perlu kamu melakukannya dengan begitu kejam?”

Tidak peduli bagaimanapun juga, Silvia Bai tidak akan membiarkan Dimas Wu mati. Meskipun dia tahu bahwa Dimas Wu tidak ingin dirinya terlibat, dia tetap tidak akan mengabaikannya begitu saja. Dia telah memutuskan untuk mengatur hidup dan mati Dimas Wu.

Argus Feng menghentikan gerakannya, dan ekspresinya sangat dingin. Dia memandang Silvia Bai dan berkata satu kata demi satu kata, “Aku sudah pernah memberinya kesempatan, tetapi dia sendiri yang cari mati, dan itu bukanlah kesalahanku.”

Niat membunuh Argus Feng telah diputuskan dan tidak dapat diragukan lagi.

Silvia Bai mengerutkan keningnya. Dia merenung beberapa detik, dan kemudian berkata dengan tegas, “Bukankah kamu ingin aku menikah denganmu? Selama kamu berjanji tidak membunuh Dimas Wu, maka aku akan menikah denganmu dan tidak akan pernah menyesalinya.”

Kata-kata Silvia Bai sangat tegas, dan nada bicaranya sangat yakin. Demi melindungi Dimas Wu, dia bersedia melakukan apapun.

Dimas Wu yang kesadarannya masih kacau langsung menggerakkan alisnya dengan kesakitan, seolah-olah dia telah merasakan tekad Silvia Bai untuk memperjuangkannya. Dia secara tidak sadar ingin menghentikannya, tetapi dia tidak bisa sadar, apalagi berbicara.

Ketika mendengar itu, ada sedikit ekspresi senang yang aneh di wajah Argus Feng yang dingin. Dia menatap Silvia Bai dengan tatapan yang dalam, dan perlahan bertanya dengan hati-hati, “Apa kamu yakin kamu tidak menyesal?”

Silvia Bai mengangguk, dan berkata dengan sungguh-sungguh, “Aku yakin.”

Ketika melihat ekspresi Silvia Bai yang yakin, Argus Feng tiba-tiba terdiam. Dia merenung sejenak, dan perlahan berkata dengan serius, “Baik, aku setuju, tetapi ingat bahwa ini semua aku lakukan karena mempertimbangkan hubungan kita dulu, dan ini adalah kesempatan terakhirmu.”

Argus Feng berjanji untuk tidak membunuh Dimas Wu. Alis Silvia Bai yang mengerut itu akhirnya sedikit mengendur. Tanpa ragu-ragu, dia segera berkata dengan serius kepada Argus Feng, “Karena kamu sudah setuju, sekarang kamu sudah bisa melepaskan Dimas Wu, kan?”

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu