Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 699 Serangan Terkuat (1)

Duel yang mengejutkan pun berakhir dengan kekalahan pria bergigi tajam.

Wajah para murid elit dari Sekte Tianqi yang hadir langsung meledak dengan warna-warna cerah. Mereka melihat kekuatan dari empat Sesepuh hebat yang bekerja sama, dan akhirnya melihat kegagalan pria bergigi tajam, akhir cerita ini benar-benar membahagiakan dan hati semua orang bersemangat.

Melihat pria bergigi tajam dirobohkan, kerutan Silvia Bai di antara alisnya semakin tebal. Matanya seperti laut yang dalam, dalam dan tanpa dasar.

Hati Dimas Wu langsung tenggelam ke dasar. Secercah harapan yang baru saja dia nyalakan benar-benar hancur. Dia berada di Sekte Tianqi ini, dan dia pada akhirnya tak terhindarkan. Pada akhirnya, dia juga menyeret pria bergigi tajam ini dan Silvia Bai ke dalam masalahnya, ini membuatnya sangat tidak nyaman, dan hatinya sangat tidak menyenangkan.

Keempat sesepuh berdiri dengan bangga ke segala arah dan memiliki semangat yang tinggi, sebagai pemenang, mereka menunjukkan kesombongan pada wajah, dan tiba-tiba postur tubuh mereka terangkat, mereka juga merupakan keagungan Sesepuh. Meskipun mereka mengalahkan pria bergigi tajam dengan kekuatan empat orang, ini tetap tidak bisa menghentikan kepuasan hati mereka.

Terutama Franky Yin, dia akhirnya melampiaskan kemarahan hatinya, dia benar-benar bahagia di dalam hatinya, matanya tertuju pada pria bergigi tajam yang jatuh, ingin menelan pria bergigi tajam sekarang.

Adapun Sesepuh kedua, emosinya tidak terlalu kentara. Ia hanya memandang pria bergigi tajam dengan wajah serius dan mengucapkan setiap patah kata: "Sekarang aku mau lihat, apa lagi yang bisa kamu sombongkan di depan kami."

Setelah pria bergigi tajam jatuh ke tanah, ia menyembuhkan lukanya dengan tenang. Setelah mendengarkan perkataan Sesepuh kedua, ia perlahan bangkit dari tanah. Matanya tajam dan ia melirik dalam-dalam ke empat Sesepuh besar tersebut. Akhirnya, pandangannya tertuju pada Sesepuh kedua, dia tidak berbicara, hanya melihat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Ada aura yang berbeda di tubuhnya, perlahan menyebar, dan ekspresi di matanya juga agak dalam dan tidak bisa diprediksi.

Ketika Franky Yin melihat ini, dia hanya bisa mencibir: "Hmph, berpura-pura menjadi hantu, mengapa, melihatmu seperti ini, kamu sepertinya tidak yakin?"

Pria bergigi tajam berkata dengan sungguh-sungguh, "Ingin meyakinkanku, kalian belum memiliki kemampuan ini."

Ketika kata-kata itu selesai, pria bergigi tajam tampak dingin, dan tiba-tiba melambaikan tangannya yang besar.

Tiba-tiba, lubang hitam yang berputar cepat yang bersinar dengan cahaya merah dan hitam tiba-tiba terbentuk.

Gaya gravitasi lubang hitam ini sangatlah kuat, dan dalam sekejap, keempat Sesepuh yang mengelilingi pria bergigi tajam tersedot masuk.

Pria bergigi tajam sendiri juga masuk ke lubang hitam.

Bersama-sama, kelima orang itu terlibat dalam lubang hitam yang berputar dengan kuat dan memasuki dunia pikiran pria bergigi tajam.

Ini adalah ruang kosong yang penuh kegelapan dan sedikit cahaya merah. Seluruh ruang tidak berujung dan tidak terbatas. Kegelapan yang tidak bisa melihat akhir melahap hati orang, dan cahaya merah seperti hantu bersinar di mata orang-orang. Orang tidak bisa menahan rasa takut ini.

Sesepuh kedua, Franky Yin, Sesepuh ketiga, Sesepuh ketujuh, begitu mereka berempat tiba di dunia pikiran, mereka tidak dapat menahan perasaan menggigil di hati dan gemetar di seluruh tubuh. Ini adalah reaksi yang tidak terkendali. Dunia kesadaran ilahi ini sepertinya dapat melahap jiwa, wajah Sesepuh kedua berubah, dan ia langsung berkata kepada ketiga lainnya: "Semuanya hati-hati, tetap fokus, dan jangan lengah."

Ketiganya mengangguk satu demi satu dengan wajah serius.

Keempat Sesepuh bukanlah pemalas, mereka tidak akan tersesat di sini begitu saja, jika mereka digantikan oleh orang biasa dan masuk ke dalam dunia pria bergigi tajam, khawatirnya mereka akan mengalahkan diri mereka sendiri tanpa bertarung.

Setelah Sesepuh kedua mengingatkan, dia memandang pria bergigi tajam yang berdiri di depan mereka, dan berkata dengan dingin: "Menurutmu, kamu akan memiliki kekuatan untuk bertarung dengan kami di dunia pikiranmu?"

Pria bergigi tajam berkata ringan: "Semua akan diketahui setelah bertarung."

Ketika kata-kata itu dilontarkan, pria bergigi tajam memegang pedang tulang naga dengan erat di satu tangan, dan sebilah pedang terangkat ke langit.

Tiba-tiba, nyala api dari ribuan api turun dari langit dan jatuh ke dalam kehampaan yang tak berujung ini. Api berkumpul bersama, ruang gelap ini, dalam sekejap, berubah menjadi lautan api, apinya sangat ganas, dan nyala api berkobar-kobar.

Keempat Sesepuh berada dalam kobaran api lautan api ini, dan seluruh tubuh mereka serasa terbakar. Karena terlalu panasnya hingga mereka langsung meledak dengan energi yang ganas tanpa memikirkannya. Keempatnya langsung meledak dengan cahaya keemasan, dan kekuatan cahaya keemasan sangat dahsyat. Mendorong lautan api menjauh, mereka berempat menembakkan telapak tangan pada saat yang sama dan menampar pria bergigi tajam dengan keras.

Telapak tangan seperti air pasang, melonjak keluar, cahaya keemasan dan energi sejati, bersama dengan kekuatan telapak tangan yang tak berujung, menyapu pria bergigi tajam.

Serangan mereka berempat tak tertandingi, lautan api terbelah, kekosongan hancur, tanah bergerak, gunung berguncang, langit runtuh, dan dunia pikiran terguncang.

Melihat hal itu, pria bergigi tajam berbinar-binar, tak segan-segan menghunuskan pedang tulang naga ke empat sesepuh itu, dan tiba-tiba menebasnya.

Dalam sekejap, aura pedang yang kuat melesat dengan keras, dan api tak berujung di sekitarnya meraung dan memadat, semua menyatu dengan aura pedang ini.

Aura pedang sepuluh ribu api, seperti naga api api merah, terbakar dengan amukan api, mengaum dan melawan serangan yang dilontarkan bersama oleh keempat Sesepuh.