Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 778 Satu Pun Jangan Beraharap Bisa Pergi (2)

Argus Feng merasa bahwa kata-kata ini sangat kasar. Wajahnya menjadi agak dingin, dan amarah di dadanya semakin ganas, namun ia menahan amukan tersebut, dan berkata kepada Dimas Wu: "Aku tidak peduli bagaimana kamu lolos. Jika kamu masih ingin mempertahankan hidupmu, kamu bisa pergi secepatnya. Hari ini aku menikah dengan Silvia. Aku tidak ingin melihat darah, jadi aku memberimu jalan keluar."

Silvia Bai di samping mendengar ini dan segera berkata dengan mendesak kepada Dimas Wu: "Cepat pergi, pergi dari sini, jangan pernah kembali."

Namun Dimas Wu berdiri di sana, tak bergerak, matanya tegas, memandang Silvia Bai, dan berkata dalam-dalam: “Tidak, kamu tidak boleh menikah dengannya.”

Kata-kata Dimas Wu terdengar seperti petir, bergema di antara penonton, membuat semua orang meledak. Argus Feng secara pribadi berjanji untuk melepaskan Dimas Wu, tetapi Dimas Wu ini tidak tahu diri. Tidak hanya tidak pergi, tetapi juga secara terang-terangan mencegah mereka berdua menikah, ini sungguh keterlaluan!

Mendengar itu, wajah Argus Feng tiba-tiba berubah, dan aura pembunuhnya pun lepas tak terkendali. Ia memelototi Dimas Wu, mengertakkan giginya dan berkata, "Kamu benar-benar cari mati."

Melihat niat Argus Feng untuk membunuh Silvia Bai, ia segera membujuk Dimas Wu: "Dimas Wu, kamu sudah bisa selamat. Jangan menganggap serius dirimu dan pergilah."

Dimas Wu memandang Silvia Bai dengan serius, dan berkata dengan tulus: "Aku tahu kamu tidak ingin menikah dengannya, ikut denganku, aku akan membawamu pergi dari sini."

Kata-katanya semakin menggelegar, ini sangat tidak terduga.

Semua orang yang hadir tercengang. Mata semua orang membelalak dan menatap Dimas Wu dengan tak percaya.

Bahkan Silvia Bai begitu terkejut hingga tercekik, ia tidak tahu harus bereaksi bagaimana.

Argus Feng bahkan lebih marah. Dia menatap Dimas Wu dengan ganas, menggertakkan giginya dan berkata: "Dimas Wu, kesabaranku terbatas, sebaiknya kamu tidak menantang kesabaranku."

Ketika Silvia Bai mendengar perkataan Argus Feng, dia berkata pada Dimas Wu dengan serius: "Kamu pergi saja sendiri, tinggalkan aku sendiri, jika kamu terus keras kepala, kamu tidak akan bisa pergi."

Dimas Wu memandang Silvia Bai dalam-dalam, sangat serius, dan mengatakan setiap kata: "Aku berani datang, dan aku yakin akan pergi dengan selamat. Sekarang, aku hanya bertanya, apakah kamu benar-benar bersedia menikah dengannya?"

Saat ini, pandangan Dimas Wu tegas, percaya diri, dan bahkan lebih meyakinkan.

Silvia Bai menatap mata Dimas Wu, hatinya tersentuh tanpa sadar, dan emosinya juga terpengaruh sampai batas tertentu.

Dia membeku di tempatnya dan jatuh ke dalam keheningan yang dalam.

Dia ragu-ragu.

Orang-orang yang ada di tempat kejadian pun ikut tegang, mereka hanya merasa bahwa mereka tidak sengaja telah melihat drama yang paling mengasyikkan, dan saat ini, semua orang menahan napas dan menunggu jawaban Silvia Bai.

Penonton diam.

Waktu berlalu dengan lambat.

Silvia Bai dan Dimas Wu saling memandang dalam waktu yang lama. Setelah sekian lama, dia akhirnya berbicara dan berkata dengan berat, "Aku tidak mau."

Tiga kata, seperti bola meriam yang mengejutkan, langsung meledakkan penonton.

Semua orang yang hadir sekarang hanya memiliki satu ekspresi: Tercengang.

Dimas Wu mendengar jawaban Silvia Bai, tapi berkata dengan tenang, "Kalau begitu ayo kita pergi dari sini bersama."

Begitu selesai berkata, Argus Feng di sampingnya langsung meledak. Wajahnya penuh dengan wajah buas dan berteriak dengan liar: "Hari ini, tidak ada di antara kalian yang berharap bisa pergi!"