Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 789 Aku Kembalikan Padamu (1)

Adam Fu telah menghancurkan Dimas Wu. Dia telah mencapai puncak dan menjadi pusat perhatian semua orang. Dia sekarang telah memenuhi syarat untuk meremehkan Dimas Wu, dan bahkan meremehkan seluruh dunia.

Orang-orang yang berada di tempat itu sangat terkejut pada awalnya. Siapapun tidak menyangka bahwa Dimas Wu yang sebelumnya masih tak terkalahkan itu akan berubah menjadi abu seperti itu. Itu adalah fakta yang mengejutkan, dan semua orang menjadi sedikit tercengang untuk sementara waktu.

Namun, setelah mereka semua tersadar, mata mereka langsung menunjukkan ekspresi yang bersemangat. Tidak peduli seberapa hebatnya Dimas Wu, dia juga hanya orang luar, dan tidak ada yang berharap penyerbu dari luar dengan sombong dan seenaknya berkuasa di Canglingzhou. Oleh karena itu, ketika Adam Fu berhasil menekan dan memusnahkan Dimas Wu, semua orang terutama orang-orang dari Sekte Tianqi merasa sangat senang. Mereka bahkan merasa lega, dan hati mereka seketika merasa bahagia.

Argus Feng juga menghembuskan napas kedongkolannya saat ini. Cederanya hampir pulih sepenuhnya dari penyembuhan dirinya tadi, dan suasana hatinya akhirnya sedikit lebih senang. Dia akhirnya mendapatkan kembali keagungan dan keyakinannya sebagai Ketua, dan dia masih tetap menjadi orang nomor satu di Canglingzhou.

Sementara Silvia Bai telah tenggelam dalam jurang yang tak berdasar. Tubuhnya menjadi kaku, ekspresinya membeku, matanya menjadi muram, dan segala macam emosi negatif bergerombol di dasar matanya. Dia tidak bisa menerima kenyataan itu dan tidak tahan dengan perubahan yang begitu tiba-tiba itu.

“Apakah ini seluruh kekuatanmu?”

Tepat ketika seluruh tempat itu sunyi senyap, tiba-tiba terdengar suara yang dingin dan halus dari atas kuil.

Setelah mendengar itu, semua orang langsung kaget. Kemudian, mereka semua langsung mengangkat kepala dan melihat ke arah sumber suara itu berasal.

Begitu melihat ke sumber suara itu, mereka semua langsung terkejut. Ekspresi mereka berubah drastis dalam sekejap, dan mata mereka menunjukkan ekspresi ngeri seperti telah melihat hantu.

Dimas Wu yang jelas-jelas telah hancur itu sekarang berdiri tegak di udara, dan ekspresi menghina di matanya terlihat dengan jelas. Dia seperti menonton pertunjukan monyet dan melihat segerombolan orang di bawah dengan santai.

Semua orang membeku, dan ekspresi dari Adam Fu yang baru saja mencapai puncak tiba-tiba berubah. Dia mengangkat kepalanya, menatap Dimas Wu dengan menyipitkan matanya, dan berkata dengan tidak senang, “Yang baru saja mati itu hanya tiruanmu?”

Adam Fu tahu bahwa Dimas Wu bisa menggunakan teknik pemulihan, tetapi dia lebih yakin bahwa Six Suns Sword miliknya dapat menghancurkan orang sepenuhnya. Bahkan jika lawan dapat menggunakan teknik pemulihan, lawan itu juga tidak akan memiliki kesempatan untuk menggunakannya. Dimas Wu tadi telah dimusnahkan, tubuh dan jiwa paling dasarnya pasti telah hancur sepenuhnya, tetapi dia sekarang muncul dengan hidup-hidup, jadi satu-satunya penjelasan yang pasti adalah yang baru saja terbunuh itu hanyalah tiruannya Dimas Wu.

Setelah mendengar itu, Dimas Wu sama sekali tidak menyembunyikannya dan langsung berkata, “Benar, apa mungkin kamu benar-benar berpikir bahwa aku akan mati begitu saja?”

Nada bicara Dimas Wu penuh dengan ejekan, dan dia sama sekali tidak takut untuk mengejek kepolosan Adam Fu.

Begitu mendengar kata-kata Dimas Wu, ekspresi Adam Fu langsung menjadi dingin, dan cahaya yang dingin memancar keluar dari matanya. Dia menatap Dimas Wu dan berkata dengan menggertakkan giginya, “Jika aku bisa membunuh tiruanmu, tentu saja aku juga bisa membunuhmu.”

Setelah mengatakan itu, Adam Fu tiba-tiba mengerahkan kekuatannya, dan tubuhnya tiba-tiba terangkat ke udara. Begitu dia mencapai di ketinggian yang tinggi, dia menstabilkan tubuhnya dan ekspresinya menjadi sangat serius. Ekspresi dan postur tubuhnya sangat tenang. Tangan kiri dan kanannya disatukan, kedua jarinya didekatkan, dan seperti membuat gerakan yang akan melancarkan serangan.

Setelah itu, Adam Fu menggunakan kedua jari yang didekatkan itu untuk menggambar di udara. Jurusnya tidak dapat diprediksi, dan garis yang dia gambar pun sangat spesial. Saat menggambar, dia masih berkata dengan sinis, “Bentuk kedua dari Six Suns Sword, Star Break!”

Dalam sekejap mata, Adam Fu menggambar garis yang tak terhitung jumlahnya. Setiap garis itu memiliki warna yang bervariasi dan cerah. Setelah dilihat, garis itu seperti cahaya pedang yang tak terhitung jumlahnya dengan warna yang berbeda-beda. Tempat yang besar itu pun penuh dengan cahaya pedang yang menyilaukan. Cahaya itu sangat terang, menusuk mata, mempesona, dan memiliki aura dan kekuatan super yang besar. Seiring dengan getaran cahaya pedang itu, seluruh udara pun bergetar, dan membuat orang-orang tanpa sadar merasakan perasaan semacam bumi akan hancur.

Ketika energi pedang itu mencapai titik terkuatnya, Adam Fu tiba-tiba berteriak, “Pergilah!”

Begitu mengatakan itu, kedua jari yang didekatkannya itu langsung menebas ke arah bawah.

Tiba-tiba, cahaya pedang yang tak terhitung jumlahnya menyerang ke arah Dimas Wu dengan tajam.

Di atas langit seolah-olah ada hujan meteor dengan cahaya cemerlang yang melintas di mata orang-orang. Serangan yang mengerikan itu mengejutkan hati orang-orang. Cahaya pedang yang tak terhitung jumlahnya itu memenuhi langit dan menyelimuti Dimas Wu agar dia tidak bisa kabur.

Pada akhirnya, tubuh Adam Fu yang meringkuk menghantam tanah dengan kuat dan mengeluarkan suara yang keras.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu