Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 787 Lenyap (1)

Cahaya kekuatan salib yang kuat itu terbentuk dari pedang dengan warna merah darah, dan pedang yang berwarna putih salju. Kedua cahaya yang saling bersilangan itu menyinari seluruh bumi. Dari kejauhan, kedua cahaya itu terlihat seperti garis hidup salib yang sangat besar.

Seluruh tempat itu diselimuti oleh cahaya dari garis hidup salib itu. Cahaya ajaib itu tampaknya memiliki kekuatan magis yang dapat memakan hati dan jiwa orang, memanipulasi pikiran orang, dan merebut jiwa paling dasarnya. Setiap orang yang disinari oleh cahaya itu akan pusing, bengong, dan tersesat. Mereka semua seperti telah menjadi penganut yang taat pada cahaya itu, dan membiarkan cahaya itu memimpin dan mengendalikan mereka.

Bahkan seorang meditator dengan tingkat tinggi seperti Silvia Bai pun sedikit tertegun. Otaknya menjadi sangat tidak berfungsi layaknya orang yang tidak bisa berpikir, dan dia terlihat seperti orang linglung.

Sementara itu, Dimas Wu langsung dikunci oleh cahaya kekuatan salib. Garis hidup salib yang besar itu membawa cahaya pemakan jiwa, dan menyerang Dimas Wu dengan sangat cepat.

Mata Dimas Wu jelas menatap kekuatan salib itu, dan seluruh tubuhnya juga diselimuti oleh cahaya itu, tetapi ekspresinya masih tetap jernih dan tenang, seolah-olah dia sama sekali tidak terpengaruh oleh cahaya ajaib itu.

Ketika garis hidup salib itu hendak mengenainya, Dimas Wu baru mengepalkan tangan kanannya dengan erat, dan melancarkan serangan tinjunya ke cahaya yang menyilaukan itu.

Gelegar, gelegar!

Begitu pukulan itu dilancarkan, petir berbunyi, dunia bergetar, dan seluruh gunung kuil pun berguncang. Orang-orang yang kehilangan jiwanya di tempat itu tiba-tiba tersadar karena guncangan yang besar itu. Mereka tiba-tiba bergerak dan langsung melihat ke tempat pertempuran.

Garis hidup salib dengan cahaya yang menyilaukan itu saling menghantam dengan tinju kuat Dimas Wu, kemudian mengeluarkan cahaya yang sangat menusuk mata, menyemburkan sedikit energi yang seperti peluru, dan menimbulkan suara ledakan yang keras.

Gelombang aura yang kuat menyebar dan menyapu ke segala arah untuk waktu yang lama.

Ketika semuanya akhirnya menghilang, orang-orang baru menyadari bahwa Dimas Wu tetap berdiri tegak di tempatnya, seperti gunung yang tak tergoyahkan.

Sementara cahaya kekuatan salib yang dilancarkan Adam Fu runtuh dan menghilang sepenuhnya setelah hantaman itu.

Terlihat dengan jelas hasil dari pertempuran kedua orang itu.

Serangan Adam Fu lagi-lagi gagal.

Semua orang yang ada di tempat itu dikejutkan dengan kekuatan Dimas Wu. Kali ini, mereka benar-benar merasakan kekuatan mengerikan dari cahaya kekuatan salib Adam Fu. Hampir semua jiwa orang dicuri olehnya. Pada saat itu, mereka benar-benar kehilangan akal sehat seolah-olah telah menjadi ikan yang bisa seenaknya dibantai oleh siapapun. Jika bukan karena serangan tinju Dimas Wu yang membangunkan mereka, mereka pasti tidak akan tahu apa yang telah terjadi. Namun, Dimas Wu sama sekali tidak terpengaruh, dan langsung mengalahkan cahaya kekuatan salib itu. Kehebatan yang menakjubkan itu tentu saja telah membuat semua orang terkejut dari lubuk hati mereka yang paling dalam.

Adam Fu jelas juga terkejut. Dia memandang Dimas Wu dengan tatapan yang penuh arti dan bergumam tak percaya, “Ternyata kamu masih menyimpan tenaga?”

Adam Fu telah menyaksikan seluruh pertempuran antara Dimas Wu dan Argus Feng sebelumnya, dan dia mengira bahwa dia telah memahami Dimas Wu sepenuhnya. Namun tidak disangka, Dimas Wu ternyata masih menyimpan tenagan dan tidak menunjukkan seluruh kekuatannya. Hanya dengan menghancurkan cahaya kekuatan salib yang dilancarkannya, Adam Fu yakin bahwa kekuatan Dimas Wu yang sebenarnya tidak dapat diukur.

Dimas Wu mendengus dan berkata dengan sombong, “Apa perlu aku menggunakan seluruh kekuatanku untuk menghadapi kalian?”

Sikap Dimas Wu semakin liar, dan dia benar-benar pantas untuk arogan.

Tatapan mata Adam Fu sangat dingin, dan auranya pun melonjak lagi. Dia menatap Dimas Wu dengan bengis, dan berkata dengan tenang, “Apa menurutmu hanya kamu yang menyimpan kekuatan?”

Terlihat dengan jelas bahwa Adam Fu juga tidak menggunakan semua kekuatannya.

Begitu selesai berbicara, Adam Fu seperti berubah menjadi dewa kematian yang langsung mengeluarkan aura kematian yang mengerikan. Aura itu seluas lautan yang sangat besar yang langsung menenggelamkan seluruh tempat itu. Kuil yang besar itu seperti berubah menjadi neraka dengan suasana yang aneh, suram, dan sangat menakutkan.

Setelah itu, Adam Fu pun mengulurkan kedua jarinya dari kedua tangannya. Dua jari di tangan kiri dan dua jari di tangan kanannya seperti dua pedang tajam yang menunjuk ke langit dengan bangga. Kemudian, dia menggerakkan kedua tangannya pada saat yang bersamaan, dan masing-masing tangannya mengarahkan kedua jarinya untuk melancarkan serangan ke udara.

Dalam sekejap, dua aura pedang yang tajam tiba-tiba muncul dan berdiri di udara.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu