Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 763 Berangan-angan (1)

Dimas Wu terlempar ke tanah, dan seluruh pulau di langit pun berguncang. Pegunungan di pulau itu bergetar, pohon-pohon bergoyang, dan burung serta binatang lainnya pun terkejut hingga melarikan diri ke seluruh arah.

Serangan tombak emas Argus Feng benar-benar mengejutkan, dan semua makhluk di pulau di langit itu seperti telah menjadi korban dari tombak emasnya.

Kekuatan dari tombak emas itu sangat besar dan luar biasa.

Argus Feng yang memegang tombak emas itu terlihat sombong dan meremehkan seluruh dunia. Dia menciptakan kembali kemuliaannya dan memulihkan postur tertingginya. Dia adalah penguasa negeri itu dan berkuasa atas seluruh dunia.

Sementara Dimas Wu akhirnya menjadi orang yang dikalahkan Argus Feng dengan menderita luka parah dan babak belur.

Beberapa orang di aula membeku selama dua detik, lalu Silvia Bai tiba-tiba tersadar. Dia melihat ke dinding yang ditembus oleh Dimas Wu, dan hatinya pun menjadi sangat tegang. Pada detik berikutnya, dia berjalan melalui lubang di dinding itu dan berlari menuju Dimas Wu.

Pria bergigi tajam juga berjalan melalui lubang dinding itu dengan cepat, dan langsung berlari ke Silvia Bai.

Setelah sampai di sisi Dimas Wu, Silvia Bai berkata pada Dimas Wu dengan panik dan tegang, “Dimas Wu, apa kamu baik-baik saja?”

Dimas Wu terbaring di tanah dengan tubuh yang compang-camping dan tidak begitu sadar. Kekuatan tombak emas Argus Feng terlalu kuat. Meskipun Dimas Wu memiliki fisik yang istimewa dan kemampuan bertarung yang tak tertandingi, tetapi dia juga tidak bisa menahan serangan berat dari tombak emas itu. Dia terluka dengan sangat parah, dan jiwa paling dasarnya sepertinya juga terluka.

Setelah beberapa saat, Dimas Wu akhirnya sadar. Begitu sadar, dia langsung menggunakan teknik pemulihan untuk menyembuhkan dirinya dengan cepat.

Setelah lukanya pulih, Dimas Wu pun menatap Silvia Bai, dan berkata dengan ringan, “Aku baik-baik saja.”

Pada saat ini, Argus Feng tiba-tiba turun dari langit dan mendarat di depan Dimas Wu. Dengan wajah yang penuh dengan keagungan, dia menatap Dimas Wu dengan tatapan yang dingin, dan berkata dengan tenang, “Sekarang kamu masih ingin menjadi pahlawan?”

Dalam nada bicara Argus Feng, terdapat kesenangan seorang pemenang, dan juga penghinaan terhadap Dimas Wu.

Setelah mendengar kata-katanya, Silvia Bai langsung melihat ke arah Argus Feng dan berkata dengan tidak senang, “Argus Feng, sebagai ketua Sekte yang memiliki senjata ajaib dan melukai junior yang bertangan kosong, apa yang bisa kamu banggakan?”

Ketika melihat Silvia Bai begitu menentang dirinya untuk Dimas Wu, otot wajah Argus Feng bergetar, dan matanya tiba-tiba menunjukkan amarah yang tak terbatas. Dia menatap Silvia Bai dengan menggertakkan giginya dan berkata, “Kenapa? Kamu merasa kasihan karena aku telah menyakitinya? Aku katakan padamu, aku tidak hanya akan menyakitinya, tetapi juga akan menghancurkannya!”

“Tidak semudah itu ingin membunuhku”, kata Dimas Wu.

Begitu Argus Feng selesai berbicara, suara Dimas Wu langsung terdengar.

Setelah mengatakan itu, Dimas Wu pun bangkit dari tanah dan menghadap Argus Feng. Tatapan matanya sangat tegas dan dingin, dan tubuhnya pun memancarkan aura yang menekan. Dia sekarang benar-benar tidak terlihat kalah, dan juga seperti tidak terluka.

Argus Feng mengalihkan pandangannya ke Dimas Wu, dan kemudian berkata dengan sinis, “Jangan mengira dengan memiliki teknik pemulihan, kamu benar-benar tidak bisa mati. Tadi hanyalah pemanasan, sekarang aku akan memberitahumu apa itu keputusasaan.”

Setelah mengatakan itu, aura Argus Feng meledak keluar lagi. Dengan kekuatan yang dahsyat, dia tiba-tiba melesat ke langit dan terbang di udara, kemudian dia memegang erat tombak emas dan menebas ke bawah ke arah Dimas Wu.

Dalam sekejap, energi sejati cahaya keemasan yang seperti kilat itu menembus udara, menerobos segalanya, dan langsung mengenai Dimas Wu.

Tiba-tiba, langit berubah warna, langit bergetar, dan angin bertiup dengan kencang menyapu ke segala arah. Kekuatan tombak emas itu menyapu bumi, dan kekuatan energi sejati cahaya keemasan itu juga tak terkalahkan.

Dimas Wu mengerutkan keningnya, lalu dia tiba-tiba mengulurkan kedua tangannya, dan mendorong ke arah Argus Feng dengan tenaga yang kuat.

Boom!

Tiba-tiba, pusaran hitam yang sangat menakjubkan muncul dari tangan Dimas Wu. Pusaran itu melesat ke atas dengan cepat, dan langsung menyedot Argus Feng.

Dimas Wu mengisap Argus Feng ke dalam dunia pikirannya.

Karena Argus Feng terlalu kuat, Dimas Wu hampir menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengisapnya ke dalam.

Energi sejati cahaya keemasan kilat yang dilancarkan Argus Feng sebelumnya langsung menyerang ke dalam dunia pikiran Dimas Wu begitu saja.

Namun, serangan yang kuat itu tidak berpengaruh sama sekali pada dunia pikiran Dimas Wu, seolah-olah serangan itu hanya menghantam kapas dan tidak berdampak apa pun.

Ekspresi Argus Feng sedikit berubah. Dia perlahan-lahan mendarat, dan memusatkan perhatian pada dunia pikiran Dimas Wu.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu