Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 100 Master Golden Hand Telah Tiba

Pukul 10 pagi.

Angel Xia tiba di rumah. Dia baru saja masuk ke halaman depan, Felicia Huang sudah keluar dari dalam rumah dan berkata kepada Angel Xia: “Mengapa kamu baru pulang sekarang? Lihat siapa yang datang?”

Saat masuk ke dalam rumah, Angel Xia melihat Hanna Chen sedang duduk di atas sofa kayu.

“Hanna, mengapa kamu bisa datang kemari?” Hanna Chen termasuk teman dekat Angel Xia. Terakhir mereka bertemu di rumah keluarga Huang. Tetapi saat itu mereka tidak sempat saling bicara. Sekarang dia melihat Hanna Chen datang dari Jiangzhou ke Kota Xiyuan, Angel Xia agak sedikit terkejut.

Hanna Chen bangkit berdiri dan berjalan keluar, dia menarik lengan Angel Xia sambil berkata: “Aku datang ke Kota Xiyuan, sekalian mampir melihatmu!”

Melihat hal itu, Felicia Huang berkata: “Kalian ngobrol saja dulu, aku pergi sebentar untuk membeli sayur.” Setelah berkata demikian, dia pergi.

Setelah Felicia Huang pergi, Hanna Chen bertanya kepaad Angel Xia: “Mengapa kamu tinggal di tempat seperti ini?”

Kali ini Hanna Chen datang ke Kota Xiyuan, hal pertama yang dia lakukan adalah mencari tahu tempat tinggal Angel Xia. Saat dia tahu bahwa Angel Xia tingga di tempat miris yang kecil seperti ini, dia sangat terkejut. Karena menurutnya, Dimas Wu adalah seseorang yang cukup kaya dan berkuasa. Mengapa dia bisa membiarkan Angel Xia tinggal di gubuk tua seperti ini?

Angel Xia berkata dengan manyun: “Aku diusir dari rumah keluarga Xia. Rumah yang kutinggali dulu juga disita mereka.”

Hanna Chen tertegun sambil berkata: “Tapi, bukankah Dimas Wu punya uang?”

Karena Dimas Wu disebut, ekspresi Angel Xia semakin suram saja: “Aku dan Dimas Wu sudah bercerai.”

Kali ini, kedua mata Hanna Chen terbelalak besar, kaget dan kebingungan, dia berkata: “Hah? Mengapa?”

Angel Xia bergumam: “Aku tidak ingin membahas hal ini.”

Hanna Chen dapat melihat bahwa Angel lin sangat tidak ingin menyentuh hal yang menyakitkan hatinya ini. Dia juga tidak berani bertanya lebih lanjut. Dengan penuh perhatian dia berkata kepada Angel Xia: “Ya, kita tidak usah membahas dia.”

Sesungguhnya, Hanna Chen sangat penasaran mengenai perceraian mereka berdua. Dulu saat Dimas Wu adalah seorang idiot, Hanna Chen sudah berkali-kali menyuruh Angel Xia untuk menceraikannya hingga mulutnya kering dan kulit bibirnya robek-robek. Tetapi Angel Xia tidak juga mau menceraikannya. Tetapi sekarang, Dimas Wu tidak lagi idiot, malah menjadi kaya dan berkuasa. Sebelum ini di Jiangzhou, Dimas Wu juga sangat melindungi Angel Xia. Seharusnya, mereka berdua menjadi semakin bahagia dibandingkan sebelumnya. Lalu mengapa tiba-tiba mereka bercerai?”

Bagaimanapun Hanna Chen tidak mengerti. Tetapi dia juga tidak berniat untuk menaburi garam di atas luka Angel Xia. Jadi mau penasaran seperti apapun dia berusaha menahannya. Dia juga sengaja mengalihkan topik pembicaraan menjadi hal-hal menarik di masa lalu agar Angel Xia merasa lebih santai.

Tadinya perasaan Angel Xia sedih dan suram, tetapi setelah mengobrol dengan Hanna Chen, hatinya tidak terasa seberat itu lagi. Kedua orang ini sudah menjadi sahabat sejak kecil, banyak hal yang dapat mereka perbincangkan. Terutama tentang hal-hal zaman dulu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka sangat merindukan masa-masa saat mereka masih polos. Angel Xia merasa jauh lebih santai sekarang. Mereka seolah menghancurkan seluruh beban yang ada sekarang, dan kembali ke masa lalu di mana mereka masih sangat dekat satu sama lain.

Siang harinya, Felicia Huang memasak beberapa lauk enak. Mereka bertiga makan di rumah.

Saat sedang makan, Felicia Huang bertanya kepada Hanna Chen: “Hanna, mengapa kamu kembali ke Kota Xiyuan?”

Hanna Chen langsung menjawab: “Aku sedang menghadiri sebuah pameran lukisan.”

Mendengar kata-kata Hanna Chen, Angel Xia tidak tahan untuk bertanya: “Mengapa harus sengaja datang ke Kota Xiyuan untuk ikut pameran lukisan? Bukannya di Jiangzhou juga ada?”

Hanna Chen menjelaskan: “Ini bukan pameran lukisan biasa. Pameran lukisan yang kali ini di adakan di Kota Xiyuan sangat besar. Yang utama adalah, pameran ini akan dihadiri juga oleh Master Golden Hand. Dia adalah idolaku!”

Master Golden Hand adalah seorang pelukis berbakat. Dia juga sangat misterius. Dia tidak pernah menunjukkan wajahnya. Kali ini, dia bersedia untuk menunjukkan dirinya di hadapan umum. Di dunia kesenian, hal ini mengundang reaksi yang besar. Banyak penggemar lukisan dan pelukis terkenal lainnya sengaja datang ke Kota Xiyuan untuk menghadiri pameran ini.

Jangankan orang lain, Angel Xia pun lumayan tertarik dengan orang ini. Maka dari itu saat dia mendengar hal ini dia bertanya: “Master Golden Hand akan datang ke Kota Xiyuan?”

Hanna Chen mengangguk: “Betul sekali. Angel, ayo pergi bersamaku. Aku baru saja berhasil mendapatkan dua lembar tiket. Suamiku juga ada pekerjaan lain dan dia tidak bisa hadir. Tiket ini susah didapat, jadi tidak boleh disia-siakan.”

Angel Xia belum sempat menjawab, Felicia Huang sudah menyambar: “Hanna, di pameran lukisan itu apakah ada pria-pria lajang?”

Sudah lama Felicia Huang menanti-nantikan Angel Xia kembali melajang. Tentu saja sekarang ini dia tidak sabar untuk mencarikan Angel Xia pria idaman sesuai keinginannya, agar mereka berdua dapat melewatkan hari-hari dengan baik.

Hanna Chen tersenyum: “Tentu saja ada. Pameran lukisan ini sangat bersensasi. Pasti banyak dihadiri oleh para tuan muda dari keluarga kaya.”

Felicia Huang cepat-cepat berkata: “Baiklah kalau begitu. Angel. Kamu kan juga tidak ada kerjaan lain, pergilah. Anggap saja untuk menambah pengalaman.”

Hanna Chen menambahkan: “Betul sekali, Angel, melihat lukisan juga dapat meredakan kegundahan hatimu. Anggap saja kamu sedang menenangkan perasaanmu.”

Atas bujukan mereka merdua, akhirnya Angel Xia bersedia untuk mengunjungi pameran lukisan itu.

Jam 1 siang, Hanna Chen menyetir mobilnya dan menjemput Angel Xia. Mereka berangkat bersama menuju ke galeri.

Hari ini suasana galeri itu terasa lebih menyenangkan dari apa yang dibayangkan.

Biasanya pada pameran-pameran lukisan lainnya jarang ada orang yang hadir kecuali para penggemar bisnis di bidang ini. Tapi kali ini di luar gedung galeri itu terdapat antrian yang sangat panjang. Melihat pemandangan ini, Angel Xia bertanya: “Mengapa banyak sekali orang di sini?”

Hanna Chen menjelaskan: “Kan sudah aku beri tahu tadi. Master Golden Hand yang asli akan hadir di sini. Dia adalah legenda di dunia kesenian lukis. Siapa yang tidak ingin menyaksikan kehebatannya. Sekarang para calo tiket saja sudah menaikkan harga setinggi langit. Kamu tahu betapa sulitnya bagiku untuk mendapatkan dua lembar tiket ini. Ayo cepat, kita ikut mengantri.”

Setelah berkata demikian, Hanna Chen cepat-cepat menarik lengan Angel Xia untuk masuk ke dalam antrian.

Setelah selesai mengantri dan tiket telah diperiksa, mereka berdua masuk ke dalam gedung galeri itu. Ini adalah gedung galeri paling besar yang ada di Kota Xiyuan. Dinding galeri itu sangat panjang dan dipenuhi lukisan-lukisan. Sungguh sangat memukau mata, cantik tak terkalahkan, seperti ada hembusan angin membawa nilai-nilai seni yang tinggi di sekitar mereka.

Kali ini promosi yang dilakukan untuk pameran ini sungguh baik. Pameran ini juga di adakan dalam skala besar. Banyak sekali pelukis-pelukis terkenal yang memamerkan karnya mereka di sini. Variasi gaya lukisannya juga banyak dan bermacam-macam. Ada tema pemandangan dengan gunung dan air, ada berbagai lukisan flora dan fauna, ada lukisan portret wajah manusia, dan gaya-gaya lukisan lainnya. Jenisnya pun beragam, tetapi rata-rata semuanya memiliki unsur lukisan tradisional China.

Angel Xia kurang paham mengenai lukisan kaligrafi. Dia mengagumi lukisan-lukisan ini, tetapi tidak sampai seperti ahli. Dia hanya bisa melihat lukisan ini dari permukaan, seperti gaya lukisan dan isinya saja.

Sedangkan Hanna Chen, dia lebih banyak meneliti dan mendalami lukisan kaligrafi. Dia sangat mengenal tentang pelukis-pelukis terkenal. Maka dari itu dia seperti seorang pemandu saja. Setiap mereka berjalan mendekati sebuah gambar yang dia kenal, dia akan menjelaskan segala detil dan esensi dari lukisan itu kepada Angel Xia. Dia bahkan bisa menjelaskan kepada Angel Xia, dalam keadaan dan dengan proses bagaimana sang pelukis menciptakan karyanya ini.

Setelah berkeliling sebentar, Angel Xia bertanya: “Mengapa lukisan hasil karya Master Golden Hand tidak terlihat?”

Hanna Chen tertawa: “Apa sih yang sedang kamu pikirkan. Lukisan Master Golden Hand sangat langka. Setiap karya lukisnya merupakan harta yang sangat langka. Lukisannya pasti menjadi koleksi para tokoh-tokoh besar dan disimpan sepert harta karun di rumah mereka. Mana mungkin ada yang rela menggantungnya di sini!”

Angel Xia dengan keheranan berkata: “Oh, begitu.”

“Angel, lihat ini lukisan siapa?” Hanna Chen memanggil Angel Xia sambil menunjuk sebuah lukisan bangunan kontemporer.

Angel Xia melihat ke arah lukisan yang ditunjuk oleh Hanna Chen. Dia melihat sebuah lukisan yang sangat cantik. Di dalam lukisan itu terdapat bangunan-bangunan bertumpuk yang tampak pudar di tengah lautan kabut, tersusun dengan cantik, Di bagian tanda tangan lukisan itu, tertulis sebuah nama. Rachel Xia.

“Si Rachel ini akhirnya berhasil juga ya. Lukisan hasil karyanya bisa sampai muncul di sini. Lumayan!” Hanna Chen memujinya dengan sepenuh hati.

Tetapi Angel Xia tidak bisa senang atas keberhasilan Rachel Xia. Apalagi hubungannya dengan Rachel Xia sudah tidak bisa kembali seperti dulu lagi. Orang-orang di dalam keluarga Xia semuanya dingin dan tidak berperasaan. Rachel Xia juga sama saja. Hubungan persaudaraan antara Angel dan Rachel Xia benar-benar sudah putus. Sekarang dia tidak lagi bisa merasakan apa-apa untuk Rachel Xia. Setelah mendengar kata-kata Hanna Chen pun dia hanya bisa menjawab: “Oh.”

Hanna Chen tiba-tiba tersadar bahwa Angel Xia baru saja diusir keluar dari keluarga Xia. Dia langsung mengunci mulutnya. Dia menarik lengan Angel Xia untuk melihat lukisan karya orang lain.

Hari ini gedung galeri ini dibuka jam 1 siang. Tetapi Master Golden Hand baru akan muncul jam setengah tiga.

Bersamaan dengan berlalunya waktu, yang datang mengunjungi pameran ini semakin lama semakin banyak. Diantaranya banyak juga terdapat pelukis-pelukis dan ahli kesenian yang terkenal.

Jam 2 siang. Rachel Xia, Donny Cai, Randy Xia, Tiara Zhu, Amanda Xia dan Harvey Zhou, keenam orang ini juga menyusul ke sana.

Hari ini Rachel Xia tampak berseri-seri hendak bertemu dengan idolanya. Dia berdandan seolah dia akan menikah saja. Wajahnya menggunakan riasan yang sangat halus dan indah. Tubuhnya juga mengenakan gaun malam berkelas yang dibuatnya khusus untuk hari ini. Kakinya memakai sepasang sepatu hak tinggi yang indah. Dia tampak seperti seorang puteri. Anggun dan bersinar.

Banyak pandangan mata orang-orang yang berada di dalam galeri itu terpikat oleh Rachel Xia. Dan sebagai bagian dari wanita-wanita keluarga Xia, Amanda Xia hanya terlihat seperti pemeran pembantu saja. Apabila mereka berdiri berdampingan, hanya akan menonjolkan kelebihan Rachel Xia saja. Tetapi Amanda Xia tidak keberatan akan hal itu. Lagipula pacar Rachel Xia adalah Donny Cai. Dia memiliki modal yang besar.

Meskipun di dunia kesenian lukis Rachel Xia sudah mulai bernama, tetapi ketenarannya juga hanya sebatas Kota Xiyuan yang kecil ini. Di luar Kota XIyuan, dia tidak ada apa-apanya. Pameran lukisan seperti ini seharusnya hanya bisa memajang karya-karya pelukis yang sudah terkenal, tetapi karya Rachel Xia berhasil menjadi bagian dari produk yang dipamerkan. Hal ini dapat terjadi berkat bantuan Donny Cai.

Rachel Xia sangat memprioritaskan pameran hari ini. Bukan hanya karena Master Golden Hand, idolanya akan datang, tetapi juga karena dia tahu bahwa pameran lukisan hari ini juga dihadiri oleh banyak pelukis terkemuka. Di antaranya banyak senior-senior dalam negri yang terkenal. Maka dari itu kedatangan Rachel Xia kemari masih ada satu tujuan lagi, yaitu mencari kesempatan untuk bergabung dalam lingkaran komunitas dunia kesenian. Ini adalah salah satu dari mimpinya sejak dahulu.

Sesampainya di lokasi, Rachel Xia mengeluarkan hadiah yang diberikan Donny Cai kepadanya. Lukisan “Unleashed” yang melukiskan seekor macan ganas keluar dari sangkarnya.

Saat lukisan ini dikeluarkan, seluruh orang yang ada di sana terkejut.

Sesaat kemudian, setengah dari orang-orang itu mengerumuni Rachel Xia. Yang menghadiri pameran ini rata-rata adalah penggemar lukisan. Orang-orang yang hadir pun rata-rata membawa koleksi mereka sendiri yang merka sukai. Tetapi orang yang membawa lukisan hasil karya Master Golden Hand nyaris tidak pernah terlihat. Makanya saat Rachel Xia mengeluarkan lukisan “Unleashed” karya Master Golden Hand orang-orang berebutan untuk menyaksikan kehebatannya.

“Wah, itu benar-benar lukisan “Unleashed”!”

“Benar! Lukisan Master Golden Hand. Ternyata benar-benar menakjubkan. Kamu lihat macan itu, tampak seperti hidup di atas kertas itu!”

“Keren sekali! Baru kali ini aku melihat lukisan karya Master Golden Hand yang asli secara langsung.”

Semua orang terkagum-kagum akan “Unleashed”, bermacam-macam pujian tidak henti-hentinya berkumandang di telinga. Rachel Xia sangat menikmati perasaan seperti ini. Dia sengaja menggunakan lukisan ini agar dia semakin dikenal oleh orang-orang di dalam komunitas ini.

Saat Hanna Chen mendengar bahwa ada orang yang membawa lukisan Master Golden Hand, dia kelewat bersemangat, menarik lengan Angel Xia dan menerobos ke sana.

“Angel Xia, ternyata kamu ada di sini?” saat kedua musuh bertemu, selalu saja dipenuhi iri dan dengki. Saat Angel Xia tiba di sana, dia langsung terlihat oleh Randy Xia. Saat Randy Xia melihat Angel Xia, matanya memerah. Pandangannya seolah ingin menerkam Angel Xia.

Melihat hal itu, Rachel Xia memandangi Randy Xia dengan tajam. Dia memberi sinyal agar Randy Xia tidak berbuat macam-macam.

Emosi Randy Xia bergejolak. Tetapi melihat pandangan Rachel Xia yang menusuk, dia berusaha menahan diri dan tidak melakukan apa-apa. Dia tahu bahwa hari ini termasuk sebuah pesta besar bagi pada orang-orang besar di dunia kesenian dan adiknya sangat peduli akan hal ini. Dia tidak boleh macam-macam di sini. Tetapi, Angel Xia akhirnya muncul di hadapannya, dia jadi tidak usah bersusah payah untuk menemukannya di lain hari. Tunggu saat pameran lukisan ini berakhir, dia mau membalas dendam seperti apapun boleh.

Angel Xia baru saja ditarik Hanna Chen ke dalam kerumunan orang itu. Tidak disangka dia langsung bertemu dengan Randy Xia. Saat melihat Randy Xia, kepala Angel Xia langsung nyeri. Saat itu juga dia kehilangan nafsu untuk melakukan apa pun. Lalu dia berkata kepada Hanna Chen: “Aku pergi dulu.”

Sambil berkata demikian, rasanya Angel Xia ingin kabur saja.

Melihat Angel Xia akan pergi, Randy Xia langsung menghadangnya dan berkata: “Angel Xia, aku ingat suamimu Dimas Wu pernah berkata bahwa lukisan “Unleashed” milik adikku itu palsu. Dia juga berkata bahwa “Unleashed” adalah lukisan hasil karyanya. Hari ini Master Golden Hand akan hadir di sini, nanti kita minta agar Master Golden Hand sendiri yang membuktikan apakah lukisan ini asli atau palsu.”

Suara Randy Xia sengaja dibesarkan. Saat ini dia tidak bisa mencari alasan untuk membalas dendam kepada Angel Xia, maka dia ingin agar Angel Xia dipermalukan di hadapan umum.

Dan memang, setelah mendengar kata-kata Randy Xia, orang-orang mulai berkata: “Mana mungkin lukisan ini palsu? Sekali lihat goresan ini pasti asli!”

“Iya, betul. Barang palsu mana mungkin ada yang sekelas ini!”

“Kalian bukan orang asli Kota Xiyuan. Kalian mungkin tidak tahu bahwa Dimas Wu adalah orang bodoh ternama di Kota Xiyuan.”

“Oh, ternyata orang bodoh. Pantas dia berkata bahwa dia yang melukis “Unleashed”. Hanya orang bodoh yang dapat berkata seperti itu.”

“Dimas Wu berkata hal seperti itu sungguh-sungguh merupakan penghinaan bagi dunia kesenian!”

“Nona ini terlihat cukup cantik. Mengapa dia bisa menikah dengan si bodoh itu?”

Sambil berkata demikian, orang-orang itu sambil memandangi Angel Xia keheranan.

Angel Xia datang kemari awalnya untuk menenangkan perasaannya, sekalian cuci mata dan menambah pengalaman. Tetapi siapa sangka dia dapat bertemu dengan Randy Xia. Randy Xia juga tengil sekali, begitu bertemu dengannya dia langsung berupaya penuh untuk menghinanya. Dalam sekejap Angel Xia berubah menjadi target tontonan semua orang. Hal ini membuat Angel Xia sangat canggung dan tidak tahu harus berbuat apa.

Dan pada saat itu tiba-tiba terdengar suara teriakan: “Master Golden Hand telah tiba!”

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu