Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 538 Maverick Tang Telah Mati (2)

Semua orang yang ada di villa keluarga Wu pun membatu. Benarkah Maverick Tang telah mati begitu saja?

Semua orang merasa seperti bermimpi, karena ketakutan yang diberikan Maverick Tang kepada mereka terlalu dalam. Dia adalah iblis yang paling menakutkan dengan kekuatan yang mengerikan. Sekarang, orang seperti itu telah mati, dan itu merupakan berita besar yang sangat membahagiakan. Namun, kenyataan itu membuat semua orang merasa tidak nyata. Mereka semua menjadi linglung dan bahkan tidak bisa bereaksi untuk sementara waktu.

Setelah sekian lama, akhirnya semua orang kembali tersadar dan langsung menunjukkan senyum mereka yang paling bersemangat. Mereka semua benar-benar merasa lega karena akhirnya mendapatkan kebebasan terbesar mereka. Maverick Tang adalah eksistensi terkuat dari keluarga Tang. Kematiannya berarti bahwa krisis dalam keluarga Wu telah sepenuhnya terselesaikan, dan semua orang telah benar-benar keluar dari neraka dan kembali ke dunia manusia. Perasaan mereka saat ini benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Ekspresi yang cerah dan bahagia terdapat pada wajah Steve Wu, Bella Tang, Zander Tang, Joanna Song, Angel Xia dan orang yang selamat lainnya. Mereka merasa santai dan gembira dari lubuk hati mereka.

Namun, sementara Bella Tang bersukacita, masih ada sedikit kekhawatiran di dalam hatinya. Luka yang diderita Dimas Wu hari ini terlalu parah. Meskipun pada akhirnya dia menjadi tak terkalahkan, tetapi Bella Tang masih tidak tahu bagaimana kondisi tubuhnya sekarang. Karena itu, dia segera berlari ke arah Dimas Wu berada.

Begitu sampai di sisi Dimas Wu, dia pun bertanya dengan prihatin, “Dimas, apa kamu baik-baik saja?”

Dimas Wu memandang Bella Tang dan berkata dengan pelan, “Tenang saja, aku tidak apa-apa.”

Seharusnya luka yang diderita Dimas Wu akibat serangan pedang kematian tidak dapat disembuhkan. Namun, sambaran petir sebelumnya tidak hanya tidak membunuh Dimas Wu, melainkan malah membuat tubuh Dimas Wu tiba-tiba penuh dengan energi. Dimas Wu merasa kekuatan petir itu seolah telah merambat dari lukanya dan masuk ke tubuhnya. Kekuatan itu membuat sekujur tubuhnya penuh dengan petir, dan serangan yang dilancarkannya juga mengandung kekuatan halilintar. Tubuhnya saat ini telah menjadi sangat istimewa, dan lukanya pun tidak menjadi masalah sama sekali.

Bella Tang mengamati Dimas Wu dari atas ke bawah dengan seksama. Dia benar-benar merasa tenang setelah memastikan bahwa Dimas Wu benar-benar baik-baik saja. Setelah itu, dia bertanya lagi kepada Dimas Wu dengan serius, “Maverick Tang sudah mati, apakah kita benar-benar sudah aman?”

Dimas Wu berwajah muram dan berkata dengan pelan, “Seharusnya begitu.”

Setelah mengalami terlalu banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, Dimas Wu kini tidak berani mengambil kesimpulan tentang apapun, karena masa depan selalu tidak dapat diprediksi.

Pada saat ini, Steve Wu dan yang lainnya datang menghampiri mereka.

Steve Wu memandang Dimas Wu dengan tatapan yang dalam dan berkata dengan bersemangat, “Dimas, terima kasih!”

Saat mengatakan itu, mata Steve Wu dipenuhi dengan emosi yang tak terhitung jumlahnya, tetapi yang paling jelas terlihat adalah kebanggaan. Dia merasa sangat bangga memiliki anak seperti itu.

Dimas Wu memandang Steve Wu dan berkata dengan pelan, “Ayah, sudah seharusnya aku melakukan ini semua.”

Yang lainnya tidak berbicara, tetapi semuanya menatap Dimas Wu dengan tatapan antusias. Di mata semua orang, Dimas Wu benar-benar telah menjadi dewa. Dia adalah eksistensi terkuat, dan bersamanya, semua orang benar-benar tidak perlu takut lagi.

Suasana harmonis memenuhi seluruh tempat itu.

Gelegar!

Tepat ketika semua orang sangat bergembira, tanpa ada peringatan apapun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang mengguncang dunia di langit.

Suara guntur yang tiba-tiba itu semakin lama semakin kuat, seolah-olah ingin menghancurkan langit.

Setelah itu, semua orang tiba-tiba melihat ada awan gelap yang tak terhitung jumlahnya melonjak di langit yang luas. Awan gelap yang tebal itu memenuhi seluruh langit dan berkumpul di langit di atas kepala semua orang.

Selain itu, terdapat kilat yang bersinar di antara awan gelap itu.

Fenomena itu mengejutkan semua orang. Kegembiraan dan semangat mereka seketika lenyap, dan mata mereka penuh dengan kengerian yang tak bisa dijelaskan.

Tatapan Dimas Wu tiba-tiba berubah, dan dia pun langsung berteriak, “Semuanya cepat pergi, menjauhlah dariku.”

Suara Dimas Wu yang nyaring dan kuat itu bergema di langit.

Ketika mendengar kata-kata Dimas Wu, semua orang pun menyingkir dengan cepat. Otak mereka semua tercengang, dan mereka hanya mengikuti instruksi Dimas Wu secara naluriah dan menjauh darinya dengan cepat.

Bella Tang menatap Dimas Wu dengan cemas, dan akhirnya juga mundur dengan perlahan.

Degar gar!

Zzzttt, zzzttt!

Awan gelap di langit semakin tebal dan pekat, suara guruh terus bergema, dan angin kencang mulai menderu dan menyapu ke seluruh dunia.

Tempat yang besar itu seperti menjadi neraka yang gelap dalam sekejap. Awan gelap memenuhi langit, hanya ada kilatan cahaya yang menakutkan, petir yang menggelegar, angin topan yang ganas, debu yang beterbangan, dan udara yang menjadi suram dan dingin, seakan-akan hari kiamat akan segera tiba.

Dimas Wu mengangkat kepalanya dan memandang langit di atas kepalanya dengan diam, dan ekspresi rumit yang sulit dipahami terpancar dari dasar matanya.

Orang-orang yang telah mundur jauh memandang Dimas Wu dengan tatapan yang memancarkan kekhawatiran dan kepanikan mereka.

Boom!

Tiba-tiba, suara yang keras meledak dari awan gelap yang tebal.

Kemudian, sebuah cahaya ungu jatuh dari langit dengan kekuatan yang dapat membelah langit.

Dengan membawa kekuatan yang mengerikan, cahaya ungu itu menerobos awan, menebas langit dan bumi, dan menyerang ke arah Dimas Wu.

Pada detik berikutnya, kilat cahaya ungu itu menyambar Dimas Wu dengan ganas.

Dimas Wu langsung terhempas ke tanah setelah tersambar kilat itu.

Rasa sakit yang kuat pun menyebar ke seluruh tubuh Dimas Wu. Sambaran petir itu jauh lebih kuat dari yang sebelumnya, dan Dimas Wu sama sekali tidak dapat menahannya. Dia terjatuh ke tanah, dan seluruh tubuhnya menjadi sangat lemas.

Namun, ini hanya permulaan.

Dalam sekejap, satu demi satu petir raksasa dahsyat dengan serempak menghantam Dimas Wu yang terbaring di tanah.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu