Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 731 Tidak Ada Tempat untuk Melarikan Diri (1)

Tusukan Kimbo Situ langsung mengarah ke dahi Silvia Bai. Terlihat dengan jelas bahwa dia bermaksud untuk langsung membunuh Silvia Bai dengan satu tusukan, dan tidak memberikan Silvia Bai kesempatan untuk menggunakan teknik pemulihan.

Silvia Bai seketika dicekam oleh aura dewa kematian. Hatinya terkejut, dan keinginan untuk bertahan hidupnya membuatnya yang lemah itu seketika menstimulasi kekuatan tersembunyinya. Kekuatannya tiba-tiba datang, dan pada saat kematian menghampirinya, tubuhnya seketika bergerak dengan cepat dan menghindari serangan fatal Kimbo Situ.

Setelah meninggalkan tempat awalnya, Silvia Bai langsung berdiri dan menghadap Kimbo Situ.

Tebasan Kimbo Situ menancap di tanah, dan kekesalannya tiba-tiba meledak. Dia menatap Silvia Bai dengan mata merah, kemudian mengangkat Azure Dragon Half Moon Sword tanpa mengatakan apapun, dan menebas ke arah Silvia Bai.

Begitu tebasan itu keluar, bayangan pedang yang menyilaukan langsung membelah udara, dan dengan niat membunuh yang tajam menyerang ke Silvia Bai.

Tatapan Silvia Bai menjadi dalam, raut wajahnya menjadi serius, dan kekuatan di tubuhnya benar-benar telah terangsang keluar. Kedua tangannya tiba-tiba terulur ke depan dan meraih dengan kuat, kemudian mengoyak dengan kuat kedua sisi.

Tiba-tiba, celah ruang kosong tiba-tiba terbentuk di depannya.

Tanpa ragu-ragu, Silvia Bai langsung melangkah ke dalam celah itu.

Kemudian, celah itu menutup dan Silvia Bai pun menghilang.

Pedang tajam yang ditebas oleh Kimbo Situ hanya menebas bayangan yang ditinggalkan Silvia Bai saja.

Silvia Bai berhasil kabur sekali lagi.

“Celah ruang!”

Kimbo Situ berseru dengan kaget. Dia hanya menyaksikan celah itu tertutup dan Silvia Bai menghilang dari depan matanya. Kemarahannya langsung muncul, dan dia murka, kaget, dan juga kesal. Silvia Bai ternyata mahir dalam menggunakan kekuatan ruang dan mampu merobek ruang sesuka hatinya. Hal itu benar-benar membuat Kimbo Situ tidak dapat mempercayainya.

Perlu diketahui bahwa kekuatan ruang bukanlah sesuatu yang dapat dilatih begitu saja. Kekutan Kimbo Situ sudah sangat kuat, tetapi dia tidak pernah mencapai pelatihan kekuatan ruang. Ada jutaan meditator di seluruh wilayah, dan hanya sedikit orang yang melatih kekuatan ruang yang dikenal oleh Kimbo Situ. Namun, beberapa orang yang dikenalnya itu juga hanya sedikit yang mencoba kekuatan ruang, dan itu pun hanya mengetahui bagaimana memperbaiki pentagram ruang saja. Sementara Silvia Bai ini, dia bahkan bisa merobek ruang, dan bagaimana mungkin hal itu tidak mengejutkan Kimbo Situ?

Setelah meredakan emosinya yang intens, Kimbo Situ akhirnya kembali tenang. Dengan wajah yang tidak senang, dia berkata pada Silvia Bai dengan sikap yang dingin, “Kekuatan ruangmu memang hebat, tetapi apa kamu pikir hanya dengan ini saja kamu dapat melarikan diri dari tanganku?”

Begitu selesai mengatakan itu, Kimbo Situ pun memejamkan matanya. Dia mengaktifkan kesadaran pikirannya, dan mencari aura Silvia Bai.

Dunia itu adalah dunia pikiran Kimbo Situ. Selama pikirannya tidak hancur, maka Silvia Bai tidak akan dapat lolos dari wilayahnya. Karena itu, Kimbo Situ yakin bahwa dia dapat menemukan jejak Silvia Bai dalam dunia pikirannya.

Di sisi lain, begitu Silvia Bai menghilang dari pandangan Kimbo Situ, dia langsung menggunakan teknik pemulihannya untuk menyembuhkan luka-lukanya. Kata-kata yang diteriakkan oleh Kimbo Situ telah didengarnya. Dia memang tidak akan bisa melarikan diri dari dunia pikiran Kimbo Situ. Alasan mengapa dia merobek ruang adalah untuk mengulur waktu dengan menyembuhkan luka-lukanya dan memperbaiki kondisinya untuk menghadapi Kimbo Situ yang gila itu.

Pencarian Kimbo Situ dalam dunia pikirannya tidak berjalan semulus yang dia bayangkan. Setelah merasakan beberapa saat, dia benar-benar tidak merasakan aura Silvia Bai, seolah-olah Silvia Bai benar-benar telah menghilang begitu saja.

Hal ini menimbulkan gejolak emosi di hati Kimbo Situ lagi. Dia tiba-tiba membuka matanya, dan berkata dengan murka, “Aku ingin melihat sampai kapan kamu bisa bersembunyi.”

Setelah mengatakan itu, Kimbo Situ merentangkan kedua tangannya, dan langsung mendesak keluar energinya sendiri dengan brutal.

Tiba-tiba, api besar yang berkobar muncul di dunia pikiran yang besar itu, dan Kimbo Situ menjadi sumber dari api itu. Dengan dia sebagai pusatnya, radius seratus mil api pun membubung tinggi ke langit, dan suhu pun meningkat dengan drastis. Seluruh tempat itu menjadi medan api yang sangat besar.

Api di tanah menyala dengan merajalela, dan sedikit cahaya api dari langit jatuh seperti tetesan hujan. Setiap percikan api mengandung kekuatan yang misterius seperti senjata api yang paling kuat. Sementara Kimbo Situ adalah penguasa dari medan api itu. Api yang mengamuk membakar dunia itu sama sekali tidak berpengaruh untuknya, dan tidak akan membakarnya. Sebaliknya, dia bisa mengendalikan api yang tak berujung dan cahaya api yang padat itu. Dia ingin menggunakan api itu untuk membakar dunia pikirannya, termasuk celah ruangan itu.

Ketika melihat kobaran dan cahaya api memenuhi seluruh tempat itu, Kimbo Situ pun tersenyum dengan bangga. Dia tahu bahwa Silvia Bai pasti tidak akan bisa lari dari kobaran apinya itu.

Namun, pada detik berikutnya, senyum Kimbo Situ pun membeku, karena hujan salju yang sangat lebat tiba-tiba turun di dunia nerakanya itu. Kepingan salju jatuh di seluruh langit, dan mematikan cahaya api yang tak berujung itu.

Kimbo Situ tahu bahwa Silvia Bai telah bertindak, dan matanya pun seketika bersinar. Dia telah merasakan aura Silvia Bai dengan salju yang memenuhi langit itu. Dengan ekspresi yang dingin, dia menatap ke tempat di mana Silvia Bai berada, kemudian tatapannya berubah, dan pikirannya pun bergerak.

Dalam sekejap, api tak terbatas tiba-tiba berkumpul membentuk dewa naga api raksasa. Naga itu meraung, merobek ruang, dan menyerang ke posisi Silvia Bai dengan kekuatan yang tak terkalahkan.

Dewa naga api itu sangat merajalela, perkasa, dan tidak bisa dihentikan. Naga itu melompat ke depan, tetapi tiba-tiba seperti menabrak penghalang transparan, kemudian meledak, berubah menjadi percikan api kecil, dan akhirnya menghilang tak terlihat.

Kimbo Situ sangat terkejut, dan kemudian melihat Silvia Bai muncul di tempat dewa naga api itu menghilang dengan ekspresi yang dingin.

Terlihat dengan jelas bahwa Silvia Bai telah menghancurkan serangan dewa naga apinya.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu