Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 729 Jalan Kematian (1)

Kimbo Situ mengalami kekalahan berturut-turut. Sampai saat ini, dia baru menyadari bahwa dirinya telah meremehkan Silvia Bai berkali-kali. Dia terlalu percaya diri hingga membuatnya lengah dan kalah berulang kali.

Sekarang dia tidak akan pernah kalah lagi.

Matanya memerah dan seluruh tubuhnya penuh dengan aura pembunuh yang ganas. Dia menatap Silvia Bai, dan tiba-tiba melambaikan tangannya.

Tiba-tiba, energi mengerikan keluar dari tubuhnya dan membentuk menjadi lubang hitam pusaran besar.

Lubang hitam yang mengerikan itu seperti api penyucian dan juga seperti jurang maut yang menyerap banyak iblis dan setan.

Dunia pikiran Kimbo Situ sedang terbuka.

Sekte Tianqi adalah penguasa terkuat yang unik di Canglingzhou, dan tidak ada satu pun yang berani menyinggungnya. Sebagai sesepuh besar dari Sekte Tianqi, Kimbo Situ lebih seperti dewa di langit. Dia hanya dipandang tinggi oleh orang-orang, dan tidak ada sesuatu yang pantas dia lakukan. Dalam beberapa tahun ini, dia jarang muncul. Dia tidak pernah melakukan apa pun dengan orang lain, dan juga tidak pernah membuka dunia pikirannya. Hari ini, dia telah bertemu dengan Silvia Bai yang menjadi lawan yang diperhatikannya. Untuk memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi, dia membuka dunia pikirannya dan bersiap untuk melawan Silvia Bai sampai mati.

Ketika melihat Kimbo Situ membuka dunia pikiran, Silvia Bai langsung melompat tanpa mengatakan apapun dan masuk ke dalam lubang hitam pusaran besar itu.

Kedua orang itu menghilang hampir pada saat yang bersamaan.

Lubang hitam itu pun juga menghilang.

Orang-orang yang tertinggal di tempat itu pun saling bertatapan dan terbengong.

Dalam dunia pikiran Kimbo Situ, terdapat kegelapan yang tak berujung. Tidak ada bintang dan bulan di langit, dan ruangan yang hampa itu juga tidak memiliki barang nyata. Hanya udara dingin dan semacam aura mengerikan yang memenuhi tempat itu.

Kimbo Situ dan Silvia Bai berdiri di tempat kosong yang luas itu. Keduanya berdiri saling berhadapan dengan ekspresi yang berbeda.

Dalam dunia pikirannya sendiri, Kimbo Situ memiliki banyak kepercayaan diri. Dia tidak lagi percaya diri secara membabi buta, tetapi akan selalu memiliki kepercayaan diri untuk memenangkan pertarungan ini dalam menyusun strateginya. Dia memandang Silvia Bai dengan sedikit senyum jahat di wajahnya, dan berkata dengan penuh arti, “Kamu bahkan berani berinisiatif untuk masuk ke dalam dunia pikiranku.

Jika Kimbo Situ percaya diri, Silvia Bai tampaknya lebih percaya diri darinya. Wanita itu bahkan berinisiatif memasuki dunia pikirannya sendiri tanpa memikirkannya, dan itu membuat Kimbo Situ sedikit terkejut.

Dalam menanggapi hal itu, Silvia Bai hanya menjawabnya dengan tenang, “Karena memang tidak bisa bersembunyi, lebih baik aku mencobanya saja.”

Nada bicara Silvia Bai sangat terang-terangan dan tenang. Terlihat dengan jelas bahwa dia sama sekali tidak takut dengan dunia pikiran Kimbo Situ.

Ekspresi Kimbo Situ tiba-tiba menjadi dingin, dan dia pun berkata dengan tenang, “Aku akui peningkatan kekuatanmu memang melebihi dugaanku, tetapi aku tetap akan mengingatkanmu bahwa status khusus Dimas Wu bukanlah sesuatu yang bisa kamu pertahankan.”

Ekspresi Silvia Bai sangat yakin, dan dia pun berkata tanpa ragu-ragu, “Bisa atau tidak, kita akan mengetahuinya setelah mencobanya.”

Silvia Bai tidak pernah goyah mengenai urusan melindungi Dimas Wu.

Cahaya yang tajam muncul di mata Kimbo Situ. Dia mendengus dengan sinis dan berkata kata demi kata, “Aku telah mengatakan semua yang harus dikatakan. Sekarang, aku tidak akan memberimu kesempatan lagi.”

Setelah mengatakan itu, aura yang melonjak keluar dari tubuh Kimbo Situ, ekspresinya menjadi sangat serius, dan kedua matanya pun semerah darah. Kali ini, dia bertarung dengan seluruh kekuatannya, dan tidak akan meremehkan musuhnya lagi.

Tubuh huajiao adalah jurus rahasia terkuat dari Kimbo Situ.

Dia mengaktifkan tubuh huajiao sekali lagi, dan kabut merah darah pun meledak keluar dari tubuhnya. Kabut merah darah itu semakin tebal, dan menutupi seluruh tubuhnya dari kepala hingga kaki. Sosoknya tidak lagi terlihat, seolah-olah dia telah menjadi segerombolan awan darah begitu saja.

Kemudian, awan darah itu melonjak dan menyapu ke arah Silvia Bai dengan kecepatan secepat kilat.

Awan darah itu mengandung energi tidak stabil yang sangat menakutkan dan mencengangkan, dan sinar merah yang seperti makhluk hidup itu langsung menjerat Silvia Bai.

Pada saat yang bersamaan, kekuatan misterius dan abnormal telah menghancurkan semua rintangan yang ada dan langsung sampai pada sekitar tubuh Silvia Bai untuk mengikatnya.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu