Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 838 Menunggangi (2)

Ada keheningan singkat di tempat itu. Dimas Wu mengurangi senyumannya, berbalik, dan mendatangi Silvia Bai dan Amelia Zhong, dan berkata dengan nada serius: "Sekarang di seluruh Canglingzhou, orang-orang yang bisa mengancammu sudah pergi, kalian berdua tinggallah di Sekte Tianqi untuk saat ini, dan aku ingin pergi ke suatu tempat untuk melakukan sesuatu."

Silvia Bai mendengar Dimas Wu pergi, dia langsung bertanya, "Kamu mau kemana? Aku ingin bersamamu, aku kenal tempat di Canglingzhou."

Dimas Wu menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Tidak, tempat yang aku tuju seharusnya tidak berada di Canglingzhou, mungkin berbahaya jika kamu pergi. Di hari-hari ini ketika aku pergi, aku harus merepotkanmu membantuku menjaga Ketua Zhong."

Melihat Dimas Wu telah memutuskan untuk pergi, Silvia Bai tidak memaksanya untuk tinggal, dia hanya setuju: "Baiklah, kamu tenang saja, aku akan menjaga Ketua Zhong dengan baik."

Dimas Wu mengangguk, lalu dia menatap Amelia Zhong dan berkata dengan tulus: "Apakah kamu ibuku atau bukan, aku berterima kasih atas keberadaanmu."

Amelia Zhong terkejut sejenak, kemudian dia tersenyum dan berkata, "Aku yang harus berterima kasih, terima kasih telah menyelamatkanku berkali-kali, dan terima kasih telah memberi tahuku keberadaan orang sepertimu. Kamu selesaikan urusanmu dengan tenang, ketika kamu kembali, aku masih ingin mendengarkan kamu menceritakan tentang ibumu."

Dimas Wu mengangguk dan menjawab: "Ya."

Ketika kata-kata itu keluar, dia berbalik dan dengan tegas berbicara kepada semua orang di tempat kejadian: "Mulai hari ini, seluruh orang Canglingzhou akan tunduk pada Silvia Bai. Jika ada yang menentang, aku akan langsung menghabisinya."

Ucap Dimas Wu dengan suara nyaring, mengejutkan penonton.

Tak satu pun dari orang-orang di tempat itu yang berani membantah. Mereka semua melihat kekuatan Dimas Wu di langit dengan mata kepala mereka sendiri.

Semua orang lainnya tidak bisa berkata-kata.

Melihat semua orang tidak keberatan, Dimas Wu berhenti berbicara omong kosong, melompat lurus, duduk di punggung Taotie, dan berkata, "Ayo pergi!"

Taotie mendapat perintah, dan tiba-tiba mengaum ke langit, membentang sayap merahnya yang besar dan berkibar, dan seluruh tubuh besar itu melonjak dan berubah menjadi cahaya merah menyala, dan melesat dengan cepat

Orang-orang terdiam, melihat tempat di mana bayangan merah menghilang.

Dimas Wu duduk di punggung Taotie, memerintahkan Taotie terbang ke awan dan bergegas ke depan. Dia memandangi kehampaan yang luas dan perlahan berkata kepada Taotie, "Apa kamu tahu tempat bernama Gunung Tianling?"

Mendengar Gunung Tianling, sosok Taotie gemetar saat terbang, tidak langsung menjawab Dimas Wu, tapi melambat, menemukan dataran, dan mendarat perlahan.

Setelah mendarat, Taotie menatap Dimas Wu dengan lemah, dan berkata dengan serius, "Kenapa kamu bertanya tentang gunung Tianling?"

Taotie tampaknya sangat tertutup tentang Gunung Tianling, sedikit takut.

Dimas Wu tegas dan tegas: "Aku berencana untuk pergi ke Gunung Tianling, kamu tahu di mana itu?"

Taotie tampak serius dan bertanya dengan bingung: "Mengapa kamu mau pergi ke sana?"