Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 720 Semua Orang Tercengang (2)

Silvia Bai menyeka darah di mulutnya dan berkata dengan sinis, “Apa iya? Menurutku belum tentu.”

Kimbo Situ mendengus dengan sinis, dan berkata dengan kasar, “Kalau begitu aku akan memperlihatkan padamu seberapa besar jarak diantara kita.”

Setelah mengatakan itu, mata Kimbo Situ berubah, dan auranya pun seketika meledak keluar. Matanya memancarkan cahaya merah, dan tubuhnya samar-samar juga mengeluarkan asap dan memancarkan cahaya merah yang bersinar. Itu adalah aura yang dapat memusnahkan semuanya, dan seiring dengan menyebarnya aura itu, semua vitalitas di sekitarnya seperti hancur, dan kengerian itu membuat orang-orang berkeringat dingin.

Setelah melihat itu, Silvia Bai langsung mengeluarkan aura menakjubkannya tanpa ragu-ragu. Dibandingkan dengan aura neraka yang lembut milik Kimbo Situ, aura yang dikeluarkan Silvia Bai sangat ganas dan kuat. Aura itu seakan mampu menghentikan segalanya, dan menyapu seluruh dunia.

Aura dari keduanya samar-samar saling bersaing.

Tiba-tiba, di mata Kimbo Situ melintas kebengisan seperti ular beracun.

“Death Palm!” teriak Kimbo Situ.

Kimbo Situ berteriak dengan kuat, lalu sosoknya seperti kilat yang tiba-tiba melesat, dan mendekati Silvia Bai dalam sekejap mata. Kemudian dia melancarkan serangan telapak tangannya pada Silvia Bai tanpa ragu-ragu.

Kekuatan Death Palm itu cukup untuk menghancurkan semua jiwa. Dengan serangan telapak tangan itu, semua vitalitas akan hilang. Kemana pun telapak tangan itu lewat, kehidupan akan musnah, dan kematian akan mengikuti bentuknya. Bunga, tanaman, serangga serta burung pun akan mati.

Orang-orang yang menonton pun mundur dengan cepat karena takut terinfeksi dengan aura neraka itu, tetapi tidak peduli seberapa jauh mereka mundur, hati mereka semua tetap merasakan ketakutan yang mengerikan karena Death Palm yang terlalu menyeramkan itu.

Sebaliknya, Silvia Bai sangat tenang dan kalem. Aura tubuhnya terus melonjak, dan tangan kanannya yang terbuka tiba-tiba mengepal menjadi tinju.

“Cool Breeze Punch.”

Begitu mengepalkan tinjunya, Silvia Bai langsung berteriak dan melancarkan serangan tinjunya.

Tinju itu tampak biasa-biasa saja, dan bahkan lemah. Serangan tinjunya itu seperti angin sepoi-sepoi yang tidak bertenaga sama sekali.

Namun, aura Silvia Bai sendiri masih meledak-ledak. Cool breeze punch-nya itu tampaknya hanya permulaan, dan jurus selanjutnya masih menghimpun tenaga.

Kemanapun Cool breeze punch itu pergi, semua makhluk dipenuhi dengan vitalitas dan kemakmuran. Berbeda dengan kekuatan Death Palm Kimbo Situ, Death Palm menghancurkan vitalitas, tetapi Cool breeze punch melahirkan vitalitas kembali.

Setelah beberapa saat, kekuatan Death Palm Kimbo Situ bertabrakan dengan Cool breeze punch Silvia Bai di udara, tetapi tabrakan dari keduanya tidak menimbulkan energi dan gelombang aura, atau bahkan suara apapun. Keduanya menyatu secara diam-diam, dan tidak ada yang tahu apakah tinju yang menyerap telapak tangan atau telapak tangan yang menelan tinju. Singkatnya, keduanya menyatu dan menghilang tak terlihat.

Pertarungan super kuat dari keduanya seperti batu yang tenggelam ke laut yang tidak menimbulkan gelombang dan berakhir secara diam-diam dengan begitu saja.

Semuanya kembali menjadi tenang.

Semua orang pun tercengang.

Mata Kimbo Situ yang bengis itu memancarkan dua cahaya cemerlang, dan terdapat ekspresi tidak percaya di dasar matanya. Apakah Silvia Bai dapat dengan mudahnya menghancurkan Death Palm-nya yang bisa memusnahkan semuanya itu? Kimbo Situ merasa sangat tidak masuk akal, dan dia sama sekali tidak bisa menerima kenyataan itu.

Tepat ketika Kimbo Situ terkejut, perubahan pun terjadi lagi.

Aura ganas yang keluar dari tubuh Silvia Bai akhirnya melonjak mencapai puncaknya, kemudian terdengar suara ledakan yang keras. Aura Silvia Bai itu seketika berubah menjadi cahaya emas berbentuk bola raksasa yang seperti matahari yang terik, dan kemudian menyerang ke arah Kimbo Situ.

Cahaya emas berbentuk bola itu sangat besar, tetapi kecepatan pancarannya luar biasa cepat seperti meteor yang melintas.

Karena Death Palm Kimbo Situ telah dimusnahkan, jadi tidak ada rintangan apapun di depannya. Cahaya emas berbentuk bola itu melesat dengan cepat dan langsung mengenai Kimbo Situ yang terbengong.

Kimbo Situ tidak memiliki persiapan apapun. Sosoknya langsung terserang, dan seluruh tubuhnya terlempar keluar seperti bola meriam.

Mulutnya menyemburkan darah, dan darah yang tersembur di udara itu membuat langit menjadi merah.

Semuanya menjadi sunyi senyap!

Pada saat ini, semua orang tidak hanya terdiam, tetapi juga sama sekali tidak bernapas.

Semua orang berubah menjadi patung dan berdiri diam di tempat.

Dalam beberapa pertarungan sebelumnya, Silvia Bai dan Kimbo Situ selalu seimbang, bahkan jika Silvia Bai memuntahkan darah setelahnya, itu juga hanya kerugian sesaat. Tapi kali ini, Silvia Bai benar-benar menekan Kimbo Situ!

Dengan serangan Cool breeze punch-nya, dia tidak hanya menghancurkan Death Palm Kimbo Situ, tetapi bahkan langsung membuat Kimbo Situ terlempar.

Bagaimana mereka tidak heran dengan akhir yang seperti itu?

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu