Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 730 Tidak Ada Tempat untuk Melarikan Diri (2)

Pada saat ini, Silvia Bai tidak terlihat dalam kondisi yang terluka parah. Auranya sangat tebal dan menekan. Aura dingin yang dibawanya bahkan lebih luar biasa dan menyebar ke semua tempat. Dunia pikiran yang besar itu pun penuh dengan dua kekuatan dahsyat es dan api.

Dingin dan panas, es dan api telah ditakdirkan tidak cocok.

Silvia Bai menatap Kimbo Situ dengan tatapan yang dingin, dan kemudian berkata dengan tenang, “Kimbo Situ, karena kamu ingin bertarung mati-matian denganku, maka jangan salahkan aku karena kejam.”

Begitu selesai mengatakan itu, Silvia Bai pun mengulurkan tangan kanannya dan perlahan meraih sesuatu di udara. Setelah beberapa saat, salju yang turun dari langit itu seperti menerima instruksi, kemudian berkumpul menjadi satu, dan dengan cepat membentuk menjadi bola salju raksasa.

Begitu bola salju itu terbentuk, Silvia Bai membuka telapak tangan kanannya dan mendorong dengan kuat.

Pada saat yang bersamaan, bibir merahnya sedikit terbuka dan mengeluarkan suara yang sangat sinis, “Bentuk kedua dari membekukan segalanya, Freezing Palm!”

Begitu Freezing Palm dilancarkan, bola salju yang besar itu langsung menembus api dengan kekuatan yang dahsyat dan menyerang Kimbo Situ dengan ganas.

Api dapat mencairkan es, tetapi api dalam dunia pikiran Kimbo Situ jauh lebih lemah daripada bola salju Silvia Bai. Karena itu, bola salju itu dapat menembus dengan lancar, dan sama sekali tidak terpengaruh dengan api yang berkobar itu. Api yang sangat kuat itu pun hanya bisa melelehkan lapisan permukaan bola salju itu, dan lapisan itu benar-benar tidak berarti apapun.

Kimbo Situ melihat bola salju raksasa itu datang menyerang dirinya. Ekspresinya berubah, dan dia jelas bisa merasakan bahwa hawa panas di dunia pikirannya telah berkurang sangat banyak. Dia merasakan hawa dingin yang menusuk tulang, dan juga perasaan menekan yang tidak bisa diungkapkannya.

Tanpa ragu-ragu, Kimbo Situ langsung mendesak keluar energi sejati dalam tubuhnya. Dia memegang Azure Dragon Half Moon Sword dengan erat, dan menebas ke bola salju yang datang menyerangnya itu.

Tebasan yang sederhana itu mengandung kekuatan yang tak terbatas dan menakjubkan. Tebasan itu telah mengumpulkan semua kekuatan energi sejati Kimbo Situ, dan juga menarik semua kekuatan dunia pikiran itu. Di antara semua kekuatan itu, terdapat kekuatan yang jauh lebih kuat dari jurus yang dikeluarkan Kimbo Situ sebelumnya.

Boom!

Suara yang keras pun terdengar. Bola salju yang besar itu pun saling menghantam dengan kekuatan pedang Kimbo Situ, dan mengakibatkan gelombang aura yang dahsyat. Gelombang aura tak berujung itu pun menyapu ke segala arah di dunia pikiran.

Krak krak krak!

Azure Dragon Half Moon Sword Kimbo Situ bahkan dibekukan oleh kekuatan es yang berasal dari serangan yang datang mendadak itu.

Bola salju itu sangat kuat, dan juga mengandung kekuatan es yang tak terbatas. Kekuatan pedang Kimbo Situ pun langsung dibekukannya, dan bahkan Azure Dragon Half Moon Sword juga tidak bisa menghindarinya.

Setelah membekukan Azure Dragon Half Moon Sword, kekuatan es itu seperti semut yang haus darah yang dengan cepat menyebar di sepanjang pedang dan menuju ke Kimbo Situ.

Ketika melihat itu, mata Kimbo Situ pun terbelalak. Adegan sebelumnya di mana dia dibekukan oleh Silvia Bai pun muncul satu persatu di benaknya, tetapi sekarang kekuatan es telah ditingkatkan, dan Kimbo Situ sama sekali tidak berani lengah.

Dia segera melepaskan Azure Dragon Half Moon Swordnya dan kemudian mundur dengan cepat.

Ketika Kimbo Situ mundur dengan tergesa-gesa, Silvia Bai tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah langit.

Kimbo Situ tiba-tiba berhenti melangkah dan mendongak ke atas.

Terlihat sebuah benda aneh yang berbentuk oval melayang di udara, dan di tengah oval itu ada celah yang sangat kecil. Sekilas, celah itu terlihat seperti sebuah mata yang tertutup.

Seiring dengan tekanan jari Silvia Bai, celah itu pun terbuka.

Kemudian, setitik cahaya keemasan keluar dari dalamnya.

Begitu masuk ke udara, cahaya keemasan itu tiba-tiba menjadi lebih besar dan kuat, membentuk sebuah pilar cahaya keemasan, dan menyelimuti seluruh tubuh Kimbo Situ.

Pilar cahaya keemasan itu seperti bercampur dengan cahaya matahari yang berwarna-warni.

Kimbo Situ yang diselimuti oleh cahaya itu seketika tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Cahaya keemasan dan cahaya matahari warna-warni itu seperti memiliki kekuatan pengikat yang tak terlihat. Kimbo Situ ditahan dengan sangat kuat, dan hatinya pun panik. Tanpa berpikir, dia langsung menggerakkan pikirannya, kemudian kekuatan internalnya meledak keluar dari tubuhnya dan mencoba untuk menerobos kurungan itu.

Kekuatan yang menakjubkan pun terpancar dari tubuh Kimbo Situ, dan kemudian menyerang dengan ganas cahaya keemasan yang mengikatnya.

Secara perlahan, cahaya keemasan itu mulai sedikit menyebar, cahaya warna-warni yang tersembunyi dalam cahaya keemasan samar-samar juga bergoyang, dan hampir tidak dapat mengikat Kimbo Situ.

Ketika melihat itu, tatapan Silvia Bai tiba-tiba menjadi dingin. Dia sedikit menyipitkan matanya, dan pikirannya pun bergerak dengan tenang.

Tiba-tiba, hawa dingin yang dapat membekukan segalanya itu datang dari segala arah, kemudian berubah menjadi ombak es yang sangat besar, dan menghantam ke arah Kimbo Situ yang berada di dalam cahaya keemasan.

Setelah beberapa saat, hawa dingin yang pekat pun berkumpul di sekitar Kimbo Situ. Seluruh tubuhnya diselimuti cahaya keemasan, dan juga terbungkus erat dalam hawa dingin yang putih itu.

“Hancurkan!” teriak Silvia Bai dengan keras tiba-tiba.

Begitu teriakannya keluar, kekuatan es yang kuat serta cahaya keemasan yang tak terbatas itu langsung bergabung bersama, dan meledakkan kekuatan yang luar biasa. Kekuatan itu seperti bom raksasa yang meledak seketika.

Duar!

Cahaya keemasan langsung meledak di tempat di mana Kimbo Situ berada. Energi itu meledak dan gelombang aura pun bergulung menyapu ke segala arah.

Hoek!

Kimbo Situ yang menjadi pusat kekuatan pun dibombardir oleh kekuatan yang besar dan darah segar seketika muncar dari mulutnya.

Dunia pikirannya benar-benar telah dihancurkan sepenuhnya.

Sementara Kimbo Situ berlumuran darah dan terjatuh di hadapan semua orang dengan babak belur.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu