Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 887 Tempat Terlarang

Dimas Wu dan Taotie merasakan kejanggalan di saat yang sama. Pandangan yang tak berbentuk dan terdapat di berbagai tempat ini bisa membuat orang merasa merinding secara tidak sadar. Mau Dimas Wu adalah orang yang tidak takut kepada apapun, tapi detik ini, ia juga merinding dan mengeluarkan keringat dingin.

Sedangkan Taotie semakin gugup, jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Ia adalah hewan buas, seharusnya tidak takut akan hutan, bahkan semakin cocok dengan hutan. Tapi tempat ini sungguh aneh, bisa-bisanya gelap pada siang hari. Aura dingin yang begitu kuat juga tidak salah jika dikatakan sebagai neraka. Taotie itu hewan, bukan hantu. Ia sungguh tidak dapat merasa tenang di dalam lingkungan seperti ini. Rasa takut terus merayapinya.

Sesuatu yang aneh pasti ada alasannya. Hutan ini pasti terdapat hal-hal yang tidak biasa.

Dimas Wu turun dari punggung Taotie. Ia terus berjalan lurus, masuk ke dalam hutan. Tatapannya sangat tajam, membuka keenam inderanya, merasakan semua gerak-gerik di dalam hutan dengan berbagai alat indera.

Taotie mengikuti Dimas Wu dari belakang, pelan-pelan berjalan, langkah demi langkah dengan berwaspada.

Berjalan kira-kira ratusan langkah, Dimas Wu tiba-tiba menghentikan langkah, mengerutkan dahi, melihat sekitarnya.

Taotie juga langsung berhenti. Pandangannya menyapu hutan gelap ini dengan curiga.

Beberapa saat kemudian, Dimas Wu tiba-tiba membuka suara dengan pelan, bertanya kepada Taotie. “Apakah kamu mencium aroma yang sangat aneh?”

Penglihatan Taotie di dalam kegelapan sangatlah jelas. Penciumannya juga sangat hebat. Mendengar kata-kata Dimas Wu, ia pun membalas tanpa ragu. “Ada, seperti aroma sesuatu barang yang busuk.”

Wajah Dimas Wu pun menjadi serius dan berkata kepada Taotie, “Kamu mundur ke belakang sedikit.”

Taotie tidak banyak cakap dan menuruti perintahnya.

Menunggu Taotie mundur, Dimas Wu langsung mengangkat tangan kanan, telapak tangan mengarah ke atas, kemudian muncul Teratai Api yang menyinarkan cahaya merah dan hitam di atas telapak tangannya.

Sinar Teratai Api itu redup dan memiliki suhu yang tinggi, seketika membuat hal-hal di sekitar ruang kosong berubah bentuk. Kekuatan yang terdapat di dalam pun tidak dapat terkalahkan.

Tatapan Dimas Wu tepat mendarat pada sebuah pohon layu, lalu kaki kanannya pun dilambaikan degan kuat.

Seketika Teratai Api itu membawa kekuatan yang bisa membakar segala hal menyerang pohon layu itu.

Pohon layu itu biasa, tampak sangat biasa. Tapi ketika Teratai Api itu sudah mau mendekati pohon layu itu, erangan berat yang menekan tiba-tiba muncul dari dalam pohon.

Suara ini sangat berat, seperti erangan yang dikeluarkan hewan buas yang terkurung di dalam, membuat orang merinding mendengarnya.

Selanjutnya, aura yang mengerikan langsung keluar dari dalam pohon.

Duarr!

Suara kencang terdengar, lalu pohon layu yang besar itu bisa-bisanya meledak karena kekuatan di dalamnya, sehingga menjadi hancur.

Pohon layu menghilang dan menunjukkan tubuh yang sangat kekar.

Bayangan tubuh ini sangat besar, bentuk tubuhnya sangat aneh, auranya pun mengerikan. Tubuhnya jelas sekali memancarkan aroma daging busuk. Sebelum pohon layu ini hancur, aroma ini seperti tidak ada, sangatlah tipis. Sekarang sekali pohon layu ini hancur, bayangan tubuh ini muncul dan aroma busuk itu pun seketika menjadi sangat kuat, hingga dapat membunuh orang.

Pada waktu pertama, Dimas Wu dan Taotie telah mencium aroma busuk yang aneh ini, sehingga mereka hampir saja mual dan isi di dalam lambung mereka bergejolak, sangatlah jijik.

Dimas Wu langsung menahan nafas mengirim Qi dengan konsentrasi, mengatur rasa tidak enak pada tubuh. Tapi pandangannya malah terus menatap bayangan tubuh itu. Ia hanya melihat orang itu tiba-tiba mengulur tangan besarnya yang seperti kipas tangan menuju Teratai Api untuk menangkapnya.

Tangannya membawa aura berwarna abu-abu yang tipis. Setela aura tersebut bergabung dengan Teratai Api, seketika terdengar suara mencicit. Kedua hal tersebut bisa-bisanya menimbulkan reaksi yang besar. Aura yang abu-abu pun dengan cepat menjadi tipis. Teratai Api milik Dimas juga melemah dalam sesaat.

Beberapa saat kemudian, aura abu-abu itu dan Teratai Api yang gelap menghilang di saat yang sama. Wujud asli bayangan tubuh yang kekar dan tinggi itu pun terungkap jelas di hadapan Dimas Wu dan Taotie.

Melihat jelas wajah orang itu, raut wajah Dimas Wu seketika berubah. Tatapannya terpenuhi dengan rasa tidak percaya.

Sedangkan Taotie tak mengendali suaranya dan berteriak. “Raksasa Mayat!”

“Raksasa Mayat?”

Dimas Wu bergumam pelan dengan tidak dapat percaya. Ia baru pertama mendengar adanya hal tersebut, apalagi baru pertama kali melihat makhluk aneh dengan wujud yang begitu mengerikan. Tubuh yang begitu tinggi jelas sekali bukan manusia hidup. Wajahnya sudah mongering, seperti tidak lembap lagi, sama saja dengan kulit yang membungkus seluruh tulangnya. Sepasang matanya dengan rongga matanya yang mendalam. Kedua bola matanya yang berwarna hijau bagai api setan yang bergerak. Meskipun tubuhnya sangat besar, tetapi ia sangatlah kurus dan kering. Dari kepala hingga kaki, ia sangatlah tidak biasa, bagai mayat kering.

Dari tubuhnya, Dimas Wu tidak bisa merasakan hal-hal yang hidup, hanya bisa mencium aroma mayat busuk yang mematikan itu. Ia dan mayat sama sekali tidak ada bedanya. Tapi ia bisa-bisanya bergerak dan mengeluarkan kekuatan. Gerakan yang dikeluarkannya secara asal langsung mengalahkan Teratai Api milik Dimas Wu. Harus diketahui bahwa Teratai Api yang dapat memusnahkan segala hal dan kemampuan yang tidak biasa bisa-bisanya dihancurkan Raksasa Mayat ini dengan mudah, maka jelas sekali betapa menyeramkan kekuatan makhluk ini.

“Apa Raksasa Mayat itu?” Setelah tercengang, Dimas Wu pun langsung bertanya kepada Taotie.

“Ia itu adalah makhluk hidup yang sangat jahat dan kuat.” balas Taotie dengan waspada.

Setelah mendengarnya, Dimas Wu pun berpikir. Bibirnya bergerak pelan dan ingin lanjut menanyakan sesuatu, tapi Raksasa Mayat di hadapannya tiba-tiba menunjukkan ekspresi yang aneh. Ia seperti sedang menyeringai, tapi karena wajahnya terlalu kering, seketika sejumlah kerutan pada wajahnya pun terbentuk, seperti kulit pohon tua. Sinar hijau di matanya juga menjadi sangat mengerikan, wajahnya tampak sangat aneh dan menyeramkan.

Lalu hanya terdengar suara yang sangat serak dari tenggorokannya. “Sangat lama sekali tidak makan daging. Sepertinya hari ini aku bisa makan enak.”

Selesai berkata, ia pun menganga, memperlihatkan giginya yang kuning dan jelek itu.

Di mata hijaunya juga menunjukkan keserakahan.

Melihat wujudnya dan mencium bau busuknya, Dimas Wu sudah merasa sangat jijik. Mendenga suaranya yang serak itu, Dimas Wu pun semakin merinding. Berhadapan dengan makhluk aneh yang seperti ini, kelima indera Dimas Wu seperti mengalami hukuman berat. Ia berusaha menahan rasa tidak enak dan berkata kepada Raksasa Mayat dengan cuek. “Ingin memakan kita? Kamu tidak takut gigimu akan rusak?”

Bola mata Raksasa Mayat berputar, lalu pelan-pelan menilai Dimas Wu, mata hijaunya terlintas aura yang berbahaya. Ia pun membuka besar mulutnya, berkata dengan tegas. “Jika kamu sudah tiba di Hutan Neraka Tersembunyi, maka kalian sudah ditakdirkan sebagai persembahan Hutan Neraka Tersembunyi.”

Hutan Neraka Tersembunyi adalah nama dari hutan tersebut.

Mendengar ketiga kata Hutan Neraka Tersembunyi, raut wajah Taotie pun langsung berubah dan berkata dengan ketakutan. “Hutan Neraka Tersembunyi? Bisa-bisanya tempat ini adalah Hutan Neraka Tersembunyi!”

Dimas Wu menoleh balik, melihat Taotie dan bertanya, “Apakah kamu tahu Hutan Neraka Tersembunyi?”

Wajah Taotie tampak ketakutan dan berkata dengan gemetar, “Di Gunung Tianling ada tempat yang dilarang masuk, namanya Hutan Neraka Tersembunyi. Tapi aku juga hanya tahu tempat itu adalah tempat yang dilarang masuk dan sama sekali tidak tahu bahwa di sini bisa-bisanya terdapat Raksasa Mayat.”

Hutan Neraka Tersembunyi hanyalah hutan yang sangat biasa di Gunung Tianling. Kemudian ada orang yang memakam meditator yang sudah meninggal di tempat tersebut. Lama-lama tempat ini berubah menjadi hutan pemakaman, lalu mendapat panggilan Hutan Neraka Tersembunyi.

Tapi letak geografis Gunung Tianling ini sangat istimewa. Hutan ini pun menjadi semakin tidak biasa.

Beberapa tahun kemudian, ada orang Gunung Tianling yang menemukan bahwa meditator yang dimakam di sini bisa-bisanya pelan-pelan berubah menjadi Raksasa Mayat. Raksasa Mayat kuat dan menyeramkan, khususnya makan manusia hidup. Jika ada manusia yang masuk ke dalam Hutan Neraka Tersembunyi, maka mereka akan berakhir menjadi makanan Raksasa Mayat. Tidak pernah ada orang yang berhasil keluar dari sini dengan hidup.

Oleh karena itu, Hutan Neraka Tersembunyi ini berakhir menjadi tempat Gunung Tianling yang dilarang masuk.

Tempat ini dipenuhi dengan roh-roh jahat, bau mayat yang kuat dan dendam yang dalam, bagai neraka. Ditambah letak geogragis yang istimewa, sehingga tempat ini bertahun-tahun gelap, sama sekali tidak ada tanda kehidupan, apalagi keberadaan makhluk hidup.

Mendengar percakapan antar Dimas Wu dengan Taotie, Raksasa Mayat tiba-tiba mengeluarkan suara tawa yang suram. Suara ini juga cukup menusuk telinga, hingga roh-roh manusia juga harus ikut merinding.

Selesai tertawa, Raksasa Mayat pelan-pelan berkata, “Hutan Neraka Tersembunyi ini tidak ada tanda kehidupan. Kalian berdua makhluk hidup akan menjadi makanan kita. Jika kalian sudah tiba di sini, maka jangan ingin keluar lagi.”

Saat berkata, air liur Raksasa Mayat itu bahkan sudah mau mengalir keluar. Sepertinya ia sudah berharap sangat lama kepada makhluk hidup.

Pandangan Dimas Wu seketika menjadi suram, lalu berkata dengan cuek. “Ingin membiarkan aku menetap di sini, kamu sama sekali tidak mampu.”

Selesai berkata, Dimas Wu pun menggerakan tangannya. Seketika pedang sihir yang berwarna hitam pun muncul di tangannya. Dimas Wu pun memegang pedang sihirnya, tanpa banyak ragu, mengangkat pedang menebas keras ke arah Raksasa Mayat itu.

Sekali pedang itu mendarat, cahaya pedang yang hitam pun langsung memecahkan ruang kosong. Kekuatan yang begitu hebat pun langsung menyerang Raksasa Mayat yang tinggi kering itu.

Melihat hal tersebut, Raksasa Mayat tampak sama sekali tidak takut. Ia sekali lagi mengeluarkan suara tawa yang aneh, sambil tertawa, sambil menyilangkan kedua lengan di depan tubuhnya. Sekejap waktu, aura berwarna abu-abu itu lagi-lagi muncul dan merayap di kedua lengannya, berkobar di depan tubuhnya.

Dorr!

Cahaya pedang hitam itu membawa kekuatan yang hebat mendarat tepat pada kedua lengan Raksasa Mayat itu, sehingga menghasilkan suara yang kencang.

Tapi tubuh Raksasa Mayat itu hanya gemetar pelan karena cahaya pedang itu dan kedua lengannya sama sekali tidak terluka dalam aura abu-abu yang berkobar itu.

“Daging Raksasa Mayat sangat keras, bahkan jauh hebat dari berbagai senjata rahasia perlindungan.” Suara Taotie terdengar dari belakang Dimas Wu.

“Ternyata seperti itu.” Dimas Wu mengangguk pelan.

Sedangkan Raksasa Mayat itu menurunkan kedua lengannya. Tubuhnya tiba-tiba bergerak dan muncul di depan Dimas Wu dalam sekejap waktu. Ia mengulur tangan besarnya yang kering. Kelima ujung jarinya yang lentik dan hitam memancarkan sinar redup yang dingin, lalu langsung mencakar kepala Dimas Wu.

Cakarannya ini sangat cepat dan kuas, seperti ingin mematahkan kepala Dimas Wu.

Dimas Wu tidak banyak berpikir, langsung mengeluarkan kepalan dan menyambut cakar Raksasa Mayat yang kering dan tajam itu.

Raksasa Mayat memancarkan sinar hijau, mengeratkan dan merenggangkan kelima jari, langsung menangkap kepalan Dimas Wu dengan erat. Di saat yang sama, telapak tangannya mengeluarkan tenaga, seperti ingin menghancurkan kepalan Dimas Wu itu.

Hanya saja kepala Dimas Wu itu kuat seperti batu, sama sekali tidak dapat dihancurkan. Mau Raksasa Mayat itu mengeluarkan tenaga sebanyak tujuh puluh persen, ia juga tidak dapat menghancurkan kepalannya ini, meski selapis kulit pun.

Sebaliknya tenaga kuat yang dikeluarkan Dimas Wu dari kepala tangan membuat sinar hijau di mata Raksasa Mayat terus berkedip-kedip. Wajahnya yang bagai kulit pohon pun masih menunjukkan ekspresi yang terkejut.

Detik selanjutnya, Dimas Wu pun tiba-tiba mengeluarkan tenaga, seketika energi yang kuat langsung meledak di antara kedua tangan mereka.

Tubuh Raksasa Mayat yang kering itu seketika terbang keluar.

Dan tubuh Dimas Wu juga gemetar, mundur beberapa langkah ke belakang. Raut wajahnya berubah, hanya merasa kepalan tangannya yang menjadi dingin. Sekali merunduk melihat, ia pun menemukan ada jejak lima jari yang hitam di atas punggung tangannya dan memancarkan aura hitam yang kuat. Aura hitam seperti makhluk hidup yang memberontak di atas punggung tangan dan mau menyerbu ke dalam tubuhnya,

Melihat kondisi tersebut, raut wajah Taotie langsung berubah dan memberi peringatan dengan panik. “Hati-hati, itu adalah aura mayat, sangat beracun dan bisa membuat orang mati dalam waktu yang singkat. Sekalinya masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan susah untuk disingkirkan.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu